Root canal irrigants Infeksi saluran akar : Pada pulpa yang nekrotik, mikroorganisme umumnya berkumpul pada daerah apikal saluran akar. Memanfaatkan sisa organik jaringan pulpa dan eksudat jaringan periodontal. Root canal irrigants Mikroorganisme yang ada pada saluran akar terinfeksi : • Bakteri Obligat Anaerob (dominan) • Gram-negative anaerobic rods • Gram-positive anaerobic cocci • Gram-positive anaerobic facultative rods • Lactobacillus species • Gram-positive facultative Streptococcus species
• Bakteri fakultatif : non mutans streptococcus,
enterococci dan lactobacillus, dapat selamat dari preparasi kimia-mekanis dan medikasi saluran akar. Pada Saluran akar nekrotik : Bakteri gram negatif menghasilkan endotoxin sebagai penyebab lesi periapikal dengan gejala sakit spontan dan tenderness on percusion. Biofilm pada saluran akar ini adalah agregrasi bakteri gram negatif anaerob dan miikroorganisme lain pada permukaan dinding saluran akar yang mempunyai kemampuan bertahan dan potensi patogenik Irigasi Irigasi ≠ merbersihkan SA dgn sempurna. Aksinya (≠ diragukan lg) lbh signifikan drpd medikasi intrakanal. Fakta tidak ada tehnik yang dapat membersihkan ruang SA dgn sempurna. menghilangkan jaringan pada area yang tidak terjangkau file. Fungsi Irigasi Sbg lubrikan saat preparasi SA. Bersama dgn instrumentasi, irigan m’hilangkan debris, jar pulpa, mikroorganisme. Saat preparasi SA lembab/basah dentin yg terasah mengambang diaspirasi oleh suction. Pelarut jar organik dan inorganik. Syarat Irigasi yg Ideal Pelarut jaringan atau debris (pd daerah yg tdk terjangkau instrumen). Memiliki aksi antimikroba. Toksisitas rendah. Tegangan permukaan rendah (dapat mengalir ke daerah yang tidak terjangkau). Cairan irigasi seharusnya : Mempunyai spektrum anti bakteri luas, efektif melawan bakteri anaeorab dan fakultatif dalam biofilm Melarutkan sisa jaringan pulpa nekrotik Menginaktivasi endotosin Mencegah pembentukan smear layer selama preparasi/melarutkan setelah terbentuk. Non toksik, non kaustik, non alergic terhadap jaringan periodontal Pelumas. Membuang lapisan smear. Mudah diperoleh, harga murah, mudah penggunaannya, dpt disimpan cukup lama, dan mudah penyimpanannya. Macam-macam Irigasi a. Sodium hipoklorit (NaOCl) Merupakan irigan yang umum digunakan.
Keuntungan:
Pembilasan debris scr mekanik dr SA.
Melarutkan jaringan vital dan nekrotik.
Memiliki aksi antimikrobial.
Sebagai lubrikan.
Murah dan mudah ditemukan.
Free chlorine dlm NaOCl melarutkan jar nekrotik dgn merusak protein mjd as amino. Konsentrasi (rekomendasi): 0.5% - 5.25%. 3% - 5% konsentrasi yg hrs digunakan secara klinik m’hancurkan seluruh mikrorganisme yg berkontak & melarutkan jaringan pulpa . Umumnya 2.5% meningkatkan potensial toksisitas namun masih memiliki aktifitas antimikrobial & melarutkan jaringan. b. Chlorhexidine Aktifitasantimikrobial spektrum luas, toksisitasnya kecil. Aksi antimikroba 2% chlorhexidin = NaOCl
5.25% dan lebih efektif melawan
Enterococcus faecalis. Kerugian: tidak dapat melarutkan jaringan
nekrotik dan menghilangkan smear layer.
Chlorhexidine Dahulu Chlorhexidine acetate dan hydrochloride ( solubilitas rendah dalam air), sekarang diganti, sodium digluconat. Poten antiseptik (plak kontrol rongga mulut-kimiawi) : 0,1-0,2% Endodontik : irigasi SA 2% Mengiritasi kulit pada konsentarasi tersebut Pemanasan cairan ini pada konsentrasi yang lebih kecil, meningkatkan efektivitas didalam SA, sementara menurunkan efek toksisitasnya. c. Hidrogen Peroksida (H2O2) Bila kontak dgn jar, debris fisik dan kimia Busa pelepasan oksigen membunuh mikroorganisme anaerob. Aksi pelarut lbh << drpd NaOCl. Indikasi irigasi SA yang dibiarkan terbuka untuk drainase krn buihnya efektif mengangkat partikel makanan dan debris lainnya yang terdapat pd SA. Krn efektifitas sbg pelarut kurang lebih sedikit merusak jar periapikal Indikasi kecelakaan prosedur yg mengakibatkan perforasi akar atau dasar kamar pulpa, atau kerusakan apikal konstriksi krn perisementitis yang parah. Namun jgn dijadikan irigasi yg t’akhir oksigen yg timbul dpt terjebak menyebabkan penekanan NaOCl utk membebaskan oksigen yg tersisa. d. Carbamide Peroxide Tersedia dlm anhydrous glycerol base (Gly-Oxide) utk mencegah dekomposisi dan mrpkan irigan yg berguna. Toleransi thd jar periapikal yg lebih baik drpd NaOCl yg mempunyai aksi pelarut yg lebih besar dan memiliki efek germicidal lebih besar drpd (H2O2). Fungsi Chelating Agent Bereaksi pd jaringan terkalsifikasi dan memiliki efek yg kecil pd jaringan periapikal. Melunakkan dentin & memudahkan p’besaran SA. Penggunaan terbaik membantu & memudahkan preparasi SA yg sklerotik setelah apeks dicapai dgn instrumen yg baik Jangan digunakan pd : SA yang ledge atau buntu. Preparasi SA yg bengkok dgn instrumen yg besar (no. 30 atau lebih) tdk fleksibel. Bila penggunaan yg salah perforasi, ledge. Teknik : Ukuran jarum harus kecil, lebih disukai ukuran 27 atau 28 karena berpotensi penetrasi lebih dalam ke SAlebih baik dlm pengeluaran larutan dan pembersihan debrisnya Aspirasi setiap selesai irigasi untuk meminimalkan kemungkinan tersumbat Ujung jarum jangan menyangkut untuk mencegah irigan atau debris terdorong keluar apeks. Insersi hati2 dan menariknya sedikit ketika menyangkut dan mempompa yang ringan saja ketika irigasi Aspek tehnikal dari irigasi Saluran Akar : Jarum irigasi dengan ukuran kecil yang dapat masuk sepanjang kerja meningkatkan efektivitas irigasi pada derah apikal gigi non vital dengan lesi periapikal (radiolusen) Yang perlu diperhatikan adalah : cairan irigasi keluar dari jarum irigasi (apikal) tidak lebih dari 1mm. Macam-macam Chelating agents a. EDTA (Ethylenediamine Tetraacetic Acid) M’hilangkan smear layer pd dinding dentin.
Kontak antara dentin dan pengisi SA lebih
baik. Dan penetrasi sealer yg lebih baik ke tubuli dentin. EDTA selama 1 menit, diikuti bilasan akhir dgn NaOCl metode yg dianjurkan.
Chelator menghilangkan komponen
inorganik & meninggalkan jar organik. NaOCl menghilangkan komponen organik yang tersisa. EDTA msh tetap aktif dlm SA selama 5 hari bila apikal konstriksi terbuka chelate dpt keluar ke jar dan merusak tulang periapikal. b. RC Prep
Mrpkn chelator berbentuk kental, bahan
dasarnya adl EDTA, urea peroxide, dan propylene glycol sbg chelator dan irigasi. M’gunakan RC-prep bersama2 NaOCl menghasilkan buih mengangkat debris dari sistem SA. c. MTAD
Campuran isomer tetrasiklin, asam &
detergent (MTAD) alternatif metode utk m’hilangkan smear layer sbg pembilas t’akhir utk menghilangkan smear layer. Efektifitas MTAD m’hilangkan smear layer me ketika m’gunakan konsentrasi rendah NaOCl (sbg irigasi SA sblm m’gunakan MTAD). Tidak digunakan sebagai cairan irigasi utama: Tidak dapat melarutkan sisa jaringan nekrotik Kurang efektif terhadap gram (– )( penyebab utama infeksi SA) daripada gram (+) digunakan sebagai irigasi akhir Aspek tehnikal dari irigasi Saluran Akar : Jarum irigasi dengan ukuran kecil yang dapat masuk sepanjang kerja meningkatkan efektivitas irigasi pada derah apikal gigi non vital dengan lesi periapikal (radiolusen) Yang perlu diperhatikan adalah : cairan irigasi keluar dari jarum irigasi (apikal) tidak lebih dari 1mm. Terima Kasih Dr. Sari D, SpKG -Rizka Kusumah A