Anda di halaman 1dari 35

INOVASI DAERAH DAN PELAYANAN PUBLIK

Agus Muttaqin, SH
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Timur

Batu, 21 Oktober 2021


RELASI KONSTITUSI DENGAN PELAYANAN PUBLIK
Alinea 4 Pembukaan UUD 1945

Melindungi tumpah darah bangsa Indonesia UU No. 37/2008


tentang Ombudsman

Mewujudkan kesejahteraan umum Pelayanan


Publik

UU No. 25/2009
Mencerdaskan kehidupan bangsa tentang Pelayanan Publik

Asas-asas Pemerintahan Umum yang Baik


PELAYANAN PUBLIK
UU No. 25/2009
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan
/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik

Tujuan Pelayanan Publik:


1. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaran
pelayanan publik,
2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan
asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik,
3. Terpenuhinya sistem penyelenggaraan pelayanan publik sesuai peraturan
perundang-undangan,
4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaran pelayanan publik.
21/08/2021 3
Membutuhkan:
1. Tata kelola pemerintah yang baik
(tepat waktu, mudah, dan murah)
2. Birokrasi yang antisipatif, proaktif,
Esensi: dan efektif
- Mandat konstitusi 3. Penyelenggaraan pelayanan publik
- Tugas pemerintah yang bebas dan jauh dari tindakan
penyelenggara penyimpangan (maladministrasi)
MEMAKNAI pelayanan publik
PELAYANAN - Untuk kesejahteraan
PUBLIK rakyat dan negara
1. Memenuhi kebutuhan
pelayanan masyarakat
Arah 2. Mewujudkan harapan
masyarakat
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

1. Kepastian Hukum 7. Tidak Menyalahgunakan Wewenang

8. Pelayanan yang Baik


2. Kepentingan Umum

9. Tertib Penyelenggaraan negara


3. Keterbukaan
10. Akuntabilitas
4. Kemanfaatan
11. Proporsionalitas
5. Ketidakberpihakan / Tidak
Diskriminatif 12. Profesionalitas

6. Kecermatan 13. Keadilan

21/08/2021
ROAD MAP PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan Dunia Publik
Pelayanan Publik yang Responsif Berkualitas
dan Berdaya Saing Global
2020-2025

ARAH BARU
dalam Transformasi Kebijakan

2004-2009 2010-2014 2015-2019

Penerbitan UU 37/2008, Mendorong kepatuhan Integrasi, percepatan


KOMITMEN KUAT UU 25/2009, dan UU 25/2009, pelayanan publik,
Untuk Meningkatkan peraturan pelaksana sosialisasi standar Partisipasi masyarakat,
Kualitas Pelayanan Publik pelayanan publik, dan dan e-service
pembinaan/monev
MALADMINISTRASI
Perilaku/perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan
wewenang untuk tujuan lain dari tujuan wewenang tersebut, termasuk
kelalaian/pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan
publik oleh penyelenggara negara/pemerintahan yang merugikan material
dan/atau immaterial bagi masyarakat/perseorangan (pasal 1 ayat 3 UU No
37/2008)
Bentuk Maladministrasi:
Penundaan Berlarut - Tidak Memberikan Pelayanan - Tidak Kompeten -
Penyalahgunaan Wewenang - Penyimpangan Prosedur - Permintaan
Imbalan - Tidak Patut – Berpihak - Diskriminasi - Konflik Kepentingan

Maladministrasi Bisa Dicegah dengan Inovasi Pelayanan Publik


T
P
21/08/2021 M
INOVASI PELAYANAN PUBLIK

• Sesuai Permen PAN-RB No 161/2021 dikenal istilah One Agency One


Innovation, satu instansi satu inovasi pelayanan publik. Tujuan:
percepatan atau upaya luar biasa agar menciptakan perubahan kepada
tradisi, pola, dan cara baru.
• Untuk menciptakan One Agency One Innovation diperlukan KIPP
(Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik).
• KIPP merupakan strategi kebijakan Kementerian PAN-RB dalam
mendorong penciptaan atau pembentukan inovasi pelayanan publik
yang dilakukan oleh para penyelenggara pelayanan publik sebagai
bagian dari pelaksanaan reformasi birokrasi.
KRITERIA INOVASI PELAYANAN
• KEBARUAN: ada gagasan yang unik, pendekatan baru dalam penyelesaian
masalah, atau kebijakan/desain pelaksanaan yang beda, atau modifikasi dari
inovasi pelayanan yang telah ada;
• EFEKTIF: memperlihatkan capaian yang nyata dan memberikan solusi;
• BERMANFAAT: solusi permasalahan kepentingan/ perhatian publik;
• DAPAT DITRANSFER/DIREPLIKASI: dapat dan/atau telah dicontoh
dan/atau menjadi rujukan dan/atau diterapkan oleh pelayan publik lain;
• BERKELANJUTAN: ada jaminan terus dipertahankan yang diperlihatkan
dalam bentuk dukungan program dan anggaran, tugas dan fungsi organisasi,
serta hukum dan perundang-undangan
BERMANFAAT
- Solusi terhadap
permasalahan publik

TRANSFERABLE
- Menjadi rujukan/replikasi
EFEKTIVITAS untuk diterapkan di tempat
- Capaian yang terukur lain

BERKELANJUTAN
INOVASI - Ada jaminan
KEBARUAN dipertahankan
- Hasil kreativitas - Lewat dukungan
- Ukuran kebaruan?
program/anggaran, dan
produk hukum
MENGAPA BERINOVASI?
• Bagi dunia bisnis: inovasi • Bagi sektor publik: nafas untuk
menjadi keberlangsungan mendapatkan kepercayaan
usaha publik
• Inovasi aktualisasi dari • Bukti kesungguhan untuk
perubahan terus berubah memberikan
• Pilihannya: berubah atau layanan terbaik
punah • Pilihannya: berinovasi atau
kehilangan kepercayaan
publik dan daya saing
INOVASI PELAYANAN KELAS DUNIA

- Indonesia memiliki dua inovasi berdaya saing global: Sistem EDAT (Early Diagnosis And
Treatment) dari Dinkes Pemkab Bintuni dan PetaBencana.id dari BNPB. Meraih juara 1
pada ajang The United Nations Services Awards (UNPSA) 2018 dan 2019
- Sistem EDAT adalah penanganan wabah malaria sejak 2003 dengan mengerahkan juru
malaria kampung (JMK) yang memeriksa dan mendistribusikan obat. JMK memback up
keterbatasan tenaga medis di puskesmas. Obat dikemas dengan warna sehingga awam pun
bisa memahami. Terbukti menurunkan jumlah kasus malaria.
- PetaBencana.id adalah platform gratis berbasis website berisi visualisasi spasial
dari informasi bencana secara real-time. Terkoneksi dengan medsos dan
pesan instan selama kejadian bencana untuk mengumpulkan dan menyaring
kondisi terkini yang terkonfirmasi dari penduduk di lokasi sekitar kejadian.
Terbukti membantu saat banjir besar di Jakarta.
SINOVIK: BOBOT PENILAIAN
PROPOSAL INOVASI
- Aspek utama: latar belakang dan tujuan (bobot 5%), kesesuaian kategori (5%),
kontribusi SDGs (5%), deskripsi inovasi (5%), inovatif/nilai tambah/keunikan (15%),
transferabilitas (15%), sumber daya (5%), strategi keberlanjutan (15%), evaluasi
(20%), keterlibatan pemangku kepentingan (5%), dan faktor penentu (5%)
- Aspek tambahan: wajib untuk kelompok replikasi dan kelompok khusus dengan
bobot aspek utama 70% dan aspek tambahan 30%
1. Replikasi: inspirasi (30%), proses replikasi (30%), faktor pembeda (40%)
2. Khusus: keberlanjutan (30%), nilai tambah/manfaat (30%), efisiensi (40%)

Pengujianproposal
Pengujian proposal menentukan
menentukan finalis
finalis Top Inovasi.
Top Inovasi. Tahap Tahap berikutnya:
berikutnya presentasi
adalah presentasi dandan
wawancarafinalis,
wawancara finalis, verifikasi/observasi
verifikasi/observasi lapangan,
lapangan, dan pengumuman
dan pengumuman TopTerpuji.
Top Inovasi Inovasi Terpuji.
SINOVIK: MEKANISME PENILAIAN (1)

Kelompok inovasi pelayanan publik:


1. Umum: belum pernah ikut KIPP, belum menang, belum masuk Top 99 dua kali
berturut-turut, dan tidak masuk Top 45 IPP 2020
2. Replikasi: hasil adaptasi/modifikasi, belum pernah dapat penghargaan
3. Khusus: masuk Top Inovasi Terpuji yang sudah ditetapkan minimal 1 tahun (top 45
IPP 2019 ke bawah)

Kategori KIPP berdasar isu:


Kesehatan, pendidikan, ekonomi/lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, ketahanan
pangan, pemberdayaan masyarakat, pro gender, perlindungan lingkungan, tata kelola
pemerintahan, dan penegakan hukum
SINOVIK: MEKANISME PENILAIAN (2)

PENILAIAN
- Administrasi → batas usia implementasi inovasi, kesesuaian
judul, jumlah
- Proposal → penilaian mandiri dan umpan balik, penilaian antar
perseorangan
- Presentasi dan wawancara → penyajian 30% dan substansi 70%
- Verifikasi dan observasi → pengujian kemanfaatan
- Penentuan Top Inovasi Terpuji
SINOVIK: HASIL PENILAIAN 2021

• Pada 2021, sekretariat KIPP menerima total 1.609 proposal


inovasi pelayanan publik. Setelah seleksi menyusut tinggal
260 proposal, dengan rincian:
- Umum: 201 proposal → Top 99
- Replikasi: 28 proposal → Top 15
- Khusus: 31 proposal → Top 15
Finalis Top 99 Umum dari Jawa Timur:
1. Pemkab Bojonegoro: Ritmik Enerjik (Rujukan Terintegrasi Infark Miocard dan Kasus Emergency Jantung Kompherensif)
2. Pemkab Bondowoso: Germala Trik Jitu Cinta Baca
3. Pemkab Gresik: Sigap-RTLH (Sistem Informasi Program Pendataan Rumah Tidak Layak Huni)
4. Pemkab Jombang: Segara Samawa (Sekolah Keluarga Sakinah, Mawaddah,dan Warahmah
5. Pemkab Magetan: Jek-Mil (Ojek Ibu Hamil)
6. Pemkab Malang: Edu Sampah Cipta Kerja
7. Pemkab Ngawi: Venue Megah Berbasis Iksenga (Investasi Keluarga Sehat Kunjungan Rumah Berbasis Indeks Keluarga Sehat)
8. Pemkab Pacitan: Gerakan Masyarakat Sadar Surveilans
9. Pemkab Pacitan: Putri Ceria (Program Asuhan Terpadu Remaja Puskesmas)
10. Pemkab Situbondo: E-BI (Elektronik Barang Invesntaris) Sehati dengan Masyarakat dan Bersahabat dengan Corona
11. Pemkab Trenggalek: Kakek Nenek Awasi Generasi (Kenek Beraksi)
12. Pemkot Batu: SIP BANGET
13. Pemkot Malang: Si Ikan Nila (Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok)
14. Pemkot Pasuruan: Pasti Daku Kawin (Pemenuhan Status Hayati Dokumen Administrasi Kependudukan dan Perkawinan)
15. Pemkot Probolinggo: Pelita Si Abah (Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan)

Finalis Top 15 Replikasi:


Pemkab Lamongan: ODO (Ojek Darah Online)

Finalis Top 15 Khusus


1. Samsat 4.0: Transformasi ATM Samsat sebagai Bukti Bayar dan Pengesahan Berbasis QR Code
2. Pemkab Trenggalek: Gelas Mempesona Hati (Gerakan Lansia Sehat Wujudkan Masyarakat Peduli Kesehatan di Hari Tua)
KOVABLIK: MEKANISME PENILAIAN

• Penilaian proposal mereplikasi dengan bobot penilaian


Sinovik
• Penilaian presentasi dan wawancara: penyampaian
paparan (30%), materi inovasi/kemanfaatan/replikasi
(50%), video (10%), kehadiran kepala daerah/pimpinan
OPD provinsi, direktur RS, dan direktur BUMD (10%)
• Pada 2021, tahap verifikasi/observasi di lapangan diganti
dengan melakukan cross check ke stake holder (tentatif)
KOVABLIK: SYARAT TAMBAHAN PENILAIAN

• Inovasi telah dilaksanakan/diterapkan minimal 1 tahun


• Belum pernah menang/juara pada kompetisi inovasi pelayanan
publik, baik di level provinsi (Kovablik), nasional (Sinovik),
maupun internasional
• Inisiator/penggagas/pemrakarsa/innovator adalah individu atau
kelompok/tim yang merupakan aparatur sipil negara dari OPD
kab/kota, atau kelompok masyarakat didukung pemda.
KOVABLIK: KATEGORI INOVASI (1)

EKONOMI:
1. Terobosan dalam pertumbuhan pendapatan perkapita, pendapatan
perkapita, nilai investasi, kesempatan kerja, jaringan infastruktur,
Kawasan ekonomi baru, insentif.
2. Terobosan dalam pemerataan pendapatan, pembangunan infrastruktur,
akses permodalan UMKM, iklim berusaha UMKM.
3. Terobosan pemberdayaan potensi ekonomi daerah, lembaga ekonomi
lokal, atasi kendala tumbuhnya potensi ekonomi lokal, perlindungan
UMKM, kapasitas ekonomi rakyat, kapasitas ekonomi perorangan.
KOVABLIK: KATEGORI INOVASI (2)

KESEHATAN: Upaya pemda mengefisiensi pelayanan kesehatan yang murah,


terjangkau, pemerataan fasilitas, kualitas kesehatan, ketercukupan
sarana/prasarana dan nakes, tercapainya kesesuaian proporsi kebutuhan
pelayanan, kesetaraan mendapat pelayanan, dan perbaikan partisipasi/partisipasi

PENDIDIKAN: Upaya pemda memaksimalkan pelayanan pendidikan murah dan


merata, mewadahi kelebihan talenta dan kecerdasan local, ketercukupan
sarana/prasarana, kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan, kesetaraan
kesempatan, perbaikan partisipasi/transparansi, upaya menghasilkan kebijakan
Pendidikan inklusif.
KOVABLIK: KATEGORI INOVASI (3)

LAYANAN ADMINISTRASI UMUM: Penyediaan pelayanan yang murah, tidak


ribet, efektif, dan efisien; kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan
pelayanan (termasuk warga rentan), kebijakan afirmasi untuk warga miskin dan
rentan (misal rekrutmen ASN)

POLITIK LOKAL-PARTISIPASI PUBLIK: Upaya partisipasi proses


penganggaran APBD bagi warga miskin/rentan, perbandingan kompilasi hasil
musrenbang dan APBD, prioritas pembangunan, dan penerbitan perda yang
menjamin hak-hak disabilitas.
KOVABLIK: KATEGORI INOVASI (4)

POLITIK LOKAL-AKUNTABILITAS PUBLIK: Upaya menaikkan transparansi


penyelenggaraan pemerintahan (misal kemudahan mendapat informasi
pemerintahan, legislasi di DPRD, mengakses perda), perbaikan akuntabilitas
eksekutif dan legislative, peningkatan kualitas LPJ, partisipasi warga awasi
pemda, perbaikan responsivitas pemda (missal penanganan pengaduan).

INKLUSIF DISABILITAS: Penyediaan infrastruktur ramah disabilitas,


pemenuhan hak disabilitas (tak sekedar belas kasih), mengubah cara berpikir
menjadi pro-disabilitas, pelibatan disabilitas dalam pembangunan, penyediaan
anggaran inklusif pro-disabilitas.
INOVASI DAN DIGITALISASI PELAYANAN

DASAR HUKUM
1. UU No 25/ 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Inpres No 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government
3. Perpres No 81/2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional
4. Perpres No.5/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

DATA SOSIOLOGIS
5. Penggunaan teknologi informasi makin meluas. Penyelenggara layanan publik harus
beradaptasi. Dan, pandemi mempercepat digitalisasi pelayanan publik.
6. Digitalisasi pelayanan publik akan mencegah praktik maladministrasi karena mengurangi
tatap muka antara peluang penyelenggara dan pemohon layanan. Semua berdasarkan data
digital.
Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik

Awasi, Tegur, Laporkan !

Kontak Kami :
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-19
Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Telepon: (021) 2251.3737 
Fax: (021) 5296.0904/05

Anda mungkin juga menyukai