Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

ANTI KORUPSI
Anberyanto C. Banlo, S.Pd.Gr 19911022 202012 1 001
drg. Maria Floba Ika 19860511 202012 2 003
Feci Nenotek, S.KM 19950219 202012 2 010
Filda L.I. Biaf, S.Pd 19891122 202012 2 002
Maria Rosadalina S.Pd 19880128 202012 2 002
Marthen M. Kosat S.Pd 19900517 202012 1 002
Ovningsi A.Y Timo, S.Kep.Ns 19861025 202012 2 005
Susantri A. Tanaem, S.Pd 19891126 202012 2 002
 
PENDAHULUAN

Korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, sudah dalam posisi yang sangat parah dan begitu mengakar
dalam setiap sendi kehidupan. Perkembangan praktek korupsi dari tahun ke tahun semakin
meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas yang
semakin sistematis, canggih serta lingkupnya sudah meluas dalam seluruh aspek masyarakat.
Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana terhadap
kehidupan perekonomian nasional juga pada kehidupan bangsa dan bernegara.
Maraknya kasus tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak lagi mengenal batas-batas siapa, mengapa,
dan bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan dan kepentingan saja yang melakukan tindak pidana
korupsi, baik di sektor publik maupun privat, tetapi tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu
fenomena.
JENIS – JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI
SUAP - MENYUAP
Tindakan pemberian uang atau menerima uang atau hadiah yang
dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya
sebagaimana perbedaan hukum formil dan materiil.
Contoh dari kasus korupsi suap-menyuap seperti menyuap pegawai
negeri yang karena jabatannya bisa menguntungkan orang yang
memberikan suap, menyuap hakim, pengacara, atau advokat.
GRATIFIKASI
Jenis-jenis korupsi berikutnya adalah korupsi gratifikasi yang
merupakan tindakan pemberian hadiah yang diterima oleh pegawai
Negeri atau Penyelenggara Negara dan tidak dilaporkan kepada
KPK dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi.
Gratifikasi dapat berupa uang, barang, diskon, pinjaman tanpa
bunga, tiket pesawat, liburan, biaya pengobatan, serta fasilitas-
fasilitas lainnya.
BENTURAN KEPENTINGAN DALAM
PENGADAAN
Pengadaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghadirkan barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh suatu instansi atau perusahaan. Orang atau badan yang ditunjuk untuk
pengadaan barang atau jasa ini dipilih setelah melalui proses seleksi yang disebut dengan tender.
Contohnya, proses tender harus berjalan dengan bersih dan jujur. Instansi atau kontraktor yang
rapornya paling bagus dan penawaran biayanya paling kompetitif, maka instansi atau kontraktor
tersebut yang akan ditunjuk dan menjaga, pihak yang menyeleksi tidak boleh ikut sebagai
peserta.
Jika ada instansi yang bertindak sebagai penyeleksi sekaligus sebagai peserta tender maka itu
dapat dikategorikan sebagai korupsi. 
PENGGELAPAN DALAM JABATAN

Penggelapan dalam jabatan termasuk juga ke dalam kategori


yang sering dimaksud sebagai penyalahgunaan jabatan.
Contohnya, tindakan seorang pejabat pemerintah dengan
kekuasaan yang dimilikinya melakukan penggelapan laporan
keuangan, menghilangkan barang bukti atau membiarkan orang
lain menghancurkan barang bukti yang bertujuan untuk
menguntungkan diri sendiri dengan jalan merugikan negara.
PEMERASAN
Tindakan pemerasan merupakan tindakan yang dilakukan oleh
pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain.
Contohnya, melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaan dan
memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau
menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan
sesuatu bagi dirinya sendiri.
KERUGIAN NEGARA
Korupsi yang mencari keuntungan dan sebagai Tindakan
melawan hukum yang biasanya dilakukan oleh mereka
yang menyalahgunakan jabatan.
Contohnya, mengambil keuntungan dari pembayaran
pajak (pembayaran Rp. 10.000.000, dibayar Rp.
15.000.000)
PERBUATAN CURANG

Perbuatan curang yang mengakibatkan kerugian


bagi orang lain.
Contohnya, penyedia barang mengirimkan barang
tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan.
PENCUCIAN UANG

Tindak pidana yang dilakukan dengan cara menyamarkan


harta kekayaan yang diperoleh secara tidak sah.
Contohnya, menyamarkan harta kekayaan dengan
mengalihkan kepemilikan atas nama orang lain.
PENUTUP
Semakin maraknya tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak hanya
merugikan diri sendiri tetapi orang lain, bangsa dan negara. Oleh
karena itu, sebagai ASN yang menjunjung tinggi nilai-nilai anti
korupsi, marilah kita sadar agar tidak melakukan tindak pidana
korupsi. Lebih baik menikmati uang sendiri agar membawa berkah
dari pada menikmati uang yang bukan milik kita yang nantinya akan
membawa sengsara.

Anda mungkin juga menyukai