0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnostik dan penatalaksanaan krisis tiroid. Krisis tiroid adalah keadaan darurat akibat peningkatan tajam hormon tiroid yang dapat membahayakan jiwa. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan klinis dan laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi penghambatan produksi dan pelepasan hormon tiroid, terapi suportif, serta penanganan faktor pemicu.
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnostik dan penatalaksanaan krisis tiroid. Krisis tiroid adalah keadaan darurat akibat peningkatan tajam hormon tiroid yang dapat membahayakan jiwa. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan klinis dan laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi penghambatan produksi dan pelepasan hormon tiroid, terapi suportif, serta penanganan faktor pemicu.
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnostik dan penatalaksanaan krisis tiroid. Krisis tiroid adalah keadaan darurat akibat peningkatan tajam hormon tiroid yang dapat membahayakan jiwa. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan klinis dan laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi penghambatan produksi dan pelepasan hormon tiroid, terapi suportif, serta penanganan faktor pemicu.
PENDAHULUAN • Krisis Tiroid : kegawatdaruratan endokrin, berupa eksaserbasi akut yang mengancam nyawa dari suatu tirotoksikosis. 1,2 • Tirotoksikosis : kumpulan tanda dan gejala klinis yang diakibatkan berlebihnya konsentrasi hormon tiroid dalam darah.1,2 • Hipertiroidisme : suatu tirotoksikosis yang disebabkan oleh fungsi produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid yang berlebihan.1,2 • Angka prevalensi tidak lebih dari 10 % pasien yang dirawat karena suatu tirotoksikosis. Namun angka kematian 20 – 30%. 3 • Krisis tiroid merupakan manifestasi ekstrim dari suatu tirotoksikosis, -> titik pembatas antara suatu tirotoksikosis berat dg suatu krisis tiroid terkadang tidak jelas dan seringkali bersifat subjektif. • Sistem skoring untuk membantu standarisasi dan pendekatan yang lebih objektif dalam mendiagnosa. • Namun semua pasien tirotoksikosis mempunyai risiko untuk menjadi suatu krisis tiroid, • Tatalaksana suatu tirotoksikosis berat yang dicurigai sebagai suatu krisis tiroid secara agresif ETIOLOGI • Underlying disease : Penyakit graves, struma nodosa toksik, struma multinodosa toksik, karsinoma tiroid hipersekretorik, adenoma hipofisis yang mensekresi tirotropin, struma ovarium, teratoma, dan mola hidatidosa. 3 • Patogenesis belum jelas : naiknya hormon bebas secara mendadak dan meningkatnya kepekaan sel sasaran terhadap hormon tiroid tersebut • faktor pencetus pada pasien dengan penyakit dasar Surgikal dan medikal FAKTOR PENCETUS SURGIKAL • Banyak didapatkan pada masa lampau, yaitu tindakan operasi tiroid pada pasien dengan tirotoksikosis dengan persiapan yang kurang memadai. • Trauma pada daerah tiroid, • Bahkan tindakan palpasi yang terlalu keras dan tidak lege artis FAKTOR PENCETUS MEDIKAL • karena adanya stress berat pada tubuh seperti infeksi, infark miokard, ketoasidosis diabetikum, kejadian tromboemboli paru, persalinan, kejadian stroke. • Penghentian obat anti tiroid secara mendadak, asupan berlebihan dari iodium (oral ataupun intavena pada pemberian radiokontras, amiodaron dll), terapi radioiodin. PRESENTASI KLINIS • manifestasi ekstrim dari tirotoksikosis • Kecurigaan akan terjadinya krisis tiroid bisa dibenarkan apabila ditemukan adanya suatu triad : 1) menghebatnya tanda tirotoksikosis 2) Kesadaran menurun 3) Hipertermia. DIAGNOSIS • Pada pasien dengan kecurigaan klinis krisis tiroid penilaian dengan skor indeks klinis krisis tiroid burch- wartofsky • Bila didapatkan angka ≥ 45 maka dianggap suatu krisis tiroid, angka 25-44 sugestif atau impending krisis tiroid dan < 25 kecil kemungkinan sebagai suatu krisis tiroid.2,3,5,6 PEMERIKSAAN LAB • TSHs • FT4 • FT3 • Hiperglikemi, • Hiperkalsemi, • Peningkatan enzim transaminase • Leukositosis. • Pemeriksaan radiologis tidak diperlukan dalam penegakkan diagnosis, • Foto toraks dan bila perlu CT toraks untuk mencari apakah ada faktor pencetus berupa infeksi • Pemeriksaan EKG rutin dilakukan sinus takikardia pd 40 % kasus dan AF pd 10% kasus. PENATALAKSANAAN 1. Menghambat sintesis dari hormon baru dalam kelenjar tiroid 2. Menghambat penglepasan dari hormon tiroid yang sudah terbentuk dari kelenjar tiroid. 3. Mencegah konversi dari T4 ke T3 pada jaringan diluar tiroid. 4. Memberi terapi suportif pada dekompensasi sistemik yang timbul. 5. Mengatasi faktor pencetus. MENGHAMBAT SINTESIS HORMON TIROID • pemberian obat golongan tionamid : tiourasil (PTU) dan imidazol (metimazol, karbimazol, tiamazol). • menghalangi proses organifikasi iodium dan juga mencegah proses coupling iodotirosin • PTU dapat menghambat konversi T4 menjadi T3 di perifer. • Dapat perektal ataupun intravena PENGHAMBATAN PENGLEPASAN HORMON TIROID • Pemberian preparat iodium : solusio lugol dan SSKI • Mengurangi transpor iodium kedalam sel folikel tiroid • Mengurangi oksidasi iodium dalam sel folikel. • Efek “wolf chaikoff” escape • Pada fase akut, pemberian preparat iodium diberikan satu jam setelah pemberian obat tionamid MENCEGAH KONVERSI DARI T4 MENJADI T3 • PTU • Hidrokortisone • Beta bloker : propanolol dosis besar (> 160 mg/hari) TERAPI SUPORTIF • Beta bloker : mengurangi efek adrenergik • Anti piretik : asetaminofen, hindari salisilat • Kompres es atau selimut pendingin • Rehidrasi : NS atau D5% atau 10 % • Antikoagulan : warfarin atau aspirin pada pasien dengan risiko stroke. TERAPI KRISIS TIROID TERAPI DEFINITIF • preparat iodium dapat dihentikan • Kortikosteroid diturunkan dosisnya • Tionamid diberikan dengan dosis yang diturunkan selama beberapa minggu hingga bulan. • Beta bloker dapat diberikan selama klinis tirotoksikosis ada atau pada pasien dengan nadi istirahat diatas 90 kali/menit • Operasi/radioablasi setelah kondisi eutiroid tercapai, TERIMAKASIH