0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan28 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori perencanaan publik yang meliputi pengertian perencanaan, pembedaan perencanaan menjadi perencanaan sektoral dan nasional/regional, peran data dalam perencanaan, sistem perencanaan publik, siklus perencanaan publik, dan tahapan pelaksanaan perencanaan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perencanaan publik yang meliputi pengertian perencanaan, pembedaan perencanaan menjadi perencanaan sektoral dan nasional/regional, peran data dalam perencanaan, sistem perencanaan publik, siklus perencanaan publik, dan tahapan pelaksanaan perencanaan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perencanaan publik yang meliputi pengertian perencanaan, pembedaan perencanaan menjadi perencanaan sektoral dan nasional/regional, peran data dalam perencanaan, sistem perencanaan publik, siklus perencanaan publik, dan tahapan pelaksanaan perencanaan publik.
Perencanaan (planning) adalah proses yang di dimulai dari penetapan tujuan
organisasi, yaitu menentukan strategi untuk pencapaian tujuan tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi, hingga tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan coulter, 2002). Pembeda Perencanaan Perencanaan di bedakan menjadi dua, yaitu perencanaan sektoral dan perencanaan nasional/regional. Berdasarkan dimensi pendekatan dan koordinasi, perencanaan pembangunan terdiri dari 1. Perencanaan pembangunan makro Pembangunan nasional skala makro atau menyeluruh. Dalam perencanaan makro ini, berapa pesat pertumbuhan ekonomi, berapa besar tabungan masyarakat dan organisasi pemerintah akan tumbuh, bagaimana proyeksinya, dan hal-hal lainnya secara makro atau menyeluruh dapat dikaji. 2. Perencanaan sektoral Perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan sektor, yaitu kumpulan dari kegiatan atau program yang mempunyai persamaan karakteristik serta tujuan. 3. Perencanaan regional Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan pada aspek lokasi dimana kegiatan dilakukan. Sebagai contoh, di Indonesia organisasi pemerintah daerah mempunyai kepentingan yang berbeda dengan instansi pusat dalam melihat aspek ruang di suatu daerah. Departemen/lembaga pusat dengan visi atau kepentingan yang berfokus pada sektoral melihat “lokasi untuk kegiatan”, sedangkan pemerintah daerah dengan titik fokus pada pendekatan pembangunan regional (wilayah/daerah), melihat “kegiatan untuk lokasi”.
4. Perencanaan mikro Perencanaan skala terperinci dalam perencanaan tahunan, yaitu penjabaran rencana makro, sektoral, maupun regional ke dalam susunan proyek dan kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan serta penganggarannya. Peran data pembangunan dalam perencanaan Menurut beberapa ahli ekonomi, penggunaan terpenting dari data, atau disebut juga dengan “indikator pembangunan” adalah untuk menyediakan target perencanaan. Sebagai contoh, dalam organisasi pemerintahan, indikator pendapatan perkapita yang ingin di capai oleh suatu daerah merupakan tujuan yang dibidik dengan kemajuan pembangunan yang diinginkan. Selain itu, target pengurangan angka kemiskinan juga menjadi proyek atau program yang relatif strategis bagi daerah.
Fungsi Perencanaan Fungsi perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan diikuti dengan pembuatan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan tersebut. Secara singkat, berdasarkan rangkuman dari beberapa pustaka (Bryson, 1988; Bryson dan Einsweiler, 1988; Gordon, 1993; Djunaedi, 1995), perencanaan strategis untuk sektor publik mempunyai karakteristik sebagai berikut: oDipisahkan antara rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis memuat antara visi, misi dan strategi (arahan kebijakan); sedangkan rencana operasional memuat program dan rencana tindakan (aksi). oPenyusunan rencana strategi melibatkan secara aktif semua stakeholders di masyarakat (dangan kata lain, pemerintah adalah satu-satunyapemeran dalam proses perencanaan strategi). oTidak semua isu-isu yang dianggap paling strategis atau fokus-fokus yang paling di prioritaskan untuk ditangani. oKajian lingkungan internal dan eksternal secara kontinu dilakukan agar pemilihan strategi selalu “di perbarui” berkaitan dengan peluang serta ancaman di lingkungan luar, dan mempertimbangkan kekuatan serta kelemahan yang ada.
Sistem Perencanaan Publik Dalam setiap organisasi, rencana di susun menurut hierarki yang sesuai dengan struktur organisasinya. Pada setiap hierarki atau jenjang, rencana mempunyai fungsi ganda sebagai sasaran yang harus dicapai oleh jenjang di bawahnya dan merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran yang di tetapkan oleh jenjang di atasnya Ada dua jenis rencana, yaitu (1) Rencana strategik yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu pelaksanaan misi organisasi, dan (2) Rencana operasional yang erupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan. Rencana strategik atau perencanaan jangka panjang (long range planning), adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana operasional, terdiri dari (1) rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan segera di bubarkan setelah tujuan itu tercapai; dan (2) rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan yang sudah di standardisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat di ramalkan sebelumnya. Sistem perencanaan mencaup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan,yaitu; 1. Politik 2. Teknokratik 3. Partisipatif 4. Atas-bawah (top-down) 5. Bawah-atas (bottom-up) Perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan yakni: 1. Penyusunan rencana 2. Penetapan rencana 3. Pengendalian pelaksanaan rencana 4. Evaluasi pelaksanaan rencana Lanjutan… Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan untuk membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan rencana yang lengkap yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 langkah; Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua adalah masing-masing unit organisasi menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. Langkah ketiga adalah melibatkan masyarakat (stakeholder), dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan oleh masing masing jenjang organisasi melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana menjadi produk hukun, sehingga semua pihak terikat untuk melaksanakannya. Pengendalian atas pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam dokumen perencanaan melalui kegiatan koreksi dan penyesuaian. Evaluasi pelaksanaan adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang sistematis mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Siklus perencanaan publik Unsur pengambilan keputusan yang sangat penting dalam perencanaan adalah proses mengembangkan dan memilih langkah-langah yang akan diambil untuk menghadapi masalah yang dialami organisasi sektor publik. Dalam mencapai perencanaan yang efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti : a) Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang diterapkan di sekitar area organisasi . b) Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan, pemimpin kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan. c) Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen. Tahapan prapelaksanaan perencanaan publik Tahapan prapelaksanaan perencanaan publik terdiri dari berikut ini 1. Evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan penetapan prosedur perencanaan. 2. Organisasi pendukung perencanaan 3. Penetapan asumsi perencanaan 4. Kriteria evaluasi hasil perencanaan. 5. Penyusunan indikator program Siklus perencanaan publik Tahapan pelaksanaan perencanaan publik Tahapan pelaksanaan perencanaan publik akan di bahas berikut ini: 1. Pembuatan kertas kerja perencanaan strategi dan program. Kertas kerja ini dibuat sebagai konsep awal atau usul-usulan yang terkait dengan strategi dan program yang hendak dilakukan. 2. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Hal ini di lakukan untuk menjaring berbagai aspirasi masyarakat, atau memberikan wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam menentukan program berdasarkan kebutuhan rillnya. 3. Penentuan usulan perencanaan strategik Pada akhir musyawarah akan di hasilkan usulan-usulan perencanaan strategik berdasarkan keputusan bersama. Ketentuan ini akan menjadi dasar bagi proses selanjutnya, baik pada penentuan program maupun yang terkait dengan anggaran. Lanjutan… 4. Penentuan draf skala prioritas dan plafon anggaran Skala prioritas dan plafon anggaran perlu di susun dalam draf dokumen perencanaan. Skala prioritas dan plafon anggaran disusun dalam rangka mengakomodir kepentingan dari yang paling mendesak dan segera membutuhkan tindakan hingga kepentingan yang paling ringan.
5. Penentuan usulan rencana program kerja Draf dokumen perencanaan yang sudah disertai dengan skala prioritas dan plafon anggaran akan dibahas oleh legislatif dan eksekutif untuk mencapai kesepakatan bersama tentang stuktur draf usulan rencana program kerja yang tepat, dan sesuai dengan kondisi organisasi beserta lingkungannya. Lanjutan… 6. Penyelesaian draf dokumen perencanaan Usulan rencana program kerja yang telah di tentukan kemudian dinyatakan ke dalam draf dokumen perencanaan, sebelum pembahasan akhir dilakukan. 7. Pembahasan draf dokumen perencanaan Draf dokumen perencanaan yang telah dihasilkan kemudian dibahas dalam rapat paripurna untuk menghasilkan kesepakatan akhir dokumen perencanaan. 8. Penetapan dokumen perencanaan Melalui proses pembahasan dan kesepakatan bersama, draf dokumen perencanaan tersebut ditetapkan dan disahkan menjadi dokumen perencanaan, yang berperan sbagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan. Teknik perencanaan publik Dalam buku the practice of local government planning (So, Frank S., and Judith Getzels, 1988) disebutkan mengenai langkah utama dalam proses perencanaan, terutama tingkat perencanaan dan manajemen secara umum, yakni; 1. Tujuan dasar (basic goals): menetapkan tujuan dasar pemerintah daerah (seperti “apakah kita menginginkan perkembangan?” dan “bagaimana?”). 2. Studi dan analisis (study and analysis): studi tentang penggunaan lahan, demografi, transportasi, karakteristik ekonomi dan kecenderungan yang ada pada pemerintah daerah bersangkutan. Analisis lingkungan dan keterbatasan ekonomi. 3. Rencana atau persiapan kebijakan (plan or policy preparation): membangun sebuah rencana atau pernyataan kebijakan yang menyebutkan bagaimana,di mana, dan kapan suatu organisasi akan di bangun. 4. Implementasi dan pengaruh (implementation and effectuation): menggunakan alat, seperti peraturan tentang zonong (zona)dan peraturan subdivisi/pembangunan lahan, teknik manajemen pertumbuhan, dan program peningkatan modal untuk melaksanakan rencana dalam bentuk pernyataan kebijakan. 5. Pemantauan dan umpan balik (monitoring and feedback): memantau pencapaian rencana. Menyesuaikan alat pelaksanaan jika diperlukan.
Dalam buku yang sama, disebutkan juga bahwa perencanaan publik terdiri atas tiga tahapan : 1. Memeriksa inventaris dan kecenderungan dalam konsumen/masyarakat. 2. Memperkirakan permintaan 3. Merencanakan fasilitas dan pelayanan berdasarkan kapasitas yang dimiliki untuk mengakomodir permintaan dimasa depan. Secara lebih detail, ada sembilan langkah dalam proses perencanaan publik yaitu: 1. Menggunakan inventaris dan mengidentifikasi kecenderungan dalam konsumen/masyarakat, seperti penggunaan lahan, demografi, ekonomi, dan karakteristik transportasi. 2. Memperkirakan kecanderungan atas dasar “bagaimana jika”(“what if”) 3. Mengidentifikasi tujuan dan sasaran dengan partisipasi publik yang ekstensif 4. Memformulasikan pengujian dan membandingkan kebijakan dengan rencana alternatif 5. Membandingkan dan mengevaluasi kebijakan dan rencana alternatif. Meneliti tingkat kesesuaian antara tujuan dan sasaran dengan lingkungan secara fiskal,politik,dan legal. 6. Menyeleksi kebijakan atau rencana yang paling dapat diterima. 7. Mempersiapkan unsur-unsur rencana secara detail 8. Melakukan rencana melalui sasaran publik maupun swasta 9. Mengevaluasi rencana secara terus-menerus dan proses yang dilakukan. Menyesuaikan pengukuran pelaksanaan dan perencanaan kembali apabila diperlukan. Langkah dasar perencanaan publik yaitu: 1. Menetapkan sasaran 2. Merumuskan posisi organisasi pada saat ini 3. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat menuju sasaran 4. Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran Teknik dalam perencanaan publik adalah 1. Survei 2. Visioning 3. Focus group 4. Kebijakan delphis 5. Brainstorming 6. Nominal group Contoh praktek perencanaan publik 1. Pemerintah pusat Untuk menyusun rencana kerja pemerintah pusat yang berfungsi sebagai dokumen perencanan tahunan nasional. Pemerintah perlu menyelenggarakan musrenbang pusat,musrenbang provinsi, dan musrenbang nasional. Semua masukan yang diperoleh dari musrenbang secara berjenjang ini dapat mempengaruhi rancangan pembangunan yang terkait dengan pendanaan atau anggaran kegiatan di daerah. Tahapan dalam sistem perencanaan nasional adalah: Tahap persiapan perencanaan Tahap perencanaan dan anggaran Tahap pelaksanaan kegiatan pembangunan dan belanja negara Tahap pelaporan dan pertanggung jawaban 2. Pemerintah daerah Dalam rangka menyusun rencana kerja pemerintah daerah yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan. Pemerintah daerah perlu menyelenggarakan forum musyawarah perencanaan pembangunan secara berjenjang, mulai dari tingkat desa/kelurahan,kecamatan, kabupaten/kota, hingga tingkat provinsi, termasuk menyelenggarakan forum satuan kerja perangkat daerah/provinsi, kabupaten dan kota. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah, perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah disusun oleh pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, atau daerah kota sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh badan perencanaan daerah. Dokumen perencanaan daerah yang dihasilkan berdasarkan dimensi waktu : 1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJP), yang berjangka waktu 20 tahun yang di tetapkan dengan perda 2. Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM) yang berjangka waktu 5 tahun yang ditetapkan dengan perda 3. Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu pada rencana kerja pemerintah pusat. Tahap perencanaan daerah 1. Penjaringan aspirasi masyarakat melalui musrenbang dari tingkat desa/kelurahan, sampai tingkat kecamatan. 2. Penentuan arah dan kebijakan melalui forum satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dari tingkat kabupaten kota sampai tingkat provinsi. Tahap persiapan perencanaan daerah Sebagai persiapan menghadapi forum (SKPD) kepala bappeda sebagai ketua tim penyelenggara yang akan menetapkan tata cara penyelenggaraan yang akan menetapkan tata cara penyelenggaraan forum. Tim inilah yang akan mengkompilasi daftar prioritas yang telah di tetapkan dari musrenbang kecamatan, mengidentifikasi daftar prioritas serta memperkirakan biaya setiap prioritas kegiatan yang selama ini lebih dikenal sebagai arah dan kebijakan umum. 2.LSM Dalam organisasi LSM perencanaan akan di susun pada semua jenis kegiatan.perencanaan adalah proses dasar dimana pengelola organisasi memutuskan tujuan dan cara untuk mencapainya.manfaat perencanaan LSM adalah : 1. Membantu pengelola LSM untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 2. Membantu mengkristalisasi penyesuaian terhadap masalaah utama 3. Memungkinkan pengelola LSM untuk memahami keseluruhan gambaran operasi secara lebih jelas 4. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih tepat 5. Menyajikan cara pemberian pemerintah untuk beroperasi 6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi LSM 7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami 8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti 9. Menghemat waktu, usaha, serta dana. 3.yayasan yayasan sebagai organisassi nonprofit mengarahkan proses perencanaan dan sumber daya yang tersedia untuk memaksimalkan manfaat perencanaan. Sumber daya utama yang diperlukan untuk perencanaan adalah waktu pengelola, waktu pembina, dan uang (misalnya, penelitian pasar, para konsultan dan sebagainya). Contoh spesifik sumber daya waktu yang dipakai dalam proses perencanaan adalah : 1. Pengumpulan dan analisis informasi lingkungan 2. Penggunaan stakeholder kunci 3. Pengumpulan sejarah informasi keuangan, priyeksi anggaran, dan arus kas 4. Analisis konsekuensi dan pilihan untuk strategi program dan potensi yayasan Partai Politik Perencanaan dalam partai politik tidak jauh berbeda dengan yang ada di LSM. Sebelum pengelola parpol dapat mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi,pengelola parpol harus membuat rencana yang akan memberikan tujuan dan arahan organisasi. TERIMA KASIH