Anda di halaman 1dari 11

MODEL DAN

PENDEKATAN EVALUASI
BK

KELOMPOK 2 :
PUTRI SARI 191230003
RESKI 191230012
MODEL-MODEL EVALUASI BK
Model evaluasi adalah suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar evaluasi. Biasanya
dibuat untuk mengetahui apakah program yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil
yang diharapkan .

Menurut Stephen Isaac dan William B. Michael (1984) model-model evaluasi dapat
dikelompokan menjadi enam yaitu:

1. Goal Oriented Evaluation. Dalam model ini, seorang evaluator secara terus-menerus


melakukan pantauan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi yang terus-menerus ini
menilai kemajuan-kemajuan yang dicapai peserta program serta efektifitas temuan-temuan
yang dicapai oleh sebuah program. Kemudian Mencek sejauh mana tujuan dari program
telah terlaksana. Model ini dikembangkan oleh Tyler.
2.Goal Free Evaluation model, Dalam model ini hanya
mempertimbangkan tujuan umum yang akan dicapai oleh
program. Memperhatikan bagaimana bekerjanya suatu
program secara umum. Yang harus diperhatikan justru
adalah bagaimana proses pelaksanaan program, dengan
jalan mengidentifikasi kejadian-kejadian yang terjadi
selama pelaksanaannya, baik hal-hal yang positif maupun
hal-hal yang negatif. Model ini dikembangkan oleh
Michael Scriven.
3. Formatif-Summatif Evaluation Model, di kembangkan
oleh Michael Scriven.evaluasi formatif  Dilaksanakan ketika
program masih berlangsung, bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana rancangan program berlangsung dan hambatannya. Evaluasi
summatif dilakukan setelah program berakhir, bertujuan untuk
mengukur ketercapaian program.
4. Goal attainment, adalah model evaluasi yang
sederhana dan sudah bertahun-tahun di gunakan.
Penekanan evaluasi ini hanya pada aspek hasil saja
membuat evaluasi lebih mudah dipahami, diikuti dan di
implementasikan. Model ini dikembangkan oleh Tyler

5. Decision oriented Evaluation, dalam model ini,


evaluasi harus dapat memberikan landasan berupa
informasi-informasi yang akurat dan objektif bagi
pengambil kebijakan untuk memutuskan suatu yang
berhubungan dengan program. Model ini dikembangkan
oleh Stufflebeam
6. Model CIPP, model ini adalah model yang paling sering dipakai oleh
evaluator. Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang lebih
lengkap karena mencakup 4 komponen. Model evaluasi ini
dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, (1967). CIPP Merupakan
singkatan dari , Context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input
evaluation : evaluasi terhadap masukan, process evaluation : evaluasi
terhapat proses, dan product evaluation : evaluasi terhadap hasil.
Keempat singkatan dari CIPP tersebut itulah yang menjadi komponen
evaluasi .
PENDEKATAN EVALUASI BK
Pendekatan adalah proses pembuatan, cara mendekati, usaha dalam aktivitas
penelitian, hubungan dengan orang yang diteliti atau metode-metode untuk
mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
1. Objective oriented evaluation approach, Model Objective-Oriented
Approach (pendekatan penilaian berorientasi tujuan) adalah pendekatan
dalam melakukan evaluasi program yang menitik beratkan pada penilaian
ketercapaian tujuan. Oleh karena itu, pandangan ini mempersyaratkan
bahwa suatu program pendidikan harus menetapkan atau merumuskan
tujuan-tujuan spesifiknya secara jelas.
2. Discrepancy evaluation approach, adalah pendekatan yang di
kemukakan oleh Provus (1973), yang memandang penilaian
sebagai proses pengelolaan informasi berkelanjutan yang dirancang
untuk memberi pelayanan. Menurut Provus, evaluasi adalah proses:
1) menyetujui berdasarkan standar (istilah lain yang digunakan
secara bergantian dengan istilah tujuan), 2) menentukan apakah ada
kesenjangan antara kinerja aspek-aspek program dengan standar
kinerja yang ditetapkan; 3) menggunakan informasi tentang
kesenjangankesenjangan yang ditemukan sebagai bahan untuk
meningkatkan mengelola, atau mengakhiri program atau salah satu
aspek dari program tersebut.
3. PENILAIAN BERORIENTASI TUJUAN, pendekatan penilaian
berorientasi tujuan sudah lebih banyak dan terarah kepada persoalan
bagaimana pendekatan ini diaplikasikan dalam penilaian di kelas,
penilaian sekolah, penilaian program sekolah di satu kabupaten, atau
lainnya. Oleh karena itu, secara sederhana dapat dikatakan bahwa
kelebihan pendekatan ini adalah mudah dipahami, mudah untuk
diimpelementasikan, dan disepakati banyak pendidik dapat
menghasilkan informasi yang relevan dengan misi mereka.
4. MANAGEMENT-ORIENTED APPROACH,
Management-oriented approach merupakan salah sau pendekatan dalam
penilaian pendidikan yang memfokuskan pada kepentingan manajerial. Oleh
karena itu, pendekatan penilaian berorientasi manajemen sangat berarti dalam
membantu para pengambil keputusan. Hal ini mengingat pentingnya informasi
hasil penilaian sebagai bagian dari pengambilan keputusan yang baik. Artinya,
bahwa pengambilan keputusan akan tepat dan berguna jika didasarkan pada
informasi-informasi hasil penilaian. Dalam bidang pendidikan, dengan
pendekatan ini dimungkinkan seorang evaluator memberi informasi yang
bermanfaat kepada guru, komite sekolah, pengambil keputusan/ birokrasi
pendidikan, administrator pendidikan, atau pihak lainnya; sesuai dengan tingkat
kewenangan pengambilan keputusan masing-masing.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai