Anda di halaman 1dari 21

PENGUATAN SATUAN

PENGAWAS INTERNAL (SPI)


PADA SATKER POLTEKES
KEMENKES RI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

Disampaikan OLEH:
ALBERTUS YUDHA POERWADI, SE., M.Si., CA., CPMA
INSPEKTUR IV
Bogor, 14 Agustus 2019
SATUAN PENGAWAS INTERNAL

Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah Organ yang wajib


dimiliki oleh Satuan Kerja/Satker BLU dalam menjamin
akuntabilitas dan membantu manajemen dalam usaha
mencapai tujuan organisasi.
Agar fungsi ini bisa terbentuk dan berjalan dengan baik
diperlukan pemahaman atas tata aturan, tugas pokok dan
fungsi, serta teknik-teknik dalam pengendalian internal.
SPI perlu menjalankan prosedur-prosedur audit yang
sudah diatur dalam standar audit intern.
Three Lines of Defense

Memiliki dan mengelola risiko Monitor risiko dan pengendalian Memberikan keyakinan secara
dan pengendalian (manajemen untuk mendukung pengelolaan independen kepada Pimpinan
operasi lini depan) (risiko, pengendalian dan fungsi dan Manajer Senior terkait
Ketaatan yang ditetapkan oleh efektivitas pengelolaan risiko
manajemen). dan pengendalian (audit intern).

Sumber: Anderson, Douglas J., Eubanks, Gina, LEVERAGING COSO


ACROSS THE THREE LINES OF DEFENSE, THEIIA, Juli 2015
continuous ASSURANCE

The 3 Lines of Defense:


❑ First Line of Defense << by risk owners (operating mgt)
❑ Second Line of Defense << by compliance and risk management (mgt)
❑ Third Line of Defense << by internal audit

Internal Audit

1. testing of first and second lines of 2. continuous AUDITING


defense continuous MONITORING

Continuous Assurance

(Global Technology Audit Guide, IIA, 2015)


pic by nurdin @startnfoll, 2017 14
STRUKTUR ORGANISASI
SESUAI : PP 23 TAHUN 2005 DAN PMK NO.76 TAHUN 2008

PASAL 35 PP NO. 23/2005


MENYEBUTKAN BAHWA : Pemeriksaan Intern BLU dilakukan
oleh Satuan pemeriksaan Intern yang merupakan unit kerja yang
berkedudukan langsung dibawah pimpinan BLU
PASAL 15, PMK NO. 76 TAHUN 2008
Reviu dan Audit
(1) Laporan keuangan sebelum disampaikan kepada entitas
pelaporan, harus direviu satuan pemeriksaan intern
Pembinaan dan Pengawasan BLU Poltekkes
Mengacu Pada PP 23/2005
Mendiknas ?
(1) Pembinaan Teknis BLU oleh Menteri 
Kesehatan
Pembinaan BLU
Poltekkes (pasal 34)
(2) Pembinaan Keuangan BLU oleh Menkeu

(3) Dapat dibentuk “Dewan Pengawas BLU “


Perlu
Pemeriksa Intern SPISPI pemberdayaan
dan peningkatan
Pengawasan BLU Kompetensi
SDM SPI
Poltekkes (pasal 35)
Pemeriksa Eksten
sesuai ketentuan peraturan Per Undang-undangan
PENGAWASAN INTERNAL
Definisi Sesuai PP 60 Tahun 2008

1. Seluruh kegaiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan


pengawasan lainnya
2. Terhadap penyelenggaraan Tugas dan fungsi Organisasi
3. Dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien
4. Untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kperintahan
yang baik
Sekilas Tentang Badan Layanan Umum (BLU)
BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas
(PP Nomor 23 Tahun 2005, Tentang Pengelolaan Keuangan BLU Pasal 1)
PEMAHAMAN UMUM
1 SPIP VS SPI
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Definisi Sesuai PP 60 Tahun 2008

Proses yang Integral


Pada Tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
Oleh Pimpinan dan seluruh Pegawai
Untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya
tujuan organisasi
Melalui:
Kegiatan yang efektif dan efisien,
Keandalam laporan keuangan,
Pengamanan asset, dan
Ketaatan terhadap peraturan perundang undangan
SATUAN PENGAWAS INTERNAL

Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah Organ yang wajib


dimiliki oleh Satuan Kerja/Satker BLU dalam menjamin
akuntabilitas dan membantu manajemen dalam usaha
mencapai tujuan organisasi.
Agar fungsi ini bisa terbentuk dan berjalan dengan baik
diperlukan pemahaman atas tata aturan, tugas pokok
dan fungsi, serta teknik-teknik dalam pengendalian
internal.
SPI perlu menjalankan prosedur-prosedur audit yang
sudah diatur dalam standar audit intern.
2 TATA KELOLA PENGAWASAN INTERNAL
STRUKTUR ORGANISASI
SESUAI : PP 23 TAHUN 2005 DAN PMK NO.76 TAHUN 2008

PASAL 35 PP NO. 23/2005


MENYEBUTKAN BAHWA : Pemeriksaan Intern BLU dilakukan oleh
Satuan pemeriksaan Intern yang merupakan unit kerja yang
berkedudukan langsung dibawah pimpinan BLU
PASAL 15, PMK NO. 76 TAHUN 2008
Reviu dan Audit
(1) Laporan keuangan sebelum disampaikan kepada entitas
pelaporan, harus direviu satuan pemeriksaan intern
PENGAWASAN INTERNAL

Definisi Sesuai PP 60 Tahun 2008

1. Seluruh kegaiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan


kegiatan pengawasan lainnya
2. Terhadap penyelenggaraan Tugas dan fungsi Organisasi
3. Dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien
4. Untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kperintahan
yang baik
PEMERIKSAAN INTERN
PENGAWASAN MANDATORY
1. Reviu RKA-KL Pagu Indikatif (10 hari)
2. Reviu RKA-KL Pagu Definitif (5 hari)
3. Reviu Laporan Keuangan Semester 1 (5 hari)
4. Reviu Laporan Keuangan Semester 2/Tahunan (10 hari)
5. Reviu serapan anggaran Triwulan 1 (3 hari)
6. Reviu serapan anggaran Triwulan 2 (3 hari)
7. Reviu serapan anggaran Triwulan 3 (3 hari)
8. Reviu serapan anggaran Triwulan 4 (3 hari)

PENGAWASAN INISIATIF PIMPINAN


1. Pengaduan masyarakat
2. Permintaan Direktur lainnya

PENGAWASAN INISIATIF SENDIRI


1. Pengadaan Barang dan Jasa
2. Kepegawaian
3. Inventarisasi BMN
4. Rekomendasi strategis kepada rektor
terkait program/kegiatan
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT

• MERUPAKAN PROGRAM KERJA PENGAWASAN YANG


DILAKUKAN OLEH SPI DALAM KURUN WAKTU SATU TAHUN
• MANTAAT PKPT:
1. PERENCANAAN PENGAWASAN
a. Kebutuhan SDM (jumlah dan kompetensi)
b. Kebutuhan waktu untuk penugasan
c. Penetapan Output dan Outcome

2. PENGANGGARAN PENGAWASAN
3. PENGENDALIAN PENGAWASAN
4. PENILAIAN KINERJA
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENYUSUNAN
PKPT

1. Renstra Kementerian/Satker
2. Kebijakan Presiden/Pemerintah
3. Peraturan Perundang Undangan yang mewajibkan
4. Tugas dan Fungsi SPI itu sendiri
5. Kebijakan Meteri/Inspektorat Jenderal/Inspektorat dan Pimpinan
Satker
6. Resiko Audit
7. Sumber Daya Manusia
8. Anggaran waktu yang tersedia
9. Anggaran yang dialokasikan
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT)

1. WAKTU TERSEDIA
• Hari pengawasan = 365 – 52 (hr Minggu) – hr libur setahun – hari Tri darma
• Hari per penugasan (ST): 5 – 10 hari

2. JUMLAH PERSONIL SPI: 5 – 15 orang

3. KOMPETENSI PERSONIL SPI: PBJ, SBM, proses belajar mengajar,


peraturan per-undang2-an terkait manajemen Poltekes/pemerintahan,

4.PENGEMBANGAN KOMPETENSI PERSONIL SPI: pelatihan mandiri, forum SPI,


pelatihan Itjen, diklat, sertifikasi

5.PENUGASAN WAJIB/ Mandatory: 42 hari

6. PENUGASAN INISIATIF PIMPINAN

7. PENUGASAN INISIATIF SPI

8. ANGGARAN PER TAHUN (BOPTN atau PNBP)

9. PENJADWALAN PENUGASAN
SKENARIO DENGAN JUMLAH SPI 6 ORANG

1. Hari kerja termasuk sabtu, kurangi libur = 290 hari


2. Hari Tri Dharma = 3 hari/minggu = 156 Hari
3. Hari Pengawasan : 290 – 156 = 134 hari
4. Hari Peningkatan Kompetensi dan Koordinasi ke Itjen = 20 hari
5. Hari Pengawasan Bersih : 114 hari
6. Jumlah Personil 6 orang
7. Hari Pengawasan tersedia : 6 x 114 hari : 684 HP
8. Untuk penugasan Mandatory/wajib : 42 hari
9. Jumlah HP yang diperlukan untuk mandatory 42 x 6 (2tim) = 252 HP
10. Sisa HP 682-252 = 432 HP
SKENARIO DENGAN JUMLAH SPI 6 ORANG

11. Jumlah hari per penugasab per orang rata rata 10 hari, jumlah personil
dalam tim 3 orang, jadi jumlah tim 2 tim, maka jumlah hari penugasan per tim
60 Hari
12. Jumlah Penugasan setahun di luar mandatory : 432/60 = 7 penugasan
13. Pengawasan karena inisiatif Pimpinan missal 3 Penugasan
14. Maka penugasan inisiatif SPI (7-3) = 4 Penugasan
15. Hitung Anggaran (sesuai dengan SBM)
16. Buat Jadwal Penugasan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai