Anda di halaman 1dari 14

PINJAMAN DAN KORUPSI

DI INDONESIA
KELOMPOK 3 : 1. Yakob Manalu
2. Iqbal Dewanto
3. Fajrin Nurkamil Putra
4. Nurul Nasjiyyah
5. Firli Solihat
6. Putri Yesika Anastasia B R
7. Putri Ayu Lestari

ENTER
PINJAMAN (KREDIT)
01 Kredit merupakan salah satu bentuk kegiatan penyaluran dana ke
masyarakat yang bermanfaat untuk membantu baik orang perorangan
maupun badan usaha yang membutuhkan dana sehingga kredit sudah
02 menjadi fungsi utama dari bank karena sesuai dengan ketentuan dalam pasal
3 Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan yang
menyebutkan bahwa fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
03 penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Kata kredit secara etymologi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu dari kata credere yang berarti kepercayaan.
Berarti kredit diberikan atas dasar kepercayaan dari kreditur kepada debitur
04 bahwa kredit yang diberikan akan dikembalikan oleh debitur dikemudian
hari. Arti umum yaitu, penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, bedasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.
JENIS KREDIT
01 A. Kredit ditinjau dari segi tujuan pengguna
1. Kredit Produktif
02
2. Kredit Konsumtif
03

04
B. Kredit ditinjau dari segi jaminan
1.Kredit dengan Jaminan
2. Kredit tanpa Jaminan
PRINSIP-PRINSIP KREDIT
01
A. Prinsip Kepercayaan
02 B. Prinsip Kehati-hatian :
1. Personality
03
2. Purpose
04 3. Prospect
4. Payment
PENGGOLONGAN KREDIT

01

02 A. Kredit lancar
B. Kredit dalam perhatian khusus
03 C. Kredit kurang lancer
D. Kredit yang diragukan
04
E. Kredit yang macet
JAMINAN KREDIT
01

02 A. Jaminan Perorangan (Personal Guaranty)

03
B. Jaminan Kebendaan
04
JENIS JAMINAN KREDIT
01
1. Akte Pengikatan Hak Tanggungan (APHT)
02 2. Cessie
3. Gadai
03 4. Fiducia
5. Personal Guarantie/Jaminan Perorangan (Borgtogh)
04 6. Corporate Guarantie
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
01 Prosedur pemberian kredit oleh satu bank dengan bank
lain tidak jauh berbeda. Kalaupun ada perbedaan hanya
02 terletak pada persyaratan dan ukuran penilaian yang
ditetapkan oleh bank dengan pertimbangan masing-
03 masing dengan tetap memperhitungkan unsur persaingan
atau kompetisi.
04
KORUPSI
01 Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja corrumpere berarti
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. Menurut Transparency
International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun
02 pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan
publik yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
03 Indonesia, korupsi secara harfiah berarti: buruk, rusak, suka memakai barang
(uang) yang dipercayakan padanya, dapat disogok (melalui kekuasaannya untuk
kepentingan pribadi). Adapun arti terminologinya, korupsi adalah penyelewengan
04 atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau
orang lain. Korupsi merupakan kejahatan yang dilakukan dengan penuh
perhitungan oleh mereka yang justru merasa sebagai kaum terdidik dan terpelajar.
Korupsi juga bisa dimungkinkan terjadi pada situasi dimana seseorang memegang
suatu jabatan yang melibatkan pembagian sumber-sumber dana dan memiliki
kesempatan untuk menyalahgunakannya guna kepentingan pribadi.
SEBAB TERJADINYA KORUPSI
1. Aspek Individu Pelaku korupsi.
01 a.Penghasilan kurang mencukupi kebutuhan hidup yang wajar
b.Kebutuhan hidup yang mendesak
02 c.Gaya hidup konsumtif
d.Malas atau tidak mau bekerja keras
e.ajaran-Ajaran agama yang kurang diterapkan secara benar
03
2. Aspek organisasi.
04 a.Kurang adanya teladan dari pemimpin
b.Tidak adanya kultur organisasi yang benar
c.Sistem Akuntabilitas di Instansi pemerintah kurang memadai
d.Kelemahan sistem pengendalian manajemen
e.Manajemen Cenderung menutupi korupsi di dalam organisasinya
JENIS-JENIS KORUPSI
01
1. Korupsi transaktif (transactive corruption)
02 2. Korupsi yang memeras (extortive corruption)
3. Korupsi investif (investive corruption)
03 4. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)
5. Korupsi defensive (defensive corruption)
04
6. Korupsi otogenik (autogenic corruption)
7. Korupsi dukungan (supportive corruption)
PROSES PERILAKU PADA KORUPSI
01

02
1. Graft
03 2. Bribery (penyogokan, penyuapan)
3. Nepotism
04
DAMPAK TINDAKAN KORUPSI
01
Korupsi berdampak sangat buruk bagi kehidupan berbangsa dan
02 bernegara karena telah terjadi kebusukan, ketidakjujuran, dan melukai
rasa keadilan masyarakat. Penyimpangan anggaran yang terjadi akibat
03 korupsi telah menurunkan kualitas pelayanan negara kepada
masyarakat. Pada tingkat makro, penyimpangan dana masyarakat ke
04 dalam kantong pribadi telah menurunkan kemampuan negara untuk
memberikan hal-hal yang bermanfaat untuk masyarakat, seperti:
pendidikan, perlindungan lingkungan, penelitian, dan pembangunan.
01

02

03 THANKS!
04

Anda mungkin juga menyukai