PRODUK SAMPINGAN
TUJUAN
2
BIAYA BERSAMA (Joint Cost)
3
Biaya bersama dikeluarkan untuk
5
Main product
Produk yang menjadi tujuan utama
perusahaan berproduksi
By product
Produk yang dihasilkan sebagai efek
samping dari proses pembuatan produk
utama
6
DIAGRAM PROSES BERSAMA
Joint
Product
Costs
par able
Se
7
SIFAT PRODUK BERSAMA
(Joint Product)
1. Dihasilkan dari biaya produk yang sama;
2. Dihasilkan dalam satu kali proses produksi;
3. Pada umumnya merupakan produk yang
menjadi tujuan utama usaha perusahaan;
4. Produk-produk tersebut mempunyai nilai
ekonomi yang relatif seimbang sesuai
dengan kualitasnya;
5. Tidak dapat dinyatakan sebagai limbah
industri apabila produk tersebut tidak laku
dijual
8
Contoh Joint Product
9
SIFAT PRODUK SAMPINGAN
(By-Product)
1. Nilai jualnya relatif lebih rendah dari
produk lain yang dihasilkan
bersamanya sebagai produk utama
apabila dapat dijual
2. Bukan tujuan utama usaha perusahaan
3. Jika tidak laku dijual, produk
sampingan dikategorikan sebagai
limbah industri (Waste)
10
Contoh By-Product
11
PRODUK SEKUTU (Co-Product)
12
SIFAT PRODUK SEKUTU
(Co-Product)
1. Nilainya relatif sama
2. Merupakan produk utama sebagai
tujuan usaha perusahaan
3. Dihasilkan dari bahan baku yang
berbeda, namun dari fasilitas yang
sama
13
Contoh Co-Product
Industri furniture dengan menghasilkan
meja, almari, tempat tidur, dll
Industri penggergajian kayu
menghasilkan papan dan balok dari jenis
kayu yang berbeda
Percetakan dan penerbitan
menghasilkan berbagai barang cetakan
dari bahan yang berbeda, & buku-buku
dari terbitan yang berbeda
14
AKUNTANSI PRODUK
BERSAMA
METODE ALOKASI BIAYA
BERSAMA
16
Contoh Soal
PT XYZ memproduksi 2 macam barang A dan B, kedua
prodak ini menggunakan sistem produksi yang sama
dengan bahan baku yang sama
BB Rp 125.000 dan BK Rp 55.000 Rp 180.000
(biaya bersama/joint cost)
Prodak A 1.400 unit Rp 252.000
Prodak B 1.960 unit Rp 378.000
Tentukan alokasi biaya bersama dengan metode nilai
pasar, unit phisik, biaya perunit, rata-rata tertimbang
(angka penimbang 2 :3)
Tugas
PT. SENTOSA memproduksi suatu prodak dari
bahan baku sama dengan proses produksi yang
sama pula. Produksi menghasilkan 4 macam jenis
produk, yaitu produk A, B, C dan D sebesar 8.000
unit. Biaya yang dikeluarkan dalam proses bersama
sebesar Rp. 30.000.000.
Macam Produk Harga jual/unit
A Rp 2.200
B Rp 2.000
C Rp 750
D Rp 6.000
Diminta :
Hitunglah harga pokok total dan satuan untuk setiap
jenis produk dengan menggunakan metode harga
jual dan unit produksi
METODE NILAI JUAL
RELATIF
Biaya bersama dialokasikan ke masing-masing
produk atas dasar total nilai jual masing-masing
produk
Contoh:
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT El Sari
selama 1 periode akuntansi berjumlah Rp
750.000,-. Jumlah & harga jual per satuan produk
yang dihasilkan perusahaan tampak dalam tabel 1
berikut:
19
TABEL 1 Alokasi biaya bersama dengan metode nilai jual relatif
Produk Jumlah Produk Harga Nilai Jual Nilai Jual Alokasi Biaya Harga Pokok
Bersama yang Dihasilkan per kg per kg Relatif Bersama Produk Bersama
(1) x (2) (3) : (4) x Rp 750.000,- per Kg
Rp1000.000 (5) : (1)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A 15,000 kg Rp 10.0 Rp 150,000 15% Rp 112,500 Rp 7.50
B 20,000 kg Rp 17.5 Rp 350,000 35% Rp 262,500 Rp 13.13
C 25,000 kg Rp 12.0 Rp 300,000 30% Rp 225,000 Rp 9.00
D 10,000 kg Rp 20.0 Rp 200,000 20% Rp 150,000 Rp 15.00
70,000 kg Rp 1,000,000 100% Rp 750,000
20
Jumlah satuan produk yang dijual selama satu periode
akuntansi
21
TABEL 2 Perhitungan Persentase Laba Bruto Tiap Produk
PRODUK
A B C D Jumlah
Satuan yang terjual (kg) 10,000 15,000 20,000 8,000 53,000
22
• Jika alokasi biaya bersama ditentukan dengan
mempertimbangkan biaya-biaya yang
dikeluarkan setelah saat produk bersama
terpisah
Contoh:
Biaya bersama selama 1 periode akuntansi
berjumlah Rp 3.000.000,-. Harga jual per kg &
jumlah produk yang diproduksi selama periode
akuntansi tampak pada tabel 3. Produk A
setelah terpisah dari produk B memerlukan
biaya tambahan (Separable cost) sebesar Rp
100 per kg, maka alokasi biaya bersama adalah:
23
TABEL 3 Alokasi Biaya Bersama dengan Mempertimbangkan Biaya-
biaya Yang Dikeluarkan Setelah Saat Produk Bersama
Terpisah
Produk Harga Jual Biaya Pengolahan Nilai jual Jumlah yang Nilai jual hipotetis x Nilai Jual Hipotetis Alokasi Harga Pokok
Bersama per kg per kg setelah saat hipotetis diproduksi jumlah yang Relatif (%) Biaya Produk per
terpisah diproduksi Bersama kg
(1) - (2) (3) x (4) (5) : 4.500.000 (6) x 3000.000 (7) : (4)
(1) ( 2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Rp Rp Rp Kg Rp Rp Rp Rp
A 400 100 300 10,000 3,000,000 66.7% 2,000,000 200
B 250 - 250 6,000 1,500,000 33.3% 1,000,000 167
4,500,000 100% 3,000,000
24
METODE SATUAN FISIK
Menentukan harga pokok produk bersama
sesuai dengan manfaat yang ditentukan
oleh masing-masing produk akhir
Biaya bersama dialokasikan kepada produk
berdasarkan koefisien fisik yaitu kuantitas
bahan baku yang terdapat dalam masing-
masing produk
Koefisien fisik dinyatakan dalam satuan
berat, volume atau ukuran lain
25
Contoh
26
TABEL 4 Hasil Pengolahan Tiap 10.000 Barrels Minyak Mentah
27
TABEL 5 Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Satuan Fisik
28
METODE RATA-RATA
BIAYA PER SATUAN
Metode ini hanya dapat digunakan bila produk
bersama yang dihasilkan diukur dengan satuan
yang sama
Umumnya digunakan oleh perusahaan yang
menghasilkan beberapa macam produk yang
sama dari satu proses bersama tetapi mutunya
berlainan.
Harga pokok masing-masing produk dihitung
sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi
29
• Contoh
Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan
berbagai macam mutu kayu. Data kegiatan
perusahaan selama 1 periode akuntansi adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah produksi 762.000 m3
b. Biaya bersama Rp 22.860.000,-
c. Rata-rata biaya per 1000m3:
= Rp 22.860.000 / 762 = Rp 30.000,-
Rata-rata biaya per 1000m3 digunakan untuk
menghitung harga pokok berbagai macam kayu
yang mempunyai mutu berbeda-beda sesuai
dengan proporsi kuantitasnya masing-masing
(lihat tabel 6)
30
TABEL 6 Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Rata-rata
Biaya Per Satuan
33
TABEL 7 Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Rata-rata
Tertimbang
Produk Jumlah yang Angka Jumlah yang diproduksi Alokasi Biaya Bersama
diproduksi Penimbang x Angka penimbang
(1) x (2) {(3) : 215.000} x
64.500.000
(1) (2) (3) (4)
A 40,000 3 120,000 Rp 36,000,000
B 35,000 2 70,000 Rp 21,000,000
C 25,000 1 25,000 Rp 7,500,000
215,000 Rp 64,500,000
34
AKUNTANSI PRODUK
SAMPINGAN
METODE AKUNTANSI UNTUK
MEMPERLAKUKAN PRODUK
SAMPINGAN
36
METODE TANPA HARGA POKOK
Metode yang tidak mencoba menghitung
harga pokok produk sampingan atau
persediaannya, tetapi memperlakukan
pendapatan penjualan produk
sampingan sebagai pendapatan atau
pengurang biaya produksi
37
Perlakuan Terhadap Pendapatan
Penjualan Produk Sampingan
1. Diperlakukan sebagai penghasilan
diluar usaha
2. Diperlakukan sebagai tambahan
pendapatan penjualan produk utama
3. Diperlakukan sebagai pengurang harga
pokok penjualan
4. Diperlakukan sebagai pengurang total
biaya produksi
38
Contoh Soal
PT Nutrifood memproduksi prodak konsumsi
dengan memanfaatkan kedelai, prodak yang
dihasilkan yaitu: sereal, susu dan air dadih Adapun
informasi pd akhir periode:
1. Memproduksi dan menjual 200 unit sereal dan 100
unit susu $35.000 dengan Hpp $18.000.
2. Air dadih sebanyak 25 unit laku terjual 10 unit dan
menerima $ 570 dengan biaya $ 125
3. Biaya admin dan penj periodik $ 10.000
Sajikan perhitungan L/R dengan 4 pengakuan
1. Diperlakukan sebagai
penghasilan diluar usaha
Pendapatan yang diperoleh dari
penjualan produk sampingan dikurangi
dengan penjualan returnya dicatat
dalam rekening “Pendapatan Penjualan
Produk Sampingan” & pada akhir
periode ditutup ke rekening L/R
Contoh Lihat tabel 8
40
TABEL 8 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan
sebagai Penghasilan di Luar Usaha
41
Cocok digunakan dalam
perusahaan yang:
a. Nilai produk sampingannya tidak begitu
penting / tidak dapat ditentukan
b. Penggunaan metode yang lebih teliti
memerlukan biaya yang tidak sebanding
dengan manfaat yang diperoleh
c. Saat terpisahnya produk sampingan dari
produk utama tidak begitu jelas &
pembebanan harga pokok produk sampingan
kepada produk utama tidak mengakibatkan
perbedaan yang mencolok pada harga pokok
produk utama
42
Keberatan penggunaan metode
ini adalah:
a. Apabila pada akhir periode akuntansi terdapat
persediaan produk sampingan, maka timbul
masalah penilaian persediaan untuk tujuan
pembuatan neraca perusahaan.
43
b. Dapat mengakibatkan penandingan
pendapatan dengan biaya tidak dalam
periode yang tepat.
Saat produk sampingan selesai diproduksi
tidak dibuat jurnal pencatatan pencatatan
baru dilakukan pada saat dijual.
Apabila produksi tidak dilakukan dalam
periode akuntansi yang sama dengan saat
terjadinya penjualan mengakibatkan
perhitungan penghasilan & biaya tidak tepat
44
c. Tidak adanya pengawasan terhadap
persediaan produk sampingan, sehingga
membuka kesempatan terjadinya
penggelapan
d. Meskipun nilai jual produk sampingan kecil,
tetapi kalau pendapatan penjualan dilaporkan
sebagai penghasilan diluar usaha, maka
akan mengaburkan gambaran menyeluruh
tentang hasil usaha perusahaan
45
2. Diperlakukan sebagai tambahan
pendapatan penjualan produk
utama
Semua biaya produksi dikurangkan dari
pendapatan penjualan semua produk
(baik produk utama maupun produk
sampingan) untuk menghasilkan laba
bruto
Tidak diadakan alokasi biaya bersama
46
Dari contoh sebelumnya, pendapatan
penjualan produk sampingan sebesar Rp
4000,- dicantumkan dalam Laporan L/R
dibawah pos pendapatan penjualan
produk utama, sehingga pendapatan
penjualan semua produk berjumlah Rp
104.000,-
47
TABEL 9 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan
sebagai Tambahan Pendapatan Penjualan Produk Utama
48
3. Diperlakukan sebagai pengurang
harga pokok penjualan
Pendapatan penjualan produk
sampingan sebesar Rp4000 dikurangkan
dari harga pokok penjualan
menghasilkan laba bruto Rp54.000 dari
(Rp100.000-46.000). Laba bersih
sebelum pajak tetap sama yaitu
Rp24.000,-.
49
4. Diperlakukan sebagai pengurang
total biaya produksi
Pendapatan penjualan produk
sampingan sebesar Rp4000 dikurangkan
dari total biaya produksi Rp60.000,
biaya produksi turun menjadi Rp56.000,-
menyebabkan biaya produksi per
satuan turun menjadi Rp1,87 dari
(Rp56.000 : Rp30.000) harga pokok
persediaan produk akhir turun menjadi
Rp9.350,-
50
TABEL 10 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan
Dikurangkan dari Total Biaya Produksi
51
Metode Nilai Pasar
(Reversal Cost Method)
Bedanya dengan metode sebelumnya :
Metode pendapatan produk sampingan
dikurangkan dari total biaya produksi
pendapatan penjualan sesungguhnya produk
sampingan
Metode nilai pasar yang dikurangkan
adalah taksiran nilai pasar produk sampingan
Perhitungannya:
52
TABEL 11 Perhitungan Taksiran Biaya Produk Sampingan Saat
Terpisah
53
• Contoh:
Biaya bersama yang dikeluarkan untuk memproduksi
40.000kg produk utama & 5.000 kg produk sampingan
berjumlah Rp6.400.000.
54
TABEL 12 Perlakuan Produk Sampingan
Dikurangi dengan:
Taksiran laba bruto 15% x Rp 400.000 Rp 60,000
Taksiran biaya pemasaran (5%xhasil penjualan) 20,000
Biaya pengolahan produk sampingan setelah
saat terpisah 70,000
Rp (150,000)
Taksiran biaya produk sampingan pada saat terpisah 250,000
55
METODE HARGA POKOK
Metode Biaya Pengganti
(Replacement Cost Method)
Digunakan dalam perusahaan yang
produk sampingannya dipakai dalam
pabrik sebagai BB atau Bahan Penolong
Harga pokok yang diperhitungkan dalam
produk sampingan sebesar harga beli
atau biaya pengganti (replacement cost)
yang berlaku dipasar
56
Jumlah ini kemudian dikreditkan pada
rekening BDP-Biaya Bahan Baku,
sehingga mengurangi biaya produksi
produk utama.
Pengurangan biaya produksi produk
utama mengakibatkan harga pokok
per satuan persediaan produk utama
menjadi lebih rendah
57
• Contoh:
Diketahui data perusahaan sbb:
58
TABEL 13 Laporan Laba Rugi dengan Replacement Cost Method
delam Perlakuan Terhadap Produk Sampingan