Anda di halaman 1dari 10

NAMA KELOMPOK:

-Airlangga Alfarizki
-Aldo Riyadi A
-Desta Putri D
-Fajar Nur S
-Lia Haryanti
-Tariza Meylafaza
Bab I

PETA TENTANG POLA DAN BENTUK MUKA BUMI


A. Menganalisis Bentuk Muka Bumi pada Peta

Bentuk-bentuk muka bumi selain dapat diamati


secara langsung dapat pula melalui peta yang
digambarkan berupa simbol-simbol. Ada tiga
langkah yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Interpretasi, tahap pengumpulan keterangan


yang berkenaan dengan objek yang sedang
diamati.
2. Deteksi, pengamatan atas adanya suatu objek
dan membedakan antara objek yang satu dengan
objek yang lain.
3. Identifikasi, upaya memberi ciri terhadap objek
yang telah dideteksi dengan menggunakan
keterangan seperti letak, bentuk, dan
penyebarannya
1. Menganalisis Bentuk Muka Bumi dengan peta Umum (Atlas)
a. Warna untuk menggambarkan ketampanan kelautan
1) Warna biru tua, untuk menggambarkan laut dalam
. 2) Warna biru muda, untuk menggambarkan laut dangkal.

b. Warna untuk menggambarkan ketampanan daratan


. 1) Warna hijau, untuk menggambarkan simbol daratan rendah
. 2) Warna kuning, untuk menggambarkan dataran tinggi.
. 3) Warna cokelat, untuk menggambarkan pegunungan.
4) Warna merah, digunakan untuk menggambarkan jalan, ibu kota, dan gunung
berapi.
. 5) Warna hitam, untuk menggambarkan batas administrasi dan kota-kota. Untuk batas
administrasi digunakan simbol garis, sedangkan kota digunakan simbol titik.
2. Menganalisis Bentuk Muka Bumi dengan Peta Topografi
Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan
relief muka bumi. Garis Kontur adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang
sama. Beberapa contoh hasil interpretasi peta topografi dari bentuk-
bentuk muka bumi sebagai berikut.
• a. Pegunungan, pada peta topografi ditandai dengan beberapa
garis kontur yang memanjang. Pada bagian tengah angkanya
besar, semakin ke tepi kanan atau ke tepi kiri angkanya semakin
kecil.
• b. Berbagaii bentuk bukit (dome), pada peta topografi
digambarkan dengan garis kontur yang menyerupai lingkaran
seperti depresi. Namun, semakin keluar angkanya semakin
berkurang.
• c. Berbagai bentuk lereng, semakin jarang jarak antara garis
ketinggian (kontur) pada peta, daerah tersebut semakin landai
dan sebaliknya, semakin rapat jarak antar-kontur pada peta
bentuk lereng semakin curam dan terjal.
B. Bentuk Muka Bumi Dasar Laut
1. Dasar Laut Dalam (Deep)

Deep atau laut dalam adalah dasar laut yang menghujam ke bawah dan jauh
lebih dalam dari daerah sekitarnya dengan lereng yang relatif curam. Berdasarkan
bentuknya, deep dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Palung laut atau Trench atau bekken, yaitu dasar laut dalam yang
penampangnya berbentuk celah memanjang seperti huruf “V”.
b. Lubuk atau nasib atau ledok laut, yaitu dasar laut dalam yang penampangnya
berbentuk cekungan dalam memanjang dan bertebing curam. Penampangnya
jika digambarkan seperti huruf “U”.
2. Ambang Laut
Ambang laut, yaitu dasar laut yang memisahkan perairan yang satu dengan
perairan yang lain, pada bagian puncak tidak muncul ke permukaan.
3. Punggung Laut (Ridge)
Punggung laut, yaitu dasar laut yang berbentuk cembung menyerupai deretan
antiklinal, yang puncaknya atau punggungnya menyembul ke permukaan laut.
4. Gunung Laut
Gunung laut, yaitu gunung api yang tumbuh dari dasar laut. Gunung laut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gunung api yang puncaknya berada di bawah
permukaan laut (yugot) dan gunung api yang puncaknya berada di atas
permukaan laut.
5. Lereng Benua (Continental Slope)
Lereng Benua adalah bagian dasar laut yang berbentuk lereng, letaknya antara
paparan benua sampai dengan laut dalam, dan memiliki kedalaman lebih dari 200
meter.

6. Paparan Benua (Continental Shelf)


Paparan benua adalah dasar laut yang berbentuk datar dengan kedalaman kurang
dari 200 meter dan merupakan kelanjutan dari benua atau daratan. Jika dilihat pada
peta berwarna (atlas) biasanya digambarkan dengan berwarna biru muda
Next bab 2 → →

Anda mungkin juga menyukai