Indonesia
Kelompok 2
01 02 03 04
Ravita Sanjani Siti Nurkamaliah Najla Najiah Winda Suriza
2006104040003 20061040112 2006104040090 2006104040125
Sastra Indonesia adalah
sebuah istilah yang
melingkupi berbagai macam
karya sastra di Asia Tenggara.
Istilah "Indonesia" sendiri
mempunyai arti yang saling
melengkapi terutama dalam
cakupan geografi dan sejarah
politik di wilayah tersebut.
A
SASTRA MELAYU LAMA
Ada sebelum abad 20
Ciri-cirinya :
masih menggunakan bahasa melayu
umum nya bersifat anonim
berciri istanasentris
masih sangat terikat dengan aturan-aturan dan adat
istiadat daerah setempat
menceritakan hal-hal berbau mistis seperti dewa-dewi,
kejadian alam, peri, dsb.
Contohnya
Gurindam dua
belas dan syair
Hikayat, seperti
abdul muluk oleh
mahabharata dan
Raja Ali Haji
Ramayana
Dongeng tentang
arwah, Syair perahu dan
hantu/setan syair si burung
pinggai oleh
Hamzah Fansuri
B
SASTRA INDONESIA MODERN
Muncul pada awal abad ke-20. Dipelopori oleh gerakan
nasionalis dari pejuang bangsa Indonesia. Sastra Indonesia
modern ini dibagi lagi menjadi 4, yaitu : Angkatan Balai
Puataka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan ‘45, Angkatan
‘66.
1. Angkatan Balai Pustaka
Sudah menggunakan
bahasa Indonesia
Terbuka Pengaruh Corak isi Individualisme Penghematan ekspresif Sinisme dan Karangan
unsur sastra lebih realis sastrawan lebih kata dalam sarkasme prosa
asing lebih dan menonjol, karya berkurang,
luas naturalis dinamis, dan puisi
kritis berkembang
Contoh sastra Angkatan ‘45
● Tiga Menguak Takfir (Chairil Anwar-Asrul Sani-
Rivai Apin)
● Deru Campur Debu (Chairil Anwar)
● Kerikirl Tajam dan yang Terampas dan yang
Putus (Chairil Anwar)
● Pembebasan Pertama (Amal Hamzah)
● Kata Hati dan Perbuatan (Trisno Sumarjo)
● Tandus (S. Rukiah)
● Puntung Berasap (Usmar Ismail)
● Suara (Toto Sudarto Bakhtiar)
● Surat Kertas Hijau (Sitor Situmorang)
● Dalam Sajak (Sitor Situmorang)
● Rekaman Tujuh Daerah (Mh. Rustandi
Kartakusumah)
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorangpun kan
merayu
Tak juga kau
Puisi Angkatan ’45 Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Karya Chairil Anwar Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
4. Angkatan ‘66
a. Ditandai dengan terbitnya majalah sastra Harison.
b. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan
ini.
c. Muncul beragam airan sastra seperti aliran surrealistis,
arus kesadaran, arketip, abbsurd.
d. Lahir diantara anak-anak muda dalam barisan perjuangan.
e. Mendobrak kemacetan-kemacetan yang disebabkan oleh
pemimpin-pemimpin yang salah arus. Para mahasiswa
mengadakan demonstrasi besar-besaran menuntut
ditegakkannya keadilan dan kebenaran.
Ciri-cirinya
Mencintai Nusa,
Bangsa, Negara, dan
persatuan.
berontak
Pembelaan terhadap
Bercorak membela Pancasila
keadilan
Djamil Suherman
-Sarip Tambak-Oso
- Perjalanan ke Akhirat
Depan Sekretaris Negara
Setelah korban diusung
Tergesa-gesa
Keluar jalanan
Kami semua menyanyi
Gugur bunga
Contoh puisi Angkatan
Perlahan-lahan ‘66 karya Taufik Ismail
Prajurit ini
Membuka baretnya
Air mata tak tertahan
Di puncak gayatri
Menundukkan bendera
Di belakangnya segumpal awan
THANK YOU