Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SIDOARJO

KETERKAITAN KOMPENSASI
DENGAN PRODUKTIVITAS
Matakuliah Manajemen Kompensasi

Oleh:
Tim Pengembang Manajemen Sumber Daya Manusia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
PENDAHULUAN
• Karyawan yang berkualitas, yaitu karyawan yang melaksanakan pekerjaannya
kinerja yang tinggi, sangatlah dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai
tujuan dan program pembangunan karena pada dasarnya keberhasilan
organisasi secara keseluruhan adalah kontribusi dari hasil kerja karyawannya .
• Karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik
dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa sesuai dengan
peraturan dan perjanjian
• Besarnya balas jasa teleh ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga
karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan
diterimanya

2
• Besarnya kompensasi mencerminkan status pengakuan, dan tingkat pemenuhan
kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya.
• Jika balas jasa yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya
semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang
dinikmatinya semakin banyak pula.
• Dengan demikian, kepuasan kerjanya juga semakin baik. Disinilah letak
pentingnya kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik
dan pikiran)

3
• Pemberian kompensasi yang diberikan perusahaan dapat dilihat dari
penerimaan gaji pokok karyawan, pemberian upah lembur dan bonus karyawan.
• Bentuk kompensasi yang teratur dan layak akan memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerja dengan memainkan peran aktif dan positif dalam
mencapai tujuan perusahaan (Candradewi & Dewi, 2019)
• Sebaliknya keterlambatan dalam kompensasi seringkali menurunkan
produktivitas karyawan

4
KOMPENSASI
UpahDAN TERMINOLOGINYA

Gaji

Insentif

Tunjangan

Fasilitas

5
• Upah (wage) biasanya berkaitan dengan tarif gaji per jam (semakin lama jam
kerjanya, semakin besar bayarannya. Dibayarkan menurut perjanjian kerja,
kesepakatan, peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan yang telah/akan
dilakukannya. Kerapkali digunakan pada pekerja produksi & pemeliharaan
• Gaji (salary) Umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan atau
tahunan (terlepas dari lamanya jam kerja). Diberikan pada jajaran manajemen,
staf profesional, Clerical

6
• Insentif (Incentive) Adalah tambahan kompensasi diatas / di luar gaji atau upah
yang diberikan oleh perusahaan. Tujuan insentif : untuk mendorong dan
mengimbangi produktivitas karyawan dan efektivitas biaya
• Tunjangan (benefit) Adalah asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung
perusahaan, program pension, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan
hubungan kepegawaian
• Fasilitas (Perquisites) Kenikmatan/fasilitas (misal: mobil perusahaan,
keanggotaan klub, tempat parkir khusus, akses ke pesawat perusahaan yang
diperoleh perusahaan). Fasilitas dapat mewakili jumlah substansial dari
kompensasi, terutama bagi eksekutif yang dibayar mahal

7
KETERKAITAN KOMPENSASI DENGAN PRODUKTIVITAS

• Produktivitas yang tinggi akan sangat menguntungkan baik bagi pengusaha


maupun bagi karyawannya terutama untuk kesejahteraannya. Salah satu cara
untuk memotivasi karyawan agar dapat diberdayakan seefektif dan seefesien
mungkin guna meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan jalan
pemberian kompensasi kepada mereka (Indrastuti, 2019)
• Jabatan seseorang dapat mempengaruhi perbedaan besarnya balas jasa atau
kompensasi yang diterima setiap karyawannya, dengan adanya perbedaan
tersebut setiap karyawan akan termotivasi untuk lebih meningkatkan
produktivitas kerja mereka

8
• Dalam meningkatkan produktivitas kerja yang diinginkan tentulah tidak mudah
dan akan menghadapi masalah-masalah (Nurmalasari, 2016).
• Pada umunya masalah-masalah yang timbul dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain :
• kompensasi yang tidak sesuai
• kurangnya pengawasan yang dilakukan pimpinan
• terbatasnya fasilitas kerja, di mana faktor tersebut sangat penting untuk
dapat meningkatkan produktivitas kerja dan membantu proses kerja juga

9
SISTEM KOMPENSASI
Menurut Hasibuan (1997) “Sistem kompensasi dibedakan menjadi 3 (tiga) :
1) Sistem Waktu. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan oleh pihak
perusahaan ini ditetapkan oleh standar waktu seperti: jam, hari, minggu
dan bulan.
2) Sistem Hasil. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan oleh pihak
perusahaan ini ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja
seperti : perpotong, permeter dan perlembar.
3) Sistem Borongan. Kompensasi ditetapkan oleh besarnya atau banyaknya
barang yang dihasilkan seperti berdasarkan

10
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UPAH
• Pekerja berkepentingan terhadap tingkat upah yang mereka harapkan, sedangkan
pengusaha berusaha melakukan efisiensi biaya guna memaksimumkan laba dan
returns kepada pemegang saham sehingga perlu diciptakan hubungan selaras
antara k
• Pekerja dan pengusaha memiliki pandangan yang berbeda (Susanto, 2010).
• Pengusaha mensyaratkan peningkatan pada produktivitas pekerja untuk tingkat
upah nominal yang lebih besar.
• Sedangkan pekerja beranggapan bahwa dengan upah nominal yang tinggi, mereka
dan keluarganya dapat merasa sejahtera dan puas sehingga para pekerja tersebut
dapat bekerja lebih baik dan berakhir pada naiknya produktivitas mereka (Hafid,
2014)

11
• Teori upah menjelaskan bahwa upah ditentukan oleh pertemuan antara
permintaan dan penawaran tenaga kerja.
• Dari sisi permintaan (pengusaha), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
upah antara lain :
• karakteristik sektor usaha
• tingkat teknologi
• organisasi produksi
• kondisi perusahaan
• Sementara dari sisi penawaran (pekerja), faktor yang menentukan tingkat upah
berkaitan dengan jumlah dan karakteristik tenaga kerja (Haryadi dalam Lasmi,
Sugiarti, 2002)

12
• Penentuan tingkat upah nominal pada industri dipengaruhi beberapa faktor
antara lain :
• Produktivitas pekerja, masa kerja pegawai, jumlah jam kerja, tingkat pendidikan pekerja,
jenis kelamin, sistem kerja pekerja, maupun banyaknya tanggungan pekerja
• Faktor-faktor tersebut tentu berdampak pada besar kecilnya tingkat upah
nominal yang diterima para pekerja, contohnya pekerja dengan tingkat
produktivitas tinggi akan berhak untuk menerima kompensasi lebih besar
dibandingkan dengan pekerja yang kurang produktif dan pekerja yang bekerja
dalam jumlah jam kerja yang tinggi juga akan berhak untuk mendapatkan
tingkat upah nominal yang lebih tinggi pula.

13

Anda mungkin juga menyukai