Anda di halaman 1dari 24

Tutorial ke satu.

Tutor :
Dr.Ganjar Winata, M.Pd.

menuju pembelajaran PAU-PPI-Litgasis


Pembelajaran Matematika
MODUL 1
Berdasarkan KBK
A. Landasan Pembelajaran Matematika Berdasarkan KBK

Faktor utama yang melandasi gerakan


Perubahan:

*) Keberadaan dan perkembangan teori-


teori belajar
*) Psikologi belajar
*) Filsafat pendidikan

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Belajar Thorndike

*) Merupakan teori belajar behavioris (mekanistik)


*) Memandang siswa sebagai kertas putih Drill and practice
*) Target utama pembelajaran adalah materi
*) Terpaku pada keterampilan dan kurang mengembangkan
kemampuan menjelaskan alasan dan penguasaan konsep
*) Siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal jika fakta/
informasi diubah, dikurangi, atau ditambah
*) Guru berorientasi pada hasil bukan proses
*) Konsep-konsep kurang dikaitkan dan kurang diintegrasikan

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Belajar Ausubel

*) Dikenal juga sebagai teori holistik dan teori belajar bermakna


*) Menekankan pentingnya keseluruhan untuk mempelajari
bagian
*) “kebermaknaan membuat siswa terkesan”
*) Kebermaknaan membuat siswa mengingat lebih lama
dari pada hapalan
*) Contoh: pengajaran materi lingkaran dengan menggunakan
permainan matematika yang melibatkan seluruh siswa
(lingkaran kecil lingkaran besar)

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Thorndike dapat saling melengkapi
teori Ausubel

*) Teori Ausubel membuat materi manjadi menarik,


bermanfaat dan menantang
*) Teori Thorndike membuat siswa terbiasa dengan
penerapan konsep sehingga konsep dipahami dan
tertanam dengan baik dalam pikiran.

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Belajar Bruner

1) Menekankan berpikir intuitif dan analitik sehingga


siswa cerdas membuat prediksi, terampil dalam
menemukan pola dan hubungan keterkaitan
2) Teori perkembangan mental
Teori Belajar Bruner
Sederhana ---- rumit
Mudah ---- sulit
Nyata ---- abstrak
3) Tingkatan perkembangan anak
- enactive (manipulasi objek langsung)
- Iconic (manipulasi objek tidak langsung)
- Symbolic (manipulasi simbol)

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Usaha meningkatkan mutu
Pembelajaran matematika

Dapat dilakukan salah satunya dengan cara


menerapkan:
•Belajar bermakna

•Drill

•Proses berpikir intuitif dan analitik

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Gerakan matematika modern

• Kebermaknaan materi, yaitu berpusat pada


pemahaman
• Struktur/ sistem formal matematika lebih
diutamakan untuk dipahami daripada pola
latihan, pengerjaan dan kemampuan
komputasional
• Harapan: siswa lebih mudah dan lebih mampu
menggunakan matematika dalam
situasi beragam

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Back to Basic

• Pada gerakan ini, siswa lebih pandai


berhitung daripada siswa sebelumnya
• Tetapi, siswa kurang pandai dalam
menyelesaikan masalah beragam

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Problem Solving

• Menjadi fokus kurikulum


• Keterampilan dasar berhitung perlu
diperluas tidak hanya sekedar
kemampuan komputasional.
• Soal tidak rutin (berupa soal cerita,
penerapan, selesaian banyak, banyak cara
menyelesaikan, memerlukan pemikiran
tingkat tinggi)

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Pemecahan masalah George Polya

• Langkah pemecahan
masalah
– Pahami masalah
– Rencanakan penyelesaian
– Melaksanakan
– Evaluasi

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
B. Konstruktivistik
• Merubah paradigma teacher-centered mjd student-centered
• Didasari: kenyataan bahwa peserta didik adalah makhluk hidup yg
punya kemampuan berpikir, menyesuaikan diri dgn lingkungan, belajar
hidup, dapat membangun sendiri pengetahuan mereka dari berbagai
sumber belajar di sekitar mereka, baik secara individu maupun
kelompok.
• Dampak: muncu kesadaran tentang pentingnya daya matematis yaitu
kemampuan untuk:
mengkaji, menduka, memberi alasan logis, menyelesaikan soal tidak
rutin, komunikasi tentang dan melalui matematika, mengaitkan ide-ide
antar dalam matematika dan dgn kegiatan intelektual lainnya,
mengembangkan percaya diri, watak, karakter untuk mencari,
mengevaluasi dan menggunakan informasi kuantitatif dan spesial
dalam menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
(Cara menumbuhkan daya matematis adl dgn tekun, minat, rasa ingin
tahu, dan daya temu/cipta)
menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Guru profesional dan kompeten

• Penguasaan dalam pembelajaran


matematika
• Penguasaan dalam proses evaluasi PBM
• Penguasaan dalam pengembangan
profesional guru matematika
• Penguasaan tentang posisi penopang
pengembang guru matematika dan
pembelajaran matematika

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Belajar J. Piaget
• Tahap kemampuan intelektual
– Sensori motor (0-2)
– Pra-operasional (2-7)
– Operasional konkrit (7-11)
– Operasional (>11)
• Perlu mengamati tingkat perkembangan anak untuk mengajarkan sesuatu
• Setiap makhluk hidup punya kemampuan untuk adaptasi dengan situasi
dan lingkungan.
• “orang selalu belajar untuk mencari tahu dan memperoleh pengetahuan”
– Hal ini mendasari teori konstruktivistik
– Memposisikan guru sebagai motivator dan fasilitator
– Peserta didik membangun sendiri pengetahuan mereka
Skemata (jaringan konsep)
Asimilasi: konsep ditangkap dan dicocokan dengan konsep dalam
skemata
Akomodasi: jika tidak terjadi asimilasi
menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Belajar Vigotsky

• Teori belajar kelompok


• ZPD

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Teori Belajar Van Hielle
• Hierarkis belajar geometris
• Pemikiran geometrik
– Visualisasi (TK-2SD) memanipulasi objek fisik
(mendeskripsikan)
– Analisis (3-6 SD) dapat mengkaji sifat2 bangun
(klasifikasi)
– Deduksi informal (1-2 SMP) mampu menggunakan
model untuk mencari sifat
– Deduksi (SMA) menggunakan sistem aksiomatik
deduktif dan menyusun pembuktian
– Rigor : kemampuan membedakan dan mengaitkan
sistem aksiomatik yang berbeda
menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Pembelajaran Investigasi

• Penyelidikan tentang masalah


• Dikembangkan menjadi model
matematika
• Berpusat pada tema tertentu
• Berorientasi pada kajian/ orientasi
mendalam
• Bersifat open-ended
• Dilaksanakan dgn cooperative learning
menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Penemuan Terbimbing

• Guru membimbing siswa dengan langkah-


langkah yg sistematis shg siswa merasa
menemukan sesuatu
• Proses penemuan: pengamatan dan
pengukuran langsung, mencari hubungan
dalam wujud “pola”, bekerja secara
induktif berdasarkan fakta khusus untuk
memperoleh aturan umum

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
Pembelajaran Kontekstual

• Suasana belajar yang mengaitkan materi


dengan situasi/ kehidupan sehari-hari,
hal-hal yang faktual/ keadaan nyata yang
dialami siswa.

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF DALAM
MODUL 2 PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

A. Media Dalam Pembelajaran Matematika SD

MEDIA
• Media sederhana
– Papan tulis
– Papan grafik
– Papan tempel
• Media cetak
– buku
• Media elektronik
– OHP
– Komputer
menuju pembelajaran – Kalkulator
PAU-PPI-Litgasis
KALKULATOR

• Dapat digunakan sebagai:


– Alat bantu hitung
– Meningkatkan pemahaman konsep
– Alat bantu belajar pemecahan masalah
– Alat bantu berpikir kreatif

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
KOMPUTER

• Model tutorial
• Model latihan dan praktek
• Model simulasi

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
B. Bahan Manipulatif

• Kertas
– Untuk menjelaskan pecahan
• Model stik
– Untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan, ratusan,

• Model persegi
– Untuk menjelaskan konsep numeral, kesamaan
bilangan, operasi bilangan bulat
• Model kertas berpetak
– Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan geometri

menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis
menuju pembelajaran
PAU-PPI-Litgasis

Anda mungkin juga menyukai