Kel. 2
Kel. 2
• seleksi lokasi,
• pemandirian masyarakat.
Perbedaan model pembangunan
Pembangunan Konvensional Pembangunan Alternatif (Pemberdayaan)
(Pertumbuhan)
Asumsi
• Berangkat dari pandangan bahwa • Masyarakat dibangun bukan karena
Tentang
Masyarakat masyarakat terbelakang, mereka bodoh dan tidak mampu, akan
pengetahuan nya rendah, tetapi kemampuan yang tersedia perlu
tradisional, dan bodoh. dioptimalkan agar mereka berkembang
• Untuk memajukan mereka sesuai dengan pengetahuan mereka.
diperlukan pengetahuan dari luar. • Pengetahuan lokal (local knowledge) dan
teknologi tepat guna sebagai basis
pengembangan mereka.
Pembangunan Konvensional Pembangunan Alternatif (Pemberdayaan)
(Pertumbuhan)
Konsekuensi
• Perencanaan bersifat top down dan • Lebih menekankan pada aspek lokalitas.
Perencanaan
sentralistis. • Perencanaan dilakukan secara otonomi,
• Direncanakan oleh tenaga ahli atau berdasarkan potensi lokalitas dengan
akademisi tanpa mempertimbangkan menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi
apa yang dimiliki masyarakat. dalam perencanaan.
• Lebih mengutamakan perencanaan • Pemikiran otonomi lebih ditekankan dalam
untuk pertumbuhan ekonomi. Hal ini perencanaan kegiatan berdasarkan kebutuhan
didasarkan pada keyakinan bahwa masing-masing
kemajuan masyarakat diukur menurut
kemajuan ekonomi semata.
Pembangunan Konvensional Pembangunan Alternatif (Pemberdayaan)
(Pertumbuhan)
Orientasi
Pertumbuhan ekonomi secepatnya, Pertumbuhan ekonomi tidak terabaikan,
rakyat mengikuti pemerintah melalui tetapi masyarakat diberi kebebasan
mobilisasi, pada umumnya dilakukan berinisiatif partisipatif.
dengan paksaan.
Pelayanan
Birokrasi melayani masyarakat Birokrasi melayani kebutuhan masyarakat,
melalui birokrat. kontrol dilakukan oleh masyarakat
Pembangunan Konvensional Pembangunan Alternatif (Pemberdayaan)
(Pertumbuhan)
Konsekuensi
Menempatkan birokrat ataupun tenaga Menempatkan birokrat ataupun tenaga ahli dari
Perlakukan
terhadap ahli dari luar sebagai pihak yang dilayani luar sebagai pengatur kepentingan masyarakat dan
Masyarakat
masyarakat karena mereka dianggap telah sebagai aktor yang melakukan fungsi pelayanan
berbuat banyak untuk kepentingan sesuai kebutuhan masyarakat.
masyarakat.
Implikasi bagi
• Menjadikan masyarakat sangat • Sejak awal mengakomodir daya kritis
Kehidupan
Sosial bergantung kepada pemerintah. masyarakat.
• Memendam konflik semu yang setiap • Masyarakat mampu menolak jika terjadi
saat bisa menjadi ledakan konflik tekanan atau eksploitasi dari luar yang tidak
interest. menguntungkan mereka.
Terima Kasih