Tata Laksana

Gagal Jantung
Dini Rostiati
Gagal Jantung
Gejala
Gejala dan Tanda???

Sesak nafas
DOE, PND, Orthopneu
Cepat lelah

Peningkatan JVP
Takikardi
Retraksi, Tachypneu
Ronkhi
Efusi pleura
Hepatomegali
Edema tungkai
Gejala dan Tanda???

Sesak nafas
DOE, PND, Orthopneu
Cepat lelah

Peningkatan JVP
Takikardi
Retraksi, Tachypneu
Ronkhi
Efusi pleura
Hepatomegali
Edema tungkai
Peningkatan JVP
Edema
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Penunjang EKG
• EKG

• Echocardiografi
Echocardiografi
 Komplikasi
• Edema paru
• Acute Decompensated Heart Failure (ADHF)
• Syok kardiogenik
 Tata Laksana
• Menurunkan preload
- menurunkan venous return
- lasik, spironolactone, restriksi cairan dan garam
• Menurunkan afterload
- vasodilator : nitrat, ACE-I, ARB
• Meningkatkan kontraktilitas
- digoksin, dobutamin
• Edukasi : menurunkan BB, diet rendah garam, vaksin flu
• Setelah pasien stabil : betablocker, (mortalitas ↓, memperbaiki EF,
menurunkan TD)
 Tatalaksana
• U Upright Position
• N Nitrates
• L Lasix
• O Oxygen
• A ACE, ARBs, Amiodorone
• D Dig, Dobutamine
• M Morphine Sulfate
• E Extremities Down
 Clinical Signs: Shock, Hypoperfusion, CHF, Acute Pulm Edema
Most likely major underlying disturbance?

Acute Pulmonary Hypovolemia Low-output Arrhythmia

Edema cardiogenic shock
Brady Tachy
Administer
Administer cardia cardia
Fluids
Furosemide
Blood transfusions
Morphine
Cause-specific See Sec. 7.7 in
Oxygen intubation
interventions Check Blood Pressure ACC/AHA
Nitroglycerin
Guidelines for
Dopamine
patients with STEMI
Dobutamine
Systolic Systolic BP
Check Blood Pressure BP (NO Systolic BP Systolic BP (<70 mm
(>100 mm signs/sympto (signs/symptoms Hg + signs/symptoms
Hg) ms of shock) of shock) of shock)
Systolic BP
(>100 mm Nitroglycerin Dobutamine Dopamine Norepinephrine
Hg)
Further Diagnostic/Therapeutic Considerations (for non-hypovolemic
shock)
ACE Diagnostic Therapeutic
Inhibitors Pulmonary artery catheter, Intra-aortic balloon pump,
14
echo, angiography, etc reperfusion revascularization
Treatment Angina
 Dampak Hospitalisasi Gagal Jantung
Penyebab utama hospitalisasi pada pasien usia lanjut…

Keparahan Fungsi Systolic Penyebab Kematian Utama

Setelah Pasien Keluar Rumah Sakit

Gagal Jantung menjadi penyebab utama hospitalisasi pada pasien di atas 65 tahun
dengan rata-rata lama rawat inap berkisar 5-10 hari
Hospitalisasi karena Gagal Jantung berpengaruh pada :
Psikologis, Sosial, Relasi dan Keterbatasan Fisik
1. Cowie MR et al. Improving care for patients with acute heart failure. 2014. Oxford PharmaGenesis. ISBN 978-1-903539-12-5. Available at: http://www.oxfordhealthpolicyforum.org/reports/acute-heart-failure/
improving-care-for-patients-with-acute-heart-failure. 2. Solomon SD et al. Inluence of Nonfatal Hospitalization for Heart Failure on Subsequent Mortality in Patients With Chronic Heart Failure. Circulation.
2007;116:1482-1487.
Hospitalisasi Gagal Jantung: Peluang Optimalisasi
Tinjauan fase post discharge …
Re-hospitalisasi acap kali tinggi pada fase awal (30 hari setelah pasien keluar dari rumah sakit)

1 dari 4 pasien gagal jantung kembali dirawat ke

rumah sakit (24%) pada bulan pertama post discharge

Fase kritis inilah yang menjadi parameter prognosis pasien selanjutnya :

Untuk memperbaiki hal tersebut maka hendaknya dokter mengijinkan pasien keluar
dari rumah sakit apabila memenuhi kriteria sbb :
“Berbagai fungsi hemodynamic stabil 24-48 jam, Euvolemic, telah terkontrol dengan
pengobatan oral serta berbagai fungsi organ vital sudah stabil seperti ginjal&hati”

1. Butler J, Braunwald E, Gheorghiade M. Recognizing worsening chronic heart failure as an entity and an end point in clinical trials. JAMA. 2014 ;312:789-790. 2. AbrahamssonP. Risk following hospitalization in stable chronic systolic heart failure.
Eur J Heart Fail. 2013;15(8):885-891. 3. O’Connor CM et al. Causes of death and rehospitalization in patients hospitalized with worsening heart failure and reduce left ventricular ejection fraction: results from eficacy of vasopressin antagonism in
heart failure outcome stuy with tolvaptan (EVEREST) program. Am Heart J. 2010;159:841-849.e1. 4. Krumholz HM. Post-hospital Syndrome – An acquired, Transient Condition of Generalized Risk . N Engl J Med. 2013;368;2. 5. Marti NC et al.
Timing and duration of interventions in clinical trials for patients with hospitalized heart failure. Circ Heart Fail. 2013;6:1095-1101. 6. Yilmaz MB, Mebazaa A. Deinition and characteristics of the vulnerable phase in heart failure. Medicographia.
2015;37(2):144-148. 7. Mebazaa A et al. Recommendations on pre-hospital & early hospital management of acute heart failure: a consensus paper from the Heart Failure Association of the European Society of Cardiology, the European Society
of Emergency Medicine and the Society of Academic Emergency Medicine. Eur JHeart Fail. 2015;17(6):544-558
Hospitalisasi Gagal Jantung: Peluang Optimalisasi
Tinjauan dari fase discharge …
SHIFT Study menunjukkan kenaikan HR berbanding lurus dengan berbagai resiko CV antara
lain :
re-hospitalisasi dan kematian Mortalitas CV
Re-hospitalisasi CV
Secara umum

Hazard Ratio dimana setiap peningatan 10 Bpm

pasien HF dengan Sinus Rhytm dan HR >75 bpm

“SHIFT Study menunjukkan bahwa HR merupakan target dalam pengobatan

Gagal Jantung karena berefek langsung
Dalam perbaikan terapi gagal jantung

1. Laskey WK et al. Heart rate at hospital discharge in patients with heart failure is associated with mortality and rehospitalization. J Am Heart Assoc.
2015;4:e001626. 2. Habal MV et al. Association of heart rate at hospital discharge with mortality and hospitalizations in patients with heart failure. Circ Heart
Fail. 2014;7(1):12-20
Coralan pada tata laksana gagal jantung
optimalisasi terapi …

Meningkatkan Stroke Volume dengan CEPAT

Stroke Volume Jam Hari Bulan ke-3

1 1 2

+ ß-blockers

3,4 3,4 3,4

+ ß-blockers

VIDEO
1.Procoralan Summary of Product characteristics 2.McMurray J et al. J Heart Fail. 2012;14(8):803-869.
3.Tardif JC et al; SHIFT Investigators.. Eur Heart J. 2011;32(20):2507-2515. 4. Reil JC et al; J Am Coll Cardiol. 2013;19;62(21):1977-1985
 Meningkatkan Harapan Hidup Pasien
10
Frekuensi Kematian Karena GaGal Jantung (%)

Standard Therapy
(ß-blocker + ACE inhibitor + MR antagonist)

-39%
Death from heart
failure
5
Manfaat Pasien

+ Standard Therapy
(ß-blocker + ACE inhibitor + MR antagonist)

Kesempatan Hidup
12 18 24 30 Bersama Keluarga
months

Heart rate ≥ 75 bpm n=4150 Hazard rate=0.61 p=0.0006

. Zugok C et al. Adv Ther. 2014;31:961-974

Recognize by :

NEW

Menurunkan Hospitalisasi Berulang dengan CEPAT

Resiko mortalitas 12 x
lebih besar
pada 1 bulan setelah keluar dari RS*

Manfaat Pasien
+ Coralan

Terbebas dari rasa cemas dan

terpisah dari keluarga
Placebo : Standard Therapy (BB, Ace-I, MRA)

Komajda, et al. Eur Heart J. 2016;33:2813-2820

*Abrahamsson.et al.Eur J Heart Fail.2013:15(8):885-891.
 Meningkatkan Ejection Fraction dengan CEPAT
50
N:632
P=0.039
NEW
Ejection Fraction (%)

+85% Manfaat Pasien

40 dalam 30 hari

Mampu Bekerja Kembali

30
Up-titration Doses
Uptitrasi BB BB Coralan+ BB

Hidalgo F et al.. Int J Cardiol. 2016;:217:7-11.

 Meminimalkan Kejadian de-compensasi
Patients with sign of de-compensation (%)

-42%
Manfaat Pasien

-64%

Menurunkan Resiko
Keparahan Gagal Jantung

CORALAN + BB CORALAN + BB

. Zugok C et al. Adv Ther. 2014;31:961-974