Anda di halaman 1dari 19

Klasifikasi

Penggolongan, pengelompokan
Mengapa harus diklasifikasi?
 Kemudahan dan keteraturan
 Economy of Memory
 Menentukan jauh dekatnya
kekerabatan
 Alat Penyimpan informasi
 Alat prediksi
Klasifikasi
 Mengelompokkan individu ke dalam
suatu Takson
 Dasarnya kesamaan fenetik atau
hubungan kekerabatan
 Menggolongkan ke dalam katagori
hirarki taksonomi
Klasifikasi
 Proses Klasifikasi

 Produk Klasifikasi Sistem klasifikasi


Pre-Darwin Periode
Post-Darwin periode
Pendekatan dalam Klasifikasi
Tumbuhan
 Pendekatan artificial a priori
 Theophrastus (De Historia Plantarum)
 Dioscorides (De Materia medica)
 Carolus Linnaeus(Species Plantarum, 1753)
 Pendekatan Alamiah  a posteriori
 Antoine de Jussieu
 A.P de Candolle (Prodomus Syatematis
Naturalis Regni Vegetabilis
 Bentham dan Hooker
Pendekatan dalam Klasifikasi
Tumbuhan
 Pendekatan Phylogenetik
 A.W.Eichler (1839-1887)
 Pendekatan Fenetik derajat
persamaan ciri, semakin banyak ciri
yang sama semakin dekat kerabatnya
 Sneath dan Sokal (1963)  Taksonomi
Numerik
Pendekatan dalam Klasifikasi
Tumbuhan
 Pendekatan Cladistic  berdasarkan
persamaan moyangnya. Jenis-jenis
yang memiliki ciri apomorf yang sama
akan berkerabat dekat
 Hennig
 Klasifikasi Evolusi  pendekatan
eklektik, gabungan unsur-unsur
terbaik dari fenetik dan cladistik.
Katagori Hirarki Taksonomi
1. Divisi (Divisio) Magnoliophyta
Anak divisi (SubDivisio)
2. Kelas (Classis)  Magnoliopsida
Anak Kelas (SubClass)
3. Bangsa (Ordo)  Cucurbitales
Anak Bangsa (Suborders)
4. Suku (Family)  Cucurbitaceae
Anak suku: Cucurbitoidea
Puak: Trichoasantheae
anakpuak: Trichosantinae
5. Marga (Genus)  Trichosanthes
Anak Marga
Seksi: Involucraria
Anak seksi
6. Jenis (Species)  T. borneensis
Anak jenis
Varietas
forma
Major System Classification
 Bentham & Hooker
 Engler & Prantl
 John Hutchinson
 Armenn Takhtajan
 Arthur Cronquist
Bentham & Hooker (1862 – 1883)
 Natural System
 Phanerogame or Seed Plant:
- Class 1. Dikotiledons (14 series, 25
orders, 165 families)
- Class 2. Gymnospermae (3
families)
- Calss 3. Monocotyledons ( 7 series,
34 families)
Engler & Prantl
 Yang mengusulkan sistem Plant Kingdom,
Klasifikasi sampai tingkat genus
berdasarkan informasi morfologi, anatomi,
geografi
 Divisi 1 – 11  Thallophytes
 Divisi 12  Embryophyta Asiphonogamae
(Bryophyta, Pterydophyta)
 Divisi 13  Embriophyta Siphonogamae
(Gymnospermae, Angiospermae:monokotil
dan Dikotil)
John Hutchinson
 Yang pertama mengkalsifikasi
Angiospermae (Flowering Plants)
 24 prinsip penggolongan, diantaranya
Prinsip umum, berdasarkan
Perawakan tumbuhan, Struktur
tumbuhan berbunga, Bunga dan buah
Armen Takhtajan
 Evolusi dan sistem klasifikasi
philogeni
 Division Magnoliophyta
Class 1. Magnoliopsida (Dikots)
Class 2. Liliopsida (Monokots)
Arthur Cronquist
 Konsep sama dengan Sistem
Takhtajan (Evolusi dan philogeni),
menggunakan Magnoliophyta yang
terbagi menjadi liliopsida dan
magnoliopsida
 Lebih detail dalam dasar
pengelompokan yang dibuat dalam
sistem klasifikasi (hampir semua
sumber pendekatan/bukti taksonomi)
Penentuan Batasan Jenis
Beberapa Kelompok populasi

Karakter morfologi berbeda Karakter morfologi sama

Takson berbeda Persebaran

Sympatric
Allopatric
Kemungkinan tjd persilangan

Tidak Terjadi Terjadi persilangan


persilangan

Takson berbeda Takson sama


Allopatric

Kemungkinan terjadi persilangan

Genetic
compatible Genetic
incompatible

Pengelompokan
secara ekologi Takson
berbeda

Ekologi sama
Ekologi tidak sama

Takson sama Takson


berbeda
Infraspecific level (takson dibawah
jenis)
Katagori Karakter

Perbedaa Pola Variasi Hibridisasi Tingkat


Morfologi Persebaran genetik alami fertilitas

Anak Jenis Beberapa Allopatric/ Multi gen Masih < 60 %


perbedaan Peripatric dimungkinkan
nyata kontak

Varietas Satu-dua Allopatric Multi gen Dimungkinkan > 60%


perbedaan kontak
nyata

Forma Satu Sporadik, Gen Selalu kontak Fertilita


perbedaan sympatric tunggal s
nyata 100
%
0 0 000
0 0 000
0 0 000
0 0 00

Anda mungkin juga menyukai