Anda di halaman 1dari 12

TANGGUNG JAWAB DAN HATI

NURANI MENURUT AKHLAK


TASAWUF

NAMA : NURFADILAH
NIM : 200103054
KELAS : 3C
TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab secara sempit, yaitu suatau


usaha seseorang yang diamanahkan dan harus
dilakukannya. secara luas tanggung jawab
diartikan sebagai usaha manusia untuk
melakukan amanah secara
cermat,teliti,memikirkan akibat baik dan
buruknya..
TANGGUNG JAWAB DAPAT TERBAGI MENJADI
BEBERAPA RUANG LINGKUP YAITU:

 Tanggung Jawab Agama


 Tanggung Jawab sosial
 Tanggung jawab akhlak
 Tanggung jawab hati nurani
 Tanggung jawab amal perbuatan
Macam-macam tanggung jawab

 Tanggung jawab spiritual


 Tanggung jawab etik
 Tanggung jawab politik
 Tanggung jawab intelektual
Hati Nurani

Hati nurani atau intuisi merupakan tempat dimana


manusia dapat memperoleh saluran ilham dari Tuhan.
Hati nurani ini diyakini selalu cenderung kepada
kebaikan dan tidak suka pada keburukan. Atas dasar
ini muncullah paham intuisisme yaitu paham yang
mengatakan bahwa perbuatan yang baik adalah yang
sesuai dengan kata hati, sedangkan perbuatan yang
buruk adalah yang tidak sejalan dengan kata hati atau
hati nurani.
Ciri-ciri hati nurani

 Mengiringi sesuatu perbuatan, dapat memberi petunjuk dan


membimbing dari kemaksiatan.
 kekuatan mengiringi suatau perbuatan, dapat mendorong
perbuatan yang baik dan menahan perbuatan yang buruk.
 Kekuatan menyusul setelah perbuatan, dapat merasa gembira dan
senang. Jika berbuat kesalahan maka ia akan sakit dan pilu karena
kesalahannya.
Macam-macam hati nurani

 Hati Nurani Retrospektif Memberi penilaian tentang


perbuatan- perbuatan yang telah berlangsung di masa
lampau.
 Hati Nurani Prospektif Melihat ke depan dan menilai
perbuatan-perbuatan kita yang akan datang.
Sifat hati nurani

Hati nurani bersifat personal artinya selalu berkaitan erat dengan


pribadi bersangkutan. Hati nurani akan berkembang juga bersama
dengan perkembangan seluruh kepribadian kita. Ada alasan lain lagi
untuk mengatakan bahwa hati nurani bersifat personal artinya hati
nurani hanya berbicara atas nama saya. Hati nurani hanya memberi
penilaiannya tentang perbuatannya sendiri.
Hati nurani mempunyai 4 tingkatan,
yaitu:
O Perasaan melakukan kewajiban karena ibadah kepada Allah.
O Perasaan mengaharuskan mengikuti apa yang telah diperintahkan.
O Perasaan mengikuti apa yang dipandang dirinya benar.
O Perasaan melakukan kewajiban karena taat kepada Allah bukan
pada manusia atau yang lainnya.
Keterkaitan tanggung jawab dan hati
nurani dengan akhlak tasawuf
Suatu perbuatan baru dapat dikategorikan sebagai perbuatan
akhlaki atau perbuatan yang dapat dinilai berakhlak, apabila
perbuatan tersebut dilakukan atas kemauan sendiri, bukan
paksaan dan bukan pula dibuat-buat dan dilakukan dengan tulus
ikhlas. Dengan demikian, perbuatan yang berakhlak adalah
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja secara bebas. Disinilah
letak hubungan antara kebebasan dengan perbuatan akhlak.
Selanjutnya perbuatan akhlak juga harus dilakukan atas
kemauan sendiri dan bukan paksaan. Perbuatan yang seperti
inilah yang dapat dimintakan pertanggung jawabannya dari
orang yang melakukannya. Disinilah letak hubungan tanggung
jawab dengan akhlak.
Dalam pada itu perbuatan akhlak juga harus muncul dari
keikhlasan hati yang melakukannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada hati sanubari, maka hubungan
akhlak dengan kata hati menjadi demikian penting.
Dengan demikian, masalah tanggung jawab, dan hati nurani
adalah merupakan faktor dominan yang menentukan suatu
perbuatan dapat dikatakan sebagai perbuatn akhlaki. Disinilah letak
hubungan fungsional antara, tanggung jawab, dan hati nurani dengan
akhlak. Karenanya dalam membahas akhlak seorang tidak dapat
meninggalkan pembahasan mengenai tanggung jawab, dan hati
nurani.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai