Anda di halaman 1dari 24

MANAJEM

EN MODAL
KERJA
KELOMPOK 11

01 02 03
QUENTIN
SITI FATIMAH SABRINA AYU
KUSBANDIYAH
DWIASTUTY
MANALU
7201220015 7201220011 7201220016
a. Pengertian Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi


perusahaan dalam asets jangka pendek (current asets). Artinya
bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan.
Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asets
perusahaan, bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah lebih
aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam
perusahaan.
konsep modal kerja dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :

01 02 03
Konsep kuantitatif Konsep kualitatif Konsep fungsonal
Dalam konsep diatas, modal kerja perusahaan dibagi ke dalam dua jenis
yaitu :

1. Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua


koponen yang ada dalam aktiva lancar secara keseluruhan dan
sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat
berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Nilai total
dari komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja
yang dimiliki perusahaan.

2. Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh


komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban
lancar (utang jangka pendek). Utang lancar meliputi utang dagang,
utang wesel, utang bank jangka pendek (1 tahun), utang gaji,
utang pajak, dan utang lancar lainnya.
Dalam praktiknya terdapat nilai penting modal kerja dikarenakan :
• Jumlah aktiva lancar dalam perusahaan biasanya jumlahnya lebih dari separuh
total aktiva yang dimilikinya (khususnya perusahaan manufaktur) dan jumlah ini
akan lebih besar bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi.
• Jumlah kas yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi berbagai pembayaran
perusahaan terutama yang sudah jatuh tempo atau pembelian kebutuhan lainnya
seperti bahan baku.
• Perlu perencanaan yang matang dan pengawasan terus-menerus bagi piutang
jangan sampai mengganggu modal kerja karena terjadi kemacetan pembayaran.
• Jumlah sediaan yang ada jangan sampai terjadi kekurangan atau kelebihan, karena
komponen ini sangat rentan bagi kelangsungan hidup perusahaan.
• Apabila suatu aktiva lancar tidak manage secara baik, maka dapat berakibat pada
realisasi pengembalian investasi yang di bawah standar.
B. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja
Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan adalah :

1. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kegiatan operasional perusahaan dari
waktu ke waktu, atau dengan kata lain sebagian besar waktu dialokasikan untuk mengelola modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering sekali mengalami perubahan serta cenderung labil.
Perubaha tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal
mendapat perhaatian yang sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
3. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar, yang
merupakan modal kerja perusahaan. Artinya, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva. Dengan
kata lain, lebih dari separuh jumlah aktiva diinvestasikan dalam aktiva lancar.
4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat
ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sediaan tidak dapat dihindarkan harus segera
terpenuhi.
5. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan
penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sediaan, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi
penurunan penjualan, maka akan berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.
Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

• Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas suatu
perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.
• Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara
tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja
• Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggannya.
• Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio
keuanganya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
• Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan
kemampuan yang dimilikinya.
• Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dari laba.
• Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva
lancar.
C. Hubungan Likuiditas dan Modal Kerja

Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas


perusahaan adalah untuk memenuhi sejumalah dana yang diperlukan
pada saat dibutuhkan. Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
likuiditasnya akan mempengaruhi aktivitas usahanya. Sementara itu
dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan
bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan
dana yang berkaitan dengan aktivitas usaha. Oleh karena itu, terdapat
hubungan yang erat antara likuiditas dan modal kerja.
Neraca PT. Bukitlayang
Per 31 Desember 2008

 
Kas 600.000 Utang lancar 1.800.000
Piutang 1.000.000  
Sediaan 1.400.000

Total aktiva lancar 3.000.000  1.800.000


 
 
Neraca PT. Tempilang
Per 31 Desember 2008

 
Kas 1.400.000 Utang lancar 1.800.000
Piutang 1.000.000  
Sediaan 600.000

Total aktiva lancar 3.000.000  1.800.000


 
 
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi modal
kerja
Ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Namun terkadang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti
yang diinginkan tidaklah selalu mudah. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan
modal kerja yang sangat tergantung kepada berbagai faktor yang mempengaruhinya.

01 02 03 04
Tingkat
Jenis Syarat Waktu
Kredit Putaran
Perusahaan Produksi
Persediaan
E. Sumber modal kerja
Dalam pemilihan sumber modal harus memperhatikan untung ruginya pemilihan
sumber modal kerja tersebut agar tidak menjadi beban perusahaan ke depan atau akan
menimbulkan masalah yang tidak diinginkan .

5. Penjualan Obligasi
1. Hasil Operasi Perusahaan
6. Memperoleh Pinjaman
2. Keuntungan Penjualan
7. Dana Hibah
Surat Berharga
8. Dana Sumber Lainnya:
3. Penjualan Saham
- Pembiayaan Permanen
4. Penjualan AktivaTetap
- Pembiayaan Lancar
F. Penggunaan modal kerja
01 02 03
Pengeluaran untuk gaji, Pengeluaran untuk Menutupi kerugian akibat
upah, dan biaya operasi membeli bahan baku atau penjualan surat berharga
perusahaan lainnya barang dagangan

o4 05 06
Pembentukan Pembelian aktiva Pembayaran utang jangka
dana tetap panjang

O7 O8
Pembelian atau penarikan Pengambilan uang atau
kembali saham yang barang untuk kepentingan
beredar pribadi
G. PERPUTARAN MODAL KERJA
 
 Perputaran modal kerja artinya seberapa banyak modal kerja berputar
selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
 Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah
sebagai berikut:
Perputaran Modal Kerja =
Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini:
Komponen Laporan Keuangan 2007 2008
Penjualan Bersih (net sales) 3.850 4.150
Total Aktiva Lancar (current assets) 865 800

  Untuk tahun 2007, perputaran modal kerja = = 4,45 kali ≈ 4,5 kali. Artinya, penggunaan
setiap Rp1 modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp4,5.
Sedangkan untuk tahun 2008 dengan cara yang sama:
Perputaran modal kerja = = 5,18 kali ≈ 5,2 kali. Artinya, setiap Rp1 modal kerja dapat
menghasilkan Rp5,2 penjualan.

Dari penilaian di atas, terlihat bahwa ada kenaikan perputaran modal kerja dari tahun
2007 ke tahun 2008. Hal ini dapat diartikan atau menunjukkan ada kemajuan yang
diperoleh manajemen.
H. METODE MENENTUKAN BESARNYA MODAL
KERJA

Untuk
  mengetahui besarnya kebutuhan modal kerja dapat dihitung dengan
beberapa cara atau metode. Berikut ini metode yang digunakan untuk
menghitung kebutuhan modal kerja, antara lain:

1. Metode Saldo Rata-rata


Kebutuhan modal kerja dihitung dengan membandingkan antara penjualan
bersih dengan perputaran modal kerja. Berikut ini adalah rumus yang
digunakan:
Besarnya Modal Kerja =

2. Metode Unsur-unsur Biaya


Metode unsur-unsur biaya merupakan metode yang menggunakan unsur-unsur
biaya yang dibutuhkan dalam suatu periode tertentu.
Untuk memudahkan pemahaman kita maka perhatikan ilustrasi berikut ini.

PT Sobat memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari
dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut:
— Bahan plastik & melamin Rp2.000
— Bahan tembaga Rp 500
— Upah langsung Rp 750

Untuk pembelian bahan plastik diperlukan uang muka rata-rata 5


hari sebelumnya. Selain itu perlu juga diperhatikan hal-hal di
bawah ini:
• Proses produksi memerlukan waktu 3 hari.
• Dan sesudahnya harus disimpan 2 hari.
• Jangka waktu penerimaan piutang adalah 5 hari.
• Penjualan dilakukan secara kredit.
• Biaya administrasi per bulan Rp200.000.
• Gaji pimpinan Rp300.000.
• Sediaan kas minimum Rp100.000.

Pertanyaan:
Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Sobat?
JAWAB: 1. Periode Perputaran
Bahan plastik & melamin= 5 + 3 + 2 + 5 = 15 hari
Bahan tembaga= 3 + 2 + 5 = 10 hari

2. Kebutuhan Modal Kerja


Bahan Plastik & Melamin  
= 200 × Rp2.000 × 15 hari = Rp6.000.000
Bahan Tembaga  
= 200 × Rp500 × 10 hari = Rp1.000.000
Upah Langsung  
= 200 × Rp750 × 10 hari = Rp1.500.000
Biaya Administrasi dan Gaji  
= (Rp500.000 : 25) × 10 hari = Rp 200.000
Sediaan Minimum Kas = Rp 100.000
  = Rp8.800.000
I. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja

● Aktivitas perolehan modal kerja dan penggunaan modal


kerja selama operasi perusahaan, perlu dibuatkan dalam
bentuk laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
● Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer
keuangan kepada direksi perusahaan.
● Dalam laporan penggunaan dan sumber modal kerja akan
terlihat perubahan modal kerja yang dimiliki perusahaan.
● Laporan perubahan modal kerja disebut juga dengan
Statement of Fund atau Statement of Financial Changes.
Untuk membuat laporan perubahan modal kerja, berikut ini disajikan contoh
perbandingan neraca PT Neo Culture Technology, Tbk.

PT Neo Culture Technology, Tbk.


Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2007 dan 2008
(dalam jutaan)
Secara ringkas laporan perubahan modal kerja dapat dilihat dari penjelasan
di bawah ini:
Sumber Modal Kerja  
Modal Disetor dari Pemilik = Rp 500
Laba Ditahan = Rp1.050
Akumulasi Penyusutan Kendaraan = Rp 525
Total Sumber Modal Kerja = Rp2.075
Penggunaan Modal Kerja  
Berkurangnya Utang Hipotek = Rp 550
Bertambahnya Mesin = Rp1.290
Total Penggunaan Modal Kerja = Rp1.840
Kenaikan Modal Kerja = Rp 235
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai