Anda di halaman 1dari 26

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

UNTUK PENCEGAHAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman


POKOK BAHASAN
• Pengertian COVID-19
• Definisi Operasional ODP, PDP, Probabel,
Konfirmasi
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
(KRPM)
• Metode dan Pesan Kunci Promosi Kesehatan
CORONAVIRUS
 Merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat.
 Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia).
 Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
 Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah virus
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia.

3
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/
PERBEDAAN KARAKTERISTIK (1)
FLU BURUNG A
SARS MERS CoV COVID-19
(H5N1)
JENIS VIRUS Coronaviridae Coronaviridae Orthomyxoviridae Coronaviridae
Famili Betacorona virus Betacorona virus Influenzavirus A Betacorona virus
Genus lineage B lineage C lineage B
MASA INKUBASI 2-7 hari (bisa sd 10 2-14 hari 2-5 hari (bisa sd 17 Rata-rata 5 hari (bisa
hari) hari) sd 12.5 hari)

NEGARA PERTAMA 2002-China 2012- Saudi Arabia 1997- China 2019-China (Wuhan,
YANG MELAPOR (Guangdong) (Hongkong) Hubei)

HEWAN PENULAR Kelelawar ; kucing Unta Dromedari Unggas belum diketahui pasti,
civet masih dalam
investigasi
TRANSMISI Droplet, kontak Droplet, kontak Droplet, kontak Belum diketahui pasti,
dengan benda dengan benda dengan benda masih dalam
terkontaminasi, terkontaminasi, terkontaminasi, investigasi, penularan
penularan antar penularan antar penularan antar antar manusia
manusia manusia terbatas manusia terbatas terbatas 4
FLU BURUNG A
SARS MERS CoV COVID-19
(H5N1)
GEJALA DAN Gangguan saluran Gangguan saluran Gangguan saluran Gangguan saluran
TANDA pernapasan: ringan pernapasan umumnya pernapasan: ringan pernapasan :ringan –
-pneumonia pneumonia; Gangguan -pneumonia pneumonia. Umumnya
ginjal ringan, 20% berat

ANGKA 14-15% 35 % Global 50% 2,9 %


KEMATIAN Di Indonesia 84%

PENGOBATAN • Suportif • Supportif • Antivirusneuram • Suportif


DAN VAKSIN • Belum ada vaksin • Belum ada vaksin inidase inhibitor • Belum ada vaksin
(oseltamivir)
• Belum ada vaksin

PENETAPAN Tidak Tidak Tidak Ya


PHEIC
KASUS DI Belum ada Belum ada 2005-2017 200 Belum ada
INDONESIA kasus dengan 168
kematian 5
Pasien dalam Pengawasan
1. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC)
atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti:
batuk/ sesak nafas/ sakit tenggorokan/ pilek/ /pneumonia ringan hingga berat.#
DAN
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi
lokal*;
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia**
2. Seseorang dengan demam (≥38oC) atau riwayat
demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi atau probabel COVID-19;
3. Seseorang dengan ISPA berat/ pneumonia berat di
area transmisi lokal di Indonesia yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab
lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Orang dalam Pemantauan
Seseorang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau
gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk.
DAN
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria
berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan
transmisi lokal*;
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia
Kasus Probabel
Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk
COVID-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan).
Kasus Konfirmasi
Seseorang terinfeksi COVID-19 dengan hasil
pemeriksaan laboratorium positif.
KONTAK ERAT
• Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau
berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter
dengan kasus pasien dalam pengawasan, probabel atau
konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga
14 hari setelah kasus timbul gejala. Kontak erat dikategorikan
menjadi 2, yaitu:
1. Kontak erat risiko rendah
Bila kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan.
2. Kontak erat risiko tinggi
Bila kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel
Termasuk kontak erat adalah:
• Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus tanpa
menggunakan APD sesuai standar.
• Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus
(termasuk tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari
sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus
timbul gejala.
• Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis
alat angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala
dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

• COVID-19 ditularkan melalui kontak dekat dan


droplet, bukan melalui transmisi udara
• Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan
kunci penerapan di pelayanan kesehatan dan
masyarakat
Langkah-langkah pencegahan
yang paling efektif di masyarakat
• Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer
jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun
jika tangan terlihat kotor;
• Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut;
• Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung
dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu
buanglah tisu ke tempat sampah;
• Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan
melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker;
• Menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami
gejala gangguan pernapasan.
KOMUNIKASI RISIKO DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KRPM)
• Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat (KRPM)
merupakan komponen penting yang tidak terpisahkan
dalam penanggulangan tanggap darurat kesehatan
masyarakat.
• KRPM dapat membantu mencegah infodemic (penyebaran
informasi yang salah/hoaks), membangun kepercayaan
publik terhadap kesiapsiagaan dan respon pemerintah
sehingga masyarakat dapat menerima informasi dengan
baik dan mengikuti anjuran pemerintah.
Langkah-Langkah Tindakan di dalam Respon Awal KRPM

• Sistem Komunikasi Risiko


• Koordinasi internal dan kemitraan
• Komunikasi publik
• Keterlibatan komunikasi dengan masyarakat yang terdampak
• Mengatasi ketidakpastian, persepsi dan manajemen informasi
yang salah
• Peningkatan kapasitas
Metode Promosi Kesehatan
• Penyuluhan Langsung
• Penyuluhan Tidak Langsung
PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA PENYELENGGARAN
KEGIATAN MELIBATKAN MASSA (PERTEMUAN NASIONAL/INTERNASIONAL,
SEMINAR, KONSER, EVENT OLAHRAGA, PESTA)

• Hindari penyelenggaraan kegiatan yang


melibatkan massa dalam jumlah banyak
terutama di ruangan tertutup.
• Bila tetap harus diselenggarakan,
penyelenggara wajib untuk:
PENYULUHAN LANGSUNG perlu mempertimbangkan

– Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan


setempat untuk dukungan kesehatan dalam penyelenggaraan even yang
melibatkan massa, seperti penyediaan ambulans, tenaga kesehatan dan respon
gawat darurat lainnya.
– Pastikan ruangan/tempat kegiatan dalam keadaan bersih dengan membersihkan
ruangan/tempat menggunakan disinfektan (cairan pembersih) secara rutin
selama kegiatan berlangsung, seperti tempat registrasi, tempat makan dan toilet.
– Menginformasikan kepada peserta/tamu dan penyelenggara, apabila merasa
tidak sehat agar tidak hadir pada acara tersebut.
– Menginformasikan kepada seluruh peserta dan penyelenggara yang pernah
berkunjung ke negara terjangkit (dalam 14 hari terakhir) untuk tidak menghadiri
kegiatan tersebut.
– Menginformasikan kepada seluruh peserta/tamu dan penyelenggara untuk
membatasi berjabat tangan dengan orang lain, menjaga jarak kontak dengan
tamu/panitia lain yang sedang batuk/bersin, dianjurkan membawa minuman
sendiri dan membatasi penggunaan dispenser.
– Menyediakan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir di toilet dan hand
sanitizer di setiap pintu masuk, lift dan tempat lain yang mudah diakses.
– Menyediakan tisu dan masker, serta gunakan jika diperlukan.
– Menyebarkan informasi kesehatan kepada peserta dan panitia, serta memasang pesan-
pesan kesehatan (cara cuci tangan yang benar, cara mencegah penularan COVID-19, etika
batuk/bersin, dan cara memakai masker yang baik dan benar) di tempat-tempat strategis
seperti di pintu masuk.
– Lakukan pemeriksaan suhu tubuh di setiap titik pintu masukdan amati kondisi umum
pengunjung:
 Apabila terdapat peserta dengan suhu di atas 38oC, maka tidak diizinkan untuk memasuki
area dan segera menghubungi petugas kesehatan.
 Apabila ditemukan peserta dengan gejala pilek/batuk/sesak nafas, maka tidak diizinkan
untuk memasuki area dan segera menghubungi petugas kesehatan.
Penyuluhan Tidak Langsung
• Berbasis online (above the line media)
• Sasaran : Kelompok masyarakat, Karang Taruna, Tokoh Agama, SBH,
PKK, Kader Kesehatan,
• Sumber materi: dinkes.slemankab.go.id/media
• Saluran/Kanal informasi: media sosial (Whatsapp/ Instagram), Website
• Berbasis konvensional (media cetak/luar ruang):
Baliho/spanduk/Poster/leaflet
• Kelebihan: Jangkauan luas, minim kontak, biaya terjangkau

Pesan Kesehatan
Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut,
hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
• Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20
detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali
pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol
70-80% handrub.
• Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu,
atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat
sampah dan cuci tangan setelahnya.
• Melakukan gaya hidup sehat dengan konsumsi gizi seimbang, Rajin
olahraga dan istirahat cukup, tidak merokok
• Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke
fasilitas layanan kesehatan.
Pesan kunci yang perlu disampaikan
kepada masyarakat umum
Selain upaya pencegahan, perlu juga diinformasikan upaya pengendalian
antara lain:
• Jika mengalami gejala demam (≥380C) atau ada riwayat demam disertai
dengan salah satu gejala gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, sakit
tenggorokan, sesak napas dan memiliki faktor risiko terjadinya COVID-19
segera mendatangi fasyankes terdekat.
• Informasi hotline:
hotline COVID-19 Pusat (telp: 021-5210411/HP 081212123119)
hotline COVID-19 DIY (tlp: 0274 555585 / HP 08112764 800)
hotline COVID-19 Sleman (HP 0878 1999 3434 / 0821 3939 7473)
• Informasi rumah sakit rujukan yang menangani kasus (RSUP dr Sardjito,
RSUD Panembahan Senopati, RSUD Kota Yogyakarta, RSUD Wates.
Referensi
• https://dinkes.slemankab.go.id/media
• http://corona.slemankab.go.id/
• https://corona.jogjaprov.go.id/
• https://covid19.kemkes.go.id/
• https://www.covid19.go.id/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai