Anda di halaman 1dari 8

KUNCI IDENTIFIKASI

Kunci Identifikasi merupakan salah satu cara


dalam proses identifikasi.
 Kunci Identifikasi memuat rangkaian kata- kata
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang saling
berlawanan.
 Kunci yang digunakan dalam berbagai literature
taksonomi umumnya diagnostic, artinya dalam
proses mengidentifikasi tumbuhan dimulai dari
ciri-ciri yang nampak jelas yang dimiliki oleh
tumbuhan tersebut, ciri mana yang membedakan
takson yang satu dengan takson yang lain. Ciri
diagnostic ini disebut juga ciri kunci.
Umumnya ciri yang digunakan berbentuk
dikotomi.
Kunci yang dikotomi ini mempunyai dua
pilihan yang berlawanan dalam setiap langkah.
Tiap pasang dari pilihan tersebut disebut
Couplet. Kunci dibuat sedemikian rupa
sehingga satu bagian dari couplet akan
diterima dan satu bagian yang lain akan
ditolak. Pilihan pertama dari pasangan itu
disebut ciri kunci pertama. Ciri yang lainnya
disebut ciri kunci yang kedua.
Macam Kunci Identifikasi
Kunci Analisis:Kunci paralel (Bracketed Key),
Kunci sejajar(Intended Key/ Yoked Key)
Kunci Perbandingan
Kartu berlubang
Kunci sinopsis (Synoptical key)
Program Komputer: DELTA (Description
language for Taxonomy)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun kunci identifikasi:
1. Kunci hendaknya berbentuk dikotomi
2. Kata pertama dari setiap couplet hendaknya identik.
Misalnya jika kata pertama dari salah satu couplet
diawali dengan kata bentuk daun, maka kata
pertama dalam couplet yang lain juga menggunakan
kata bentuk daun
3. Kedua bagian dari couplet hendaknya berisi
pernyataan yang saling bertentangan, sehingga satu
bagian akan cocok dan satu bagian yang lain tidak
cocok.
4. Dalam couplet hindari penggunaan istilah yang
sifatnya tumpang tindih (overlap), misalnya 3 – 9
cm lawan 4 – 6 cm; besar lawan kecil .
5. Pernyataan dalam couplet hendaknya ditulis dalam
kalimat posistif. Contoh pernyataan yang perlu
dihindari: helaian daun lebar lawan helaian daun
sempit.
6. Gunakan ciri-ciri yang mudah dan dapat diamati
7. Kata pertama yang digunakan dari satu couplet
dengan urutan couplet berikutnya hendaknya
jangan dimulai dengan kata yang sama, karena
dapat membingungkan pemakai dalam
menggunakan kunci sambil mengamati specimen
8. Couplet dalam suatu kunci dapat diberi angka tau
huruf, atau dapat pula dikombinasikan antara angka
dan huruf, atau dapat pula kosong pada bagian kiri
dari kunci tipe Intended.
KUNCI IDENTIFIKASI GENUS BAMBU DI KABUPATEN SUMEDANG
1.a. Rimpang monopodial, rebung ramping, buluh tegak, pecabangan sepasang (2 buah, dikotome),
muncul dari bagian pangkal buluh (ruas 1-
3) .................................................................................................4.Phyllostachys
b. Rimpang simpodial, rebung ramping atau mengerucut, buluh tegak sampai berbiku-biku,
percabangan terdiri dari banyak cabang (polykotome), muncul dari bagian pangkal atau tengah
buluh..........................................................2
2.a. Bentuk rebung ramping, buluh tegak (tidak berbiku-biku), percabangan sama besar, bentuk sel
epidermis (sel panjang) memanjang (elongated) sampai
heksagonal .............................................................5.Schizostachyium
b. Bentuk rebung ramping sampai mengerucut, buluh tegak sampai berbiku-biku (agak bengkok),
percabangan tidak sama besar, dan memiliki satu cabang dominan yang lebih besar, bentuk sel
epidermis (sel panjang) memanjang atau heksagonal.........................................................................3
3.a. Diameter buluh relatif kecil antara 1-8 cm, dengan ruas yang relatif panjang, kira-kira 30-110cm,
bentuk sel epidermis heksagonal............6.Thyrsostachys
b. Diameter buluh relatif besar antara 5-20 cm, dengan panjang ruas yang relatif pendek, kira-kira
20-70 cm, bentuk sel epidermis (sel panjang)
memanjang......................................................................................................


4.a. Buluh tegak, kadang berbiku-biku, pelepah buluh
mudah lepas (pada buluh dewasa), kuping pelepah buluh
membundar, besar dan berbulu kejur, bentuk rebung
ramping.............................................................................
...1.Bambusa
b.Buluh selalu tegak, pelepah buluh mudah lepas (pada
buluh dewasa), kuping pelepah buluh menggaris sampai
membundar, kadang berbulu kejur, bentuk rebung
mengerucut........................................................................
....................5
5.a. Berakar udara dari pangkal sampai ruas tiga atau lima,
diameter buluh 5-15 cm, panjang ruas 30-50
cm,... .................................................3.Gigantochloa
b. Berakar udara dari ruas pangkal sampai ruas atas,
diameter buluh 10-20 cm, panjang ruas 25-70
cm,........................................................2.Dendrocalamus

Anda mungkin juga menyukai