Sistem Surveilans
Terpadu PTM dan
PM
Salwa Inayatullaila 021120005
Penyelenggaraan Surveilans Terpadu Penyakit (STP)
● Dalam rangka penyelenggaraan upaya pemberantasan dan penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak
menular diperlukan dukungan data-data dan informasi melalui suatu sistem surveilans epidemiologi penyakit secara
rutin dan terpadu sebagai bagian dari penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan. Sistem surveilans
epidemiologi penyakit secara rutin dan terpadu tersebut kemudian disebut sebagai Surveilans Terpadu Penyakit
(STP).
● Tujuan umum dari penyelenggaraaan Surveilans Terpadu Penyakit ini adalah untuk memperoleh informasi
epidemiologi penyakit tertentu dan terdistribusinya informasi tersebut kepada program terkait, pusat kajian, dan
pusat penelitian serta unit surveilans lain. Sasaran STP meliputi beberapa penyakit menular dan penyakit tidak
menular dengan variabel menurut sumber data (puskesmas, puskesmas sentinel, rumah sakit, rumah sakit sentinel,
laboratorium, KLB penyakit dan keracunan), variabel data dan waktu (umur dan jenis kelamin, rawat jalan-rawat
inap-kematian, kunjungan kasus, total kunjungan, kelengkapan dan ketepatan laporan). Sumber data puskesmas
meliputi 25 penyakit menular, sementara untuk puskesmas sentinel terdiri dari . Sumber data rumah sakit meliputi
25 penyakit menular dan 2 penyakit tidak menular. Sumber data rumah sakit meliputi 29 penyakit menular,
sementara untuk rumah sakit sentinel meliputi 29 penyakit menular dan 16 penyakit tidak menular.
.
Penyelenggaraan
1. Perencanaan
Dalam mengembangkan surveilans PTM diperlukan perencanaan yang baik, yaitu :
Sumber daya Manusia SDM yang diperlukan antara lain fungsional epidemiolog, pranata komputer, petugas verifikasi
dan pelaksana surveilans.
Sarana Sarana yang diperlukan antara lain software dan sistim informasi, hardware (komputer, laptop, tablet,
smartphone, printer), jaringan telepon, jaringan internet, formulir, buku pedoman.
2. Pembiayaan
Sumber pembiayaan dapat berasal dari APBN, APBD dan sumber lain yang tidak mengikat. Agar surveilans dapat
berjalan secara kontinyu, diperlukan pembiayaan khusus untuk petugas surveilans (entry data dan perawatan sistim
informasi).
3. Pengorganisasian
Sesuai dengan peran dan fungsinya maka setiap unit pelayanan kesehatan Pemerintah, Dinas Kesehatan propinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit, Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan primer menyelenggarakan surveilans PTM
yang dilaksanakan secara fungsional dan struktural. Peran dan fungsi tiap jenjang administrasi adalah sebagai berikut:
1. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan dalam hal ini adalah Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Ditjen Bina
Upaya Kesehatan, Pusat data dan Informasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.
6. Indikator
Indikator penyelenggaraan surveilans PTM yaitu a. Input Tersedianya SDM terkait surveilans PTM,
sarana pendukung, dan pembiayaan khusus surveilans b. Proses Terlaksananya sosialisasi pelaksanaan
surveilans,pelatihan, pertemuan berkala, pembinaan teknis,monitoring dan evaluasi c. Output Cakupan
fasilitas kesehatan yang melaksanakan surveilans dan melaporkan data, ketepatan pelaporan, kualitas
data, laporan (buku jurnal).
THANKS