Anda di halaman 1dari 20

ILMU ALAMIAH DASAR

OLEH:
M.SUGIHARTONO
BAB I ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN
PERKEMBANGNNYA .

• 1. Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya


• 2. Perkembangan alam pikiran dan sejarah pengetahuan manusia
TUJUAN:
Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya.
2. Menjelaskan perkembangan alam pikiran dan sejarah pengetahuan manusia.

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk hidup yang unik. Manusia dengan
kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan
untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun
lingkungannya. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan
sebegitu sempurnanya.
HAKIKAT MANUSIA:
• 1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya.
• 2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
• 3) Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan
mampu menentukan nasibnya.
• 4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas)
selama hidupnya.
• 5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
• 6) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi
yang tak terbatas.
• 7) Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
• 8) Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
BEBERAPA KELEBIHAN MANUSIA
DARI PADA MAKHLUK LAINNYA
• 1) Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan
dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
• 2) Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
• 3) Manusia dapat berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.
• 4) Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).
• 5) Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).
• 6) Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HIDUP
MEMPUNYAI SIFAT UNIK SEBAGAI BERIKUT:
1) Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya sehingga manusia merupakan makhluk yang
cerdas dan bijaksana (homo sapiens). Selan itu, manusia mampu mengadakan metabolisme.
2) Memiliki potensi untuk tumbuh, bergerak, dan berkembang biak.
3) Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
4) Berinteraksi dengan lingkungan seperti:
(a) Manusia disebut homo faber yaitu dapat membuat alat-alat dan menggunakannya,
(b) Manusia disebut homo longuens yaitu manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam
otaknya dapat disampaikan melalui bahasa lisan maupun tulisan kepada komunitas maupun generasi berikutnya,
(c) Manusia dapat hidup bermasyarakat (homo socius) dan berbudaya (homo humanis), tidak bergerombol
seperti hewan yang hanya mengenal hukum rimba, yang kuat itulah yang berkuasa. Dengan perkataan lain, manusia
dapat bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan bersama dan saling menolong,
(d) Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo aeconomicus), mengadakan
tukar-menukar barang (barter) maupun jual beli dengan prinsip ekonomi sehingga kebutuhan materinya terpenuhi,
(e) Manusia juga mengenal keindahan di sekelilingnya (homo aestheticus), dan
(f) Manusia memiliki kepercayaan dan beragam (homo religeus).
SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA
• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Untuk mengetahui sesuatu,
manusia dapat menggunakan indranya dengan cara mendengar, melihat, merasa,
mencium, dan sebagainya. Semua pengetahuan yang didasarkan secara indrawi
dikategorikan sebagai pengetahuan

• empiris, artinya pengetahuan yang bersumber dari pengalaman. Oleh karena itu,
pengalaman menjadi bagian penting dari seluk-beluk adanya pengetahuan.
• Empirisme adalah salah satu aliran dalam filsuf yang menekankan peranan pengalaman
dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri. Beberapa pandangan filsuf
tentang pengalaman sebagai sumber pengetahuan, yaitu menggambarkan secara mendalam
bahwa sumber pertama pengetahuan adalah pengalaman. Manusia yang belajar dari
pengalamannya adalah manusia yang memahami bahwa masa depan sangat bergantung
pada kecerdasan dalam mengambil pelajaran atau hikmah dibalik semua pengalaman.
GAGASAN
• Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat pikir yang disebut
dengan akal atau otak.
• Tidak ada seorang pun yang dapat menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada
hanyalah bentuk fisikal otak yang terdapat didalam kepala manusia.
• Sistem gagasan dalam pikiran manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap
segala sesuatu, mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang
dimaksudkan, dan membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas
RASA INGIN TAHU
• Manusia memiliki rasa ingin tahu atau kurioritas yang terus tumbuh dan berkembang
sangat pesat. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat terpuaskan, apabila suatu
masalah dapat dipecahkan akan timbul masalah lainnya yang menunggu pemecahanya.
• Manusia akan terus bertanya setelah mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa.
Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru
lagi. Hal ini demikian berlangsung berabad-abad sehingga terjadi akumulasi
pengetahuan.
• Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial yaitu berfikir
PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN

Ada dua macam perkembangan yang dapat kita ketahui, sebagai berikut:
• 1) Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya Alam pikiran
seorang bayi yang baru dilahirkan, mengalami perkembangan yang hampir serupa dari zaman
ke zaman. Alam pikiran manusia semakin berkembang sesuai dengan peningkatan umurnya
yaitu dari bayi, anakanak, remaja, dan dewasa, sampai pada suatu saat di mana umurnya
semakin tua akan terjadi penurunan daya ingat sehingga alam pikiran manusia tidak lagi
berkembang, tetapi berhenti bahkan sering kali kembali seperti masa kanakkanak.
• 2) Perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini Pada zaman
purba, rasa ingin tahu manusia sangat kuat. Manusia purba mulai menyelidiki apa penyebab
terjadinya fenomena-fenomena terjadinya fenomena alam dan akibatnya, sehingga manusia
zaman purba melakukan penyelidikan. Penyelidikan ini menghasilkan jawaban atas banyaknya
persoalan, tetapi kemudian akan timbul persoalan-persoalan baru. Dengan demikian, alam
pikiran manusia purba mulai berkembang dan perkebangan ini terjadi secara terus menerus
dan akan berlanjut ke masa mendatang.
PERKEMBANGAN FISIK MANUSIA
• Tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi sedikit mulai dari masa di
rahim ibu, masa setelah dilahirkan sampai masa dewasa. Proses perubahan tersebut
diawali dari bentuk sel yang sangat sederhana pada saat pembuahan sampai ke bentuk
sel yang sangat kompleks. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik
dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog
yang akan menjadi laki-laki.
• Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya
akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu
ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ,
yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32
minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin
mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan
tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja (Senja, 2014).
• Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya
dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan
fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia). Perubahan fisik dan emosi pada masa
pubertas dipengaruhi oleh hormon seperti: (1) estrogen dan progesteron, pada remaja
perempuan dan diproduksi oleh indung telur, dan (2) testosteron, pada remaja laki-laki
diproduksi oleh testis. Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang
tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
• Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan,
berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa
remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa,
karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara
emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan
diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
• Manusia berasal dari sel telur ibu dan sel sperma ayah yang bersatu membentuk
embrio, kemudian tumbuh menjadi banyak sel serta melakukan diferensiasi dan
berkembang menjadi bayi yang dilahirkan ke muka bumi. Bayi manusia tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang pandai berbicara, membaca, berhitung dan mampu
bergerak dengan lincah. Anak tersebut menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas,
seperti perempuan mulai mensturasi, dan laki-laki mulai memiliki jenggot, kumis, serta
membesar suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa yang sudah mampu bekerja dan
berumah tangga.
PERKEMBANGAN SIFAT DAN PIKIRAN
MANUSIA
• Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup.
Ada beberapa perkembangan pikiran manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa sebagai berikut:
• a) Masa Bayi (0-2 tahun) Masa bayi merupakan periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan
bayi sangat cepat, bayi mulai belajar makan, berjalan, berbicara, dan mengikatkan diri pada orang lain. Melalui
gerakan-gerakan anggota tubuhnya, bayi belajar memadukan keterangan-keterangan melalui semua alat inderanya.
• b) Masa Kanak-kanak (3–5 tahun) Masa kanak-kanak disebut sebagai periode praoperasional. Pada periode ini,
bayi sudah mulai memiliki ketreampilan berbasa lisan yang pengungkapnnya menggunakan lambang-lambang, seperti
bermain mobil-mobilan dengan garasinya menggunakan kotak kosong. Keingintahuan bayi pada periode ini sangat
besar yang ditandai dengan banyak bertanya.
• c) Masa Usia Sekolah (6–12 tahun) Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata. Pada periode ini anak
sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Perolehan pengetahuannya masih dengan
induksi (pengamatan dan percobaan) walaupun sudah mulai menggunakan penalaran dan logika. Proses
perkembangan emosional anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan individu.
• d) Masa Remaja (13–20 tahun) Masa remaja disebut juga dengan periode operasional formal yang merupakan masa
pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan
dirinya sebagai orang dewasa. Padahal secara fisik, mental, dan emosional belum mampu berbuat demikian.
Perolehan pengetahuan mulai dilakukan secara deduksi dan mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
• e) Masa Dewasa ( > 20 tahun) Masa dewasa ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka
mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta
merupakan individu yang bertanggung jawab.
• Bila dibandingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah, sedangkan rohaninya, yaitu
akal budi dan kemauannya sangat kuat.
• Manusia tidak dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak
mampu mengangkat benda berat seperti gajah, dan sebagainya, tetapi dengan akal budinya
dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk lain.
• Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras sehingga dapat
mengendalikan jasmaninya.
• Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa
yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.
• Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala
alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha
memecahkan masalah yang dihadapi.
• Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang
dihadapi, menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
• Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka
menjadi berkembang.
• Setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi dialam sekitarnya.
• Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek
rasa ingin tahunya.
• Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang
diamatinya.
• Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir.
• Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui
jawabannya, tetapi juga jawaban dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa”
tentang hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang
diamatinya
SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA
• Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap (Heri Purnama, 2008: 13):
• 1) Tahap teologi atau fiktif Pada tahap teologi atau fiktif, berusaha untuk mencari dan
menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu
dihubugkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan
dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan
peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
• 2) Tahap filsafat atau fisik atau abstrak Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana
manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi
menyadarkan diri kepada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan pada akalnya
sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakekat segala sesuatu.
• 3) Tahap positif atau ilmiah riil Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah
mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
PERKEMBANGAN PENGETAHUAN MANUSIA
DARI ZAMAN PURBA SAMPAI ZAMAN MODERN
• 1) Zaman Purba Alat dari batu, masa bercocok tanam, dan beternak merupakan
pengalaman dan kemampuan untuk mengamati alam sekitar. pengetahuan yg diperoleh
sampai zaman Babilonia.
2) Zaman Yunani (600-200 SM ) Beberapa pakar yang berpengaruh antara lain (Maskoeri
Jasin, 2008: 7):
• a) Thales (624-548) menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar, bulan memantulkan
cahaya matahari.
• b) Phytagoras(580-500) menyatakan bahwa bumi ini bulat yang terdiri atas 4 unsur
utama (air,api,udara,tanah).
• c) Socrates(470-399) dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani penganut
faham logika dan sebagai pemula penyelidikan kehidupan manusia.
• d) Aristotelles (384-322) menyatakan bahwa silogisme satu pikiran yg terdiri dari 3 premis. 3)
Zaman Pertengahan Dikembangkan metode eksperimen menyangkut bidang kedokteran,
farmasi, astroniomi, kimia dan biolgi. Penulisan bilangan Arab dan desilmal memunculkan
ilmu aljbar. 4) Zaman Modern Banyak penemuan yg menghubah pola pikir yang dibantu
dengan alat yg lebih baik. Perubah yang radikal, geosentrisme ke heliosentrisme. Oleh
Coppernicus (1447-1543) dan didukung oleh Gallileo. Ini dianggap sebagai titik awal ilmu
pengetahuan modern dan membuka cara berpikir yg lebih maju.
TUGAS DAN LATIHAN
• 1. Apakah rasa ingin tahu manusia dapat terpuaskan?
Jelaskan pendapat Anda!
• 2. Sebutkan dan jelaskan perkembangan alam pikiran
manusia? Jelaskan
• Tugas Boleh berkelompok dan kelompok ditetapkan
sendiri 5 s/d 6 orang

Anda mungkin juga menyukai