Anda di halaman 1dari 17

Kepemimpinan dan Organisasi

berdasarkan nilai – nilai Islam

Pelikel Dental Muslim Generation,


11 November 2018
“Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan
kebaikan yang tidak terorganisir” (Ali bin Abu
Thalib r.a.)
Memilih pemimpin dalam Islam merupakan
kewajiban yang tidak ada sunahnya.
Memilih pemimpin merupakan kewajiban yang
tidak terikat oleh jumlah apakah sedang
sendiri, berdua, atau bertiga.
Tidak terikat juga oleh waktu, apakah lama atau
sebentar dalam memimpin.
Sifat kepemimpinan harus ada walau saat
sedang sendiri.
Lanjutannya…

• Kepemimpinan Islam , sudah merupakan fitrah bagi


setiap manusia yang sekaligus memotivasi
kepemimpinan yang Islami.
• Manusia diamanahi Allah untuk menjadi khalifah
Allah(wakil Allah) di muka bumi [Q.S, al-Baqarah:30].

Setiap kamu adalah pemimpin


“setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”
Kepemimpinan Islam?
• Imamah atau kepemimpinan islam adalah konsep yang
tercantum dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
“kepemimpinan Islam adalah suatu proses atau kemampuan
orang lain untuk mengarahkan dan memotivasi tingkah laku
orang lain, serta ada usaha kerja sama sesuai dengan al-Qur’an
dan Hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama”
Lanjutannya....
• Dari sinilah para ulama' berpendapat bahwa menegakkan suatu
kepemimpinan (Imamah) dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah suatu keniscayaan (kewajiban). Sebab imamah
merupakan syarat bagi terciptanya suatu masyarakat yang adil
dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan serta terhindar
dari kehancuran dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu,
tampilnya seorang pemimpin yang ideal yang menjadi harapan
komponen masyarakat menjadi sangat urgen
kriteria kepemimpinan yang ideal dalam
islam…
Janganlah  orang  mukmin  mengambil  orang-
orang  kafir  menjadi  WALI (waly) pemimpin,
teman setia, pelindung) dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat
demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri
dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan
Allah memperingatkan kamu terhadap diri
(siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah kamu
kembali.” (QS:  Ali Imron [3]: 28)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang kafir menjadi WALI
(pemimpin) dengan meninggalkan orang-
orang mukmin. Apakah kami ingin
mengadakan alasan yang nyata bagi Allah
(untuk menyiksamu)?” (QS:  An Nisa’ [4]: 144)
“Ya Rasulullah, berilah kepada kami jabatan
pada salah satu bagian yang diberikan Allah
kepadamu. “Maka jawab Rasulullah SAW:
“Demi Allah Kami tidak mengangkat
seseorang pada suatu jabatan kepada orang
yang menginginkan atau ambisi pada
jabatan itu” (H.R. Bukhari Muslim).
”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah
kamu meminta untuk menjadi pemimpin.
Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan
kepada kamu karena permintaan, maka
kamu akan memikul tanggung jawab
sendirian, dan jika kepemimpinan itu
diberikan kepada kamu bukan karena
permintaan, maka kamu akan dibantu untuk
menanggungnya.” (HR Bukhari&Muslim)
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu, kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakal kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepadaNya” [Ali-
Imran/3 : 159]

“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan


musyawarah antara mereka” [Asy-Syuura/42 :
38]
Prinsip-prinsip kepemimpinan
Islam...
• Sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Islam memberikan
prinsip-prinsip dasar dan tata nilai dalam mengelola organisasi atau
pemerintahan. Al-qur'an dan As-sunnah dalam permasalahan ini
telah mengisyaratkan beberapa prinsip pokok dan tata nilai yang
berkaitan dengan kepemimpinan, kehidupan bermasyarakat,
berorganisasi, bernegara (berpolitik) termasuk di dalamnya ada
system pemerintahan yang nota-benenya merupakan kontrak sosial.
• Prinsip-prinsip atau nilai-nilai tersebut antara lain:
1. Prinsip Tauhid
2. As-syura (bermusyawarah)
3. Al-'adalah (berkeadilan)
4. Hurriyah Ma'a Mas'uliyah (kebebasan disertai tanggungjawab)
AL Qiyyadah Wal Jundiyah

Anda sebagai apa?

Sudahkah anda melaksanakan sesuai peran anda


?
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah
ditanya oleh seseorang: “Mengapa saat Abu
Bakar dan Umar menjabat sebagai khalifah
kondisinya tertib, namun saat Utsman dan
engkau yang menjadi khalifah kondisinya
kacau? Jawab Ali: “Karena saat Abu Bakar
dan Umar menjadi khalifah, mereka
didukung oleh orang-orang seperti aku dan
Utsman, namun saat Utsman dan aku yang
menjadi khalifah, pendukungnya adalah
“Kebaikan yang terorganisir
akan mengalahkan
kejahatan yang  tidak
terorganisir bahkan yg
terorganisir”

Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai