MPI Malay

SERVICE TRAINING
MULTIPOINT INJECTION SYSTEM

GENERAL INFORMATION
``
Fuel Injection System
Apa Yang Dimaksudkan Dengan MPI system ?
MPI system merupakan system yang menguruskan dan mengawal

system engine dengan berkesan
System ini di lengkapi dengan pengawalan Electronic Control Unit

(ECU) yang telah di programkan untuk mengawal sensor dan juga
actuator

Apa yang diperlukan oleh system ini ialah sesuatu perubahan yang
berlaku samada dari segi exhaust emission atau perubahan
penggunaan bahanapi tanpa menjejaskan prestasi kenderaan
GENERAL INFORMATION
``
FUEL PUMP
1.FUEL PRESSURE CONTROL

FUEL PRESSURE
REGULATOR
2.INTAKE AIR CONTROL THROTTLE VALVE (ISC

SERVO)
3.FUEL INJECTION CONTROL INJECTORS
4.IDLE SPEED CONTROL
SENSOR ECU 5.POWER SUPPLY CONTROL CONTROL RELAY
6.IGNITION TIMING CONTROL POWER TRANSISTER
7.AIR CONDITIONER RELAY AIR CONDITIONER RELAY

CONTROL
GENERAL INFORMATION
Umum
Sistem Multipoint Injection mengandungi sensor yang mampu mengesan

keadaan engine.
Engine Control Unit (ECU) merupakan komponen yang mengawal system
Injection melalui signal dari sensor dan actuator
Engine Control Unit bertujuan untuk mengawal
- Fuel Injection Control

- Idle Speed Control
- Ignition timing Control
Selain dari itu Engine Control Unit dilengkapi dengan Diagnosis Mode yang
dapat mengesan permasalahan yang berlaku
GENERAL INFORMATION
Umum
Fuel Injection Control

-Mengawal masa dan bukaan injector dikawal oleh ECU berdasarkan keadaan
engine
Idle Speed Control

- Mengawal jumlah udara bypass melalui throttle body untuk mengimbangi kelajuan
engine pada pelbagai keadaan
Ignition timing Control

-Mengawal pemasaan ON/OFF primary ignition coil oleh ECU berdasarkan keadaan
engine
Diagnosis Mode Function

-Sekiranya terdapat sensor/actuator yang dikesan oleh ECU mengalami masalah
(output) signal Check Engine akan menyala
GENERAL INFORMATION
Nama lain bagi sistem Electronik Fuel Injection
MPI - Multi Point Injection (Proton)
Cares - Clean Air Regulation Emmision System
PGM-FI - Program Fuel Injection ( Honda)
EFI - Electronic Fuel Injection (Toyota)
ECCS - Electronic Concentrated Engine Control System (Datsun)
EGI - Electronic Gasoline Injection (Mazda)

GENERAL INFORMATION
Sejarah Fuel Injection Sistem
Jenis Sistem
Tahun Pembuat
Digunakan
1957 Bendix (USA) Eletrojector
1967 Bosch (W.Germany) D-Jetronic (Volks)
1973 Bosch K-Jetronic (Porsche)
L/D-Jetronic cth
1980..........2003 Mitsubishi (Japan)
ECI,MPI
GENERAL INFORMATION
SPI MPI
GENERAL INFORMATION
FAKTOR PEMBAKARAN YANG BAIK
STRONG
SPARK
GOOD
COMBUSTION
SUITABLE
A/F RATIO
ENOUGH MIXTURE
COMPRESSION
GENERAL INFORMATION
VARIABLE RESISTOR
ENGINE
AIR FLOW SENSOR CONTROL
UNIT
BAROMERTRIC PRESSURE SENSOR
INTAKE AIR TEMP.SENSOR

FUEL PRESSURE
THROTTLE POSITION SENSOR REGULATOR
IDLE POSITION SWITCH

FROM
CRANK ANGLE SENSOR TO FUEL FUEL
TANK PUMP
NO. 1 CYLINDER TDC SENSOR
IGNITION SWITCH ST TERMINAL
FUEL
INJECTOR
GENERAL INFORMATION

GENERAL INFORMATION

Umum
Secara umumnya kebanyakan system Injection adalah sama pada dasarnya

tetapi berlainan dari segi pengunaan nama
Contoh:
Multipoint Injection System - Develop by MMC
Engine Management System VDO - Develop by Proton
Injection System - Develop by Renault
}
Kesemua memerlukan
Injection System / MPI / EMS System
To control Ignition / Injection & Idle Speed
Must have
Sensor ECU Actuator

GENERAL INFORMATION

Umum
Kenderaan yang menggunakan Electronic Fuel Injection keluaran

proton
Type Model Sistem
 Iswara 1.3/1.5
Multi Point Injection
4G1  Wira 1.3/1.5
STEP 1,2,3
 Waja 1.6
Engine Management
4G1  Wira 1.3/1.5
System STEP 2
4G9  Wira 1.6/1.8 Multi Point Injection

4G63  Perdana 2.0
STEP 1,2
6A12  Perdana V6
STEP 2
GENERAL INFORMATION
Apakah yang dimaksudkan dengan Sensor, ECU dan Actuator?
Awek !!!!
Cun bau Kenal ok ni…..
Wangi Lega rasanya..
la…
GENERAL INFORMATION
Umum
Untuk mendapatkan satu System yang sempurna Multi Point Injection
memerlukan satu proses kendalian system yang baik
Power Supply (Battery Voltage)
Control relay
Fuel Pump Relay Fuel Pump
Engine Control Unit Actuator

Sensor
ECU
Earth
GENERAL INFORMATION
Apakah Yang Diperlukan Didalam Electronic Fuel Injection ?
• Injector berkemampuan membekalkan bahanapi yang cukup kepada engine
• Sistem berkemampuan mengira pencampuran Udara/bahanapi yang lengkap
• Injector berkemampuan memancit bahanapi dalam bentuk debu (automize)

pada proses pencampuran udara/bahanapi
• Injector boleh bertindak mengawal emission

GENERAL INFORMATION
Kebaikan Electronic Fuel Injection
• Pencampuran Udara dan bahanapi yang tepat pada semua kelajuan

(Fuel Ekonomy)
• Pembetulan yang cekap (Dikawal olh ECU) apabila keadaan berubah
• Tindak balas pancitan yang cepat
• Pengawalan Emission Yang baik
• Pengagihan pencampuran udara/bahanapi yang cekap

GENERAL INFORMATION
Apakah Yang Dimaksudkan Dengan Air Fuel Ratio ?
• Satu kadar pencampuran dan pembakaran udara/ bahanapi yang cekap
• Nisbah pencampuran yang dikawal dan boleh berubah –ubah mengikut

keadaan (STOICHIOMERTIC RATIO)
• Pembetulan serta merta
• Kesemua dikawal oleh ECU

GENERAL INFORMATION
STOICHIOMERTIC RATIO
•Nisbah pencampuran yang sesuai 14.7 : 1
• Perubahan Pencampuran berubah-ubah berdasarkan keperluan engine
• Mengambil kira kadar pelepasan gas ekzos

PERBEZAAN CARBURETOR DAN ELECTRONIC CONTROL INJECTION
Carburetor System
• Negative pressure atau jumlah tekanan yang diberikan melalui venturi

• Meluncur masuk bersama udara dan bahanapi sehingga ke intake air passange
Electronic Control Injection System
• Mendapat electric signal dari Electronic Control Unit (ECU)

• Injector akan inject jumlah bahanapi berdasarkan signal ke dalam Intake air passage
Carburetor System Before Starting
• Memerlukan jumlah campuran udara/bahanapi yang banyak

• Menggunakan bantuan manual atau auto choke
•
`
Electronic System Before Starting
• Memerlukan signal dari air intake (ISC) dan coolant temperature sensor
• Semua signal dari sensor diambil dan dikawal oleh ECU
Carburetor System At Starting
• Tekanan menjadi tinggi disebabkan choke valve tertutup bagi membantu

kemasukan bahanapi
• Udara melalui vent tube membantu bahanapi keluar melalui primary dan
slow system
Electronic System At Starting
• Berdasarkan signal dari sensor sistem akan menentukan jumlah Air Fuel
yang akan digunakan
• Basic Fuel Injection berdasarkan signal

a. Air Flow Sensor
b. Crank Angle Sensor
• Extra Fuel Injection di perlukan semasa proses

a. Starting
b. Warming up
• Signal dari sensor seperti

a. IG signal
b. Coolant Temperature Sensor
c. Idle Position Switch diperlukan
d. Intake Air Temperature Sensor
Carburetor System At Warming up
• Untuk carburettor ianya dikawal oleh manual choke atau fast idle
Carburetor System At Idling
• Semasa idling throttle valve tertutup
• Udara akan bypass melalui vent tube

dan pada masa ini tekanan manifold
menjadi tinggi
• Sistem akan menggunakan bahanapi

dari idle port dan slow port
• Throttle Adjusting Screw digunakan

untuk mengawal kelajuan engine
• Mixture adjusting screw digunakan

untuk mengawal pencampuran udara
bahanapi dan exhaust emission
Electronic System At Idling
• Mengetahui keadaan dalam idling berdasarkan Idle Position Switch On/Off

• Jumlah kegunaan bahan api berdasarkan kepada Basic Fuel Injection
• Walaubagaimana masih mengunakan Speed adjustment screw untuk melaras
kadar kemasukan angin secara langsung mengawal kelajuan engine
Carburetor Dan Electronic System Semasa Engine Braking
• Ianya dikawal oleh fuel cut solenoid valve

• Berdasarkan kepada current signal dari kelajuan engine (Coil Revolution)
• Manakala Electronic mengunakan signal dari
a. Throttle Position Sensor
b. Idle Position Swtch
c. Engine speed
• Untuk cut off Basic Fuel Injection
Bagaimana Udara Disukat
• Jumlah pencampuran Udara boleh diukur dengan tepat untuk membolehkan

jumlah bahanapi yang betul di pancit
• Dua cara pengukuran udara
a. Direct Metering
Contoh menggunakan Prinsip Karman Vortex
b. Indirect Metering
Contoh menggunakan Konsep Tekanan
• Contoh ‘D’ Jetronik system dan ‘L’ Jetronik system
•* D – DALAM BAHASA GERMAN = DRUCK (PRESSURE)

•* L - DALAM BAHASA GERMAN = LUFT (AIR)
‘D’ Jetronik System Diagram
Pressure
Injector Amount
Sensor
Intake Manifold Injector
Intake Tube
Pressure
Sense Quantity Pressure of air

Engine Speed
used Pressure Sensor
Engine
Iswara 1.3 / 1.5 UK
Wira 1.3 / 1.5 EMS
Waja 1.6 / 1.8
Engine Control Unit
‘L’ Jetronik System Diagram
Air Flow Meter

Injector Amount
Intake Manifold Injector
Intake Tube
Pressure
Engine Speed
Engine Use Karman Vortex Principle
Sense Quantity of air used
Air Flow Sensor
Wira 4G9 / 4G6 / 6A12
Engine Control Unit
PENGAWALAN SISTEM ELECTRONIK
Kedudukan Sensor & Actuator dalam Multi Point Injection System

System block diagram
EINE CONTROL UNIT No. 1 injector

Air flow sensor 1. Fuel injection control No. 2 injector
No. 3 injector
No. 4 injector
Intake air temp. sen.
Barometric press.sen.
ISC servo (DC motor – 4G92)

Coolant temp. sen. 2. Idle speed control servo (stepper motor – 4G92
Throttle pos. sen

Ignition coil (power transistor
Servo valve pos. sen. 3. Ignition timing control
Idle pos. switch 4. Control relay control control relay (main relay )
(DOHC) (power supply
TDC sensor to sensor actuator)
Crank angle sensor 5. Fuel pump control control relay (fuel pump relay )
Oxygen sensor 6. Air conditioner relay Air conditioner relay

control
System block diagram
EINE CONTROL UNIT

Vehicle speed sensor
Oxygen sensor heater

Air conditioner switch
7. Oxygen sensor heater
P.steering fluid pres. switch
Inhibitor switch (a/t) 8. AFS filter reset control Air flow sensor (AFS)
Ignition switch – ig (DOHC)

Engine warning lamp
Ignition switch - st 9. Engine warning lamp
control
Detonation sensor Self diagnosis output terminal
10. Self diagnosis output
Power supply
11. RAM data tranmission
Ig. Timing adjustment terminal Diagnosis output terminal (for MUT)
12. EGR control
Diagnosis control terminal EGR control sol. valve
13. Purge control
Mixture adjusting screw Purge control sol. valve
FUNGSI COMPONENT PENGAWALAN SISTEM ELECTRONIK
Air Flow Sensor
Rectifier Pressure sensor Vortex pressure inlet
By pass passage Vortex generation column

• Berfungsi seperti Vaccum Sensor, Pressure Sensor, Boost Sensor dll
• Berfungsi mengira jumlah kemasukkan udara melalui prinsip karman Vortex
• ECU menggunakan signal ini untuk mengira Basic Injection Duration (ms)
‘Prinsip Karman Vortex

Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP)
• Nama lain ialah Vaccum Sensor, Pressure Sensor, Boost Sensor dll
• Berfungsi mengira jumlah udara melalui tekanan didalam inlet manifold
• ECU menggunakan signal ini untuk mengira Basic Injection Duration (ms)
Intake Air Temperature Sensor
• Menggunakan prinsip NTC (Negative Termister Coeficient)

• Membaca keadaan suhu udara dan menghantar signal ke ECU
• ECU mengira, membetulkan jumalah pancitan bahanapi
Barometric Pressure Sensor
Barometric Pressure Boost Sensor
• Menukarkan signal kepada electrical signal (tinggi/rendah output)

• Mengesan keadaan kedudukan ketinggian kenderaan
• Untuk mendapatkan Air Fuel Ratio dan Ignition Timing yang betul
Coolant Temperature Sensor
• Menggunakan prinsip NTC (Negative Termister Coeficient)

• Menghantar signal ke ECU
• ECU membetulkan jumlah pancitan bahanapi berdasarkan kepada signal
Throttle Position Sensor / idle position switch

Throttle Position Sensor
Resistor
5V terminal
Throttle position
Opened sensor
Idle switch
Output terminal
Closed
Ground terminal
Insulator Moving contact
Conductor
• Menggunakan prinsip Variable Resistor

• Mengesan jumlah buka/tutup Throttle dalam voltage
• ECU memerlukan signal untuk membetulkan jumlah pancitan bahanapi
Idle Position Switch
Resistor
5V terminal
Throttle position
Opened sensor
Idle switch
Output terminal
Closed
Ground terminal
Moving contact
Insulator
Conductor
• Berada dalam Throttle Position Sensor

• Memgesan keadaan sebenar Accelerator Padel buka/tutup
• ECU memerlukan signal untuk mengawal Idle Speed Control Servo
Servo Valve Position Sensor DC Motor
• Berada didalam Idle Speed Control Servo

• Mengesan Perubahan valve dalam ISC dan menukanrkan kepada pulse signal
• ECU mengunakan signal ini untuk mengawal Idle Speed Control Servo
TDC Sensor / Cam Position Sensor
No 1 cylinder
TDC detection slit
(Longer then other)
TDC detection slit
• Bertujuan mengesan keadaan piston

• ECU mengunakan signal untuk Fuel Injection mengikut firing order
Crank Angle Sensor
• Mengesan kedudukan piston pada setiap cylinder

• ECU mengira kelajuan engine, kadar kemasukan udara, injection duration
dan ignition timing
• ECU juga menggunakan signal ini untuk on/off power Transistor
Ignition Switch ST / Inhibitor Switch
• Menghantar High signal kepada ECU

• ECU mengesan keadaan kenderaan dan untuk proses Basic Ignition, Injection
Control System dan Idle Speed Control Servo semasa engine dihidupkan
Vehicle Speed Sensor

Vehicle Speed Sensor
• Berada pada speedometer dan menghasilkan pulse signal

• ECU menggunakan signal ini bagi proses Mengawal Idle Speed Control dan
pencampuran udara-bahanapi semasa acceleration dan deceleration
Power Steering Fluid Pressure Sensor
• Bertujuan mengesan beban power steering pump

• ECU menggunakan signal untuk mengawal kelajuan engine terutama
semasa idling
EGR Control Solenoid Valve
• Merupakan sejenis solenoid valve berkonsep on/off

• Bertujuan mengawal dan mengurangkan gas
• ECU mengawal on/off berdasarkan off/on Power Transistor
Detonation Sensor / Knock Sensor
• Menggunakan konsep piezoelectrik yang menghasilkan voltage

• Merupakan sensor yang dapat mengesan keadaan gegaran didalam cylinder block
• ECU menerima signal dan merubah keadaan ignition timing
Mixture Adjusting Screw (Variable Resistor)
• Bertujuan mengawal jumlah pancitan bahanapi secara manual

• Pusingan Variable Resistor akan mengakibatkan Output voltage ke
ECU berubah-ubah
• ECU mengunakan signal ini untuk mengubah dan mengawal jumlah
pancitan bahanapi
Oxygen Sensor
• Mengesan keadaan oksigen didalam pelepasan ekzos gas

• Menghasilkan output voltage signal berdasarkan keadaan oksigen
• ECU mengesan keadaan pencampuran udara/bahanapi berdasarkan signal
• Mengubah dan mengawal keadaan pencampuran udara/bahanapi berdasarkan
stoichiometric ratio
• Menggunakan three-way catalitic converter untuk penapisan gas
Oxygen Sensor
Catalytic Converter – 3 WAY
• Bertujuan mengawal dan menapis pelepasan gas seperti HC, CO,Nox,Co dan O
• Menggunakan bahan seperti –latinum, Rhodium dan Palladium yang bertindak balas
dengan ekzos gas
• Mempunyai jangkahayat 10000km dan beroperasi kira-kira 400ºc hingga 800ºc
Catalytic Converter – 3 WAY
CO + HC + NOX CO2 + O2
CO2 + O2
ISC Servo Steeper Motor
• Bentuk yang berbeza daripada yang menggunakan gear

• Terdiri daripada Steeper Motor dan Pintle(Valve berbentuk segi dihujung)
• Mengawal jumlah kemasukan udara (Bypass) kedalam throttle body
Ignition Coil / Power Transistor
• ECU on/off power transistor

didalam distributor
• Apabila power transistor off
primary coil current off,high
voltage teraruh ke secondary coil
SISTEM PANCITAN BAHANAPI ELECTRONIK
BAGAIMANA MEMBACA ELECTRICAL CIRCUIT DIAGRAM

SYSTEM ELECTRICAL FUEL INJECTION CONTROL
Bagaimana Cara Membaca Circuit Diagram
Terbahagi kepada tiga
a. WIRING HARNESS
CONFIGURATION DIAGRAMS
Menerangkan kedudukan tempat
connector dan harness
A. WIRING HARNESS CONFIGURATION DIAGRAMS

Corogated tube atau salur penebat tahan panas
B. WIRING HARNESS CONFIGURATION DIAGRAMS

Kedudukan body earth pada configuration diagram
C. WIRING HARNESS CONFIGURATION DIAGRAMS

Kedudukan lokasi,jumlah pin,colour connector
D. WIRING HARNESS CONFIGURATION DIAGRAMS

Kedudukan harness standard mounting pada configuration diagram
A - Engine Compartment
B - Dash Panel
C - Instrument Panel
D - Interior
E - Door
F - Luggage Compartment
G - Under Rear Floor

A - ENGINE COMPARTMENT
B - DASH PANEL
SINGLE PARTS INSTALLATION
Menerangkan kedudukan sesuatu lokasi yang tidak nampak atau sukar

untuk digambarkan pada Configuration Diagram seperti
a. Relays,
b. Control Unit,
c. Sensor, Diodes,
d. Check Terminals
,
e. Fuseible Link,
f. Fuses dll
Contoh kedudukan Single Parts Installation

RELAY

Control Unit

EARTH POINT
Junction Block
Fuseible Link
Dedicated Fuse
Multipurpose Fuse
Marking Connector Pada Circuit Diagram
Male
Female
Cara membaca connector Male / Female

Tanda Connector Pada Circuit Diagram

Tanda-tanda Earth Pada Circuit Diagram

CIRCUIT DIAGRAMS
Menerangkan kedudukan
- Circuit power supply
- Circuit setiap system
- Operation component
- Throuble Shouting
- Junction Block dll
Tanda-tanda lain di dalam circuit diagram
Punca Kuasa
Bonded Point
Arah Tuju Wire

(Code of Destination)
Ruang petunjuk
tidak mencukupi
Connector Yang
Menunjukkan Relay
Single Pole Connector

Circuit Bersambung
Ke Mukasurat seterusnya
Kedudukan pin
Dan connector
Punca kuasa
dalam ECU
Sheild Wire
Circuit bersambung
ke m/s sebelah
Kedudukan pin,
connector dan
jenis connector
Kedudukan Pin yang

berlainan dalam satu
connector yang sama
ECU current in,out & in/output

Current turun dan naik

Saiz atau colour wire bertukar

Kedudukan body earth


Saiz dan colour wire

CODE WIRE COLOUR CODE WIRE COLOUR
B BLACK P PINK
BR BROWN R RED
G GREEN SB SKY BLUE
VIOLET
GR GRAY V
WHITE
L BLUE W
LG LIGHT GREEN Y YELLOW
O ORANGE

SISTEM PANCITAN ELECTRONIK
Power Supply
Power Supply
Power Supply ECU

Power Supply Ground

SISTEM PANCITAN ELECTRONIK (ACTUATOR)
ISC Servo DC Motor / Steeper Motor
Jumlah kemasukan Udara semasa idling dan load berdasarkan :
• Throttle Position Sensor

• Idle Position Switch
• Crank Angle Sensor
• Coolant temp Sensor
ISC Servo DC Motor Steeper Motor
• Bergerak keluar dan kedalam

• Berfungsi mengawal ketika idling dan operating
load
• Bertujuan mengawal jumlah kemasukan udara
• Dikawal oleh ECU
• Contoh load A/C on
• Bergerak berdasarkan pulse signal dari ECU
• Berpusing berdasarkan angle, setiap angle 15°
(Setiap angle Step berubah)
• Bukaan Step kira-kira 0 ~ 120 (Steeper Motor)
• Untuk DC Motor kira-kira 96 step bukaan penuh
ISC Servo DC Motor
Jumlah kemasukan Udara semasa idling dan load berdasarkan :
a. ISC Servo
b. Fast Idle Air Valve
c. Adjusting Screw (SAS)
d. Throttle Valve
ISC Servo DC Motor
ISC Servo
• Jumlah kemasukan udara dikawal oleh ECU

• Bertujuan mengawal kelajuan engine speed
ISC Servo DC Motor
Fast Idle Air Valve (FIAV)
• Jumlah kemasukan udara dikawal oleh Thermo Wax

• Signal diperolehi dari coolant temperature sensor
• Bukaan therma wax berdasarkan suhu
• Apabila suhu mencapai 50°c thermo wax akan tertutup penuh
ISC Servo DC Motor
Adjusting Screw
• Jumlah kemasukan udara juga dikawal melalui pelarasan SAS

• Steeper motor harus berada pada kedudukan 9 Step
ISC Servo DC Motor
Semasa pelarasan Idling Speed
• Kedudukan ISC pada 9 Step
• FIAV kedudukan tertutup penup (engine dalam keadaan panas)
• Throttle Valve dalam kedudukan tetap fixed SAS

ISC Servo DC Motor
Jumlah kemasukan udara dan kelajuan speed engine tidak akan dikawal apabila :
• Pergerakan kenderaan melebihi 2.5km/h keatas
• Idle Switch berudah dari ‘OFF’ ke ‘ON’ dan sebaliknya
• Air Cond switch berubah dari ‘ON’ ke ‘OFF’
• Inhibitor switch berubah dari ‘N’ ke ‘D’
• Power steering switch berubah dari ‘ON’ ke ‘OFF’
• Ignition Switch berubah dari ‘ST’ ke ‘IG’

Ignition Timing & Power Transistor Control
• Terbahagi kepada 2 jenis utama
a. Built in
b. Separate
• Built in terdiri daripada coil dan power transistor didalam satu component Distributer
• Firing Order mengikut turutan 1,3,4,2
• Advance atau retard Ignition bergantung kepada signal dari ECU
• Berbeza dengan Separate Type coil dan power transistor berbeza kedudukan diluar
• Terdiri daripada dua Ignition coil yang membahagikan firing serentak atau berasing
mengikut firing order 1(4) – 3(2) – 4(1) – 2(3)
• Advance atau Retard Ignition bergantung kepada signal dari ECU
• Cth Knock sensor , Crank Angle sensor dll
Ignition Coil & Power Transistor Distribution Control

• Pembahagian spark ke setiap cylinder berpandukan kepada
a. High signal Input
b. Low signal Input
High Signal Input
• Daripada sensor TDC sensor

dan Crank Angle Sensor
• Apabila TDC high signal Input
spark akan diberikan pada 75° BTDC
pada cylinder No 1 atau 4 pada
compression stroke
Low Signal Input
• Daripada sensor TDC sensor

dan Crank Angle Sensor
• Apabila TDC low signal Input
spark akan diberikan pada 75° BTDC
pada cylinder No 2 atau 3 pada compression stroke
POWER SUPPLY SISTEM PANCITAN ELECTRONIK
Umum
• Sistem ini terdiri daripada electromagnetic injector, delivery pipe, fuel pressure regulator,
fuel pump, ECU
• ECU akan mengawal dan menjalankan injector dan pump berdasarkan signal dari sensor
• Menggunakan dua penapis bahanapi
• Mempunyai ciri-ciri pengawalan emission seperti fuel vapor pipe, canister dll
Fuel System Lay-out
Fuel tank
Fuel filter
Fuel pump
Injector
Delivery pipe
Pressure regulator
SISTEM PENGHANTARAN BAHANAPI (FUEL PRESSURE CONTROL)
Binaan Sistem Penghantaran Bahanapi
• Bahanapi di pump melalui pam bahanapi, melalui fuel main pipe, ditapis
sebelum diagihkan melalui injector melalui kawalan ECU
• Tekanan didalam delivery pipe mestilah berada pada 3.35kg/cm²
• Agihan bahanapi berdasarkan signal dari ECU (Siquentially atau Simultaneous)
Agihan Sistem Penghantaran Bahanapi
Sequential Injection
• Ianya berlaku semasa engine dalam keadaan biasa dan idling
Simultaneous Injection
• Ianya berlatu semasa starting, cold starting atau accelaration
Binaan Sistem Fuel Pump
specifications
Check valve
ITEMS SPECCFICATIONS
Relief valve
 FUEL PUMP
TYPE MOTOR DRIVEN, IN-TANK TYPE Brush

DELIVERY RATE LIT/HR MIN. 90
DELIVERY PRESSURE 4.5-6.0 Motor Armature
 FUEL PRESSURE REG. Magnet

TYPE DIAPHRAGM
REG FUEL PRESS.(KG/CM) 3.29 Impeller
 INJECTOR
TYPE HIOHMIC TYPE
COIL RESISTANCE 13-16 OHM
Casing
Filter
Binaan Sistem Fuel Pump
Check valve
• Binaan dari jenis Impeller
• Menggunakan DC motor yang Relief valve
mengerakan pump
• Lebih senyap dan dapat mengelakan Brush

vapour lock
• Dikawal oleh ECU dan Control Relay Motor Armature
• Relief Valve bekerja apabila tekanan
melebihi dari 400 kpa – 600 kpa Magnet
• Check Valve digunakan untuk mengelakan
Impeller
tekanan didalam pipe line jatuh dan vapor
lock terhasil
Casing
Filter
Fuel Pressure Regulator
• Berada pada bahagian hujung fuel delivery pipe

• Bertujuan untuk memastikan tekanan delivery pipe berada lebih tinggi
daripada tekanan intake manifold
• Tekanan yang sesuai kira-kira 330kpa – 360 kpa
• Ianya akan beroperasi pada keadaan tekanan melebihi had (return fuel)
FUEL PRESSURE REGULATOR
Prinsip Kerja Injector
• Tujuan utama Inject bahanapi kedalam

Intake manifold Fuel filter
• Menggunakan punca kuasa battery
Electrical
dari control relay connection
• Ground dari ECU untuk buka solenoid
plunger
Coil windings
• Jumlah bahanapi adalah bergantung
kepada berapa lama ground yang
dikawal oleh ECU Solenoid Plunger
• MDH 145 dll bermaksud Modify Duel
Spray Hiomic yang menancit bahanapi
kira-kira 145 cc dalam masa 1 min Needle Valve
Pintle cap
Keperluan Injector
• MDH 145 ~ ISWARA / WIRA 1.3/1.5 Fuel filter
Electrical
• MDH 145 ~ PERDANA V6 connection
• MDH 182 ~ WIRA 1.5/1.6 Coil windings
• MDH 210 ~ WIRA 1.8

Solenoid Plunger
• MDH 240 ~ PERDANA 2.0
Needle Valve
Pintle cap
Prinsip Kerja Injector

Injection Timing Injector
• Pemasaan suntikan Injector terbahagi dua mode

a. Sequential Injection
- Semasa Idling
b. Simultaneous Injection
- Permulaan Cranking
- Semasa dalam keadaan suhu rendah
- Semasa Accelaration
• Pemasaan ini berdasarkan

a.TDC sensor
b. Crank Angle Sensor
c. Coolant Temperature Sensor
d. IG Switch ST
e. Throttle Position Sensor
Permulaan Cranking
• Sehingga signal TDC NO 1 diperolehi Injector akan Inject bahanapi pada
semua cylinder 5º BTDC kecuali temperature rendah
Permulaan System pada Suhu Rendah

• Bahanapi yang banyak duperlukan semasa suhu rendah
• Injector akan inject bahanapi dua kali setiap sekali pusingan engine
• Inject 5º BTDC signal dari crank angle sensor
Semasa Dalam Acceleration

• Semasa dalam keadaan acceleration, TPS signal akan berubah
• Penambahan bahanapi berdasarkan kesesuaian bukaan throttle
Sequential Injection
Semasa Dalam Idling

• Injector inject bahanapi mengikut turutan firing order
• Setiap Injection bahanapi berlaku 5º BTDC (Penghujung Combustion
Stroke dan permulaan Exhaust stroke)
Diagnosis Function Mode
• Bertujuan untuk mengetahui kerosakan yang berlaku

pada peralatan electronik
• Terbahagi kepada dua iaitu
a. Engine Check Lamp

b. Diagnosis Connector
• Sekiranya berlakunya kerosokan Lampu Check Engine akan menyala
• Permasalahan boleh dihapuskan dengan menggunakan dua keadah
a. MUT II
b. Menanggalkan terminal battery
• Selain daripada itu Engine check lamp akan menyala pada keadaan
IGNITION TIMING ADJUSTING TERMINAL short-circuit
Diagnosis Function Mode
• ENGINE CHECK LAMP

•Engine control unit
• Ig. Switch on lampu akan menyala.
•Air flow sensor
• Dalam beberapa minit akan padam.
•Jika menyala betterusan bermaksud •Intake air temperature sensor
Ada sensor yang bermasalah seperti
•Throttle position sensor
•Coolant temperature sensor
•Crank angle sensor
•TDC sensor
•Barometric pressure sensor
•Detonation sensor
•Ignition timing adjustment signal
•injector
Diagnosis Function
• Diagnosis connector terbahagi kepada dua jenis
a. 12 pin
b. 16 pin
• Kerosakan Electronic (sensor) boleh diperolehi melalui flashing check lamp

dan dengan menggunakan multimeter
12 Pin
• Kerosakan boleh diperolehi dengan menggunakan multimeter berdasarkan patten

• Terminal no 7
16 Pin
• Kerosakan boleh diperolehi berpandukan flashing lamp code

• Terminal no 1
Copy Right® Reserve Akademi Saga / Eon Berhad

MPI Malay

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

MPI Malay

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

SERVICE TRAINING

MULTIPOINT INJECTION SYSTEM

Apa Yang Dimaksudkan Dengan MPI system ?

MPI system merupakan system yang menguruskan dan mengawal

System ini di lengkapi dengan pengawalan Electronic Control Unit

1.FUEL PRESSURE CONTROL

2.INTAKE AIR CONTROL THROTTLE VALVE (ISC

3.FUEL INJECTION CONTROL INJECTORS

4.IDLE SPEED CONTROL

SENSOR ECU 5.POWER SUPPLY CONTROL CONTROL RELAY

6.IGNITION TIMING CONTROL POWER TRANSISTER

7.AIR CONDITIONER RELAY AIR CONDITIONER RELAY

Fuel Injection System

Sistem Multipoint Injection mengandungi sensor yang mampu mengesan

Engine Control Unit bertujuan untuk mengawal

- Fuel Injection Control

Fuel Injection System

Fuel Injection Control

Idle Speed Control

Ignition timing Control

Diagnosis Mode Function

Fuel Injection System

Nama lain bagi sistem Electronik Fuel Injection

MPI - Multi Point Injection (Proton)

Cares - Clean Air Regulation Emmision System

PGM-FI - Program Fuel Injection ( Honda)

EFI - Electronic Fuel Injection (Toyota)

ECCS - Electronic Concentrated Engine Control System (Datsun)

EGI - Electronic Gasoline Injection (Mazda)

Sejarah Fuel Injection Sistem

1957 Bendix (USA) Eletrojector

1967 Bosch (W.Germany) D-Jetronic (Volks)

1973 Bosch K-Jetronic (Porsche)

Sejarah Fuel Injection Sistem

Sejarah Fuel Injection Sistem

FAKTOR PEMBAKARAN YANG BAIK

Fuel Injection System

INTAKE AIR TEMP.SENSOR

IDLE POSITION SWITCH

Fuel Injection System

Fuel Injection System

Secara umumnya kebanyakan system Injection adalah sama pada dasarnya

Injection System / MPI / EMS System

To control Ignition / Injection & Idle Speed

Sensor ECU Actuator

Fuel Injection System

Kenderaan yang menggunakan Electronic Fuel Injection keluaran

4G9  Wira 1.6/1.8 Multi Point Injection

Multi Point Injection

Fuel Injection System

Apakah yang dimaksudkan dengan Sensor, ECU dan Actuator?

Fuel Injection System

Fuel Pump Relay Fuel Pump

Engine Control Unit Actuator

Fuel Injection System

Apakah Yang Diperlukan Didalam Electronic Fuel Injection ?

• Injector berkemampuan membekalkan bahanapi yang cukup kepada engine

• Sistem berkemampuan mengira pencampuran Udara/bahanapi yang lengkap

• Injector berkemampuan memancit bahanapi dalam bentuk debu (automize)

• Injector boleh bertindak mengawal emission

Fuel Injection System

Kebaikan Electronic Fuel Injection

• Pencampuran Udara dan bahanapi yang tepat pada semua kelajuan