Anda di halaman 1dari 22

ETIKA PROFESI KEGURUAN

PTBS6022

PROGRAM STUDI TATA BUSANA


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
AGUSTUS-DESEMBER 2015
HAKIKAT ETIKA
Pertemuan ke 2 (dua)
Alokasi waktu 2 x 50 menit
 

Tujuan pembelajaran
 

Mahasiswa mampu memahami hakikat etika, meliputi:


Pengertian etika
Jenis-jenis etika
Penilaian etika
Nilai-nilai etika
HAKIKAT ETIKA
PENGERTIAN ETIKA
Menurut para ahli definisi etika adalah:
• (Keraf ,1998) Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal)
atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat
istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup
yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lain.
• Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi
baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
• H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
prilaku manusia dalam hidupnya.
HAKIKAT ETIKA

JENIS-JENIS ETIKA
1. Etika filosofis
2. Etika teologis
3. Etika sosiologis
4. Etika Deontologis
5. Etika Teleologis
6. Etika Diskriptif dan Etika Normatif
Etika filosofis

etika yang menguraikan pokok-


pokok etika atau moral menurut
pandangan filsafat
Etika Teleologis

Teleologis berasal dari bahasa


Yunani, yakni “telos” yang berati
tujuan. Etika teleologis menjadikan
tujuan menjadi ukuran untuk baik
buruknya suatu tindakan
Etika sosiologis

Etika tentang bagaimana


seharusnya seseorang menjalankan
hidupnya dalam hubungannya
dengan masyarakat
Etika teologis

Etika yang mengajarkan hal-hal


yang baik dan buruk berdasarkan
ajaran-ajaran agama
Etika deskriptif

Etika deskriptif menggambarkan tingkah laku manusia apa


adanya,
Melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, contoh:
adat kebiasaan, anggapan tentang baik buruk, tindakan
yang diperbolehkan atau tidak.
 Berbicara tentang realitas penghayatan nilai, etika ini
hanya memaparkan, karenanya dikatakan bersifat
diskriptif. 
Etika normatif
Etika normatif menilai tingkah laku.
Menetapkan sikap dan pola perilaku yang
ideal yang seharusnya dimiliki manusia
dalam bertindak.
Norma-norma yang menuntun perilaku
manusia serta memberi penilaian dan
himbauan kepada manusia memberikan
petunjuk secara jelas bagaimana manusia
harus hidup secara baik dan menghindari
diri dari yang jelek.
HAKIKAT ETIKA

ETIKA DESKRIPTIF
NORMA UMUM NORMA SOPAN SANTUN
NORMA HUKUM
ETIKA NORMATIF
NORMA MORAL)
NORMA KHUSUS

ETIKA SOSIAL
ETIKA INDIVIDUAL
Menyangkut kewajiban, sikap
Menyangkut kewajiban
dan prilaku manusia sebagai
dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri anggota umat manusia
APA SAJA LINGKUP ETIKA SOSIAL?

 ETIKA KELUARGA
 ETIKA LINGKUNGAN
 ETIKA POLITIK
 ETIKA IDIOLOGI
 ETIKA EKONOMI
 ETIKA PROFESI (ETIKA PROFESI PUSTAKAWAN, ETIKA PROFESI WARTAWAN, ETIKA
PROFESI AKUNTAN, ETIKA PROFESI ADVOKAT, ETIKA PROFESI KEGURUAN)
HAKIKAT ETIKA
PENILAIAN ETIKA
• SISTEM PENILAIAN ETIKA :
• Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila
atau tidak susila.
• Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah
daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah
dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal
penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati,
sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.
• Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat
:
• Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam
hati, niat.
• Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
• Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.

Sumber: Isnanto, R. rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Program Studi Sistem Komputer Fakutas Teknik Universitas
Diponegoro
HAKIKAT ETIKA
NILAI-NILAI ETIKA
Nilai merupakan hal yang penting dan berguna bagi manusia yang dapat
menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Nilai dan Etika
mempunyai hubungan yang erat karena sama-sama lebih
menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya. Nilai terkait dengan sisi
kebaikan disamping sisi keburukan.

Nilai-nilai etika itu apa?


Berbagai hal penting yang berguna bagi kebaikan seseorang/sekelompok
orang sehingga menjadi manusia sesuai dengan hakekatnya.

Apa saja yang termasuk ke dalam nilai-nilai etika?


1. Tanggung jawab
2. Kewajiban
3. Hak
KONSEP DASAR
• Etika adalah pedoman dalam bersikap dan
berperilaku yang didalamnya berisi garis besar nilai
moral dan norma yang mencerminkan masyarakat
kampus yang ilmiah, edukatif, kreatif, santun dan
bermartabat. 
• Pembentukan sikap, kepribadian, moral, dan
karakter sosok seorang guru/pendidik harus dimulai
sejak mahasiswa calon guru/pendidik memasuki
dunia pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Etika: UMUM
• Memiliki sikap jujur, optimis, kreatif, rasional, mampu
berfikir kritis, rendah hati, demokratis, sopan,
mengutamakan kejujuran akademik, menghargai
waktu, dan terbuka terhadap perkembangan ipteks
• Mampu merancang, melaksanakan, dan menyelesaikan
studi dengan baik.
• Mampu menciptakan kehidupan kampus yang aman,
nyaman, bersih, tertib, dan kondusif
• Mampu bertanggungjawab secara moral, spiritual, dan
sosial untuk mengamalkan ipteks
Etika KHUSUS
• Berpakaian rapi, bersih, sopan, serasi sesuai
dengan konteks keperluan
• Bergaul, bertegur sapa, dan bertutur kata dengan
sopan, wajar, simpatik, edukatif, bermakna
sesuai dengan norma moral yang berlaku
• Mengembangkan iklim penciptaan karya ipteks
yang mencerminkan kejernihan hati nurani,
bernuansa pengabdian pada Tuhan YME, dan
mendorong pada kualitas hidup kemanusiaan.
ETIKA PROFESI
• memiliki kepribadian yang tangguh yang bercirikan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri.
• memiliki wawasan kependidikan, psikologi, budaya peserta didik dan
lingkungan.
• mampu melaksanakan praktik bimbingan dan konseling secara professional.
• mampu memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut bimbingan
konseling.
• mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja sama dalam bidangnya
dengan pihak terkait.
• memiliki wawasan psiko-sosial kependidikan dan kemampuan
memberdayakan warga belajar dalam konteks lingkungannya.
• memiliki pengetahuan tentang hakikat, tujuan, prinsip evaluasi pendidikan
ETIKA PROFESI
• mampu menerapkan fungsi manajemen dan kepemimpinan
pendidikan dalam berbagai konteks.
• memiliki wawasan tentang filosofi, strategi dan prosedur
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum untuk
berbagai konteks.
• memiliki wawasan yang luas tentang teknologi pembelajaran.
• mampu menerapkan berbagai prinsip teknologi pembelajaran
dalam berbagai konteks.
• mampu memecahkan masalah pendidikan melalui teknologi
pembelajaran.
• mampu mengembangkan dan mempraktikkan kerja sama dalam
bidangnya dengan pihak terkait.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU

• Tanggung jawab dalam pengajaran


• Tanggung jawab dalam memberikan
bimbingan
• Tanggung jawab mengembangkan kurikulum
• Tanggung jawab dalam mengembangkan
profesi
• Tanggung jawab dalam hubungan dengan
masyarakat.
Kewajiban Guru
Menurut UU Guru dan Dosen pasal 20, bahwa dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
• Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
• Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
• Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran.
• Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan
• Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Hak-Hak Guru

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 menyatakan, bahwa dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai berikut:
• Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial.
• Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
• Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
• Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
• Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang
kelancaran tugas keprofesionalan.
• Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,
penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik
• sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
• Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
• Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
• Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
• Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik
dan kompetensi, dan/atau
• Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Anda mungkin juga menyukai