Anda di halaman 1dari 62

Sistem Gerak

SISTEM
GERAK

Otot
Rangka
(Alat Gerak
(Alat Gerak Pasif)
Aktif)
Macam Rangka
Tengkorak Rangka merupakan kumpulan dari tulang yang
berfungsi untuk:
Tulang
Belakang 1. Memberi bentuk dan postur tubuh
Aksial
2. Melindungi organ-organ lunak
Tulang Dada
3. Penyangga tubuh

Rangka
Tulang 4. Tempat melekat otot lurik, maka dari itu disebut
Rusuk
juga alat gerak pasif
Bahu-
Tangan 5. Tempat pembentukan sel-sel darah (hematopoiesis)
Apendikular 6. Tempat penyimpanan mineral terutama kalsium
Panggul-
Kaki dan pospor
Rangka
Rangka
Rangka
Jenis tulang berdasarkan struktur/matriksnya:
• Tulang spons merupakan jenis tulang yang memiliki
matriks yang tidak rapat.
• Tulang kompak merupakan jenis tulang yang memiliki
matriks yang rapat.

Jenis tulang berdasarkan bentuknya:


• Tulang pipa atau panjang, contoh humerus, ulna
• Tulang pipih, contoh tulang tengkorak, tulang dada
• Tulang pendek, contoh tulang pergelangan tangan dan
kaki
• Tulang tidak beraturan (irreguler), contoh tulang
belakang
• Tulang sesamoid (terdapat pada persendian), contoh
patela
Rangka
Osifikasi
Osifikasi
Osifikasi merupakan proses pembentukan
tulang, selesai pada akhir bulan kedua
perkembangan embrio.

Osifikasi intramembranosa merupakan


pembentukan tulang keras tanpa terlebih
dahulu membentuk tulang rawan,
contohnya adalah pembentukan tulang
pipih.
Osifikasi
Osifikasi endokondral
merupakan pembentukan tulang keras dari tulang
rawan hialin, contohnya pembentukan tulang
pipa.

1. Tulang rawan hialin yang dilapisi perikondrium


2. Penetrasi pembuluh darah pada bagian diafisis
3. Perikondrium berkembang menjadi osteoblas
4. Tulang tumbuh melingkar dan memanjang
5. Penimbunan kalsium dan posfor menyebabkan
matriks tulang mengeras
6. Bagian tengah terjadi pengikisan oleh osteoklas 
terbentuklah rongga sumsum
7. Perikondrium berkembang menjadi periosteum
Persendian
Persendian

Sinartrosis Amfiartrosis Diartrosis


(Mati) (Kaku) (Gerak)

Sinfibrosis Simfisis Sendi Pelana

Sinkondrosis Sindesmosis Sendi Peluru


Persendian
Sinartrosis
Persendian yang sama sekali tidak dapat digerakkan, oleh karena itu disebut juga sendi mati. Sinartrosis dibagi
menjadi dua yaitu:

Sinfibrosis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh Sinkondrosis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh
serabut fibrosa. Persendian ini terdapat pada tulang rawan. Persendian ini terdapat pada hubungan
sambungan tulang tengkorak (sutura). tulang rusuk dengan tulang dada serta satu ruas tulang
belakang.
Persendian
Amfiartosis
Persendian yang masih dapat digerakan tetapi terbatas (tidak leluasa). Amfiartrosis dibagi menjadi dua yaitu:

Simfisis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh Sindesmosis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh
tulang rawan serabut pipih. Persendian ini jaringan ikat dan ligamen. Persendian ini terdapat
terdapat pada tulang kemaluan. diantara tulang betis dan tulang kering.
Persendian
Diartrosis
Persendian yang dapat digerakan dengan leluasa karena terdapat minyak sinovial (minyak sendi).
Persendian
Otot
Karakteristik otot sehingga dinamakan alat gerak aktif
adalah sebagai berikut:
• Kontraksibilitas, yaitu kemampuan untuk memendek
atau berkontraksi.
• Ekstensibilitas, yaitu kemampuan untuk memanjang
atau relaksasi.
• Elastisitas, yaitu kemampuan untuk kembali lagi
seperti bentuk atau ukuran semula.

Unit kontraksi terkecil yang terdapat pada otot 


sarkomer

Pada sarkomer terdapat protein kontraktil yang disebut


aktin dan miosin
Otot
Mekanisme Kontraksi Otot
Kontraksi dan Relaksasi Otot
Tahap Kontraksi adalah sebagai berikut: Tahap relaksasi adalah sebagai berikut:
1. Pelepasan muatan oleh neuron motorik 1. Ca2+ dipompa kembali ke dalam retikulum
2. Pelepasan transmitter (asetikolin) di end-platemotorik sarkoplasma
3. Pengikatan asetikolin kereseptor asetikolin nikotinik 2. Pelepasan Ca2+dari troponin
4. Peningkatan konduktansi Na+dan K+ di membran end-plate 3. Penghentian interaksi antara aktin dan miosin
5. Pembentukan potensial end-plate Akibat relaksasi:
6. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut otot • C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + Energi
7. Penyebaran depolarisasi kedalam di sepanjang tubulus T • Otot tampak menjadi lebih terang.
8. Pelepasan Ca2+dari sistem aterminalis retikulum sarkoplasma • Memendek : zona Z (saling menjauh).
serta difusi Ca2+ ke filament tebal dan filamen tipis • Memanjang : ukuran otot, aktomiosin, sarkomer,
9. Pengikatan Ca2+ ke troponin , sehingga membuka tempat zona H, dan Pita I.
pengikatan miosin di molekul aktin • Tetap : pita A.
10. Pembentukan ikatan silang (cross linkage) antara aktin dan
miosin dan pergeseran filamen tipis pada filament tebal,
sehingga menghasilkan gerakan

https://www.youtube.com/watch?v=BVcgO4p88AA
Gerak Otot
Antagonis
Gerak antagonis merupakan kerja dua jenis otot yang saling berlawanan (kontraksi dan relaksasi).
Terdapat beberapa contoh gerak otot antagonis, yaitu:

Gerak Pengertian
Fleksi Membengkokkan tangan
Ekstensi Meluruskan tangan
Pronasi Menelungkupkan tangan
Supinasi Menengadahkan tangan
Depresi Menundukkan kepala
Elevasi Menengadahkan kepala
Adduksi Mendekati sumbu tubuh
Abduksi Menjauhi sumbu tubuh

Sinergis
Gerakan sinergis merupakan kerja dua jenis otot yang menimbulkan gerakan yang sama (kontraksi atau
relaksasi) dan saling memperkuat. Contohnya adalah kontraksi otot pronator teres dan quadratus pada
saat gerakan pronasi.
Kelainan Sistem Gerak
• Rachitis, tulang kekurangan zat kapur pada masa
pertumbuhan sehingga tulang kaki tak dapat menahan beban
berat tubuh dan akhirnya membengkok, seperti huruf X
maupun huruf O
• Skoliosis, kedudukan tulang belakang memengkok ke arah
samping.
• Lordosis, kedudukan tulang belakang tidak lurus. Jika
dilihat dari samping, bagian leher dan panggul terlalu
menjorok ke depan.
• Kifosis, kedudukan tulang belakang bagian punggung dan
tungging terlalu membelok ke belakang.
• Fraktura atau patah tulang ada dua macam, yaitu:
• Fisura atau keretakan tulang
• Artritis, peradangan sendi .
• Hipertropi dan Atropi, jika otot melakukan kerja berat
secara terus-menerus, otot akan membesar. Otot tersebut
membesar (hipertropi) karena pertambahan jumlah
substansi dan diameter serabu totot. Sebaliknya, jika otot
tidak digunakan maka dapat mengecil. Hal itu disebut
atropi.
• Tetanus, kejang otot yang ditimbulkan oleh bakter tetanus
(Clostridium tetani)
• Tendinitis patella: peradangan pada tendon tempurung
Sistem Sirkulasi
Darah
Darah
Basofil
Plasma Eritrosit
DARAH
Granulosit Eosinofil
Sel Trombosit

Neutrofil
Leukosit

Monosit
Agranulosit
Limfosit

Jenis Sel Darah Karakteristik Fungsi

Eritrosit Bentuk cakram bikonkaf, mengandung Mengangkut oksigen


hemoglobin, tidak berinti, jumlah 4-5 juta/mm
Leukosit Bentuk tidak beraturan, berinti, amoeboid dan Pertahanan tubuh
diapedesis, jumlah 5.000-10.000/mm
Trombosit Tidak berinti, rapuh, jumlah 200.000-400.000/mm Pembekuan darah
Golongan Darah
Tipe golongan darah menurut Landsteiner dikelompokkan berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen pada
permukaan sel darah merah dan dibentuk atau tidaknya antibodi pada plasma.

Aglutinin
Golongan Aglutinogen (Antigen) pada
(Antibodi) pada Genotif
Darah membran ertirosit
plasma darah
A A b IA IA dan IA IO
B B a IB IB dan IB IO
AB A dan B - IA IB
O - A dan b IO IO

Rhesus Antigen D Antibodi d Genotif


Rh+ Ada Tidak RhRh atau Rhrh
Rh- Tidak Ada rhrh
Pembuluh Darah

Vena Arteri
Karakteristik
(Pembuluh Balik) (Pembuluh Nadi)
Dinding Tipis dan tidak elastis Tebal dan elastis
Tekanan Rendah Tinggi
Tidak ada kecuali arteri pulmonalis
Katup/Klep Ada, sepanjang pembuluh
dan aorta
Membawa darah keluar jantung
Membawa darah menuju
Fungsi (menuju paru-paru atau seluruh
jantung
tubuh)
Dekat dengan permukaan
Letak Agak di dalam tubuh
tubuh
Miskin oksigen kecuali vena Kaya oksigen kecuali arteri
Kandungan
pulmonalis pulmonalis
Pembuluh Darah

Pembuluh darah tersusun atas tiga


lapis yaitu:
• Tunika eksterna
• Tunika media
• Tunika intima/endothelium
Jantung
 Jantung merupakan organ yang terletak pada dada agak ke
sebelah kiri diantara paru-paru kiri dan kanan.
 Jantung dibungkus oleh selaput yang disebut perikardium.
 Jantung manusia terdiri dari empat ruang yaitu :
• Atrium dexter (serambi kanan) berfungsi untuk
menerima darah yang berasal dari seluruh tubuh.
• Atrium sinister (serambi kiri) berfungsi untuk
menerima darah yang berasal dari paru-paru.
• Ventrikel dexter (bilik kanan) berfungsi untuk
memompa darah ke paru-paru.
• Ventrikel sinister (bilik kiri) berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh.

Atrium dexter dan ventrikel dexter dipisahkan oleh katup trikuspidalis


Atrium sinister dan ventrikel sinister dipisahkan oleh katup bikuspidalis (mitral)
Katup juga terdapat pada aorta dan arteri pulmonalis yaitu katup semilunaris.
Sistem Konduksi Jantung

Sistem Konduksi Jantung


Jantung memiliki sifat otoritmisitas. Sel-sel jantung
yang mampu melakukan otorirmisitas adalah:
• SA node : suatu daerah kecil khusus di dinding
atrium kanan dekat pintu masuk vena cava
superio
• AV node : suatu berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat
septum, tepat diantara pertemuan atrium dan
ventrikel
• Berkas His : sel-sel khusus yang berasal dari AV
dan masuk ke septum antarventrikel
• Serat Purkinje : serat-serat halus terminal yang
menjulur dari berkas His dan menyebar ke
seluruh myokardium ventrikel
Sistem Konduksi Jantung
Mekanisme Peredaran Darah

Urutan sistem peredaran darah sistemik (besar):


Atrium kiri Ventrikel kiri aorta  seluruh tubuh  vena
cava  Atrium kanan.
 
 Urutan sistem peredaran darah pulmonal (kecil):
Atrium kanan  Ventrikel kanan  arteri pulmonalis  paru-
paru  vena pulmonalis  Atrium kiri.
 

Tekanan diukur oleh alat spighmomanometer (tensimeter). Tekanan


darah normal orang dewasa adalah 120/70. 120 menunjukkan tekanan
sistole yaitu tekanan saat ventrikel berkontraksi dan darah keluar dari
jantung, sedangkan angka 70 menunjukkan tekanan diastol yaitu saat
ventrikel relasasi.
Peredaran Darah VS Limfatik
Pembeda Sistem Peredaran Darah Sistem Peredaran Getah Bening
Cairan yang Darah yang berwarna merah Cairan getah bening yang berwarna
diangkut mengandung plasma darah bening kekuningan mengandung asam
dan sel darah. lemak, gliserol, leukosit, dan antibodi.

Sistem Sirkulasi Tertutup (darah sepenuhnya Terbuka (cairan getah bening


mengalir di pembuluh darah)
Tenaga Pompaan jantung Kontraksi otot rangka
pendorong
Organ yang Jantung dan pembuluh darah Limpa dan kelenjar limfatik, ductus
terlibat limfaticus dexter dan ductus
thoraxicus.
Kelainan Pada Sistem Sirkulasi
• Anemia adalah suatu keadaan penurunan kapasitas sel darah
merah dalam mengikat oksigen karena rendahnya konsentrasi
hemoglobin di dalam darah.
• Sickle cell anemia merupakan anemia yang disebabkan oleh
terbentuknya hemoglobin yang abnormal.
• Thallasemia merupakan kelainan yang ditandai dengan
produksi eritrosit menjadi sangat lambat dan eritrosit yang
matang menjadi sangat rapuh serta berumur pendek.
Penderita Thallasemia membutuhkan transfusi darah secara
rutin dalam setiap waktu.
• Arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena
timbunan zat kapur
• Atherosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena
timbunan zat lemak
• Jantung koroner, yaitu tersumbatnya pembuluh arteri koroner
sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung
hanya berjumlah sedikit.
• Infark miokard (IM), umumnya dikenal dengan serangan
jantung, terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena
penyumbatan mendadak pada arteri koronaria (trombosis
koroner).
Sistem
Pencernaan
Makanan
Karbohidrat
Merupakan zat makanan yang digunakan sebagai sumber energi utama
pada manusia dan hewan. Satu gram karbohidrat mengandung 4,1
kalori. Berdasarkan ukurannya, karbohidrat dibagi menjadi tiga yaitu:

Lemak
Zat makanan yang digunakan sebagai cadangan energi dan komponen
membran plasma. Lemak tersusun atas asam lemak dan gliserol. Satu
gram lemak mengandung jumlah energi paling besar yaitu 9,3 kalori.

Protein
Zat makanan yang berfungsi sebagai pemeliharaan jaringan tubuh,
bahan baku enzim dan hormon serta menyeimbangkan tekanan cairan
tubuh. Satu gram protein menyediakan energi sebesar 4,1 kalori.
Komponen terkecil dari protein bila dihidrolisis adalah asam amino.
Makanan
Vitamin Larut Air Makroelemen

Vitamin Nama Lain Unsur Fungsi


B1 Thiamin Kalsium Penggumpalan darah, kontraksi otot,
B2 Riboflavin mengaktifkan enzim.
B3 Niasin
Posfor Pembentukan matriks tulang dan
B5 Asam pantotenat
pembelahan inti sel.
B6 Piridoksin
B12 Sianokobalamin Natrium Mengatur permeabilitas sel, mengatur
C Asam askorbat permeabilitas fungsi penjalaran impuls
saraf.

Vitamin Larut Lemak Klorin Memelihara keseimbangan cairan tubuh.


Kalium Fungsi jantung dan otot pencernaan
Vitamin Nama Lain Magnesium Katalisator reaksi kimiawi di dalam tubuh
A Aseroftol dengan melibatkan ATP
D Kalsiferol/Ergosterol Sulfur Memelihara saraf dan otak
E Tokoferol
K Filokinon
Organ Pencernaan
Rongga Mulut

Faring

Esofagus

Lambung

Intestin
(Duodenum-Jejunum-Ileum)

Colon
Ascendens-Transversum-
Descendens

Kelenjar Pencernaan: Rektum


• Pankreas
• Hati Anus
Mekanisme Pencernaan Makanan
TEMPAT BENTUK ASAL HASIL AKHIR
ENZIM
PENCERNAAN ZAT ZAT
Mulut Amilum Maltosa Ptialin
Lambung Protein Peptida Pepsin
Kaseinogen Kasein Renin
Usus halus Amilum Disakarida Amilasa pankreas
(duodenum-
jejenum) Disakarida Monosakrida Disakarase

Protein Peptida Tripsin

Peptida Asam amino Erepsin

Lemak Emulsi lemak Garam empedu

Gliserol, Lipase/ steapsin


Asam lemak
Ileum Penyerapan – sari sari makanan
Mekanisme Pencernaan Makanan
Absorpsi/ Penyerapan Makanan

1. Monosakarida, asam amino, garam, dan vitamin yang


larut air diserap menuju pembuluh kapiler
2. Asam lemak, gliserol dan vitamin yang larut lemak
diserap menuju pembuluh getah bening
Pencernaan pada Ruminansia
Urutan pencernaan hewan ruminansia
1. Makanan dicerna secara mekanis oleh mulut. Dari mulut melewati
esofagus, kemudian masuk ke rumen (perut besar).
2. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi
selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri anaerob
dan flagellata tertentu. Dari rumen makanan masuk ke retikulum
(perut jala).
3. Di retikulum, makanan akan dibentuk gumpalan-gumpalan yang
masih kasar disebut bolus.
4. Pada saat hewan istirahat, bolus tersebut akan kembali ke mulut
untuk dikunyah lagi.
5. Dari mulut, makanan yang sudah halus di telan menuju omasum
(perut kitab). Selanjutnya menuju abomasum (perut masam).
6. Di abomasum terjadi pencernaan secara enzimatis seperti pada
lambung manusia. Selain itu, di abomasum masih terjadi pencernaan
kimiawi oleh enzim selulase. Selulosa diubah menjadi asam lemak
dan menghasilkan biogas.
PEMBAHASAN SOAL MODUL
TUBUH MANUSIA I
(SISTEM GERAK, SIRKULASI, DAN PENCERNAAN)
NOMOR 1
Di bawah ini adalah fungsi rangka, kecuali....
A. memberi bentuk tubuh
B. tempat pembentukan sel darah
C. tempat melekatnya otot polos
D. alat gerak pasif
E. melindungi organ tubuh yang lemah

Fungsi rangka
●bentuk
● penyokong
● imunologis
●otot rangka
● proteksi
● kalsium
●pengungkit
● hemopoesis

JAWABAN C
NOMOR 2
Osifikasi adalah proses ....
A. pembentukan tulang pada masa perkembangan embrio
B. pembentukan tulang rawan dari sel-sel mesenkim
C. proses osteoblas mengisi rongga pada tulang rawan
D. pengerasan tulang oleh senyawa kapur dan fosfat
E. pembentukan tulang rawan dari kondroblas

Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang  dimulai sejak


embrio akhir bulan ke-2

Pembentukan tulang:
osifikasi
klasifikasi (penimbunan garam kalsium pada matriks tulang)

JAWABAN A
NOMOR 3
Bagian persambungan tulang dapat bergerak dengan leluasa
karena adanya ....
A. tulang rawan D. ligamen
B. minyak sinovial E. tulang keras
C. penebalan sendi

Diartrosis merupakan persendian yang dapat digerakan dengan


leluasa karena terdapat minyak sinovial (minyak sendi).

JAWABAN B
NOMOR 4
Bentuk persendian antar tulang-tulang tengkorak
adalah....
A. Simfisis
B. Sinfibrosis
C. Sinkondrosis
D. Diartrosis
E. Amfiartrosis

Sendi yang menghubungkan tulang-tulang


tengkoraktermasuk kedalam sendi mati (sinartrosis),
yang antar tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat
fibrosa. Sehingga disebut sinfibrosis.

JAWABAN B
NOMOR 5
Otot disebut alat gerak aktif karena ....
A. tersusun atas serabut-serabut otot yang membentuk otot atau daging
B. bekerja di bawah kemauan, lambat, beraturan, dan tidak mudah
lelah
C. mempunyai kemampuan berkontraksi untuk menggerakkan bagian-
bagian tubuh
D. bergerak disebabkan rangsang yang berupa panas, dingin, arus
listrik, dan rangsang kimia
E. serabut otot mengandung protein aktomiosinyang merupakan
protein utama dalam otot

Kemampuan
Alat gerak
Otot kontraksi dan
aktif
Timbulnya
relaksasi
gerak
Alat gerak
Tulang/Rangka digerakan otot
pasif

JAWABAN C
NOMOR 6
Ujung urat otot yang melekat pada tulang yang tidak
bergerak disebut....
A. Tendon D. ventrikel
B. Origo E. tetanus
C. Insersi

Sambungan antara tulang-otot: jaringan ikat kuat


TENDON, melekat pada tulang
• TENDON-ORIGO :ujung otot yang melekat pada
tulang dan tidak bergerak saat otot berkontraksi
(contoh: origo dua/bisep & trisep/origo tiga)
• TENDON-INSERSI:ujung yang melekat pada
tulang dan bergerak ketika otot berkontraksi

JAWABAN B
NOMOR 7
Pada waktu otot berkontraksi ditandai dengan ....
A. memendeknya otot 20% dari ukuran semula
B. otot tampak menjadi lebih terang
C. zona H menjadi lebih panjang
D. zona Z menjadi lebih pendek
E. ukuran panjang aktomiosin bertambah

Kondisi saat kontraksi


1. miosin bergeser di dalam ruang aktin
2. panjang aktomiosin berkurang
3. Zona Z bertambah panjang
4. Zona H menjadi lebih pendek
5. Ukuran 20% lebih pendek

JAWABAN A
NOMOR 8
Rasa lelah yang terjadi akibat kerja otot terus-menerus
disebabkan oleh ....
A. penimbunan asam laktat menghalangi penguraian
laktasidogen
B. tidak adanya asam laktat menghalangi penguraian
laktasidogen
C. penimbunan asam laktat mempercepat penguraian
laktasidogen
D. pengubahan senyawa asetilkolin dalam otot
E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja
asetilkolin

JAWABAN A
NOMOR 9
Hal yang pertama kali terjadi ketika eritrosit manusia
dimasukkan ke dalam medium akuades adalah ....
A. air sel keluar
B. hemoglobin ke luar
C. akuades masuk ke dalam sel
D. membran sel mengkerut
E. sel pecah

Akuades /hipotonik, maka eritrosit mengalami osmosis (hipotonis ke


hipertonis). Akuades akan masuk ke dalam eritrosit, kemudian sel dapat
pecah/lisis

JAWABAN C
NOMOR 10
Pada sistem golongan darah ABO, jika seseorang mempunyai golongan
darah B berarti darahnya mengandung ....
A. antibodi a dan antibodi b
B. antigen A dan antigen b
C. antigen B dan aglutinin a
D. aglutinin a dan aglutinin b
E. aglutinogen A dan aglutinin b

JAWABAN C
NOMOR 11
Sel darah putih ini memiliki butiran dalam plasmanya bila
diwarnai dengan inti berlobus dua. Sel ini erat kaitannya
dengan produksi histamin dalam jaringan yang terluka. Sel
yang dimaksud adalah ....
A. Eosinofil D. Neutrofil
B. Basofil E. Limfosit
C. Monosit

Neutrofil (65-75%)  fagositosis


Basofil (0,5%)  berkembang menjadi sel mast untuk
menghasilkan histamin
Eosinofil (2-5%)  fagositosis
Limfosit (20-25%)  pertahanan tubuh spesifik
Monosit (2-6%)  berkembang jadi makrofag untuk fagositosis

JAWABAN B
NOMOR 12
Perhatikan gambar jantung di bawah ini

Yang disebut dengan atrium kanan dan katup bikuspidalis


pada gambar adalah ....
A. 1 dan A
B. 1 dan D
C. 3 dan C
D. 2 dan D
E. 4 dan A

JAWABAN B
NOMOR 13
Seseorang yang mempunyai golongan darah B
ditransfusi dengan darah seseorang yang Aglutinogen Aglutinin
mempunyai golongan darah O, maka .... Golongan
(Antigen) pada (Antibodi) pada Genotif
A. tidak terjadi aglutinasi karena daerah Darah
membran ertirosit plasma darah
resipen mengandung aglutinin a dan b
B. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah A A b IA IA dan IA IO
resipen tidak mengandung aglutinin a dan b B B a IB IB dan IB IO
C. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah AB A dan B - IA IB
donor dan resipen masing-masing O - A dan b IO IO
mengandung aglutinogen
D. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah
donor tidak mengandung aglutinogen
E. terjadi aglutinasi karena darah donor
mengandung aglutinasi a dan b dan darah
resipen mengandung aglutinin

JAWABAN D
NOMOR 14
Eritoblastosis fetalis dapat terjadi pada....
A. ibu rhesus positif, anak rhesus positif
B. ibu rhesus negatif, anak rhesus negative
C. ibu rhesus negatif, anak rhesus positif
D. ibu rhesus positif, anak rhesus negatif, ayah
rhesus negatif
E. ibu rhesus positif, anak rhesus negatif, ayah
rhesus positif

Jika seorang wanita yang memiliki Rh- menikah dengan pria yang memiliki Rh+ maka kemungkinan anak yang
dikandungnya memiliki Rh+.

Tubuh ibu akan memproduksi antibodi (anti Rh antibodi) yang melawan anti Rh- . Sehingga antibodi tersebut
akan menyerang Rh+ pada eritrosit janin. Umumnya, pada kehamilan pertama bayi yang dikandung akan
selamat. Namun, pada kelahiran bayi kedua, jika bayi yang dikandungnya bergolongan Rh+ , maka anti Rh ibu
akan masuk dalam peredaran darah janin sehingga bertemu dengan antigen Rh janin yang mengakibatkan
penggumpalan dan kelainan pembentukan sel darah merah (erythroblastosis fetalis fetus)

JAWABAN C
NOMOR 15
Tabel perbedaan yang kurang tepat antara arteri dan
vena adalah...

OPS ARTERI VENA


I
A Dinding lebih tipis Dindingnya lebih tebal
B Membawa darah Membawa darah menuju
meninggalkan jantung jantung
C Kaya akan O2 kecuali arteri Kaya CO2 kecuali vena
pulmonalis pulmonalis
D Jika terluka darah Jika terluka darah menetes
memancar
E Pada umunya tidak memiliki Memiliki katup
katup kecuali aorta dan
arteri pulmonalis

JAWABAN A
Vena Arteri
Karakteristik
(Pembuluh Balik) (Pembuluh Nadi)
Dinding Tipis dan tidak elastis Tebal dan elastis
Tekanan Rendah Tinggi
Katup/Klep Ada Tidak ada kecuali arteri pulmonalis dan aorta
Fungsi Membawa darah menuju jantung Membawa darah keluar jantung (menuju paru-paru
atau seluruh tubuh)
Letak Dekat dengan permukaan tubuh Agak di dalam tubuh
Kandungan Miskin oksigen kecuali vena pulmonalis Kaya oksigen kecuali arteri pulmonalis
NOMOR 16
Zat-zat makanan yang telah tercerna menjadi molekul-
molekul yang sederhana sesampainya di usus halus
diserap oleh villi, selanjutnya ...
A. Semuanya akan diserap oleh pembuluh kapiler Penyerapan sari-sari makanan terutama terjadi
B. Hanya vitamin dan mineral yang diserap oleh pada usus penyerapan (ileum). Pada ileum terdapat
pembuluh kapiler jonjot (villi) usus yang berperan untuk memperluas
C. Asam lemak dan asam amino diserap oleh pembuluh bidang penyerapan. Penyerapan asam amino dan
getah bening monosakarida oleh epitel pada villi usus akan
D. Asam lemak dan gliserol diangkut pembuluh getah ditransport ke pembuluh darah, sedangkan asam
bening lemak dan gliserol ditransport ke pembuluh getah
E. Asam amino dan glukosa serta asam lemak menuju bening.
ke pembuluh getah bening

JAWABAN D
NOMOR 17
Perubahan pH dari asam ke basa yang terjadi pada
usus dua belas jari sangat penting, sebab....
A. pencernaan protein selalu memerlukan suasana
basa
B. enzim pepsin harus dihentikan aktivitasnya
C. terjadinya pencernaan intraseluler
D. enzim yang dihasilkan usus dua belas jari
bekerjabaik dalam suasana basa
E. hidrolisis hanya terjadi dalam suasana asam

Pencernaan pada usus halus/intestinum terjadi pada suasana


basa, yang menunjukkan enzim yang bekerja pada usus
halus optimal bekerja pada kondisi basa. pH pada usus halus
dipertahankan basa oleh sekresi getah pankreas berupa
NaHCO3.

JAWABAN D
NOMOR 18
Apabila selaput kolon dirangsang oleh infeksi disentri,
peristaltik akan dipercepat, sehingga menimbulkan buang-
buang air besar terus menerus. Sebaliknya apabila fases
sangat lambat didorong keluar dan air banyak diserap, fases
(kotoran) mengeras. Hal ini disebut ....
A. Diare D. Kolik
B. Appendisitis E. konstipasi
C. Defekasi

• Diare  feses encer karena penyerapan air di colon terganggu

• kolik  sakit perut, mules akibat makanan pedas atau


beralkohol
• Appendisitis  radang pada appendiks
• konstipasi  sulit BAB, feses keras
• Defekasi  proses buang air besar

JAWABAN E
NOMOR 19
Perhatikan tabel proses pencernaan di bawah ini !
NO SUBSTRAT ORGAN ENZIM HASIL
1 Amilum Mulut Ptialin Disakarida
2 Lemak Hati Amilase Gliserol
3 Peptida Usus Halus Enterokinase Asam amino
4 Lemak Usus Halus Protease Asam amino
5 Karbohidrat Usus Halus Amilase Monosakarida

Hubungan yang tepat antara substat , organ, enzim dan hasil adalah ....
A. 1 dan 5
B. 2 dan 3
NO Substrat Organ Enzim Hasil
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5 1 Amilum Mulut Ptialin Disakarida
2 Lemak Usus halus Lipase Gliserol + asam lemak
3 Peptida Usus halus Erepsin Asam amino
4 Karbohidrat Usus halus Amilase Monosakarida

JAWABAN A
NOMOR 20
Bagian lambung pada hewan ruminansia yang fungsinya
mirip dengan lambung pada manusia adalah....
A. Omasum D. retikulum
B. Rumen E. esofagus
C. abomasum

1. Di rumen terjadi fermentasi selulosa oleh enzim selulase


yang dihasilkan oleh bakteri anaerob dan flagellata tertentu.
2. Di retikulum, makanan akan dibentuk gumpalan-gumpalan
yang masih kasar disebut bolus. Pada saat hewan istirahat,
bolus tersebut akan kembali ke mulut untuk dikunyah lagi.
3. Dari mulut, makanan yang sudah halus di telan menuju
omasum (perut kitab). Selanjutnya menuju abomasum
(perut masam).
4. Di abomasum terjadi pencernaan secara enzimatis seperti
pada lambung manusia.

JAWABAN C

Anda mungkin juga menyukai