KASUS
SKIZOFRENIA PARANOID
NURUL MAGHFIRAH
Pembimbing
Skizofrenia paranoid adalah karakteristik tentang adanya delusi (paham) kejar atau kebesaran dan
halusinasi pendengaran, kadang-kadang individu tertekan, menjadi korban dan beranggapan
diawasi, dimusuhi, dan agresif, pada tipe ini adanya pikiran-pikiran yang absurd (tidak ada
pegangan) tidak logis, dan delusi yang berganti-ganti. Skizofrenia paranoid terjadi karena
melemahnya neurologis dan kognitif tetapi penderita tersebut mempunyai prognosis yang baik
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Organobiologik : skizofrenia muncul apabila terjadi interakasi antara gen abnormal dengan:
1. virus atau infeksi lain pada saat kehamilan: mengganggu perkembangan otak janin
2. Berbagai macam Komplikasi kandungan
3. Kekurangan gizi yang cukup berat terutama pada trimester pertama
Psikodinamik:
1. Terjadi gangguan keseimbangan pada diri sendiri sebelum dan dan sesudah gangguan jiwa. (Teori homeostatic-
deskriptif)
2. Gangguan jiwa muncul akibat terjadinya konflik internal pada diri seseorang yang tidak dapat beradaptasi dengan
dunia luar
Psikososial
1. keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga terpaksa mengadakan penyesuaian
diri untuk menanggulangi stressor (tekanan mental) yang timbul.
KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
GAMBARAN KLINIS SKIZOFRENIA
Waham menetap jenis lainnya yang menurut Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna
budaya setempat dianggap tidak wajar dan seperti hilangnya minat, hidup tak bertujuan
sesuatu yang mustahil
SKIZOFRENIA PARANOID
Berdasarkan pedoman penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-III)
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
tambahan berupa:
1.Halusinasi atau waham harus menonjol: Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah
2.Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang
menonjol
3.Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion
of influence) atau passivity (delusion of passivity)
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relative tidak nyata/tidak
menonjol
TATALAKSANA SKIZOFRENIA
Terapi psikofarmako Terapi psikofarmako
Comp 120/7
80x/ 20 x/ Afe
os 0mm
mentis menit menit bris
mHg
Status generalisata
• Kepala : Normocephali (+)
• Leher : Distensi vena jugular (-), pembesaran KGB (-)
• Paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
• Jantung : BJ I >BJII , bising (-), iktus cordis di ICSV Linea midclavicular
sinistra
• Abdomen : Asites (-), hepatomegali (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas
• Superior : Sianosis (-/-), ikterik (-/-) tremor (-/-)
• Inferior : Sianosis (-/-), ikterik (-/-) tremor (-/-)
• Genetalia : Tidak diperiksa
Pemeriksaan Fisik
Status neurologi
• GCS : E4V5M6
• Tanda rangsangan meningeal : (-)
• Peningatan TIK : (-)
• Mata : Pupil isokor (+/+), Ø3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
• Motorik : Dalam batas normal
• Sensibilitas : Dalam batas normal
• Fungsi luhur : Dalam batas normal
• Gangguan khusus : Tidak ditemukan
Status Mental
Mood dan Afek
Deskripsi Umum
• Mood : Eutimik
• Penampilan : Tidak rapi, sesuai
usia • Afek : terbatas
• Kebersihan : Bersih • Keserasian Afek : Inappropriate
Afek
• Kesadaran : Jernih
Pembicaraan
• Perilaku & Psikomotor : Normoaktif
• Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif • Spontan
Status Mental
• Persepsi
Pikiran Halusinasi :
Arus pikir • Auditorik : (+) Pasien mendengar ada bisikan – bisikan yang
mengatakan ia berada di penjara, kemudian menyuruhnya pergi
• Asosiasi longgar : (+) ke Mekkah, dan mengatakan ingin membunuhnya. Pasien juga
mendengar suara kakeknya yang memanggil namanya
Isi pikir • Visual : (+), Pasien mengatakan ada melihat semut dan tongkat
yang sedang berperang.
• Waham : (+)
Intelektual
• Delusional perception : (+) • Intelektual : Terganggu
• Daya konsentrasi : Terganggu
Status Mental
Quo ad Functionam
Dubia ad Bonam Dubia ad malam
Dubia ad Bonam
.
Terima kasih