Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PENCEGAHAN DAN

MEMINIMALKAN RESIKO
HAZARD PADA TAHAP
PENGKAJIAN ASUHAN
KEPERAWATAN

Oleh kelompok 1
NAMA KELOMPOK :
1. I Gede Juli Bisma Supradnyana (17C10001)
2. Carolina Febrianty P . Manuputty (17C10002)
3. Indri Ruben Nathaniel (17C10003)
4. Agung Ayu Putu Sarita Dewi (17C10004)
5. Ni Made Seftia Antari (17C10005)
6. Laura Alcina Da Costa E Silva (17C10006)
7. Ni Made Gita Ayu Sanjiwani (17C10007)
8. I Gede Gita Pardnyana (17C10008)
9. Dwi Ariati (17C10009)
10. Ni Kadek Dian Rastika Dewi (17C10010)
11. Putu Sri Prisilia Wikrama W. (17C10011)
12. A. A. Istri Inggita Anggari (17C10012)
13. Yoning Ayu Brahtyaswaei (17C10013)
14. Ni Luh Putu Diah Meinayanti (17C10014)
15. Ni Luh Putu Megantari (17C10015)
16. I Kadek Adi Artika Aimbawa (17C10016)
PENGKAJIAN
 Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang
pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan. (Effendi, 1995).
RESIKO DAN HAZARD

 Hazard ( bahaya) adalah suatu yang dapat


menyebabkan cedera pada manusia, kerusakan
pada alat dan kerusakan pada lingkungan.
 Risk (resiko) didefinisikan sebagai peluang
terpaparnya seseorang atau alat pada suatu
hazard (bahaya).
CONTOH HAZARD DAN RESIKO BAGI
PERAWAT SAAT MELAKUKAN
PENGKAJIAN
1. pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga
2. kekerasan fisik pada perawat ketika melalukan pengkajian
3. pasien acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan oleh
perawat
4. resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara
saat pemeriksaan fisik
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan
keluarganya
KASUS
 Pada tanggal 27 Maret, 2016 di rumah sakit Singapore
terjadi kasus nyataa kekerasan fisik dan verbal pada
saat perawat sedang melakukan pengkajian. Perawat
tersebut pada saat melakukan pengkajian pada pasien,
mendapatkan kekerasan fisik dan verbal dari pasien
yang dia kaji. Seperti yang dikutip didalam media
online disuatu artikel:
 Ketika perawat Nur,31 tahun, melakukan pendekatan
untuk mengumpulkan data, salah satu pasiennya
mengamuk, berteriak memukul-mukul kepala ke
dinding. Dia mencoba menghentikan dan
menenangkan tapi secara emosional pasien malah
menendang dadanya. Membuat dadanya terluka
 Kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam
kasus tersebut tidak berasal dari kesalahan
perawat ataupun dari kesalahan pasien karena
terlalu emosional yang tidak dapat di kontrol.
Dalam proses pengkajian ini yang harus
diperhatikan oleh perawat adalah pengertian
pengkajian, tahap-tahap dan metode yang akan
digunakan untuk pengkajian. Dalam melalukan
pengkajian, seorang perawat harus bisa
menyadari akan ada hazard dan resiko pada saat
pengkajian.
 Beberapa upaya yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat
melakukan pengkajian:
1. Perawat harus melapor setiap adanya tindakan
kekerasan dalam bentuk apapun kepada pihak rumah
sakit.
2. Memberikan pengertian kepada pasien agar
memperlakukan sesama manusia dengan dasar
martabak dan rasa hormat.
3. Dalam melakukan kontak dengan pasien,perawat harus
menjadi pendengar yang baik. Contohnya pada saat
pengumpulan data pengkajian wawancara dengan
pasien,perawat harus bisa menempatkan diri sebagai
tempat curhatnya.
4. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada
perawat tentang cara menghindari terjadinya
kekerasan verbal dan fisik
5. Ketika pasien terlihat tidak terkontrol perawat bisa
melakukan pengkajian kepada keluarga pasien.
6. Pada saat melakukan pengkajian perawat tidak boleh
menginggu perasaan pasien ataupu keluarganya.
7. Saaat melakukan pemeriksaan fisik pasien harus
meminta persetujuan terlebih dahulu.
8. Manejeman rumah sakit perlu memfasilitasi perawat
untuk mempersiapkan diri hazard dan resiko.
UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RESIKO DAN
HAZARD PADA PERAWAT DALAM TAHAP PENGKAJIAN
BERDASARKAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Batasi akses ke tempat isolasi


2. Menggunakan APD dengan benar
3. SOP,memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang
tidak tertutup APD.
4. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri.
5. Membatasi sentuhan langsung ke pasien.
6. Cuci tagan dengan ar dan sabun
7. Bersihkan kaki dengan disemprot,ketika mau meninggalkan
ruangan.
8. Lakukan pemeriksaan berkala pekerja
9. Hindari memegang benda yang memungkintakan terkontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai