teknologi, produk, staf dari berbagai macam media seperti media cetak, elektronik dan media online. • Konvergensi media adalah sebuah trend dimana media berbeda seperti surat kabar, telepone, radio dan televisi bergabung sehingga dapat diakses bersama-bersama untuk tujuan tertentu. Essensi Konvergensi
• Efisiensi, perluasan pasar, kecepatan menyiarkan, dan
integrasi sumberdaya adalah esensi konvergensi media di Indonesia. Teknologi informasi dan komunikasi menjadi penopang di bawahnya. • Dalam bukunya, Understanding Media Convergence: The State of the Field, Grant dan Wilkinson menjelaskan bahwa konvergensi media meliputi lima dimensi besar – konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi (Grant dan Wilkinson, 2009: 3 – 15). Contoh Konvergensi
• Beberapa contoh konvergensi telekomunikasi dan
penyiaran yang kini bisa disaksikan antara lain: Internet Broadcasting Service, IPTV (Internet Protocol Television), VOD Service (Video-on- Demand) , DVB (Digital Video Broadcasting), Data Broadcasting, Pay-TV, Cable TV, dsb. Contoh Konvergensi
• Disney membuat program-program siaran TV-nya (ABC) juga
bisa ditonton di Internet; NBC bekerjasama dengan YouTube.com menyediakan program-program TV bisa ditonton di Internet. Sementara itu, para operator berbasis Web menawarkan ratusan layanan video. Google dan Apple memiliki toko video online, sedangkan ribuan situs lainnya menyediakan program-program TV atau klip video amatir. Disamping itu, para pemilik Microsoft Xbox 360 gaming platform kini dapat mengunduh film-film pop dan menyiarkan program-program TV melalui layanan ”Xbox Live”. Konvergensi Media di Indonesia
• Dalam konteks Indonesia, pola konvergensi media yang
belakangan dianut sejumlah perusahaan pers nasional, tampaknya lebih mendekati pola yang disebutkan Grant dan Wilkinson (2009), yang mencakup konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi. • Hampir semua perusahaan pers di Indonesia yang telah mengembangkan praktik konvergensi media, berangkat dari kepemilikan konten multimedia dalam tubuh satu kelompok usaha yang sama. Seperti konten suratkabar, majalah, radio, televisi, dan online.