Anda di halaman 1dari 17

POPULASI, SAMPEL

HIPOTESIS
STATISTIK II
Populasi
Merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan
tumbuh – tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup dan sebagainya(Bungin,
2006:99).
Jenis Populasi terbagi dua, yaitu:
1. Populasi fini, artinya jumlah individu
ditentukan.
2. Populasi infinit, artinya jumlah individu tidak
terhingga atau tidak diketahui dengan pasti.
Sampel
Adalah suatu prosedur dimana sebagian populasi saja diambil dan
dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu
populasi.
1. Tehnik Pengambilan Sampel
a. Probability Sampling
yang setiap anggota populasi memiliki peluang sama untuk terpilih
sebagai sampel
1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam
suatu populasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling
adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relati
homogen.
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen – elemen populasi
yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel
2. Strata Sampel (Stratified Sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel dengan populasi
yang memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan
memiliki karakteristik sebdiri. Karena jumlah populasi
pada setiap strata tidak sama, maka dalam
pelaksanaanya dibagi dua jenis yaitu:
a. Proporsional
Jumlah sampel yang diambil dari setiap strata
sebanding dengan propoesional ukurannya.
Contoh : Perhitungan untuk menentukan jumlah sampel
yang diambil dari masing – masing strata ( tingkatan),
jika diketahui jumlah sampel yang diambil 120 orang.
b. Disproporsional
Jumlah sampel yang diambil dari setiap strata
jumlahnya sama tidak sebanding dengan
jumlah populasi dengan proporsi sampel di
setiap strata.
Contoh: Perhitungan untuk menentukan
jumlah sampel yang diambil dari masing –
masing strata ( tingkatan), jika diketahui
jumlah sampel yang diambil 120 orang.
Ditetapkan setiap strata jumlah sampel yang
diambil dari setiap strata 30 orang.
3. Cluster Sampling
Teknik penarikan sampel dengan menggunakan metode ini adalah populasi
dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster, lalu kemudian
beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil
seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel. Anggota populasi di
setiap cluster tidak perlu homogen, sampel ditarik dengan teknik kombinasi
antara startified sampling dan cluster sampling.
Contohnya:
Penarikan sampel telepon seluler di DKI Jakarta dengan tujuan untuk
mengetahui merek telepon seluler apa yang paling disukai.
Misal: jumlah sampel ditentukan 200 orang.
Dengan cara Membagi Area
DKI Jakarta
- Jakarta Utara  10 %
- Jakarta Timur  20 %
- Jakarta Pusat  25 %
4. Sampel Ganda (Double Sample)
sering disebut juga sequential sampling
(sampling berjenjang), multiphase sampling
( sampling multi tahap).
contoh:
DKI Jakarta Jakarta Selatan Lebak Bulus
- Jakarta Utara - Blok M - Kelurahan A
- Jakarta Timur - Lebak Bulus - Kelurahan B
b. Nonprobability Sampling
dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan
atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan
probablility anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui.
Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau
penilaian subjektif dan tidak pada penggunaan teori probabilitas.
1. Convenience Sampling
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan
saja, anggota populasi yang ditemui peneliti memilih
orang – orang yang terdekat saja.
2. Purpasive sampling
Merupakan metode penetapan responden untuk
dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria – kriteria
tertentu.
3. Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan
menentukan quota terlebih dahulu pada masing –
masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum
dianggap selesai.
4. Snowball Sampling
Teknik pengambilan sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil, tetapi makin banyak, berhenti
sampai informasi yang didapatkan dinilai telah
cukup.
Teknik ini baik untuk ditetapkan jika calon
responden sulit untuk identifikasi.
2. Teknik Menentukan Ukuran Sampel
a. Jumlah Populasi diketahui
- Teknik Solvin
b. Jumlah populasi tidak diketahui
- Memakai Pendekatan Isac Michel
HIPOTESIS PENELITIAN
Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atau bisa diartikan
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.
KONSEP HIPOTESIS
1. Harus mengekspresikan satu fenomena atau mengekspesikan hubungan
/pengaruh antara dua variabel atau lebih, yang setidak – tidaknya akan dikaji.
Kedua variabel tersebut adalah variabel bebas (independent) dan variable
terikat ( dependen). Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variabel
terikat dua variabel bebas.
2. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda , artinya
rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak
boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna.
Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat
diuji secara empiris.
3. Hipotesis harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan
untuk diungkapkan dalam bentuk operasionalisasi yangdapat dievaluasi
berdasarkan data yang didapatkan secara empiris.
Menurut bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga:
a. Hipotesis Penelitian / kerja (Ha)
- Merupakan anggapan dasar penelitian
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.
- Dimana peneliti menganggap benar
hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan
secara empiris melalui pengujian hipotesi
dengan mempergunakan data yang diperoleh
selama melakukan penelitian.
Misal :
Ha : Ada hubungan antara tingkat pengangguran
dengan tingkat kriminalitas.
b. Hipotesis Operasional
- Merupakan hipotesis yang bersifat objektif.
- Peneliti merumuskan hipotesi tidak semata – mata berdasarkan
anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obtyektifitas, bahwa
hipotesis penelitaian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji
dengan menggunakan data yang ada.
- Peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat objektif dan netral
atau secara teknis disebut hipotesis nol ( Ho).
Ho adalah hipotesis yang menyatakan ketidakbenaran dari suatu fenomena
atau menyatakan tidak ada hubungan antara dua variabel atau lebih.
- Ho digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian,
karena peneliti menyakin dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis
penelitian tergantung dari bukti – bukti yang diperoleh selama melakukan
penelitian.
Contohnya:
Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengangguran dengan
tingkat kriminilitas
Jenis Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Diskriptif
Hipotesis yang tidak membandingakan dan
menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis
yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu
fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan untuk
menjawab permasalahan taksiran.
Contoh :
- Disiplin kerja pegawai negeri sangat tinggi
- Motivasi kerja karyawan pabrik mobil
mencapai 90 % dari kriteria rata – rata nilai
ideal.
2. Hipotesis Komperatif
Hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat
membedakan atau membandingakan antara satu
dengan data lainnya.
Contoh:
- Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing
antara lulusan SMA Swasta dengan lulusan
SMA Negeri.
- Ada perbedaan gairah kerja antara pegawai
kontrak dengan pegawai tetap
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis yang dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada permasalahan
yang bersifat hubungan / pengaruh.
Cara Merumuskan dan Menguji Hipotesis
Hipotesis Statistik ialah hipotesis operasional yang diterjemahkan ke
dalam bentuk angka – angka statistik sesuai dengan alat ukur yang
dipilih oleh peneliti.
Menentukan Risiko Kesalahan ( Taraf Signifikan)
Menentukan sebarapa besar peluang membuat risiko kesalahan
mengambil dengan
yang sering disebut dengan istilah taraf signifikan.
Menentukan Uji Statistik
Dalam melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan
uji statistik dapat digunakan beberapa metode
tergantungdari perumusan masalah dan jenis data yang
digunakan. Misalnya digunakan uji t untuk menguji hipotesisnya.

Anda mungkin juga menyukai