Anda di halaman 1dari 42

WILAYAH DAN TATA

RUANG
APA YANG BISA KAMU TELAAH
DARI GAMBAR DI ATAS?
MEMAHAMI KONSEP DAN PERENCANAAN TATA
KD.3.1 RUANG WILAYAH, NASIONAL, PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA

MEMBUAT PETA PENGELOMPOKAN PENGGUNAAN


KD.4.1 LAHAN DI WILAYAH, KABUPATEN/KOTA, PROVINSI
DAN WILAYAH SETEMPAT
KONSEP WILAYAH
DAN TATA RUANG

PEMBANGUNAN PERENCANAAN PERMASALAHAN


WILAYAH DAN DAN TATA RUANG DALAM
TATA RUANG PERTUMBUHAN KOTA, PROVINSI PENERAPAN TATA
WILAYAH DAN NASIONAL RUANG WILAYAH

PEMBANGUNAN
WILAYAH FORMAL RTRWN
WILAYAH

WILAYAH PERTUMBUHAN
RTRWP
FUNGSIONAL WILAYAH

RTRWK
WILAYAH..?
 BAGIAN DARI PERMUKAAN BUMI YANG TERITORIALNYA DAPAT DIBEDAKAN
DENGAN DAERAH LAINNYA MELALUI KARAKTERISTIK TERTENTU (TAYLOR)

 RUANG YANG MERUPAKAN KESATUAN GEOGRAFIS BESERTA SEGENAP


UNSUR TERKAIT PADANYA YANG BATAS DAN SISTEMNYA DITENTUKAN
BERDASARKAN ADMINISTRASI DAN ASPEK FUNGSIONAL (PP NO 47 TH 1997)

 DAPAT DISIMPULKAN……………….

WILAYAH TERBAGI 2 :
1. WILAYAH FORMAL
2. WILAYAH FUNGSIONAL
WILAYAH FORMAL / UNIFORM REGION

 DICIRIKAN BERDASARKAN ADANYA KESERAGAMAN ATAU HOMOGENITAS


 MEMILIKI BATAS YANG BERSIFAT STATIS ATAU TIDAK GAMPANG BERUBAH
 UNIFORM REGION MEMILIKI 3 KRITERIA BATAS :
1. BATAS ADMINISTRASI, SESUAI KETETAPAN PERUNDANGAN-UNDANGAN
2. BATAS FISIK, BERUPA KESAMAAN TOPOGRAFI, IKLIM, VEGETASI, DLL
3. BATAS SOSIAL BUDAYA, WILAYAH INDUSTRI TEKSTIL, WILAYAH SAWAH
BASAH

 CONTOHNYA :
a. WILAYAH ADM KOTA PEKANBARU BERDASARKAN KRITERIA BATAS ADMINISTRASI
b. WILAYAH TROPIS, SUBTROPIS BERDASARKAN KRITERIA BATAS FISIK
c. WILAYAH PEMUKIMAN KUMUH, KAWASAN ELIT BERDASARKAN BATAS SOSIAL
BUDAYA
WILAYAH FUNGSIONAL / NODAL
REGION
 WILAYAH YANG TERDIRI DARI DAERAH INTI (NODUS) DAN DAERAH PINGGIRAN, YANG
MANA DAERAH INI SALING KETERGANTUNGAN
 BATAS WILAYAHNYA LEBIH DINAMIS, BATAS WILAYAH DIPENGARUHI SEBERAPA KUAT
INTERAKSI ANTAR WILAYAH
 CONTOHNYA JABODETABEK. JAKARTA SEBAGAI NODUS, DAERAH SEKELILINGNYA
SEBAGAI PENYANGGA

 STRUKTUR NODAL REGION :

EKSTERNAL AREA /BATAS TERLUAR PENGARUH NODUS

RANGE ADALAH JARAK TERJAUH WILAYAH YANG MASIH DI PENGARUHI


NODUS
NODUS / PUSAT DARI TARIKAN

THRESHOLD ADALAH AMBANG BATAS DARI PENGARUH NODUS

INTERNAL AREA /WILAYAH PENYANGGA


PERWILAYAHAN
 ATAU REGIONALISASI MERUPAKAN SUATU PROSES PENGGOLONGAN WILAYAH
BERDASARKAN KRITERIA TERTENTU.
 PENGKLASIFIKASIANNYA DAPAT BERUPA FORMAL MAUPUN FUNGSIONAL

SECARA GARIS BESAR PENGGOLONGANNYA TERBAGI ATAS :


 Natural Region, berdasarkan ketampakan alami seperti wilayah pertanian dan kehutanan
 Single Feature Region, berdasarkan pada satu ketampakan, seperti berdasarkan wilayah iklim,
flora atau fauna saja
 Generic Region, didasarkan jenis atau tema tertentu. Misal di wilayah hutan hujan tropis di
tonjolkan hanyalah flora tertentu seperti anggrek
 Specific Region, dicirikan kondisi grafis yang khas dalam hubungannya dengan letak, adat
istiadat, dan kependudukan secara umum. Misal Asia Tenggara
 Factor Analysis Region, berdasarkan perhitungan analisis statistik dan biasanya untuk hal yang
bersifat produktif. Seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan kentang
MANFAAT PERWILAYAHAN
 MENGURUTKAN DAN MENYEDERHANAKAN INFORMASI MENGENAI
KEANEKARAGAMAN FENOMENA DI PERMUKAAN BUMI
 MERATAKAN PEMBANGUNAN DI SETIAP WILAYAH
 MEMUDAHKAN KOORDINASI BERBAGAI PROGRAM PADA TIAP DAERAH
 MEMANTAU PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI, BAIK GEJALA ALAM
MAUPUN MANUSIA
PEMBANGUNAN WILAYAH
Pembangunan adalah upaya sadar manusia untuk memanfaatkan lingkungan
dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, harapannya kehidupan dan
kesejahteraan manusia dapat meningkat

 Kemudian Emil Salim (1987), menyebut Pembangunan Wilayah adalah proses


yang merupakan kelanjutan dari program pembangunan yang diharapkan akan
dapat menghasilkan perubahan-perubahan sebagai konsekuensinya (baik
perubahan positif maupun negative)

Indonesia sendiri membagi Pusat Pembangunan Wilayah Utama menjadi 4 bagian,


dimana masing-masing pusat pengembangan memiliki kota utamanya: Medan,
Jakarta, Surabaya dan Makasar.

Selengkapnya akan
dibahas nanti
PENGEMBANGAN WILAYAH
Secara sederhana Pengembangan wilayah merupakan cara untuk mencapai keberhasilan
pelaksanaan pembangunan wilayah

 Merunut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka pengembangan wilayah
akan ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Sehingga lahirlah
kawasan-kawasan strategis pengembangan yang menjadi pendorong pertumbuhan utama
(main prime mover). Yakni :.
1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),
2. Kawasan Industri,
3. Kawasan Perkotaan (megapolitan dan metropolitan),
4. Kawasan Pariwisata
5. serta Kawasan yang berbasis pertanian dan potensi wilayah seperti agropolitan dan
minapolitan.
Jadi, beda pembangunan wilayah dan
pengembangan wilayah
Pembangunan wilayah Pengembangan Wilayah
 Pembangunan wilayah lebih kepada  Pengembangan wilayah membagi
pembangunan faktor fisik dan wilayah menjadi wilayah-wilayah
sosial ekonomi guna pengembangan berdasarkan rencana
meningkatkan kualitas hidup dan tata ruang dan potensi wilayah
dengan memperhatikan faktor  Pengembangan wilayah merupakan
keruangan di suatu wilayah cara untuk mencapai keberhasilan
pelaksanaan pembangunan
PUSAT PERTUMBUHAN, DAN
TATA RUANG
• Pusat pertumbuhan (Growth Poles) adalah suatu wilayah yang pertumbuhan
pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya sehingga dapat
dijadikan sebagai pusat pembangunan

• Pusat pertumbuhan dapat memicu kawasan di sekitarnya turut terpengaruh untuk maju.

Beberapa contoh kawasan yang merupakan pusat pertumbuhan, antara lain kota Jakarta – Bogor –
Tangerang – Bekasi atau Jabotabek, pusat industri Batam, segitiga pertumbuhan Singapura – Johor
– Riau atau segitiga SIJORI, dan sebagainya
Ciri-ciri pusat pertumbuhan :
1. Adanya hubungan intern dari berbagai macam
kegiatan, hubungan internal sangat menentukan
dinamika sebuah kota
Faktor-faktor yang menentukan
pusat pertumbuhan : 2. Adanya unsur pengganda (multiplier effect),
keberadaan sektor-sektor yang saling terkait dan
1. Sumber Daya Alam
saling mendukung akan menciptakan efek
2. Sumber Daya Manusia pengganda
3. Kondisi Fisiografi/Lokasi 3. Adanya konsentrasi geografis, konsentrasi
4. Fasilitas Penunjang geografis dari berbagai sektor atau fasilitas, selain
bisa menciptakan efisiensi di antara sektor-sektor
yang saling membutuhkan, juga meningkatkan
daya tarik (attraciveness) dari kota tersebut
4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah
belakangnya, sepanjang terdapat hubungan yang
harmonis di antara kota sebagai pusat
pertumbuhan dengan kota belakangnya
UU NO 26 tahun 2007

 Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,


pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;


b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka nonhijau; dan
c. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana
jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal,
dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan
pusat pertumbuhan wilayah.
TEORI PUSAT
PERTUMBUHAN WILAYAH
TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (PERROUX)
 Menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi tidak terjadi di sembarang
tempat, melainkan muncul di lokasi
tertentu dengan kecepatan dan intensitas
yang berbeda satu sama lain,
 Lokasi inilah yang disebut kutub
pertumbuhan
TEORI POLARISASI EKONOMI (MYRDAL & HIRCHMAN)
 Hirchman mengungkapkan pertumbuhan • Myrdal menggunakan istilah Backwash effect dan
ekonomi pada pusat pertumbuhan akan Spread effect yang artinya persis serupa dengan
berpengaruh pada daerah belakangnya Hirchman
melalui efek polarisasi atau Polarization
• Berbeda dengan Hircman, Myrdal memberikan kesan
Effect dan efek penetasan ke bawah pesimistis, bahwa polarisasi muncul lebih kuat dari
(Trickling Down Effect). pada penyebaran pembangunan
 Prinsipnya: bila komplementaritas kuat
maka akan terjadi Trickling Down Effect,
Kesimpulan kedua teori :
Bila yang terjadi sebaliknya maka yang
• Hirschman menyarankan agar membentuk lebih
muncul ialah Polarization effect banyak titik pertumbuhan supaya dapat menciptakan
 Walaupun terlihat suatu kecenderungan pengaruh-pengaruh penyebaran pembangunan yang
yang suram namun Hirschman optimis, efektif,
Trickling-Down> Polarisasi. Kuncinya • sedangkan Myrdal menekankan pada langkah-langkah
kebijaksanaan untuk melemahkan backwash effets dan
adalah komplementaritas
meperkuat spread effect
TEORI LOKASI INDUSTRI

Dikemukakan oleh Alfred Weber. Menurutnya lokasi suatu industri


ditentukan dengan pertimbangan berbagai faktor industri seperti :
1. bahan baku
2. tenaga kerja
3. Transportasi
4. pasar
5. tenaga ahli dan manajemen
6. bahan bakar
7. teknologi
dan sebagainya sesuai jenis industrinya.
Prinsip teori Weber yaitu, penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya
atau biayanya paling murah atau minimal (least cost location) yaitu tempat dengan penjumlahan
total biaya transportasi dan tenaga kerja keduanya minimum.

Nilainya diperoleh dari   Berat Bahan Mentah


IM = Indeks Material ℑ=
Berat Bahan Jadi
DISTRIBUSI SPASIAL BIAYA
TRANSPORT
 ISOTIM garis di peta yang menghubungkan wilayah
dengan biaya transportasi bahan mentah atau biaya
transportasi produk yang sama

 ISODAPAN garis di peta yang menghubungkan wilayah


dengan total biaya transportasi yang sama
LABOUR COST & AGGLOMERATION
ECONOMIES

Critical
Aglomeration
Economies
2 1 Isodapane

3
INDUSTRIAL LINKAGES

BACKWARD FORWARD
LINKAGES LINKAGES

Factory

Kegiatan sector unggulan yang Kegiatan dimana sector unggulan


membutuhkan atau menarik sector mampu mendorong sector lainnya
lain untuk kelancaran kegiatannya. berkembang.
TEORI TEMPAT SENTRAL

Dikemukakan oleh Walter Christaller. Menurutnya pusat-pusat permukiman


bersifat hirarkis dimana suatu sistem permukiman terdiri dari sub-sub permukiman dan
seterusnya. Bunyi teori Christaller adalah

“Jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya dengan bentang alam,
sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat
pemukiman mennyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan
melayani area yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara
satu pusat pemukiman dengan pusat pemukiman lainnya”
KONSEP FUNDAMENTAL TEORI TEMPAT
SENTRAL CHRISTALLER
 POPULATION THRESHOLD, yaitu
jumlah minimal penduduk yang
diperlukan untuk melancarkan pelayanan
dan menjaga kesinambungan dari unit
pelayanan.
 RANGE, yaitu jarak maksimum yang
perlu ditempuh penduduk untuk
mendapatkan barang atau jasa yang
dibutuhkannya dari tempat pusat
K=3 K=4 K=7
Dikenal dengan Asas Pasar Dikenal dengan Asas Lalu Dikenal dengan Asas
Maksimum. Dimana pusat Lintas Maksimum. Administrasi Maksimum.
mempengaruhi 1/3 bagian Dimana pusat Dimana pusat
(threshold) dari wilayah mempengaruhi 1/2 bagian mempengaruhi seluruh
sekitarnya. (threshold) dari wilayah bagian dari wilayah
sekitarnya. sekitarnya.
K = 6n + 1
K = 6(1/3) + 1 K = 6n + 1 K = 6n + 1
K=3 K = 6(1/2) + 1 K = 6(1) + 1
K=4 K=7
Catatan kaki : istilah Threshold dan Range dikenalkan oleh Losch. Losch sendiri memberikan pandangannya
sebagai penyempurnaan dari teori Christaller
ASUMSI

 An even  (flat) terrain – A hilly and uneven terrain poses difficulty in development thus a flat area which
promotes growth of town
 Evenly distributed population – residents are not concentrated at one particular place and no preference exist for
a particular town
 Evenly distributed resources – no place has an advantage of resources, all placed will compete under perfect
market conditions
 Similar purchasing power – along with the population and resources, wealth is also fairly distributed. Because of
this people have similar purchasing power
 Preference for nearest market – people will buy products from the nearest market and avoid longer commute.
This keeps price constant as per other assumptions
 Equal transportation cost (proportional to distance) – the cost incurred in transporting of goods is equal for all
and is proportional to distance
 Perfect competition – price is decided on basis of demand and supply. People will buy at lowest price which
market has to offer, no seller has advantage over other seller.
SETTLEMENT’S SIZE

 Walter Christaller memberikan 5 tingkatan wilayah berdasarkan populasi. Yang paling kecil
adalah Hamlet / dusun, yang mana bagian membentuk desa. Dan yang paling besar adalah
Regional Capital. Tingkatan pembagian tempat sentral yaitu :
1. Hamlet
2. Village
3. Town
4. City
5. Regional Capital/ Metropolis
 Markets and Services tend to be nested hierarchies with smaller towns serving
smaller markets. However, transportation and border effects can shift the distribution of towns
away from theoretical uniformity.
C = city
T = town
V = village
H = hamlet
INTERAKSI ANTAR WILAYAH
 Interaksi antar wilayah terjadi sebagai akibat dari persebaran Sumber Daya yang tersedia
berbeda
 Interaksi tidak hanya terbatas pada gerak pindah manusianya, melainkan juga menyangkut
barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia.

Wilayah A Wilayah B Menghitung


X (+) X (-) Interaksi  Teori Gravitasi
Antar
Y (-) Y (+) Wilayah  Teori Titik Henti
 Potensi Penduduk
Wilayah C  Teori Grafik
X (+)
Y (+)
  Teori Gravitasi Contoh :
 Berawal dari teori Gravitasi yang Diketahui Misalnya:
dikemukakan fisikawan Isaac Newton.  Penduduk Pelalawan = 3.500 Jiwa
Yakni :
 Penduduk Duri = 4.000 Jiwa
 Penduduk Pekanbaru = 10.000 Jiwa
 Kemudian dalam geografi dipakai untuk
 Jarak Pekanbaru- Pelalawan = 90 KM
menganalisis besarnya interaksi antar
wilayah secara kuantitatif  Jarak Pekanbaru- Duri = 110 KM
 Rumusnya :
Hitunglah :
• Kekuatan interaksi Pekanbaru-
Pelalawan!
• Kekuatan Interaksi Pekanbaru- Duri!
 Teori Titik Henti Contoh :
8.000 Jiwa
 Teori ini memberikan gambaran
perkiraan posisi garis batas yang A
memisahkan wilayah perdagangan dari K M
7 KM
dua wilayah yang berbeda 10

 Tujuannya penentuan titik lokasi


industri yang mudah dijangkau oleh 8.000 Jiwa
B 15 KM C
kedua wilayah
7.000 Jiwa
 Hasil perhitungan ditarik dari daerah
yang memiliki jumlah penduduk yang
lebih sedikit.
 Rumusnya : Hitunglah :
• Interaksi masing-masing wilayah!
• Urutkan wilayah yang memiliki interaksi
paling kecil ke paling kuat!
 Potensi Penduduk Contoh : 8.000 Jiwa
A
 Untuk melihat kekuatan potensi aliran
pada tiap-tiap lokasi

M
C M
8 CM

5C
10
 Teori ini dapat mengukur kemungkinan
penduduk di suatu wilayah berinteraksi 6 CM
7 CM
dengan daerah lain D
8.000 Jiwa 6.000 Jiwa 7.000 Jiwa
 Mencari wilayah yang potensial B 12 CM
C
dijadikan pusat pelayanan. Pusat
pelayanan harusnya wilayah yang
memiliki indeks lebih kecil
 Rumusnya :

Hitunglah :
• Tentukan angka indeks potensi penduduk
di masing-masing wilayah lainnya
• Wilayah mana yang tepat untuk di jadikan
pusat pelayanan
 Teori Grafik Contoh :

 Oleh Kansky, menurutnya kekuatan


interaksi ditentukan dengan Indeks
Konektivitas
 Nilai indeks berbanding lurus dengan
jumlah jaringan jalan. Semakin tinggi
nilai indeks, semakin banyak jaringan
jalan yang menghubungkan antar
wilayah .
 Pengaruhnya terhadap potensi
pergerakan manusia, barang, dan jasa
 Rumusnya :
Tentukan:
 Nilai Indeks Konektivitas masing-masing
wilayah!
 Daerah yang memiliki Indeks
Konektivitas yang lebih tinggi?
Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia

 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membagi wilayah


Indonesia menjadi empat pusat pertumbuhan dengan kota utamanya yaitu Medan,
Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
 Setiap pusat pertumbuhan atau regional membawahi beberapa wilayah. Setiap
wilayah terdiri atas beberapa daerah.
Regionalisasi Pusat Pertumbuhan Indonesia
NO REGIONAL Pusat Pertumbuhan (Kota WILAYAH Propinsi/Daerah
Utama)
1. A Medan I Aceh dan Sumatra Utara berpusat di Medan.
Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau berpusat di
II Pekanbaru.

2. B Jakarta III Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Bangka


Belitung berpusat di
Palembang.
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah,
IV dan Yogyakarta berpusat di Jakarta.
Kalimantan Barat berpusat di Pontianak

3. C Surabaya VI Jawa Timur berpusat di Surabaya.


Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, serta
VII Kalimantan Selatan
berpusat di Balikpapan dan Samarinda.
4. D Makassar VIII Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Selatan, dan
Sulawesi Tenggara berpusat di Makassar.
Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo
IX berpusat di Manado
Maluku, Maluku Utara, dan Irian Jaya (Papua)
X berpusat di Sorong.
Pusat-pusat Wilayah Pembangunan di
Indonesia.
Pengaruh Pusat Pertumbuhan

 a. Pemusatan Sumber Daya Manusia


 b. Perkembangan Ekonomi
 c. Perubahan Sosial Budaya

Bagaimana pengaruh pusat pertumbuhan terhadap


perkembangan ketiga poin di atas ..............................?
(Pikirkan sejenak kemudian tuliskan pendapatmu dalam
catatan!)
HIERARKI PERENCANAAN TATA RUANG

Kebijakan Strategis Ketataruangan Nasional

RTRWN

RTRWP RDTRK

RTRW Kab/Kota

RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA INDUK


Jaringan Jalan Jaringan Air Bersih Listrik & Telkom Sektor-lain
Permasalahan Penataan Ruang
 Terjadinya konflik kepentingan antar sektor
 Terjadinya ketidakselarasan dalam pemanfaatan ruang
 Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang
 Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang

Dampak Permasalahan Penataan Ruang


 Kerusakan lingkungan
 Ketimpangan wilayah
 Kesenjangan sosial ekonomi
 Konversi lahan
Terima Kasih,
Semoga Sukses! 

Anda mungkin juga menyukai