Anda di halaman 1dari 26

IDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN STRUKTUR

MENGGUNAKAN METODE JOB SAFTY ANALISIS


PEMBANGUNAN KANTOR BPJS
JL RAA Martanagara No.4 Bandung
Biodata
Nama : Muhamad Sayid Adam Elgania Attaqwa
Nim : 1606181
Prodi : Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
Pembahasan
BAB I
01 Pendahuluan – Latar Belakang – Identifikasi dan Rumusan
Masalah – Batasan masalah – Tujuan Kajian – Manfaat Kajian

BAB II
02 Tinjauan Pustaka – JSA - Kecelakaan Kerja – Tempat Kerja –
Sumber Bahaya – K3 – Kecelakaan Kerja

BAB III
03 Metodologi Kajian – Lokasi Kajian – Studi Literatur –
Pengumpulan Data – Mmetode Analisis Data – Pengolahan
data – Alur Kajian

BAB IV
04 Pembahasan – Hasil Kajian – Identifikasi Bahaya JSA -

BAB IV
05 Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
BAB I
01 Pendahuluan – Latar Belakang – Identifikasi dan Rumusan
Masalah – Batasan masalah – Tujuan Kajian – Manfaat Kajian
Latar Belakang

Tenaga Kerja Potensi Bahaya Job Safty Analysis Potensi JSA


Tenaga kerja merupakan modal Setiap tempat kerja selalu Dalam mengidentifikasi bahaya mempermudah dalam
utama dalam pengembangan mengandung berbagai potensi adalah analisa keselamatan memberikan instruksi kepada
usaha, sehingga mereka harus bahaya yang dapat kerja atau lebih dikenal dengan pekerja baru yang akan
mendapatkan perlindungan mempengaruhi kesehatan istilah Job Safety Analysis. Job melaksanakan pekerjaan dan
keselamatan kerja dari tenaga kerja Safety Analysis atau analisa resiko bahaya yang ada dalam
perusahaan keselamatan kerja pekerjaan struktur

Real Estate
Identifikasi dan Rumusan Masalah
Job Safety Analysis (JSA) sebagai salah satu upaya pencegahan
01 terjadinya kecelakaan akibat kerja di dalam proyek BPJS di JL RAA
Martanagara No.4 Bandung.

identifikasi bahaya dengan metode Job Safety Analysis (JSA) di


02 pekerjaan struktur. (pekerjaan kolom , pekerjaan balok dan plat )

Mengapa Job Safety Analysis (JSA) sebagai salah satu upaya


01 pencegahan terjadinya kecelakaan akibat kerja di dalam proyek BPJS di
JL RAA Martanagara No.4 Bandung?

Bagaimana identifikasi bahaya dengan metode Job Safety Analysis


02 (JSA) di pekerjaan struktur (pekerjaan kolom , pekerjaan balok dan
plat ) ?

Real Estate
Batasan – Tujuan - Manfaat
Batasan Masalah
1. Kesehatan dan keselamatan kerja dalam ruang lingkup
Job Safety Analysis (JSA) BPJS di JL RAA Martanagara No.4 Bandung.
2. Identifikasi salah satu sub pekerjaan dengan metode Job Safety Analysis (JSA)
pekerjaan struktur (pekerjaan kolom , pekerjaan balok dan plat )

Tujuan Kajian
1. Mengetahui Job Safety Analysis (JSA) sebagai salah satu upaya pencegahan
terjadinya kecelakaan akibat kerja di dalam proyek BPJS di JL RAA Martanagara
No.4 Bandung.
2. Mengidentifikasi bahaya dengan metode Job Safety Analysis (JSA) di salah satu
sub pekerjaan.

Manfaat Kajian
1. Informasi yang diperoleh dari hasil kajian ini dapat digunakan sebagai acuan
dasar dalam mengetahui salah satu penerapan K3 job safty analisi
2. kajian ini diharapkan bermanfaat bagi pekerja/tukang disuatu proyek
pembangunan yang bertanggung jawab langsung terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja.
3. Sebagai masukan untuk pengembangan kajian ilmiah maupun studi
lanjutan tentang salah satu penerapan K3 Job Safety Analisis (JSA).

Real Estate
BAB II
02 Tinjauan Pustaka – JSA - Kecelakaan Kerja – Tempat Kerja –
Sumber Bahaya – K3 – Kecelakaan Kerja
Tinjauan Pustaka
JSA
Sumber Bahaya
Tujuan JSA – Manfaat JSA
Bahan – Tenaga Kerja – Cara 04 01
Kereja – Bangunan, Peralatan
Instasi – Lingkungan kerja Kecelakaan Kerja
Sistem pengendalian – 63
5 48
Penyebab Dasar – Penyebab 02 96
K3 5 2
Langsung
Undang-undang tersebut 05
ditambah dengan Peraturan Tempat Kerja
Menteri Tenaga Kerja RI, No.
kerja adalah tiap ruangan atau
PER.05/MEN/1996
lapangan, tertutup atau terbuka,
03
bergerak atau tetap, dimana
Pencegahan Kecelakaan
tenaga kerja bekerja, atau yang
UU – Standar K3 – 06 sering dimasuki tenaga kerja
Pemeriksaan – Pendidikan dan untuk keperluan suatu usaha
latihan – Penerapan K3 - dan dimana terdapat sumber
persuasi atau sumber-sumber bahay

Real Estate
Tinjauan Pustaka
Risk Kecelakaan Kerja
Kerusakan – Keluhan –
kelainan cekatan - kematian 07
Metode Pekerjaan Kolom
Pembesian – Bekisting – 63
5 48
Pengecoran - 08 96
5 2

Plat Lantai dan Balok


Tulangan – Bekisting -
Pengecoran
09

Real Estate
BAB III
03 Metodologi Kajian – Lokasi Kajian – Studi Literatur –
Pengumpulan Data – Mmetode Analisis Data – Pengolahan
data – Alur Kajian
Metodologi Kajian
Loakasi Literatur Pengumpulan Analisis Pengolahan
Data data

Lokasi Kajian Studi Literatur Pengumplan Data Analisis Data Pengolahan data
Lokasi kajian Dalam hal ini Data primer Metode analisis 1. Observasi
yang akan peneliti didapat dengan data yang Lapangan
dilakukan menggunakan observasi digunaka untuk 2. Studi
bertempat gedung jurnal, buku dan langsung ke mengetahui kepustakaan
BPJS di JL.Raa karya tulis lainnya lapangan berupa Resiko kecelakaan 3. wawancara
Martanegara no 4, yang berkaitan kondisi lapangan pekerjaan dan
Bandung. dengan atau ,pelaksanaan dalam
permasalahan dalam k3 dan Job mengerjakan job
yang ada dalam Safty Analisi (JSA) safty analisis
K3 (Kesehatan menggunakan
Keselamatan miscrosoft word
Kerja) dan Job 2013
Safty Analisi (JSA)

Real Estate
1. Analisis Data
 
Hasil dari JSA akan dianalisa dan
dievaluasi apakah sesuai dengan
peraturan perundangan yang ada serta
akan ditinjau kembali pekerjaan yang telah
dianalisa dilihat ada/tidaknya peningkatan
dalam hal penanggulangan resiko dalam
aktivitas pekerjaan yang telah dilakukan
JSA dengan menggunakan metode
pengambilan data deskriptif.

2. Analisis Data
 Hasil dari JSA akan dianalisa dan dievaluasi apakah sesuai dengan
peraturan perundangan yang ada serta akan ditinjau kembali pekerjaan
yang telah dianalisa dilihat ada/tidaknya peningkatan dalam hal
penanggulangan resiko dalam aktivitas pekerjaan yang telah dilakukan
JSA dengan menggunakan metode pengambilan data deskriptif.

Real Estate
BAB IV
04 Pembahasan – Hasil Kajian – Identifikasi Bahaya JSA -
Pembahasan
Hasil Kajian
Sebagai wujud nyata dari pelaksanaan identifikasi aspek dan dampak tersebut maka Proyek BPJS di
JL.RAA Martanagara No.4 Bandung, melaksanakan kegiatan identifikasi terhadap potensi bahaya dari
aktivitas kerja di lokasi produksi. Salah satu sistem yang digunakan adalah JSA yang dianggap bisa
mengungkapkan potensi bahaya dalam setiap aktivitas pekerjaan. Pembuatan JSA ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin ada dalam setiap aktifitas pekerjaan.

Job Safety Analysis


JSA ini dibuat berdasarkan adanya pemikiran bahwa :
1) Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya.
2) Setiap jenis pekerjaan atau tugas dapat diuraikan kedalam suatu urutan tahapan pekerjaan yang sederhana.
3) Setiap pekerjaan tersebut dapat dikenali bahayanya.
4) Setiap bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan tersebut dapat diatasi agar tidak menyebabkan kecelakaan
kerja atau penyakit akibat kerja.
Text here
Pembahasan
Tujuan Pembuatan JSA
Selain itu program Job Safety Analysis berfungsi untuk memastikan bahwa jumlah keseluruhan job
yang ada dalam perusahaan dapat diketahui dengan pasti, langkah-langkah kerja dengan benar dalam
melakukan suatu pekerjaan akan diketahui serta teknik untuk mengendalikan atau menghindari resiko
bahaya yang terkandung dalam suatu pekerjaan akan dapat diterapkan. Keuntungan utama dari JSA datang
setelah tugas selesai dilaksanakan

Tim Pelaksana JSA


Penanggung jawab pelaksanaan analisa atau pembuatan Job Safety Analysis secara keseluruhan adalah pihak K3

Diikutkan foreman dan operator didasarkan pada pemikiran :


1)Pihak tersebut (foreman dan operator) dianggap sebagai personil yang paling mengerti tentang aktivitas
pekerjaan.
2)Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan yang dianalisa.
3)Mempunyai pengetahuan yang cukup kuat dibidangnya.
Identifikasi Bahaya dengan JSA
Tahapan Pembuatan JSA
Pada tahap ini tim mencari dan memilih jenis pekerjaan yang akan dilakukan untuk JSA. Dan didalam
memilih pekerjaan yang akan dilakukan untuk menganalisa keselamatan pekerjaan salah satu contoh sub
pekerjaan yang akan dibahas meliputi pekerjaan struktur (pekerjaan kolom ,balok,dan plat lantai) maka
mengacu pada hal-hal sebagai berikut :

Potensi Bahaya atau


Frekuensi Kecelakaan Keparahan

Tingkat kecelakaan yang


berakibat kecacatan Pekerjaan baru

Kejadian Hampir Celaka


Identifikasi Bahaya dengan JSA
Proses pembuatan JSA selanjutnya
adalah proses identifikasi terhadap masing-
masing pekerjaan yang bakal nantinya
dilakukan dilapangan. berdasakan pada IBPR
(Identifikasi Bahaya, Penilaian & Pengendalian
Resiko). Yaitu sebagai pedoman dalah hal
atau pokok yang menjadi dasar, pegangan,
acuan, atau petunjuk untuk menentukan atau
melaksanakan sesuatu.
Identifikasi Bahaya dengan JSA
Place Your Picture Here Job Safty Analisis Pembesian
Struktur Kolom
Identifikasi Bahaya dengan JSA
Place Your Picture Here Job Safty Analisis bekisting struktur
kolom
Identifikasi Bahaya dengan JSA
Place Your Picture Here Job Safty Analisis pengecoran
bekisting struktur kolom

Pada pekerjaan kolom terdiri urutan


pekerjaan antara lain pekerjaan
pembesian, pekerjaan bekisting,
pekerjaan pengecoran.

1, rutan pekerjaan
2. Kemungkinan resiko
3. Mengidentifikasi potensi bahaya
4, Pengecekan risk kerja
BAB IV
05 Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
Kesimpulan
Job Safety Analysis dibuat dengan tujuan
untuk menganalisa bahaya yang terdapat
dalam aktifitas pekerja yang berkaitan
dengan peralatan, bahan serta lingkungan
kerja. Pembuatan JSA ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi bahaya-bahaya yang
mungkin ada dalam setiap aktifitas pekerjaan.

Contents Contents Contents


Title Title Title
Kesimpulan
Job Safety Analysis dibuat dengan tujuan
untuk menganalisa bahaya yang terdapat
dalam aktifitas pekerja yang berkaitan
dengan peralatan, bahan serta lingkungan
kerja. Pembuatan JSA ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi bahaya-bahaya yang
mungkin ada dalam setiap aktifitas pekerjaan.

Contents Contents Contents


Title Title Title
Hasil dari JSA digunakan untuk melengkapi data yang
sudah ada dalam identifikasi aspek dan dampak, dan dapat
digunakan sebagai alat training/pelatihan bagi tenaga kerja. Hal ini
dimaksudkan agar tenaga kerja tersebut paham akan potensi
bahaya yang timbul dari aktivitas pekerjaan dan cara
pencegahannya.

Implikasi
dan
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis sampaikan, maka penulis dapat
menyampaikan Rekomendasi sebagai berikut :

1. Membudayakan mengetahui serta menerapkan JSA dan cara kerja yang


amandalam setiap aktivitas pekerjaan dengan pembuatan bulletin atau dengan
melakukan safety talk.
2. Job Safety Analysis yang ada sebaiknya lebih ditekankan atau ditindak lanjuti,
agar diketahui dan selanjutnya diikuti oleh karyawan yang bersangkutan.
3. Perlu adanya tindak lanjut dari penerapan JSA, sebagai metode analisa yang
efektif untuk mengetahui sumber-sumber bahaya dari tiap aktifitas pekerjaan.
4. Perlu adanya sosialisasi prosedur JSA kepada setiap karyawan, misalnya dengan

Implikasi
training tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Untuk mengontrol sistem JSA, PT. TOTAL CAKRA ALAM di proyek BPJS,
seharusnya melakukan evaluasi yang salah satu evaluasinya adalah evaluasi

dan JSA. Karena dengan dilaksanakan evaluasi untuk JSA, dapat dilihat hal-hal apa
yang perlu direvisi dan dapat segera dilakukan tindakan perbaikan.

Rekomendasi 6. Diberlakukannya sistem reward (apresiasi) and punishment (hukuman), hal ini
untuk memacu kinerja karyawan agar bekerja sesuai dengan standart dan
prosedur yang ada.

Anda mungkin juga menyukai