Tromboflebitis
02
01 03
Endometritis
• Tromboflebitis
• Endometritis akut Pelvis.
• Endometritis • Tromboflebitis
kronik Femoralis
Pemeriksaan
diagnostik
Endometr Trembofleb
itis itis
a. Jumlah sel darah putih a. Ultrasonograf Doppler
b. Laju sedimentasi darah dan jumlah sel b. Pemeriksaan Hematokrit
darah merah c. Pemeriksaan Koagulasi
c. Hemoglobin/hematokrit (Hb/Ht) d. Biakan darah
d. Kultur (aerobik/anaerobik) e. Pemindai ultrastiond dupleks
e. Urinalisis dan kultur f. Venografi
f. Ultrasonografi
g. Pemeriksaan bimanual
h. Bakteriologi
i. Kecepatan sedimentasieritrosit
j. Fotoabdomen
Pencegahan
01 02
Dalam nifas jalan lahir setelah persalinan
▪Jaga luka-luka agar tidak mudah dimasuki kuman-kuman karena
dimasuki kuman. adanya perlukaan, tetapi jalan lahir
• Batasi pengunjung pada hari- terlindungi terhadap kuman- kuman karena
hari pertama nifas. vulva tertutup. Untuk mencegah infeksi
• Penderita dengan tanda infeksi janganlah membuka vulva atau
memasukan jari ke dalam vulva misalnya
harus diisolasikan
waktu membersihkan perineum.
Endometriti Tromboflebi
s tis
penatalaksanaan
Endometritis
Tromboflebitis
Pasien sebisa mungkin diisolasi, tapi
bayi boleh menyusu pada ibunya. -Terapi medic, Pemberian analgesik dan
Untuk kelancaran lochea, pasien boleh antibiotik. (Pelayanan Maternal
diletakkan dalam posisi fowler dan Neonatal, 2007)
diberi uterotonica serta dianjurkan - Anjurkan ambulasi dini untuk
banyak minum (Saleha, 2009) meningkatkan sirkulasi pada
ekstremitas bawah dan menurunkan
kemungkinan pembentukan pembekuan
darah.
Konsep asuhan keperawatan
● A. Pengkajian Data.
1. Identitas Klien.
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
alamat.
2. Keluhan Utama.
Mengeluh sakit perutnya saat ditekan, lokia yang berbau, demam, Nyeri pada daerah
pembuluh darah vena, nyerti terjadi pada kaki dan kaki mengalami edema
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Terdahulu, sekarang, dan keluarga, riwayat menstruasi, riwayat
Obstetri, riwayat KB
Lanjutan…
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
C. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan respon tubuh dan sifat infeksi. (agen cidera biologi
dan fisik)
b. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasive,
ketidakadekuatan imunitas
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan aliran
darah vena (stasis vena)
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
lanjutan…
D. Intervensi Keperawatan
● Nyeri
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
● Resiko Infeksi
- Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
- Pertahankan teknik isolasi
● Ketidakefektifan perfusi jaringan periver berhubungan dnegan gangguan aliran darah
vena (stasis vena)
- Tingkatkan tirah baring selama fase akut
- Lihat ekstremitas untuk warna kulit, adanya edema. Catat kesimetrisan betis, ukur
dan catat lingkar betis
lanjutan…