Anda di halaman 1dari 57

KELOMPOK 7

PSAK

NAMA ANGGOTA :

BOBBY (125170086)
TOMMY SURYADI (125170068)
RONALD (125170054)
AKUNTANSI DAN
PELAPORAN PROGRAM
MANFAAT PURNAKARYA
PSAK 18
Ruang Lingkup
■ Program manfaat purnakarya dengan aset yang diinvestasikan pada perusahaan asuransi
tunduk pada perlakuan akuntansi dan persyaratan pendanaan yang sama seperti halnya
perjanjian investasi swasta -> Masuk Lingkup PSAK 18.
■ Kecuali untuk kontrak dengan perusahaan asuransi tersebut adalah atas nama peserta
atau kelompok peserta tertentu, dan kewajiban manfaat pensiun tersebut merupakan
tanggung jawab perusahaan asuransi.
■ Tidak mengatur :
 Kesejahteraan karyawan dalam bentuk lain, misalnya kewajiban pemberian pesangon,
perjanjian kompensasi yang ditangguhkan (deferred compensation arrangements),
tunjangan cuti jangka panjang,pensiun dini tertentu atau program pemutusan kontrak
kerja, tunjangan kesehatan dan kesejahteraan,
 Program bonus.
 Jaminan sosial pemerintah
DEFINISI
■ Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang menyediakan
manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti bekerja (baik dalam
bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika manfaat semacam itu, atau iuran selanjutnya
untuk karyawan, dapat ditentukan atau diestimasi sebelum purnakarya berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau praktik-praktik entitas.
■ Program iuran pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang
dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan iuran ke suatu dana
bersama pendapatan investasi selanjutnya. Dalam program ini termasuk program iuran
pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
■ Program manfaat pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang
dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu pada formula yang
biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja. Dalam program
ini termasuk program manfaat pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
■ Pendanaan adalah transfer aset kepada entitas (dana purnakarya) yang terpisah dari
entitas pemberi kerja guna memenuhi kewajiban masa depan untuk pembayaran
manfaat purnakarya.
■ Peserta adalah anggota dari program manfaat purnakarya dan siapa saja yang berhak
menjadi penerima manfaat purnakarya.
■ Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya adalah aset atas program purnakarya
dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
■ Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji adalah nilai kini pembayaran yang
diekspektasikan oleh program manfaat purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan
yang sudah tidak bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.
■ Manfaat telah menjadi hak (vested benefits) adalah manfaat purnakarya untuk hak
manfaat purnakarya dalam kondisi sesuai dengan program manfaat purnakarya yang
tidak bergantung pada kelangsungan ikatan kerja.
Program Iuran Pasti
■ Laporan Keuangan Mencakup: (par 12)
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
• Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan
■ Tujuan Pelaporan: Memberikan informasi secara periodik penyelenggaraan program purnakarya
dan kinerja investasi.
■ Jumlah manfaat ditentukan dari jumlah iuran yang dibayarkan pemberi kerja, peserta atau
keduanya dan efisiensi kegiatan operasional serta pendapatan nvestasi atas dana purnakarya
tersebut.
■ Kewajiban pemberi kerja biasanya diselesaikan melalui kontribusinya kepada dana purnakarya.
■ Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan walaupun kadang-kadang digunakan untuk
mengestimasi manfaat purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran saat ini dan
variasi tingkat iuran di masa depan serta pendapatan investasi.
■ Peserta berkepentingan mengetahui :
 kegiatan program purnakarya karena secara langsung mempengaruhi tingkat
manfaat purnakarya yang akan diterima di masa depan.
 apakah iuran telah diterima dan pengendalian yang tepat telah dilakukan untuk
melindungi hak-hak penerima manfaat purnakarya.
■ Pemberi kerja berkepentingan pada kegiatan operasional yang efisien dan wajar atas
program purnakarya.
■ Laporan keuangan untuk memenuhi tujuan lazimnya dapat dipenuhi antara lain terdiri
atas :
 Penjelasan atas kegiatan signifikan program manfaat purnakarya selama suatu
periode pelaporan dan dampak setiap perubahan yang terkait dengan program
tersebut, keanggotaan, syarat dan kondisi;
 Pelaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan
posisi keuangan program purnakarya pada akhir periode pelaporan
 Penjelasan atas kebijakan investasi.
LK Program Iuran Pasti

■ Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya


■ Pengungkapan :
 Laporan perubahan aset neto
 Transaksi dan kinerja
 Kebijakan pendanaan
 Kegiatan signifikan
■ Hal lain yang disyaratkan dalam pengungkapan -> penjelasan program
Program Manfaat Pasti

■ Laporan keuangan program manfaat pasti terdiri atas: (par 16)


(a) laporan yang menyajikan:
(i) aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;
(ii) nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara
manfaat telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak
(non-vested benefits); dan
(iii) surplus atau defisit
■ b. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari:
(i) Catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji, yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi
hak; atau
(ii) Referensi atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya disertakan
dalam laporan aktuaris.
■ Jika penilaian aktuaria belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian
terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaian diungkapkan.
■ Untuk tujuan paragraf 16, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji harus
didasarkan pada manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat
purnakarya atas jasa yang diberikan sampai tanggal manfaat purnakarya menggunakan
tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang
digunakan.
■ Dampak perubahan asumsi aktuaris yang berdampak signifikan pada nilai kini aktuaria
atas manfaat purnakarya terjanji diungkapkan.
■ Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji dengan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan kebijakan
untuk pendanaan kewajiban manfaat purnakarya.
Tujuan LK - Program Manfaat Pasti

■ Memberikan informasi secara periodik tentang sumber daya keuangan dan kegiatan dari
program manfaat purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan antara akumulasi
sumber daya dan manfaat program selama jangka waktu.
LK Program Manfaat Pasti
■ LK antara lain terdiri dari :
– a. penjelasan mengenai kegiatan penting selama suatu periode pelaporan dan
dampak setiap perubahan terkait dengan program manfaat purnakarya,
keanggotaan, syarat dan kondisi;
– b. pelaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan
dan posisi keuangan program manfaat purnakarya pada akhir periode pelaporan
– c. informasi aktuaria sebagai salah satu bagian dari laporan atau sebagai laporan
terpisah; dan
– d. penjelasan tentang kebijakan investasi.
Laporan Keuangan Program Manfaat
Pasti Mencakup
■ Aset neto tersedia untuk mafaat purnakarya
■ Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji (komponen lap)
■ Surplus atau defisit
LK Program Manfaat Pasti
■ Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
■ Laporan informasi aktuaria :
 Laporan tersendiri menggabungkan aset netto dan nilai kini aktuaria ->surplus atau
defisit
 Menambahkan dalam laporan aset netto -> surplus atau defisit
 Bagian catatan atas laporan keuangan
 Referensi disertakan dalam Laporan aktuaris
■ Pengungkapan:
 Laporan perubahan aset neto
 Transaksi dan kinerja
 Kebijakan pendanaan
 Kegiatan signifikan
 Hal lain yang disyaratkan dalam pengungkapan
Nilai Kini Aktuaria

■ Nilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program manfaat purnakarya yang
dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji
proyeksi sampai dengan masa purnakarya peserta.
■ Nilai kini aktuaria, merupakan penjumlahan dari seluruh gaji saat ini dapat diatribusikan
ke setiap peserta dalam program manfaat purnakarya, dapat dihitung lebih obyektif
daripada tingkat gaji proyeksi karena melibatkan lebih sedikit asumsi;
■ Peningkatan manfaat yang dapat diatribusikan ke dalam kenaikan gaji menjadi
kewajiban program manfaat purnakarya pada saat kenaikan gaji; dan
■ Jumlah nilai kini aktuaria menggunakan tingkat gaji kini yang secara umum lebih terkait
erat dengan jumlah terutang pada peristiwa penghentian atau pemutusan program
purnakarya.
■ Informasi keuangan seharusnya disajikan atas dasar kelangsungan usaha, terlepas dari
asumsi-asumsi dan estimasi yang harus dibuat;
■ Pada akhir pembayaran program manfaat purnakarya, manfaat ditentukan dengan
mengacu pada gaji saat atau mendekati tanggal purnakarya; oleh karena itu gaji, tingkat
iuran dan tingkat pengembalian harus diproyeksikan; dan
■ Kesalahan untuk tidak memasukkan proyeksi gaji (sementara sebagian besar pendanaan
didasari oleh proyeksi gaji) hal ini dapat mengakibatkan pelaporan pendanaan tampak
berlebih tapi nyatanya tidak atau pendanaan terlihat cukup memadai tapi nyatanya
kurang.
Penilaian Aktuaris

■ Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian
terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan
tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
■ Eksplisit menjelaskan harus dinilai oleh aktuaris
■ Tidak eksplisit menyebutkan penilaian aktuaris tersebut harus aktuaris independen atau
tidak
■ Pernyataan ini menganjurkan, tetapi tidak mensyaratkan, suatu entitas untuk
menggunakan aktuaris yang terlatih dalam mengukur seluruh kewajiban imbalan pasti
pascakerja (PSAK 24 par 60)
■ Terakhir -> informasi aktuaris terkini (periode lalu / sebelumnya)
Isi Laporan Keuangan – Format 1

■ Laporan yang memperlihatkan :


• Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya,
• Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, dan
• Hasil surplus atau defisit.
■ Laporan keuangan program manfaat purnakarya juga berisi laporan perubahan aset
neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan perubahan nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji.
■ Laporan keuangan dapat disertai laporan aktuaris terpisah yang mendukung nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji;
Isi Laporan Keuangan – Format 2

■ Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan


■ Laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya.
■ Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
■ Laporan keuangan dapat juga disertai laporan aktuaris yang mendukung nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji;
Isi Laporan Keuangan – Format 3

■ Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersediauntuk manfaat purnakarya


■ Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
■ Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam laporan aktuaris
terpisah.
Penilaian Aset Program

■ Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar.


■ Pada kasus surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar.
■ Pada investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak
mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak
dapat digunakan.
Penilaian Aset Program par 32
■ Dalam kasus surat berharga yang diperdagangkan pada nilai wajar biasanya menggunakan nilai
pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga
pada tanggal pelaporan dan kinerja investasi selama periode tersebut.
■ Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan
untuk membayar manfaat purnakarya, atau bagian yang spesifik dari setiap program
purnakarya, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian
yang tetap
■ Investasi program purnakarya yang dimiliki namun tidak memungkinkan menggunakan nilai
wajar, misalnya seluruh kepemilikkan entitas, maka perlu diungkapkan mengapa nilai wajar
tidak bisa digunakan.
■ Sepanjang investasi dicatat pada jumlah selain nilai pasar atau nilai wajar, maka nilai wajarnya
biasanya juga diungkapkan.
■ Aset yang digunakan untuk operasional pendanaan dicatat sesuai dengan penerapan Pernyataan
lain.
Isi Laporan Keuangan

■ Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau iuran
pasti, berisi informasi berikut ini:
a) Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;
b) Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan; dan
c) penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan
program purnakarya selama periode tersebut.
Laporan Aset Neto

a. laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, mengungkapkan:


i. aset pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya;
ii. dasar penilaian aset;
iii. rincian setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya atau 5% untuk setiap kelas atau jenis surat berharga;
iv. rincian setiap investasi pemberi kerja; dan
v. liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji;
b. laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya menyajikan hal-hal
sebagai sebagai berikut:
i. iuran pemberi kerja;
ii. iuran karyawan;
iii. pendapatan investasi seperti bunga dan deviden;
iv. pendapatan lain-lain;
v. manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis, misalnya purnakarya, kematian
dan cacat, serta pembayaran secara lumpsum);
vi. beban administrasi;
vii. beban lain-lain;
viii. pajak penghasilan
ix. laba rugi pelepasan investasi dan perubahan nilai investasi; dan
x. transfer dari dan untuk program purnakarya lain;

c. penjelasan mengenai kebijakan pendanaan;


Untuk Program Manfaat Pasti

■ Nilai kini aktuaria atas manfaat terjanji yang membedakan antara manfaat telah menjadi
hak (vested benefi ts) dan manfaat belum menjadi hak (non-vested benefi ts)
berdasarkan manfaat terjanji sesuai persyaratan program purnakarya, jasa yang
diberikan pada tanggal pelaporan dan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji
proyeksi; informasi ini termasuk lampiran laporan aktuaris yang disajikan bersama
dengan laporan keuangan terkait; dan
■ Penjelasan signifikan mengenai asumsi aktuaris yang dibuat dan metode yang
digunakan untuk menghitung nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
Tanggal Efektif

■ Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012.
IMBALAN KERJA
PSAK 24
Imbalan Kerja

 Definisi
◦ Seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh
pekerja.
 Terkait imbalan kerja, perusahaan harus mengakui:
◦ Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan
kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan
◦ Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
 Imbalan kerja yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa (selain dari pesangon
Pemutusan Kontrak Kerja (PKK) dan imbalan berbasis ekuitas)
 Contoh:
◦ Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial.
◦ Cuti-berimbalan jangka pendek (compensated absences)
◦ Hutang bagi laba dan hutang bonus
◦ Imbalan non moneter (non monetary benefits) yang diberikan secara
gratis atau melalui subsidi untuk pekerja.
Imbalan Kerja Jangka Pendek

■ Pengakuan gaji & upah.


– Diakui pada saat pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam
satu periode akuntansi sebesar
■ Cuti berimbalan jangka pendek
– Cuti boleh diakumulasi
■ Diakui pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan di
masa depan.
– Cuti tidak boleh diakumulasi
■ Diakui pada saat cuti terjadi.
Imbalan Kerja Jangka Pendek

■ Cuti berimbalan jangka pendek (lanjutan)


– Diakui dan diukur sebesar jumlah tak terdiskonto dari perkiraan biaya imblan
kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berimbalan.
– Perusahaan harus mengukur perkiraan biaya cuti berimbalan yang boleh
diakumulasi sebagai tambahan yang diperkirakan akan dibayar oleh perusahaan
akibat:
■ Hak belum digunakan; dan
■ Terakumulasi pada tanggal neraca.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
■ Program Bagi Laba dan Bonus
– Perkiraan Program bagi Laba dan Bonus diakui jika, dan hanya
jika:
■ Mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atas
pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan
■ Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
– Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, perusahaan tidak
mempunyai alternatif realistis lainnnya kecuali melakukan
pembayaran.
Imbalan Pasca Kerja
 Meliputi:
◦ Tunjangan pensiun
◦ Imbalan pasca kerja lain, seperti: asuransi jiwa pasca kerja dan tunjangan kesehatan
pasca kerja.
 Klasifikasi
◦ Program Iuran Pasti
 Kewajiban perusahaan terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran pada entitas (dana)
terpisah. Jadi jumlah imbalan kerja yang diterima pekerja ditentukan berdasar iuran yang
dibayarkan perusahaan.
 Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung pekerja.
◦ Program Imbalan Pasti.
 Kewajiban perusahaan adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja maupun
mantan pekerja.
 Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung perusahaan.
◦ Risiko Aktuarial dan Risiko Investasi
 Risiko aktuarial adalah imbalan diterima lebih kecil dari yang diperkirakan.
 Risiko investasi adalah investasi tidak cukup untuk memenuhi imbalan yang
diperkirakan.
Program Iuran Pasti
 Pengakuan dan Pengukuran
◦ Apabila pekerja telah memberikan jasa kepada perusahaan selama satu
periode, maka perusahaan harus mengakui iuran terutang:
 Sebagai KEWAJIBAN, setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar.
Jika iuran tersebut melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum tanggal neraca,
maka kelebihan tersebut diakui sebagai Aset (Beban Dibayar Dimuka); dan
 Sebagai BEBAN, kecuali ditentukan lain oleh PSAK lainnya.
 Pengungkapan
◦ Perusahaan mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai BEBAN untuk
program iuran pasti.
Program Imbalan Pasti
 Pada hakekatnya, perusahaan menanggung risiko aktuarial dan risiko
investasi.
 Biaya yang diakui tidak harus sebesar iuran untuk satu periode
 Proses akuntansi meliputi tahap – tahap sebagai berikut:
◦ Menggunakan teknik aktuarial untuk membuat estimasi yang andal dari
jumlah imbalan yang menjadi hak pekerja. Perusahaan perlu
menentukan variabel yang mempengaruhi biaya imbalan
◦ Mendiskontokan imbalan
◦ Menentukan nilai wajar aset program.
◦ Menentukan total keuntungan dan kerugian aktuarial.
◦ Menentukan besarnya biaya jasa lalu saat program diterapkan pertama
kali.
◦ Menentukan keuntungan atau kerugian saat saat program diciutkan
(kurtailment) atau diselesaikan.
Penyajian dalam Neraca

 Jumlah yang diakui sebagai Kewajiban Imbalan Pasti merupakan jumlah bersih dari (par. 54):
◦ Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca (par. 66).
◦ Ditambah keuntuangan aktuarial (atau dikurangi kerugian aktuarial) yang tidak diakui karena perlakuan yang dinyatakan pada
par. 94 dan 95.
◦ Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui (par. 98).
◦ Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca yang akan digunakan secara langsung (par. 104 – 106)
 Perusahaan menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aktiva program dengan keteraturan yang memadai
sehingga jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tidak berbeda material dari jumlah yang seharusnya ditentukan pada tanggal
neraca (par. 56).
 Jumlah yang ditentukan berdasarkan paragraf 54 mungkin negatif (aktiva). Perusahaan harus mengukur aktiva tersebut pada nilai
yang lebih rendah antara:
◦ Jumlah berdasarkan paragraf 54; dan
◦ Jumlah bersih dari:
 Akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui (par.94, 95, 98); dan
 Nilii kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa lalu.
Laporan Laba Rugi

 Perusahaan mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali
PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya
perolehan aktiva:
◦ Biaya jasa kini;
◦ Biaya bunga;
◦ Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan dari hak penggantian;
◦ Keuntungan dan kerugian aktuarial
◦ Biaya jasa lalu
◦ Dampak penciutan (kurtailment) atau penyelesaian program.
Imbalan Jangka Panjang Lainnya

■ Cuti berimbalan jangka panjang;


■ Imbalan cacat permanen;
■ Hutang bagi laba dan bonus yang dibayarkan selama 12 bulan atau lebih setelah akhir
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya;
■ Kompensasi ditanguhkan yang dibayar dalam 12 bulan atau lebih sesudah akhir dari
periode pelaporan saat jasa diberikan.
Imbalan Jangka Panjang Lainnya
 Pengakuan dan Pengukuran
◦ Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja jangka panjang
lainnya adalah total nilai bersih dari jumlah berikut ini:
 Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca (par. 66), menggunakan metode
Projected Unit Credit.
 Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca yang akan digunakan secara
langsung (par. 104 – 106).
 Untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, perusahaan harus mengakui jumlah
bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali PSAK lain mewajibkan atau
membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aktiva:
◦ Biaya jasa kini;
◦ Biaya bunga;
◦ Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan dari hak penggantian;
◦ Keuntungan dan kerugian aktuarial
◦ Biaya jasa lalu
◦ Dampak penciutan (kurtailment) atau penyelesaian program.
Pesangon
Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)
■ Perusahaan harus mengakui pesangon PKK sebagai kewajibn dan beban jika dan hanya
jika, perusahaan berkomitmen untuk;
– Memberhentikan seseorang atau sekelompok orang pekerja sebelum tanggal
pensiun normal; atau
– Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan
diri secara sukarela.
■ Pengukuran. Jika pesangon jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca,
maka besarnya pesangon PKK harus didiskontokan.
Imbalan Berbasis Ekuitas

■ Meliputi:
– Saham, opsi saham dan instrumen ekuitas lainnya,
■ Diterbitkan untuk pekerja;
■ Harga lebih rendah dari nilai wajarnya jika instrument tersebut diterbitkan untuk pihak
ketiga; dan
– Pembayaran tunai yang jumlahnya bergantung pada nilai pasar saham
perusahaan di masa datang.
– Pengakuan dan pengukuran diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham.
PSAK 53
Pembayaran Berbasis Saham
Ruang Lingkup
PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis
saham, yang didefinisikan sebagai berikut:
■ Equity-settled  Diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas yang
menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrumen ekuitas milik
entitas (termasuk saham dan opsi saham)
■ Cash-settled  Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas yang
memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan liabilitas kepada pemasok
barang atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung pemasok barang
atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga (nilai)
saham milik entitas atau instrumen ekuitas entitas
■ Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas maupun
pemasok barang atau jasa memiliki pilihan atas transaksi tersebut untuk
diselesaikan secara tunai (atau aset lain) atau instrumen ekuitas.
PSAK 53 tidak diterapkan untuk PSAK 53 tidak diterapkan untuk:
■ Transaksi dimana entitas memperoleh barang sebagai bagian dari aset bersih
yang diperoleh dalam kombinasi bisnis (diatur PSAK 22 (2010): Kombinasi
Bisnis).
■ Transaksi pembayaran berbasis saham dimana entitas yang menerima atau
memperoleh barang atau jasa berdasarkan kontrak yang masuk dalam ruang
lingkup PSAK 50 dan PSAK 55.
■ PSAK 53 juga diterapkan untuk transfer oleh shareholders kepada pihak lain
(termasuk karyawan) yang telah mentransfer barang atau jasa kepada entitas.
Termasuk transfer instrumen ekuitas dari entitas. Termasuk transfer instrumen
ekuitas dari induk kepada entitas anak dimana entitas menyediakan barang
atau jasa.
■ PSAK 53 juga diterapkan ketika entitas tidak menerima barang atau jasa
yang tidak dapat diidentifikasi secara khusus, namun kondisi lain
mengindikasikan bahwa barang atau jasa telah diterima.
Pengakuan

Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi
pembayaran berbasis saham pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa diterima
diterima. Entitas Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau
jasa diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas, atau kenaikan nilai liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas. Ketika barang atau jasa
yang diterima atau diperoleh Ketika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset,
maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai beban.
Pengukuran

Equity-settled share-base payment transactions


Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas terkait, secara
langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar tersebut
tidak dapat diestimasi secara andal.
Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara
andal, maka entitas harus mengukur nilai barang dan jasa
tersebut, dan kenaikan ekuitas terkait, secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan.
Transactions with employees
■ Untuk transaksi dengan karyawan, instrumen ekuitas yang diberikan diukur
pada nilai wajar pada tanggal pemberian.
■ Tanggal pemberian instrumen yang diukur pada nilai wajar diakui setelah
vesting period.

Transactions with non-employees


■ Barang atau jasa yang diperoleh entitas diukur pada nilai wajar pada tanggal
entitas memperoleh barang atau menerima jasa.
■ Jika nilai wajar barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara
handal, maka diukur dengan merujuk pada nilai wajar instrumen ekuitas yang
diberikan.
Cash-settled share-based payment transactions
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar
nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan, entitas harus
mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap
akhir periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai
wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode tersebut.

Share-based payment transactions where there based is a CHOICE of settlement


Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atas pihak lawan perjanjian memberikan pilihan
kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan transaksi apakah akan
diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas,
maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi tersebut
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham
dengan penyelesaian kas, jika dan sepanjang entitas telah menimbulkan liabilitas
untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran
berbasis saham dengan diselesaikan instrumen ekuitas jika dan sepanjang tidak
terdapat liabilitas yang timbul
■ Jika pihak lawan yang memiliki hak untuk memilih apakah transaksi
pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan kas atau dengan penerbitan
instrumen keuangan, maka entitas harus menyediakan instrumen keuangan
majemuk (komponen yang diselesaikan dengan kas dan komponen yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas)

■ Jika entitas yang memiliki hak apakah akan diselesaikan dengan


penyelesaian kas atau dengan menerbitkan instrumen ekuitas, maka entitas
harus menentukan apakah entitas memilki kewajiban kini untuk
menyelesaikan dengan kas dan menghitung transaksi pembayaran berbasis
saham diselesaikan dengan kas atau jika tidak memiliki kewajiban kini, entitas
harus menghitung transaksi tersebut sesuai dengan transaksi pembayaran
berbasis saham yang dengan transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas.
Pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas
Entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur barang atau jasa yang
diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau diselesaikan dengan
kas dengan menilai:
(a) sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
(b) kepemilikan hak dan kewajiban.

Jika barang atau jasa yang diterima diperlakukan sebagai transaksi pembayaran
berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas jika:
(a) penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas, atau
(b) entitas tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan transaksi pembayaran
berbasis saham.

Jika tidak memenuhi kondisi diatas maka diperlakukan sebagai pembayaran


berbasis saham dengan penyelesaian kas.
Pengungkapan

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk


memahami:
1. sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu periode.
2. nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai wajar
instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan.
3. dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu
periode dan posisi keuangannya.
Ketentuan Transisi

Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk menerapkan Pernyataan ini untuk
pemberian lain selain instrumen ekuitas jika entitas telah mempublikasikan nilai wajar
instrumen ekuitas tersebut, yang ditentukan pada tanggal pengukuran.
Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana Pernyataan ini diterapkan, entitas harus
menyajikan kembali informasi komparatif dan, jika dapat diterapkan, menyesuaikan saldo
laba awal periode sajian.
Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana Pernyataan ini , entitas
harus tetap mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan pada paragraf 51
dan 52.
Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis saham yang
telah ada pada tanggal efektif Pernyataan ini, entitas harus menerapkan
Pernyataan ini secara retrospektif. Atas liabilitas tersebut, entitas harus
menyajikan kembali informasi komparatif, termasuk menyesuaikan saldo laba
awal periode sajian, kecuali entitas tidak dipersyaratkan untuk menyajikan
kembali informasi komparatif sepanjang informasi tersebut untuk periode atau
tanggal sebelum 1 Januari 2011 (Tanggal Efektif).
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai