Anda di halaman 1dari 22

XIII KA 1

Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol


96% Sargassum polycystum dan Profile
dengan
Spektrofotometri Infra red
Anggota Kelompok 5

01 02
Fajar Rizki Hayatul
Priyono Khoirinnisa

03 04
Septiyan
Novia Putri Lestari
Firmansyah
Table of contents

01 02 03
Pendahuluan Alat dan Bahan Prosedur
Penjelesan S. Polycystum Alat dan bahan yang akan Langkah-langkah dari awal
dan tujuan praktikum dipakai saat praktikum sampai akhir praktikum

04 05
Hasil Kesimpulan
Hasil yang didapat Rangkuman akhir dari
menggunakan FTIR praktikum
01
PENDAHULUAN
Apa itu S.Polycystum ?
S.Polycystum merupakan salah satu jenis rumput
laut cokelat yang banyak terdapat di perairan
Indonesia, khususnya di Pulau Madura. Untuk
mengetahui kandungan metabolit sekunder
apasaja yang terdapat dalam S.polycystum
tersebut adalah dengan cara melakukan skrining
fitokimia yang bertujuan memberi gambaran
tentang golongan senyawa yang terkandung
dalam tanaman yang diteliti.
Tujuan Praktikum

Skrining fitokimia ekstrak etanol 96% Sargassum polycystum yang dilakukan


bertujuan untuk menentukan kandungan S.polycystum secara kimia antara lain
kandungan alkaloid, glikosida, steroid/ triterpenoid, saponin, flavonoid, polifenol,
dan tanin dalamSargassumpolycystum yang diambil dari daerah Sumenep.
\ Selain skrining fitokimia, dalam penelitian
ini juga dilakukan profiling dari
ekstraketanol 96% S. Polycystum
menggunakan Spektrofotometri Infra Red.
Profiling ini digunakan sebagai data
pendukung untuk memastikan hasil yang di
dapat dari skrining. Dengan dilakukannya
penelitian ini, dapat diketahui ada tidaknya
kandungan alkaloida, flavonoida, saponin,
tannin dan steroid dalam ekstraketanol 96%
S. polycystum.
02
ALAT DAN
BAHAN
ALAT PRAKTIKUM

Spektrofotometri Infra
Red (agilent)
Toples kaca Rotary evaporator Corong Buncher

Tabung Reaksi
Ayakan mesh 60 (Iwakki) Kertas saring
BAHAN PRAKTIKUM
01. Algacoklat (Sargasssumpolycystum) yang diambil
dari Perairan Madura
02. Etanol 96% grade teknis
03. HCl
04. Reagen Mayer
05. Dragendroff
06. FeCl 31%
07. Kloroform
08. Asam asetat anhidrat
09. H2SO4
03
PROSEDUR
DETERMINASI TANAMAN
Sargassum polycystum ini diambi l dari daerah Madura
dan telah di determinasi dengan mencocokkan
bagian – bagian dari tanaman sesuai dengan
morfologinya di Fakultas Budidaya Perikanan dan
Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.
PREPARASI SAMPEL

1 2 3

Sargassum polycystumdilakukan Lalu dikeringkan Lakukan sortasi kering dan


sortasi basah kem udian dicuci dengan cara di angin- dibuat serbuk dengan cara
bersih dengan air mengalir. menggiling, kemudian diayak
anginkan lalu ditimbang beratserbuk.
Ekstraksi S. polycystum

Sargassum polycystum diekstraksi dengan menggunakan metode


maserasi
⃞ Serbuk simplisia dimasukkan dalam toples kaca ditambahkan larutan penyari etanol
96% dengan perbandingan (1:4) sampai terendam sambil sesekali diaduk.
⃞ Didiamkan selama 24 jam.
⃞ Ampasnya dipisahkan dan hasil penyaringan disebut maserat I.
⃞ Ampasnya dimaserasi kembali dengan melakukan langkah awal ditunggu hingga 24
jam sebanyak 2 kali dan maseratnya disebut maserat II danmaserat III.
⃞ Semua maserat dikumpulkan lalu dipekatkan dengan menggunakan Rotary
evaporator sampai diperoleh ekstrak kental.
⃞ Ekstrak dimasukkan didalam botol yang sudah diketahui beratnya dan dihitung
rendemen ekstraknya.
SKIRINING FITOKIMIA

Uji Tanin Uji Saponin Uji Flavonoid

Uji Alkaloid Uji Steroid Uji Triterpenoid


Profiling dengan Spektrofotometri Infrared

1 2 3

Sejumlah 0,5-1,5 mg zat Kemudian dilakukan Hasil yang didapat dilaku


(ekstrak) dimasukkan kedalam scanning dengan kananalisis data berdasarkan
sample holder. gugus fungsi pada bilangan
FTIR. gelombang tertentu.
04
HASIL
Hasil Profiling Menggunakan FTIR
Di dapatkan gugus spesifik pada bilangan gelombang tertentu seperti yang terdapat
dalam tabel:
Hasil Profiling Menggunakan FTIR
Untuk hasil profiling menggunakan FTIR didapatkan hasil seperti pada gambar:
05
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil skrining yang dilakukan ,
ekstraketanol 96% S.polycystum positif
mengandung senyawa golongan alkaloid,
glikosida, steroid/triterpenoid, saponin,
flavanoid, polifenol, dan tannin. Hasil
profiling yang dilakukan dengan FTIR juga
menunjukkan adanya gugus fungsi dari
senyawa aromatik, karbonil, alifatis dan
alcohol.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai