Anda di halaman 1dari 12

Tenaga Pendidik dan

Kependidikan
Pengertian Guru
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada orang lain
yang melaksanakan pendidikan dan pembelajaran ditempat-tempat tertentu,
tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di
rumah dan sebagainya (Djamarah, 2005:31).

Dalam perspektif tradisional pengertian guru dijelaskan Roestiyah yaitu guru adalah
seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan (Nurdin dan
Usman, 2002:7). Namun saat ini terjadi perluasan makna guru dari hanya sekedar
penyampai ilmu pengetahuan kepada hal-hal yang lebih manusiawi sebagaimana
dijelaskan Uno yang dikutip Aditya dan Wulandari (2011:28) bahwa guru adalah orang
dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan
membimbing peserta didik. Oleh karena itu guru memiliki peran
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen dijelaskan guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Hal ini sejalan
dengan penjelasan Pidarta (1997:265) bahwa guru dan dosen
adalah pejabat professional sebab mereka diberi tunjangan
professional.
1. Guru sebagai pengajar (teacher as instructor)
Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas) yaitu
menyampaikan pelajaran agar peserta didik memahami dengan baik
semua pengetahuan yang telah disampaikan itu.

Peran dan 2. Guru sebagai pembimbing (teacher as counsellor)


Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada peserta didik agar
Fungsi Guru mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya
sendiri, mengenal dirinya sendiri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
3. Guru sebagai ilmuwan (teacher as scientist)
Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan.
4. Guru sebagai sebagai pribadi (teacher as person)
Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang disenangi
oleh peserta didiknya, oleh orang tua dan masyarakat.
Kualifikasi Dan Kompetensi Guru

1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal


Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup kualifikasi akademik
guru pendidikan Anak Usia Dini/ Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar luar
biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan
guru sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK)
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-
bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat
diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan.
HAK DAN KEWAJIBAN GURU.

 Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minium dan jaminan kesejahteraan sosial. Penghasilan tersebut meliputi; gaji
pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan
khusus dan tunjangan maslahat yang terkait tugas guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
 Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
 Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
 Memperoleh dan memanfaatkan sarana prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
 Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan dan/atau sanksi kepada peserta
didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
 Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
 Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi sosial.
 Memiliki kesempatan untuk berperan dalam menentukan kebijakan pendidikan.
 Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi.
 Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/
bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran/ bimbingan serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan
dan pengawasan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, latar belakang
keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Jabatan dan Pangkat Guru.

Di dalam peraturan Menteri Negara


PendayagunaAparatur Negara dan reformasi
Birokrasi nomor 16 Tahun 20diatur jenjang jabatan
dan pangkat fungsional guru. Jenjjabatan
fungsional guru dari yang terendah sampai dengan
yatertinggi adalah:
1. Guru pertama.
2. Guru muda.
3. Guru madya.
4. Guru utama.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I
pasal 1 disebutkan bahwa tenaga kerja kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.

Tenaga Tugas pokok tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan


dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun
Kependidikan 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XI pasal 39
ayat 1 disebutkan bahwa tugas pokok tenaga kependidikan
adalah melaksanaka administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Hak Dan Kewajiban Tenaga Kependidikan
Hak
1. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
2. Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas.
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.
5. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.

Kewajiban
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan kepadanya.
Klasifikasi tenaga kependidikan sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang
Klasifikasi Sistem Pendidikan Nasional
Tenaga
Kependidikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai