Anda di halaman 1dari 10

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

(Keanekaragaman hayati Indonesia, ancaman dan pelestariannya)


Penyusun : Tim Litbang Biologi Rumah Belajar Daniel
Pengajar : Mamat Arohman, M,Pd dan Indah Putri Fitriani, S,Pd
1. Penyebaran flora di Indonesia (Fitogeografi
Indonesia)
a. Flora Indo Malayan
Wilayah Indonesia barat memiliki curah hujan yang relatif tinggi sehingga banyak dijumpai hutan yang lebat dan tumbuhan
epifit. Wilayah meliputi Indonesia Barat, yaitu Sumatera, jawa, Kalimantan, dan Bali. dan berbagai macam nangka.

Pohon Jati (Tectona grandis) Rotan ( Calamus sp) Beringin (Ficus benjamina) Meranti

Bunga Raflesia Edelweiss Bunga bangkai (Amorpophallus titanium)


1. Penyebaran flora di Indonesia (Fitogeografi
Indonesia)
b. Flora Indo Australis
Flora Indonesia timur memiliki kesamaan dengan flora di Australia. Flora yang dapat dijumpai, antara lain
beringin (Ficus sp.), matoa, kayu cendana, kayu putih, kayu hitam, kemiri, akasia (Acacia sp.), dan berbagai
jenis anggrek yang merupakan tumbuhan endemik di Papua.

Beringin ( Ficus sp) Kayu Cendana


Matoa

Kayu Putih
1. Penyebaran flora di Indonesia (Fitogeografi
Indonesia)
Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang hanya
ada pada suatu wilayah tertentu dan tidak dijumpai di
tempat lain. Flora yang dapat dijumpai antara lain
Persebaran flora endemik di Indonesia, antara lain:
oBengkulu: Rafflesia arnoldi
oKalimantan:rotan (Calamus caesius), anggrek hitam
(Coelogyne pandurata), meranti (Shorea sp.)
Bunga Raflesia Angrek hitam
oPapua: matoa (Pometia pinnata), bunga lrian
(Mucuna bennettii)
oJawa: mahoni (Swietenia maho goni), pohon jati
(Tectona grandis)

Matoa
2. Penyebaran Fauna di Indonesia (Zoogeografi di
Indonesia)

• Awalnya Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis ini membagi persebaran fauna
di Indonesia menjadi bagian barat dan timur. Bagian barat dinamakan wilayah oriental (meliputi Sumatra, Jawa, Bali,
Kalimantan). Sedangkan bagian Timur dinamakan wilayah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara).
• Daerah persebaran fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu wilayah Indonesia bagian barat, kawasan peralihan
(Wallacea) dan kawasan Indonesia timur yang dipisahkan oleh garis Weber, garis Wallace, dan garis Lydekker.
2. Penyebaran Fauna di Indonesia (Zoogeografi di
Indonesia)
Fauna Tipe Oriental/Asiatis Fauna Tipe Peralihan Fauna Tipe Australis

Ciri Khas • Terdapat banyak mammalia besar • Terdapat banyak hewan khas asli • Terdapat mammalia berukuran kecil,
(gajah Banteng, Harimau, Badak) Indonesia, diantaranya;Maleo mammalia berkantung (marsupialia)
• Terdapat berbagai jenis primata (Macroccephalon maleo), Anoa contoh Wallaby(Darcopsulus
(orangutan, owa jawa, bekantan, (Bubalus quarlasi) dan Babirusa vanheurni), kangguru pohon
tarsius dan kera ekor panjang) (Babyrousa babyrussa)Komodo (Dendrolagus ursnlus)
• Burung-burung memiliki warna (Varanus komodoensis), duyung • Terdapat berbagai jenis burung yang
bulu yang kurang menarik (Jalak (Dugong), burung rangkong warna bulunya menarikParadisaea
Bali, elang Jawa dan elang putih) (Rhyticeros cassidix), kupu-kupu minor (Cendrawasih), burung kakatua
Sulawesi (Papilio iswara), kakatua raja (Probosciger atterimus)
putih (Cacatua moluccensis), dan • Terdapat burung besar yang tidak
kuskus beruang (Ailurops ursinus). dapat terbang seperti
Kasuari(Casuarius galeatus)
• Tidak ditemukan hewan primata
2. Penyebaran Fauna di Indonesia (Zoogeografi di
Indonesia)

Fauna Oriental

Fauna Peralihan

Fauna Australis
Ancaman Keanekaragaman Hayati

Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati


-Penebangan liar
- Ladang berpindah
-Pembukaanhutan yang menyebabkan kerusakan hutan.
-Kegiatan intensifikasi pertanian dan industrialisasi menyebabkan hilangnya
habitat bagi organisme.
-Eksploitasi hewan melalui perburuan liar
-Penangkapan hewan langka tanpa batasan dapat menyebabkan
keanekaragaman hewan menjadi berkurang.
-Penemuan bibit unggul dapat mengakibatkan terdesaknya bibit lokal
(erosiplasma nutfah).
Ancaman Keanekaragaman Hayati
Pencemaran lingkungan juga dapat mengancam
keberlanjutan keanekaragaman hayati.
• Beberapa polutan udara, seperti nitrogen dan sulfur oksida dari
kendaraan bermotor dapat bercampur dengan air hujan membentuk
hujan asam yang merusak tumbuhan.
•penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan membuat
lapisan ozon menipis.
•Polutan gas karbondioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca
yang berdampak terjadinya pemanasan global.
• Kenaikan suhu bumi mengakibatkan es di kutub mencair
sehinggapermukaan air laut meningkat sekitar 1-2 meter yang
menyebabkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem laut.
•Pemanasan global juga menyebabkan perubahan iklim yang ada di
bumi.

Anda mungkin juga menyukai