Etika Profesi Keguruan
Etika Profesi Keguruan
PTBS6022
Tujuan pembelajaran
JENIS-JENIS ETIKA
1. Etika filosofis
2. Etika teologis
3. Etika sosiologis
4. Etika Deontologis
5. Etika Teleologis
6. Etika Diskriptif dan Etika Normatif
Etika filosofis
ETIKA DESKRIPTIF
NORMA UMUM NORMA SOPAN SANTUN
NORMA HUKUM
ETIKA NORMATIF
NORMA MORAL)
NORMA KHUSUS
ETIKA SOSIAL
ETIKA INDIVIDUAL
Menyangkut kewajiban, sikap
Menyangkut kewajiban
dan prilaku manusia sebagai
dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri anggota umat manusia
APA SAJA LINGKUP ETIKA SOSIAL?
ETIKA KELUARGA
ETIKA LINGKUNGAN
ETIKA POLITIK
ETIKA IDIOLOGI
ETIKA EKONOMI
ETIKA PROFESI (ETIKA PROFESI PUSTAKAWAN, ETIKA PROFESI WARTAWAN, ETIKA
PROFESI AKUNTAN, ETIKA PROFESI ADVOKAT, ETIKA PROFESI KEGURUAN)
HAKIKAT ETIKA
PENILAIAN ETIKA
• SISTEM PENILAIAN ETIKA :
• Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila
atau tidak susila.
• Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah
daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah
dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal
penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati,
sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.
• Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat
:
• Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam
hati, niat.
• Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
• Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.
Sumber: Isnanto, R. rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Program Studi Sistem Komputer Fakutas Teknik Universitas
Diponegoro
HAKIKAT ETIKA
NILAI-NILAI ETIKA
Nilai merupakan hal yang penting dan berguna bagi manusia yang dapat
menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Nilai dan Etika
mempunyai hubungan yang erat karena sama-sama lebih
menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya. Nilai terkait dengan sisi
kebaikan disamping sisi keburukan.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 menyatakan, bahwa dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai berikut:
• Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial.
• Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
• Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
• Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
• Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang
kelancaran tugas keprofesionalan.
• Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,
penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik
• sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
• Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
• Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
• Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
• Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik
dan kompetensi, dan/atau
• Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.