Anda di halaman 1dari 31

Karsinoma Sel Basal

Sinonim : Basalioma, basal cell carcinoma, tumor Jacobi,


ulkus rhodens, tumor kompecher, basal cell epithelioma
Definisi : tumor ganas kulit yang berkembang lambat,
invasif dan mengadakan destruksi lokal, sering mengenai
daerah yang terpapar matahari.
ETIOLOGI
Penyebab : belum diketahui pasti
Faktor predisposisi:
Kontak jangka panjang terhadap radiasi UVB
Kontak arsenik
Genetik mempunyai peranan sekunder.
Peradangan kronik pada kulit
Pemalkaian obat imunosupresan
Parut akibat luka bakar
Epidemiologi :
Bisa terjadi pada semua umur, tetapi terutama
pada usia dekade ke 5-8.
Jarang terjadi pada anak-anak.

2x lebih banyak terjadi pada pria dibanding


wanita.
Gejala :
Penyakit mulai dengan papul kecil, warna kuning
abu-abu mengkilat, meninggi di atas permukaan
kulit, jika kena trauma mudah berdarah. Papula
makin lama membesar menjadi makula dan pada
bagian tengah dapat timbul ulkus atau tidak ada
ulkus. Secara klinis dibagi menjadi bentuk :
nodular, kistik, superfisial, dan bentuk morfea
Predileksi :
Semua bagian kulit tubuh dapat terkena,
terutama di wajah, khususnya hidung, dahi,
telinga, pipi, lengan, tungkai.
BENTUK NODUL
 UKK :
Nodula atau papul dengan permukaan licin dengan
teleangiektasia, depresi pada bagian tengah, lunak,
semitranslusen dengan ulserasi (ulkus roden) atau
tanpa ulserasi, krusta. lesi yang besar mempunyai
lekukan yang khas. Jika krusta pada ulkus diangkat,
terjadi perdarahan. Lesi makin lama makin besar.
Ulkus berbatas tegas, dasar ireguler, tepi bergulung
dengan nodul-nodul sepetri mutiara, sifatnya agresif
menginvasi secara lokal pada jaringan di bawahnya.
Bentuk superfisial
Gambarannya berupa makula eritematosa berukuran
plakat ditutupi skuama halus dengan pinggir keras seperti
kawat dan agak meninggi. Makula ini dapat berwarna
kehitaman yang homogen sehingga secara klinis
menyerupai melanosis (melanoma maligna), dan
bentuknya penyakit Bowen, Lupus Eritematosus,
psoriasis, atau dermatomikosis.
Bentuk kistik

Jarang ditemukan.
Berupa nodus/nodulus
dengan permukaan
licin menonjol, keras
dan mudah digerakkan
dari dasarnya, serta
teleangiektasia
ditemukan ditepi
 Bentuk noduler
paling lazim ditemukan. Mula-mula menyerupai kulit normal
atau seperti kutil. Lesi berupa makula tidak berambut, warna
coklat/hitam keruh, pinggirnya berbentuk papular meninggi,
anular, bagian tengah cekung yang dapat berkembang menjadi
ulkus ditutupi krusta. Perabaan berbatas tegas dan keras. Jika
krusta diangkat mudah terjadi perdarahan
 Bentuk morfea
Sinonim morfeaformis atau sklerosing. Paling
sering timbul pada wajah. Lesi datar, berbatas
tegas, tumbuh lambat berwarna kekuningan dan
pada perabaan pinggirnya keras.
Gambaran histopatologi :
Tampak sel-sel tumor berkelompok padat dengan inti biru
tua atau ungu dapat mencapai subkutis. Kelompok sel-sel
tumor ini tampak seperti pulau-pulau. Pada ulkus roden
tampak epidermis tidak intak lagi, terjadi ulkus, tetapi
sebukan sel tumor tetap sama.
Diagnosis banding :
Karsinoma sel skuamosa : biasanya dengan
membedakan lokasi yaitu tumor ini terletak
pada mukokutan dan ekstremitas bawah
Hiperplasia sebasea : biasanya lesi cekung di
bagian tengah, tidak berdarah dan berkrusta
Penyakit Bowen : lesi berupa makula
eritematosa erosif dan pada pemeriksaan
histopatologi tampak permulaan metastasis
melewati epidermis
Nevus pigmentosus
Melanoma maligna
Penatalaksanaan :
Bedah eksisi, ideal untuk karsinoma dengan
diameter 5-7mm dengan eksisi bulat panjang
sederhana.
bedah listrik.
bedah kimia Mohs. Dianjurkan pada karsinoma
sel basal yang residif.
bedah beku nitrogen cair.
Radiasi atau bedah laser
Terapi topikal: 5-fluorourasil (Efudex cream).
Efektif pada jenis multisentris dan superfisial
Prognosis :
Cukup baik jika tindakan cepat
Karsinoma Sel Skuamosa
Sinonim : Karsinoma epidermoid, karsinoma
planoselulare, squamous cell carcinoma, Prickle
cell carcinoma, karsinoma sel gepeng
Definisi : suatu tumor ganas kulit dan selaput
lendir yang berasal dari epidermis dan menyebar
dengan cara metastasis ke kelenjar getah bening
dan organ lainnya
Penyebab : Belum diketahui secara pasti
Epidemiologi : paling sering umur 40-50 tahun
dan lebih banyak pada laki-laki.
Faktor predisposisi:
Pemaparan sinar matahari yang berlebihan
Pemaparan radiasi kronik yang berlebihan
Parut akibat luka bakar
Peradangan kulit kronis
Ulkus kronis
Pemaparan arsen
Gejala :
Dimulai dengan nodula berwarna kulit normal,
atau ulkus dengan tepi yang tak teratur.
Permukaan nodula berbenjol menyerupai
kembang kol, pada perabaan keras dan mudah
berdarah. Yang berasal dari ulkus, permukaan dan
tepi meninggi, warna kekuningan. Dalam
perkembangannya membentuk tumor
menyerupai kembang kol. Tumor menyebar
melalui saluran getah bening ke alat-alat lain
Predileksi :
Tersering di tungkai bawah, bibir, anus, vulva,
penis
Bentuk intraepidermal
Berupa keratosis, kornu kutaneus atau berupa penyakit
bawaan atau eritroplasia
Bentuk invasif
Nodus atau ulkus dengan pinggir tak teratur,
permukaan berbenjol-benjol ditutupi oleh krusta dan
mudah berdarah
Gambaran histopatologi :
Sel tumor mirip dengan sel stratum spinosum,
besar, poligonal, berada dalam proses mitosis, dan
jembatan-jembatan sel menghilang. Pada bagian
tepi dikelilingi oleh sel-sel tipe embrionik dan
primitif, bagian tengah terdiri dari sel-sel epitel
yang sudah mengalami pertandukan (kornifikasi)
Jenis adenoid : memberi gambaran struktur
menyerupai sel-sel kelenjar dengan akantolisis
Jenis kumparan : sel-sel yang paling banyak ialah
sel epitel yang menyerupai kumparan (spindle
cell)
Diagnosis banding :
Keratoakantoma
Karsinoma sel basal
Lesi menyerupai guma
Hiperplasia pseudokarsinoma
Penyakit-penyakit ini dapat dibedakan dengan
pemeriksaan histopatologi
Penatalaksanaan :
Pada dasarnya sama dengan basalioma, yaitu bedah
eksisi, bedah listrik, bedah kimia dan radiasi
Pada bedah eksisi harus dilakukan pengangkatan
kelenjar regional jika sudah ada metastasis
Pengobatan dengan radiasi, karsinoma sel gepeng lebih
resisten daripada karsinoma sel basal
Prognosis :
Paling buruk jika tumor tumbuh di atas kulit normal.
Lebih baik pada tumor di kepala dan leher. Tumor di
ekstremitas bawah mempunyai prognosis yang lebih
buruk dibandingkan ekstremitas atas.
Melanoma Maligna
 Sinonim: melanoma, melano karsinoma
 Definisi : Tumor ganas kulit yang berasal dari
melanosit timbul pada kulit, selaput lendir, mata,
dan sistem saraf pusat. dengan gambaran berupa lesi
kehitam-hitaman pada kulit
 Penyebab : Belum diketahui
 Epidemiologi : sering pada usia 30-60 tahun, jarang
pada anak. frekuensi yang sama pada pria dan wanita
 Faktor-faktor yang mempengaruhi :
 Trauma berperan penting dalam menimbulkan tumor
 Faktor genetika juga memegang peranan
 Infeksi virus
 Iritasi pada nevus pigmentosus
Predileksi :
Ekstremitas bawah, badan, kepala, leher,
ekstremitas atas dan kuku, telapak kaki, anal dan
vulva serta mukosa palatum, rongga hidung dan
gingiva. Jarang di konjungtiva dan lidah.
UKK (secara umum):
Biasanya berupa makula warna hitam coklat atau
kebiruan. Besarnya lentikular hingga plakat, batas
tak teratur, tidak tegas, invasif. Kadang berupa
nodula lentikular berwarna merah hitam atau
kecoklatan, selanjutnya berubah menjadi ulkus
lentikular sampai plakat, batas tak teratur, tak
tegas, tampak lesi satelit.
Gambaran histopatologi :
Berdasarkan tingkat penyebaran, Clark dan Mihm
membedakannya dalam 5 stadium :
I. Sel melanoma hanya terdapat intradermal (malanoma in
situ)
II. Sel melanoma sampai papila dermis bagian atas
III. Sel melanoma sampai mengisi papila dermis
IV. Sel melanoma sampai ke dalam jaringan ikat kolagen
dermis
V. Sel melanoma sampai jaringan lemak dan subkutan
VI. Sel melanosit tampak berbentuk epiteloid atau
kumparan, pleomorfi dengan kromatin kasar. Setiap sel
mengandung butir malanin. Sel berkelompok atau
bergerombol. Pada dermis ditemukan infiltrat limfosit
atau makrofag yang mengandung melanin
Bentuk superfisial menyebar(superficial spreading MM)
paling banyak ditemukan. Biasanya berupa bercak-
bercak berukuran 1-3 cm dengan berbagai warna yaitu
kehitaman, kecoklatan, putih atau biru, tak teratur,
batas tegas dengan sedikit penonjolan di permukaan
kulit
Bentuk nodular
Berupa nodus dengan banyak warna (coklat, abu-abu,
merah, hitam, biru), batas tegas. Dapat mengalami
ulserasi.
 Lentigo maligna melanoma
Tampak pada daerah muka atau daerah yang terpapar
matahari lainnya. Biasanya berupa plak berbatas
tegas, warna coklat kehitaman tidak homogen,
berukuran 2-6 cm. Dapat berkembang menjadi
nodula kehitaman yang invasif. Agak hiperkeratotik.
 Melanoma subungual/akrolentiginosa
Tampak berupa nodula atau papula yang mengalami
ulserasi pada ujung jari kaki dan tangan. Lesi berupa
makula hitam, besar, tidak teratur. Lambat laun lesi
menjadi noduler dan kemungkinan besar dapat
bermetastasis.
Diagnosis banding :
Melanoma maligna harus didiagnosis banding dengan
keratosis seboroika, karsinoma sel basal tipe berpigmen,
granuloma piogenikum, hematoma subungual, atau nevus
pigmentosus
Penatalaksanaan :
 Yang terbaik adalah dengan eksisi luas serta pengangkatan
kelenjar limfe regional yang membesar
 Bedah dengan teknik Mohs (Mohs technique)
 Perfusi regional
 Radiasi
 Kemoterapi sistemik diberikan pada stadium 3 dengan dimetil
triazon imidazol karboksamida dekarbazin
Prognosis :
Ditentukan oleh banyak faktor, seperti jenis tumor, stadium
klinis, lokalisasi dan umur penderita. Biasanya kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai