Anda di halaman 1dari 24

Karakteristik dan

Lingkungan sektor Publik


Definisi Akuntansi Sektor Publik
• “Akuntansi dana masy, yang selanjutnya dapat
diartikan sebagai mekanisme teknik & analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan
dana masy.”

• “... Mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang


diterapkan pada pengelolaan dana masy di
lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen
dibawahnya, pemda, BUMN, BUMD, LSM dan
yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek
kerjasama sektor publik dan swasta.”
Sudut pandang ilmu ekonomi :
“ Sektor Publik dapat dipahami sebagai entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik”
Komponen Lingkungan yang Mempengaruhi
Organisasi Sektor Publik
a. Faktor Ekonomi :
Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi,
Struktur Produksi, Tenaga Kerja, Cadangan
Devisa, Kemiskinan dan kesenjangan Ekonomi,
Teknologi
b. Faktor Politik :
Hubungan Negara dan Masyarakat, Legitimasi
Pemerintah, Tipe Rezim yang Berkuasa,
Ideologi Negara, Elit Politik dan Massa.
c. Faktor Kultural :
Keragaman Suku, Ras, Agama, Bahasa dan
Budaya; Sistem Nilai di Masyarakat;
Karakteristik Masyarakat; Tingkat
Pendidikan.
d. Faktor Demografi :
Pertumbuhan Penduduk, Struktur Usia
Penduduk, Migrasi, Tingkat Kesehatan.
ASP dan Value for Money
• Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi,
pemborosan sumber kebocoran dana, dan institusi
yang selalu merugi.

• Muncul tuntutan agar organisasi sektor publik


memperhatikan value for money dalam menjalankan
aktivitasnya.

• Value for Money merupakan konsep pengelolaan


organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 5
elemen utama:
• Ekonomi : terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik
dapat meminimalisir sumber daya yang digunakan dengan
menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

• Efisiensi : perbandingan output/inputdengan standar kinerja atau


target yang telah ditetapkan.

• Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang


ditetapkan.

• Equity (Keadilan) : Mengacu pada adanya kesempatan sosial (social


opportunity) yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik yang
berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.

• Equality (Kesetaraan) : Penggunaan uang publik tidak hanya


terkonsentrasi pada kelompok tertentu saja, melainkan dilakukan
secara merata.
Skema Value For Money
EKONOMI EFISIENSI EFEKTIVITAS

Nilai input (Rp) Input output Outcome


• Input : merupakan sumber daya yang digunakan untuk
pelaksanaan suatu kebijakan, program dan aktivitas.
Contoh : Dokter di RS, tanah untuk jalan baru, Guru di
sekolah.

• Output : merupakan hasil yang dicapai dari suatu program,


aktivitas dan kebijakan.
Contoh: Pada pelayanan masyarakat, output diukur dengan
kenaikan jumlah pasien yang mampu bertahan hidup dan
kembali sehat, peningkatan angka harapan hidup,
penurunan angka kematian bayi, atau peningkatan kualitas
hidup.
kesimpulan: output merupakan kenaikan nilai atau nilai
tambah.
• Sasaran Antara (Throughput) : digunakan
sebagai alat ukur jika data output yang
sesungguhnya tidak tersedia.

• Outcome: Dampak yang ditimbulkan dari


suatu aktivitas tertentu. Outcome seringkali
dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau
target yang hendak dicapai.
Outcome lebih sulit ditetapkan dan diukur:
• Outcome seringkali tidak dapat diekspresikan
dalam cara yang sederhana yang memudahkan
proses monitoring.
• Adanya masalah politik dalam proses penetapan
outcome.
• Penentuan outcome sangat perlu
mempertimbangkan dimensi kualitas.
Karakteristik Organisasi
Sektor Publik
Tujuan Untuk mensejahterakan masy. secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan
kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.

Aktivitas Pelayanan publik (public service) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan.

Sumber Berasal dari dana masy. yang berwujud pajak dan retribusi, laba perush. Negara, pinjaman
pembiayaan pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan
yang berlaku.
Pola Pertanggung- Bertanggung jawab kepada masy. melalui lembaga perwakilan masy. seperti DPR, DPD, dan
jawaban DPRD.

Kultur Organisasi Bersifat birokratis, formal, dan berjenjang.

Penyusunan Dilakukan bersama masy. dalam perencanaan program. Penurunan program publik dalam
Anggaran anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masy. Dan, akhirnya, disahkan
oleh wakil masy. di DPR, DPD, DPRD.
Stakeholder Dapat dirinci sebagai masy Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor,
lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional, IMF, ADB, PBB, UNDP,
dan pemerintah luar negeri.
Perbedaan ASP dengan Sektor Swasta
No ASP Akuntansi sektor Swasta

1 Fokus finansial & politik Fokus finansial

2 Kinerja diukur secara finansial & non Sebagian besar kinerja diukur
finansial secara finansial
3 Pertanggungjawaban kepada parlemen & Pertanggungjawaban kepada
masy luas pemegang saham & kreditor
4 Basis akuntansi menggunakan Cash Basis akuntansi menggunakan
accounting accrual accounting
5 Akuntansi keuangan pemerintah Akuntansi keuangan/laporan
pusat/daerah sesuai dengan SAP keuangan sesuai dengan SAK
Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
• Kedua sektor merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu
negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk
mencapai tujuan organisasi.
• Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan
sumber daya (scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun
sektor swasta dituntut untuk menggunakaan sumber daya organisasi
secara ekonomis, efisien, dan efektif.
• Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada
dasarnya sama di kedua sektor.
• Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama,
misalnya: transportasi massa, pendidikan, kesehatan, dsbnya.
• Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum
lain yang disyaratkan.
Tujuan ASP
• Memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas
suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi.
• Memberikan informasi yang memungkinkan bagi
manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung
jawab mengelola secara tepat dan efektif program
dan penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenangnya; dan memungkinkan pegawai
pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas
hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana
publik.
Perkembangan ASP
Tahun 1952, istilah “sektor publik” pertama kali digunakan. Sektor publik
dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait dengan
pembangunan dan lembaga pelaksan pembangunan.

Tahun 1970-an, kritikan yang mempertanyakan peran sektor publik dalam


pembangunan. SP dianggap tidak efisien dan jauh tertinggal dengan sektor
swasta.

Tahun 1980-an, reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara maju,


mulai mengadopsi pendekatan New Public Management dan Reinventing
Government.

Tahun 1991, terjadinya perubahan sistem ASP dari berbasis kas menjadi
berbasis akrual. Tujuannya untuk membantu meningkatkan transparansi dan
memperbaiki efisiensi dan efektivitas sektor publik menuju Good Public
Governance
ASP dan Good Corporate Governance
Masyarakat
(publik)

Good Public & Kesejahteraan Masy.


Public money
Corporate Gov.

Organisasi
sektor publik

Public accontability Value for money


Financial acc Transparancy Economy
Managerial acc Informativeness Efficiency
Process acc Openess Effectiveness
Political acc disclosure Equity
Policy acc equality
Good Governance adalah:
“suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar
yang efisien, penghindaran salah alokasi dana
investasi, dan pencegahan korupsi baik secara
politik maupun administrasif, menjalankan
disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktivitas
usaha.”
Akuntabilitas Publik
Pengertian Akuntabilitas Publik:
“Kewajiban pihak pemegang amanah (agent)
untuk memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah
(principal) yang memiliki hak dan kewenangan
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.”
Empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh
organisasi sektor publik:

1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum, penghindaran


penyalahgunaan jabatan dan kepatuhan terhadap
hukum.
2. Akuntabilitas Proses, apakah prosedur yang digunakan
sudah cukup baik dalam hal kecukupan SIA, SIM dan
prosedur administrasi.
3. Akuntabilitas Program, tujuan yang ditetapkan dapat
dicapai atau tidak.
4. Akuntabilitas Kebijakan, pertanggungjawaban
pemerintah, baik pusat maupun daerah.
PRIVATISASI
• Privatisasi merupakan upaya mereformasi
perusahaan publik untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan publik.
• Melibatkan modal swasta dalam struktur modal
perusahaan publik sehingga kinerja finansial dapat
dipengaruhi secara langsungoleh investor melalui
mekanisme pasar uang.
• Privatisasi memiliki fungsi ganda yaitu mengurangi
beban belanja publik, menaikkan pendapatan negara,
dan mendorong perkembangan sektor swasta.
OTONOMI DAERAH
• Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 :
Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan,
Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka
Negara Kesatuan RI.
• UU No. 22Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah.
• UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
sebagai dasar penyelenggaraan otonomi daerah.
Manfaat Desentralisasi:

1. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan


kreativitas masyarakat dalam pembangunan,
serta mendorong pemerataan hasil
pembangunan.
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif
melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan publik ke tingkat pemerintah yang
paling rendah yang memiliki informasi yang
paling lengkap.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai