CJR Kelompok 4 PKN - PSM A 2020

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

cjR(CRITIKAL

JOURNAL
REPORT)
Kelompok 4
Aji wibowo 4203230015
Desi situmorang 4202530001
jerry simamora 4203230005
M.Asro yUsro 4203230009
IDENTITAS JURNAL
Jurnal I

Judul Jurnal : Perkembangan Konstitusi Di Indonesia


Nama Jurnal : Yustisia
Edisi Terbit : Desember 2013
Penulis Jurnal : M.Agus Santoso
Kota Terbit : Samarinda
Volume :2
Nomor :3
IDENTITAS JURNAL
Jurnal II

Judul Jurnal : Hubungan Konstitusi Dengan Tugas Dan


Fungsi Negara
Nama Jurnal : AHKAM
Edisi Terbit : Juli 2016
Penulis Jurnal : M. Darin Arif Mu'allifin
Kota Terbit : Tulungagung
Volume :4
Nomor :1
Review Terhadap Isi Jurnal
Dalam kedua jurnal ini membahas tentang Negara dan konstitusi serta fungsi dari Negara
tersebut. Perbedaan antara jurnal utama dengan jurnal pembanding yaitu: jurnal utama lebih
membahas tentang Konstitusi di Indonesia selalu mengalami perubahan,yang pertama kali
berlaku adalah UUD 1945, kemudian disusul UUD RIS pada tahun 1949 merupakan konstitusi
kedua yang mengakibatkan bentuk Negara Kesatuan berubah menjadi Ncgara Serikat.

Sedangkan jurnal dua membahas tentang Konstitusi di Indonesia selalu mengalami


perubahan,yang pertama kali berlaku adalah UUD 1945, kemudian disusul UUD RIS pada tahun
1949 merupakan konstitusi kedua yang mengakibatkan bentuk Negara Kesatuan berubah
menjadi Negara Serikat.
Review Terhadap Isi Jurnal
Pada jurnal pertama beriri tentang permasalahan mengenai perkembangan konstitusi di
Indonesia yang merupakan sejarah mengenai konstitusi atau UUD yang berlaku di Indonesia
sejak kemerdekaan. Yang isinya mengenai
1. Perkembangan Konstitusi Indonesia
a. Periode 18Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949, masa berlakunya Undang-Undang
Dasar 1945. Pada masa periode pertama kali terbentuknya Negara Republik Indonesia, konstitusi
atau Undang Undang Dasar yang pertama kali berlaku adalah UUD 1945 hasil rancangan
BPUPKI, kemudian disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Menurut UUD 1945
kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh MPR yang merupakan lembaga
tertinggi negara
Review Terhadap Isi Jurnal
b. Periopde 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950, masa berlakunya Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tahun 1949 berubahlah konstitusi
Indonesia yaitu dari UUD 1945 menjadi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD
RIS), maka berubah pula bentuk Negara Kesatuan menjadi negara Serikat (federal), yaitu negara
yang tersusun dari beberapa negara yang semula berdiri sendiri sendiri kemudian mengadakan
ikatan kerja sama secara efektif.
c. Periode 17Agustus 1950 samapi dengan 5 Juli 1959, masa berlaku Undang Undang Dasar
Sementara Tahun 1950 (UUDS 1950). Ternyata Konstitusi RIS tidak berumur panjang, hal itu
disebabkan karena isi konstitusi tidak berakar dari kehendak rakyat, juga bukan merupakan
kehendak politik rakyat Indonesia melainkan rekayasa dari pihak Balanda maupun PBB, sehingga
menimbulkan tuntutan untuk kembali ke NKRI. Satu persatu negara bagian menggabungkan diri
menjadi negara Republik Indonesia, kemudian disepakati untuk kembali ke NKRI dengan
menggunakan UUD sementara 1950. Bentuk negara pada konstitusi ini adalah Negara Kesatuan,
yakni negara yang bersusun tunggal, artinya tidak ada negara dalam negara sebagaimana halnya
bentuk negara serikat.
Review Terhadap Isi Jurnal
d. Periode 5 Juli 1959 sampai dengan 19 Oktober 1999, masa berlaku Undang Undang Dasar
1945. Pada periode ini UUD 1945 diberlakukan kembali dengan dasar dekrit Prsiden tanggal 5
Juli tahun 1959. Sistem pemerintahan yang sebelumnya parlementer berubah menjadi sistem
presidensial. Babak baru pemerintah orde baru dimulai, sistem ketatanegaraan sudah berdasar
konstitusi, pemilihan umun dilaksanakan setiap 5 tahun sekali, pembangunan nasional berjalan
dengan baik, namun disisi lain terjadi kediktaktoran yang luar biasa dengan alasan demi
terselenggaranya stabilatas nasional dan pembangunan ekonomni, sehingga sistem demokrasi
yang dikehendaki UUD 1945 tidak berjalan dengan baik. Keberadaan partai politik dibatasi hanya
tiga partai saja, sehingga demokrasi terkesan mandul, tidak ada kebebasan bagi rakyat yang
ingin menyampaikan kehendaknya, walaupun pilar kekuasaan negara seperti ekskutif, legislatif
dan yudikatif sudah ada tapi perannya tidak sepenuhnya, kemauan politik menghendaki
kekuatan negara berada ditangan satu orang yaitu Presiden, sehingga menimbulkan demontrasi
besar pada tahun 1998 dengan tuntutan reformasi, yang berujung pada pergantian
kepemimpinan nasional.
Review Terhadap Isi Jurnal
e. Periode 19 Oktober 1999 sampai dengan 10 Agustus 2002, masa berlaku pelaksanaan
perubahan Undang Undang Dasar 1945 Dasar hukum perubahan UUD 1945 adalah Pasal 3 dan
Pasal 37 UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR sesuai dengan kewenangannya, sehingga nilai-nilai
dan prinsip-prinsip demokrasi di Negara Kesatuan Rapublik Indonesia nampak diterapkan dengan
baik. Pada periode ini UUD 1945 mengalami perubahan hingga ke empat kali, sehingga
mempengaruhi proses kehidupan demokrasi di Negara Indonesia. Seiring dengan perubahan
UUD 1945 yang terselenggara pada tahun 1999 hingga 2002, maka naskan resmi UUD 1945
terdiri atas lima bagian, yaitu UUD 1945 sebagai naskah aslinya ditambah dengan perubahan
UUD 1945 kesatu, kedua , ketiga dan keempat, sehingga menjadi dasar negara yang
fundamental/dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Review Terhadap Isi Jurnal
f. Periode 10 Agustus 2002 sampai dengan sekarang masa berlaku Undang Undang Dasar 1945, setelah
mengalami perubahan.Bahwa Setelah Mengalami perubahan hingga keempat kalinya UUD 1945
merupakan dasar Negara Republik Indonesia yang fundamental untuk menghantarkan kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia, tentu saja kehidupan berdemokrasi lebih terjamin lagi.
Nuansa demokrasi lebih terjamin pada masa UUD 1945 setelah mengalami perubahan. Pelaksanaan
otonomi daerah terurai lebih rinci lagi dalam UUD 1945 setelah perubahan, sehingga pembangunan
disegala bidang dapat dilaksanakan secara merata di daerah-daerah. Jaminan terhadap hak- hak asasi
manusia dijamin lebih baik dan diurai lebih rinci lagi dan UUD 1945, sehingga kehidupan demokrasi lebih
terjamin.
Review Terhadap Isi Jurnal
2. Sebab-sebab terjadinya perubahan konstitusi di Indonesia.
Naskah UUD 1945 yang telah dirancang oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
tanggal 18 Agustus 1945, dirancang dalam situasi dibawah penjajahan Jepang dan ditetapkan dalam
suasana tergesa-gesa sehingga masih terdapat kekuarangan dalam menjalankan praktek berbangsa dan
bernegara, itulah salah satu penyebab perubahan konstitusi di Indonesia. Situasi yang mempengaruhi
perubahan konstitusi juga berasal dari eksternal yaitu negara asing khususnya Belanda yang
mempropaganda agar Indonesia tidak berbentuk Negara Kesatuan tetapi Negara Serikat.
Review Terhadap Isi Jurnal
Jurnal kedua berisi tentang hubungan konstitusi dengan tugas dan fungsi negara. Pada jurnal ini
dijelaskan bagaimana tujuan dan fungsi kosntitusi. Pada prinsipnya, adanya konstitusi memiliki tujuan
untuk membatasi kewenangan pemerintahan dalam menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan
pelaksanaan kekuasaan, yang berdaulat, yang secara ringkas dapat dikategorikan menjadi tiga tujuan,
yaitu: memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik; melepaskan kontrol
kekuasaan dari penguasa sendiri, memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam
menjalankan kekuasaanya. Menghubungkan konstitusi dengan hukum pada umumnya, dapat dipahami
bahwa tujuan dari hukum adalah, menghendaki adanya keseimbangan kepentingan, ketertiban, keadilan,
ketentraman dan kebahagiaan setiap manusia. Berangkat dari tujuan hukum tersebut dapat diperinci secara
garis besar fungsi dari tujuan hukum tersebut sebagai berikut: sebagai alat ketertiban dan keteraturan
masyarakat, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin, sebagai alat penggerak
pembangunan, sebagai alat kritik (fungsi kritis)/sarana pengawas, dan sebagai sarana untuk menyelesaikan
pertikaian.
Review Terhadap Isi Jurnal
Di jurnal ini juga menjelaskan tentang pentingnya konstitusi dalam suatu negara
Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan suatu hal yang sangat
krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah negara. Hampir tidak ada negara
yang tidak memiliki konstitusinya. Pertanyaannya, mengapa konstitusi menjadi sesuatu yang urgen dalam
tatanan kehidupan ketatanegaraan suatu negara? Jawabannya adalah karena konstitusi merupakan
sekumpulan aturan yang mengatur organisasi negara, serta hubungan antara negara dan warga negara
sehingga saling menyesuaikan diri dan saling berkerjasama.
Review Terhadap Isi Jurnal
Dan juga menjelaskan tentang Hubungan Konstitusi (Hukum) dengan Tugas dan Fungsi Negara.
Negara mempunyai tugas,pertama, mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang
bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan. Kedua, tugas negara
untuk mengorganisir dan mengintegritasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah tercapinya
tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya. Sedangkan fungsi yang harus dijalankan negara adalah pertama,
melaksanakan penertiban (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-
bentrokan dalam masyarakat. Kedua, mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Ketiga,
pertahanan, untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Keempat, menegakkan keadilan. Hal ini
dilaksanakan melalui badanbandan pengadilan. Dan dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi negara,
negara mempunyai sifat memaksa dengan menggunakan (konstitusi-hukum) atau peraturan perundang-
undangan yang dibuat harus ditaati. Dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai serta
timbulnya anarki bisa dicegah, maka negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuasaan
untuk memakai kekerasan fisik secara legal. Alat negara untuk memaksa antara lain polisi dan tentara.
Review Terhadap Isi Jurnal
Pada materi yang terakhir pada jurnal ini menjelaskan tentang konstitusi dan tantangan masa kini.
Dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia, keberadaan Konstitusi telah mengalami beberapa
kali perubahan, mulai dari pemberlakuan UUD 1945 ke-1, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950,
pemberlakuan UUD 1945 ke-2 setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan UUDNRI 1945 hasil amandemen.
Menggunakan teori Legal System dari Lawrens M. Friedmann, dalam melihat Hukum sebagai sistem yang
meliputi, legal subtance (isi hukum), legal structure (institusi hukum) dan legal culture (budaya hukum),
keberadaan Konstitusi dapat dianalisis sebagai berikut.
Setelah diamandemen, sebagai contoh Pasal 33 UUDNRI 1945 terdapat ayat (4) yang menegaskan bahwa,
perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Review Terhadap Isi Jurnal
Dilihat dari struktur/institusi penegak hukum, keberadaan Konstitusi di Indonesia semakin lengkap
setelah amandemen, seperti lahirnya Lembaga Baru yaitu Mahkamah Konstitusi, Komisi Pemberantas
Korupsi, Komisi Yudisial, Komisi Ombushman dan lain-lain. Tantangan yang dihadapi adalah seringnya
terjadi masalah penyalah gunaan wewenang atau melampaui batas kewenangan dari aparatur penegak
hukum tersebut. Konstitusi berisi tentang janji, setiap janji harus ditaati dan dipertanggung jawabkan.
Konstitusi mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan ketatanegaraan, dalam ilmu manajemen,
Konstitusi sebagai sistem berisi tentang: Law Planning, Law Organizing, Law Actuating maupun Law
Controlling, sehingga keberadaan Konstitusi sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
negara. Begitu fondamentalnya konstitusi tersebut, maka bila terjadi masalah yang bersifat sistemik, maka
perlu dilaksanakan, reformasi konstitusi, reformasi institusi maupun reformasi kultural, salah satunya
melalui kegiatan pembelajaran di kampus, yang merupakan ikhtiar mewujudkan makna Lagu Indonesia
Raya, karya WR. Supratman.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
Kelebihan dalam jurnal pertama yang berjudul Perkembangan Konstitusi Di Indonesia adalah
terletak pada materi yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap
dan mendetail, kemudian kelebihan dari penulis jurnal tersebut adalah membuat sebuah penelitian
mengenai perkembangan konstitusi di Indonesia sehingga informasi yang dilakukan apat dari jurnal ini
sudah menjadi referensi yang bagus untuk didapatkan. Kemudian jurnal ini sangat terpercaya karena
penulis banyak referensi baik dari berbagai buku hingga jurnal tersebut sangat bermanfaat untuk dibaca.
Kelebihan berikutnya terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak bertele-
tele dalam menulis/menyimpulkan materinya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
Kelebihan pada jurnal kedua yang berjudul.Konstitusi dan Konstitualisme.Padajurnal ini
menyajikan materi yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap dan
mendetail. Kemudian jurnal tersebut cukup memiliki daftar pustaka atau referensi yang sehingga
banyakjurnaliniterlihat lebih terpercaya dan kuat karena banyaknya referensi yang tercantum. Kemudian
kelebihan dari jurnal tersebut adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-poin kecil namun
cukup penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik.Kelebihan berikutnya terletak
pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak bertele-tele dalam
menulis/menyimpulkan materinya.
Kekurangan dari kedua jurnal diatas ini adalah merupakan jurnal yang tidak berasal dari penelitian,
jurnal ini hanya menyajikan materi saja. Jurnal ini tidak menampilkan grafik maupun grafik yang terkesan
monoton dan membuat pembaca akan merasa bosan.Selain itu, penulis juga harus lebih memperhatikan
penulisan jurnal tersebut karena pada sistematika penulisan jurnal ini tidak seperti ukuran huruf dan juga
yang digunakan tidak cocok. sehingga jika dilihat kurang menarik.
KESIMPULAN

Konstitusi di Indonesia selalu mengalami perubahan, yang pertama kali berlaku adalah UUD 1945,
kemudian pembahasan UUD RIS pada tahun 1949 merupakan konstitusi kedua yang mengakibatkan
bentuk Negara Kesatuan berubah menjadi Negara Serikat. UUDS 1950 merupakan konstitusi yang ketiga,
walaupun kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi sistem pemerintahannya adalah Parlementer
sampai dikeluarannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali ke UUD 1945 yang berlaku
hingga yang menghantarkan amandemen UUD 1945 ke empat kali dan berlaku sampai sekarang.
Perubahan konstitusi di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah bahwa penyususnan
rancangan UUD yang dilakukan oleh BPUPKI sangat tergesa-gesa sehingga belum begitu sempurna.
Desakan dari Belanda juga merupakan faktor penyebab berubahnya konstitusi, hingga terjadinya
pergeseran politik hukum di Indonesia yang menuntut amandemen UUD 1945, dan berpengaruh pada
berubahnya sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
Fungsi Konstitusi secara umum ialah dimana konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar
tidak terjadi kesewenang-wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah, sehingga hak-
hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan
DAFTAR PUSTAKA
M. Agus Santoso. 2013 . Perkembangan Konstitusi Di
Indonesia. Volume 2, Nomor 3, Desember 2013 (118-
126).
m. Darin Arif Mu’allifin. 2016. Hubungan Konstitusi
Dengan Tugas Dan Fungsi Negara. Volume 4, Nomor
1, Juli 2016 (161-169).
Terimakasih
Ada yang ingin bertanya?

Anda mungkin juga menyukai