Pencegahan dengan
Isoniazid pada ODHA
di Presentasikan oleh :
dr. Laura H. (RS Pengayoman)
PENDAHULUAN
25%
TBC disebabkan
A l u r lAyAnAn
TB-HIV
Alur lAyAnAn TB-HIV DI unIT
DOTS
Sudah
Pasien TBC Positif Pengobatan
ARV
Belum
Tanyakan
Riwayat pengobatan
Tidak Lakukan tes (+)
Tes HIV ARV
diketahui HIV HIV
Positif
(-) HIV
Negatif*
Negatif
* Jika negatif diberikan informasi tentang pencegahan penularan HIV. Sarankan pasien untuk tes HIV
jika pasien merasa berisko
CATATAn
• Semua pasien TBC yang datang ke layanan DOTS harus
ditanyakan mengenai riwayat tes HIV nya.
• Jika pasien TBC belum pernah melakukan tes atau hasil tes
tidak diketahui, lakukan tes HIV.
• Apabila pasien HIV positif, ArV diberikan dalam 2-8 minggu
setelah pemberian OAT.
• Jika pasien menolak tes HIV, minta pasien untuk tes HIV pada
kunjungan berikutnya. Dan bila pasien masih menolak rujuk ke
konselor HIV
Alur lAyAnAn TB-HIV DI lAyAnAn
HIV
- Pengobatan
OAT
Terdiagnosis - Pengobatan
Sudah ARV/ TBC Pencegahan
Belum Kotrimoksasol
ARV (PPK)
Terduga TBC Penegakan
Diagnosis
TBC*
Bukan TBC
Kaji Status
TBC
Bukan Pengobatan
5 gejala terduga TBC
Minimal 1 Pencegahan
gejala INH (PP
terdeteksi INH)
KAJI STATuS TBC PADA PASIeN - Minimal ada 1 gejala dari 5 gejala di bawah:
• Batuk
• Demam
• Berkeringat malam tanpa aktivitas
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
• Memiliki gejala TBC ekstra paru (misalnya pembesaran Kelenjar Getah Bening
pada leher)
PP InH
menurunkan
risiko ODHA
mengalami TBC
sebesar 75%*
ALUR TATALAKSANA PEMBERIAN PP InH
• Terapi
TBC ARV
Orang dengam • Terapi
HIV Positif lihat alur TBC (OAT)
ADA
diagnosis
GeJAL
TBC
A
(Permenkes
67, 2016) Bukan
TBC
Skrining gejala dan
tanda TBC :
- Batuk
Tunda
- Demam Ada
PP
- Berat badan InH
turun TIDAK ADA Penilaian
- Keringat malam GeJALA kontraindiksi
- Gejala TB ekstra PP InH
paru
Tidak • PP INH
Ada • Terapi
ARV
A l u r PAkeT
PengOBATAn
ALUR PAKET PENGOBATAN PADA ODHA
- ARV
YA - OAT
- PPK
ODHA
ARV
Terdiagnosis CD4 ≤ 200 PP INH
TBC sel/mm 3 PPK
TIDAK
CATATAn
• Pasien koinfeksi TB-HIV diberikan paket pengobatan ArV, OAT dan PPK.
• ODHA yang tidak sakit TBC dengan CD4 ≤ 200 sel/mm 3 diberikan paket pengobatan ArV,
PP InH dan PPK
• ODHA yang tidak sakit TBC dengan CD4>200sel/mm 3 diberikan pengobatan ArV dan PP
InH
ALUR PAKET PENGOBATAN PADA PASIEN TB
- ARV
YA - OAT
- PPK
Pasien TBC Terdiagnosis
HIV
TIDAK OAT
CATATAn
• Pasien dengan ko-infeksi TB-HIV diberikan paket pengobatan OAT,
pengobatan ArV dan PPK.
Siapa saja yang bisa mendapatkan PP
INH?
• Semua ODHA yang tidak sakit TBC
• Tidak ada kontraindikasi yaitu:
• Gangguan fungsi hati (SGOT/SGPT >3x batas atas
normal/ikterus),
• neuropati perifer berat (mengganggu aktivitas),
• riwayat alergi InH,
• Ketergantungan alkohol,
• riwayat resisten InH (monoresisten/poliresisten/TB MDr).
Pengobatan PP INH
A l u r PermInTAAn
DAn DIsTrIBusI
lOgIsTIk PP InH
Alur TATAlAKSAnA PEMBErIAn PP
InH
DIReKTORAT P2PML
DINKeS
GuDANG FARMASI
KABuPATeN/KOTA
KABu PATeN/KOTA
1 2 3 4
Setiap ODHA yang Bila ODHA memenuhi Bila ODHA dinyatakan Bila pasien di diagnosis
berkunjung selalu syarat menerima PP terduga TBC, lakukan TBC dan mendapatkan
dilakukan pengkajian InH lengkapi isian di kolaborasi dengan tim pengobatan TBC, lengkapi
status TBC, dan selalu Form TB 01 TBC (DOTS) untuk isian di Ikhtisar
dicatat dalam formulir PP INH ODHA dan melakukan diagnosis TBC Perawatan dan Register
skrining dan gejala TB, Ikhtisar Perawatan dengan pemeriksaan pra ART/ART berdasarkan
Ikhtisar Perawatan (kolom 11), Register dahak salinan informasi TB.01
(kolom 10) dan Register pra ART/ART (kolom yang diterima dari tim TB
pra ART/ART (kolom data kunjungan (DOTS)
Data Kunjungan bulanan)
Bulanan).
Bila pasien tidak
mempunyai gejala TBC,
lakukan inisiasi untuk
pemberian PP InH, dengan
menggunakan Penilaian
Kriteria Pasien untuk PP
INH
Berikut ini adalah contoh formulir untuk TB 01 PP
InH untuk ODHA
KESIMPULAN
1. Setiap pasien ODHA yang tidak ada IO TB, Wajib
mendapat terapi PPINH.
2. Setiap Pasien ODHA yang telah selesai menjalani
terapi TB dan dinyatakan telah sembuh, dapat
menjalani PPINH.
3. Jika sedang menjalani terapi PPINH mengalami
alergi obat tersebut, maka pengobatan dapat
dihentikan.
4. PPINH wajib dijalankan disetiap klinik PDP yang
sudah ada tim PDP nya (Dokter, Konselor, Perawat,
Petugas RR & Petugas Farmasi).