Anda di halaman 1dari 22

“Mengidentifikasi

Epidemiologi HIV/AIDS dan


PMS, TB Paru, Frambusia”
Salsabila Alia Syifa Ibrahim
121030012
Syariatul Khoeriah 121030013
TRIAD
PENGER
EPIDEMIOLO
TIAN
• Penyakit Human Immunodeficiency Virus
(HIV) adalah virus yang menyerang sel GI
darah putih di dalam tubuh (limfosit)
yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia dan membuatnya lebih
rentan terhadap berbagai penyakit, sulit
sembuh dari berbagai penyakit infeksi
oportunistik dan bisa menyebabkan
kematian (Dirjen P2PL RI, 2012),

• Acquired Immunodeficiency Syndrome


(AIDS) adalah sekumpulan gejala yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat virus HIV (Depkes
RI, 2012).
RIWAYAT
ALAMIAH
1)        Tahap Pre Patogenesis

Tahap pre patogenesis tidak terjadi pada penyakit HIV AIDS. Hal ini karena penularan penyakit HIV terjadi secara
langsung (kontak langsung dengan penderita). HIV dapat menular dari suatu satu manusia ke manusia lainnya
melalui kontak cairan pada alat reproduksi, kontak darah (misalnya trafusi darah, kontak luka, dll), penggunaan
jarum suntik secara bergantian dan kehamilan.

2)        Tahap Patogenesis

Pada fase ini virus akan menghancurkan sebagian besar atau keseluruhan sistem imun penderita dan penderita
dapat dinyatakan positif mengidap AIDS.
3)        Tahap Post Patogenesis (Tahap Penyakit Akhir)

Fase ini merupakan fase terakhir dari perjalanan penyakit AIDS pada tubuh penderita. Fase akhir dari penderita
penyakit AIDS adalah meninggal dunia. Hampir tidak ada yang bisa sembuh dari penyakit AIDS.
Faktor resiko terjadinya penyakit
HIV/AIDS

Perilaku Seks Berisiko

Penggunaan Narkoba
Parenteral

Riwayat Penyakit IMS


CARA
PENULARAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat
masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara, yaitu :

(1) hubungan seksual (vaginal, anal dan oral


seks),

(2) penggunaan jarum yang tidak steril atau


terkontaminasi dengan HIV, di fasilitas
kesehatan, pengguna narkoba suntik atau
tato/tindik

(3) penularan dari ibu yang terinfeksi HIV ke


janin yang ada dalam rahim, yang dikenal
sebagai penularan HIV dari Ibu ke anak
(Mother to Child HIV Transmission/MTCT)
PENCEGAHAN

Tidak melakukan hubungan seks


Penyuluhan Kesehatan
dengan berganti-ganti pasangan

Menyediakan fasilitas Konseling


Menggunakan kondom saat
dan Tes HIV Sukarela (Voluntary
melakukan hubungan seksual
Counselling and Testing/VCT)

Melakukan sunat bagi laki-laki Menggunakan Antiretroviral (ART)


PENGER
TRIAD
TIAN

Penyakit Menular Seksual 1. Agent PMS disebabkan oleh lebih dari


(PMS) merupakan salah satu 30 bakteri yang berbeda, virus dan
Infeksi Saluran Reproduksi parasit dan tersebar terutama melalui
(ISR) yang di tularkan melalui kontak seksual, termasuk vaginal, anal
hubungan kelamin. dan oral seks.
2. Host Pejamu PMS umumnya adalah
manusia.
3. Lingkungan faktor sosial budaya dapat
mempengaruhi pola PMS
PENULARAN

PMS disebabkan lebih dari 30 jenis pathogen seperti


bakteri, virus dan parasit dan tersebar terutama
melalui kontak seksual, termasuk melalui cara
vaginal, anal dan oral seks. Selain PMS dapat
menyebar melalui kontak seksual, organisme
penyebab PMS juga dapat menyebar melalui cara-cara
non-seksual seperti melalui transfusi darah. PMS
seperti klamidia, gonore, hepatitis B, HIV, HPV, HSV-
2 dan sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak
selama kehamilan dan persalinan.
PENCEGAHAN

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


Intervensi konseling dan perilaku Manajemen sindrom, tes Patuh pada pengobatan akan
menawarkan pencegahan primer diagnostik, dan pengobatan mengurangi tingkat resistensi
terhadap PMS antimikroba yang tepat. virus, bakteri dan mikroba.
TANDA DAN
GEJALA
a) Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau
berhubungan seksual
b) Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
c) Pengeluaran lender pada vagina/alat kelamin.
d) Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan
disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin
atau sekitarnya
e) Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk,
dan gatal.
f) Timbul becak-bercak darah setelah berhubungan
seks.
g) Bintil – bintil berisi cairan, lecet atau borok pada
alat kelamin
Pengertian
Tuberculosis Paru

Tuberculosis (TB) Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Terdapat beberapa spesies Mycobacterium,
antara lain : M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M.Leprae dsb.

Organisasi Kesehatan Dunia atau The World Health Organization (WHO)


melaporkan bahwa Indonesia menduduki posisi ketiga dengan kasus Tuberkulosis (TB)
tertinggi di dunia. Sementara posisi pertama dan kedua saat ini adalah India dan
Tiongkok. Penyakit Tuberkulosis (TBC) Paru masih menjadi beban masalah kesehatan di
Indonesia hingga saat ini. Pada jumlah estimasi kasus Tuberculosis di Indonesia
sebanyak 845.000 orang, jumlah ini meningkat dari sebelumnya sebanyak 843.000
orang. Maka, Indonesia menempatkan sebagai salah satu Negara penyumbang 60% dari
seluruh kasus Tuberkulosis Dunia. (WHO, 2019)
Triad Epidemiologi Tuberculosis Paru
 Host
Host untuk kuman Tuberkulosis paru adalah manusia dan beberapa factor host yang
mempengaruhi penularan penyakit tuberculosis paru adalah :
- Jenis kelamin
- Umur
- Pendidikan
- Pengetahuan
 Agent
Agent yang mempengaruhi penularan penyakit tuberculosis adalah bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Agent ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya phatogenesis,
infektifitas dan virulensi.
 Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar dari host, baik benda tidak hidup, benda
hidup, nyata atau abstrak. Factor lingkungan memegang peran penting dalam penularan,
terutama lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat.
Lingkungan yang tidak sehat ( Kumuh) sebagai salah satu reservoir atau tempat baik dalam
menularkan penyakit tuberculosis.
RIWAYAT
ALAMIAH
 Tahap Peka/Rentan/Pre pathogenesis

Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih diluar tubuh
manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk kedalam tubuh pejamu.

 Tahap Pra gejala/ Masa Inkubasi/ Sub-Klinis

Pada tahap ini telah terjadi infeksi, tetapi belum menunjukkan gejala dan masih belum terjadi gangguan fungsi
organ. Masa inkubasinya yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan selama 6
bulan. Waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB hingga terbentuknya kompleks primer secara lengkap
disebut sebagai masa inkubasi TB.

 Tahap Klinis ( stage of clinical disease)

Tahap klinis merupakan kondisi ketika telah terjadi perubahan fungsi organ yang terkena dan menimbulkan gejala..
PENULARAN

Penularan penyakit Tuberkulosis disebabkan


oleh kuman Mycobacteriun tuberculosis ditularkan
melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien
Tuberkulosis batuk dan percikan ludah yang
mengandung bakteri terhirup oleh orang lain saat
bernapas. Sumber penularan adalah pasien
Tuberkulosis paru BTA positif, bila penderita batuk,
bersin atau berbicara saat berhadapan dengan orang
lain, hasil Tuberkulosis tersembur dan terhisap ke
dalam paru orang sehat dan bisa menyebar ke bagian
tubuh lain melalui peredaran darah pembuluh limfe
atau langsung ke organ terdekat
Cara
Pencegahan
 Pencegahan primer
Upaya pencegahan primer yaitu pencegahan umum (mengadakan
pencegahan pada masyarakat umum contohnya pendidikan kesehatan
masyarakat dan kebersihan lingkungan) dan pencegahan khusus (ditujukan
pada orang-orang yang mempunyai resiko terkena penyakit).
 Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan cara mendeteksi
penyakit secara dini dan mengadakan pengobatan yang cepat dan tepat.
 Pencegahan tersier
Untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Upaya
pencegahan tersier ini dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan fungsi
organ yang cacat, membuat protesa ekstremitas akibat amputasi dan
mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medic.
Definisi Frambusia
Penyakit Frambusia adalah penyakit menular langsung
antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri
treponema Pertenue dan pada umumnya terlihat sebagai lesi
pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat
menyebabkan cacat pada tulang.

Penyakit ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan


kemiskinan dan menyerang mereka yang berasal dari kaum
termiskin serta masyarakat kesukuan yang terdapat di
daerahdaerah terpencil yang sulit dijangkau.
Triad Epidemiologi Penyakit Frambusia
 Agent
Penyebab penyakit frambusia adalah Treponema pallidum, subspesies pertenue dari
spirochaeta. Treponema termasuk dalam famili Spirochaetaceae, ordo Spirochaetales. Secara
morfologi, Treponema pertenue sulit dibedakan dengan Treponema pallidum. Treponema
pertenue berkembang biak sangat lambat yaitu setiap 30-33 jam pada manusia dan binatang
percobaan..
 Host
Karakteristik host atau pejamu pada penyakit frambusia dapat dilihat dari golongan umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan,dan pekerjaan.
 Environment
 Lingkungan Fisik :
Di daerah tropis di pedesaan yang panas dan lembab. Di daerah endemik frambusia prevalensi
infeksi meningkat selama musim hujan.
 Temperatur :
Umumnya penyakit frambusia terdapat di daerah dengan temperatur rata-rata 270’C dan curah
hujan tinggi.
 Lingkungan Sosial Ekonomi :
Kepadatan penduduk, kurangnya persediaan air bersih, dan keadaan sanitasi serta kebersihan
yang buruk, baik perorangan maupun pemukiman. Kurangnya fasilitas kesehatan umum yang
memadai dan kontak langsung dengan kulit penderita penyakit Frambusia. Pengetahuan
RIWAYAT ALAMIAH
 Tahap Prepatogenesis

Pada tahap ini penderita belum menunjukan gejala penyakit. Namun, tidak menutup kemungkinan si penyakit telah ada dalam tubuh si penderita.

 Tahap Inkubasi

Tahap inkubasi Frambusia adalah 2 sampai 3 minggu.

 Tahap Dini

Terbentuknya benjolan – benjolan kecil di kulit yang tidak salit dengan permukaan basah tanpa nanah.

 Tahap Lanjut

Pada gejala lanjut dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang, sehingga mengalami kecacatan. Kelainan pada kulit ini biasanya
kering, kecuali jika disertai infeksi.

 Tahap Pasca Patogenesis

 Sembuh dengan cacat penyakit ini berakhir dengan kerasukan kulit dan tulang di daerah yang terkena dan dapat menimbulkan kecacatan 10-20%
dari penderita.

 Karier tubuh penderita pulih kembali, namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh.

 Penyakit tetap berlangsung secara kronik yang jika tidak diobati akan menimbulkan cacat kepada si penderita
PENULARAN

Frambusia disebabkan oleh kuman Frambusia


Treponema pallidum subspesies pertenue dengan
manusia sebagai satu-satunya sumber penularan. Masa
inkubasi antara 10-90 hari (rata-rata 21 hari). Masa
penularan Frambusia bervariasi dan dapat berlangsung
lama, dimana lesi Frambusia dapat muncul pada kulit
penderita secara intermiten selama beberapa tahun.
Cara
Pencegahan
Frambusia bila tidak segera ditangani akan menjadi penyakit
kronik, yang bisa kambuh dan menimbulkan gejala pada kulit, tulang dan
persendian. Kemungkinan kambuh dapat terjadi lebih dari 5 tahun setelah
terkena infeksi pertama. Strategi pemberantasan frambusia terdiri dari 4
hal pokok, yaitu :
 Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat usia dibawah 5 tahun
untuk menemukan penderita.
 Memberikan pengobatan yang akurat kepada pasien di unit pelayanan
kesehatan (UPK) dan dilakukan pencarian kontak
 Penyuluhan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
 Perbaikan kebersihan perorangan melalui penyediaan sarana dan
prasarana air bersih serta penyediaan sabun untuk mandi.
Kesimpulan
Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)
adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam
tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia dan membuatnya lebih rentan terhadap
berbagai penyakit (Dirjen P2PL RI, 2012), sedangkan
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah
sekumpulan gejala yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV (Depkes RI,
2012).
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah
satu Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) yang di tularkan
melalui hubungan kelamin.
Tuberculosis (TB) Paru adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis).
Penyakit Frambusia adalah penyakit menular
langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi
kronis bakteri treponema Pertenue dan pada umumnya
terlihat sebagai lesi pada umumnya terlihat sebagai lesi
pada kulit serta dapat menyebabkan cacat pada tulang.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai