Anda di halaman 1dari 7

MK PANCASILA

1. Larah Aprianti
2. Werentin
3. Nazira Alfatunisa
4. Inka Juniarti
5. Icha Ayu Diah Munandar
6. Mutiara Helva Kusuma
7. Rahmi Lastri
Nilai nilai Pancasila dalam kejayaan nasional
Menurut sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan national dengan
berdirinya kerajaan sriwijaya di sumatera selatan kira-kira pada abad VII-XII, dan
kerajaan majapahit pada abad ke XIII-XVI di jawa timur. Kedua zaman ini
merupakan tonggak sejarah bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
mempunyai negara. Menurut Mr. Muhamad Yamin, berdirinya negara kebangsaan
Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kerajaan-kerajaan lama yang merupakan
warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Negara kebangsaa Indonesia terbentuk
melalui tiga tahap yaitu pertama, Zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra (600-
1400), kedua Negara kebangsaan majapahit (1293-1525). Kedua tahap negara
kebangsaan tersebut adalah negara kebangsaan lama. Ketiga negara kebangsaan
modern yaitu negara Indonesia merdeka 17 agustus 1945.
Masa kerajaan sriwijaya
Pada abad VII, berdirilah kerajaan Sriwijaya dibawah kekuasaan wangsa syailendra di sumatera. Kerajaan
sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang mengandalkan jalur perhubungan laut. Kekuasaan sriwijaya
menguasai selat sunda ( 686 ), kemudian selat malaka ( 775 ). Sistem perdagangan telah diatur dengan baik,
dimana pemerintah melalui pegawai raja membentuk suatu badan yang dapat menghasilkan hasil kerajian
rakyat sehingga rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Dalam sistem pemerintahan sudah
terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda kerajaan, rohaniawan yang menjadi pengawas teknis
pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga saat itu kerajaan dapat menjalankan sistem
negaranya dengan nilai-nilai ketentuan.

Pada zaman kerajaan sriwijaya telah didirikan universitas agama buddha yang sudah dikenal di Asia. Pelajar
dari universitas ini dapat melanjutkan studi ke india, banyak guru-guru tamu dari india yang mengajar di
universitas ini seperti Dharmakitri. Cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin pada
kerajaan Sriwijaya, sebagaimana tersebut dalam perkataan “marvuat vartnua Sriwijaya Siddhayatra
Subhiksa” ( suatu cita-cita negara yang adil dan makmur ).
Sambungan
Pada hakikatnya nilai-nilai budaya bangsa semasa kejayaan Sriwijaya telah menunjukan nilai-
nilai pancasila, yaitu sebagai serikut :
• Nilai sila pertama, tercermin dengan adanya kerukunan anatara umat agama Buddha dan
Hindu yang hidup berdampingan secara damai. Pada kerajaan sriwijaya terdapat pusat
kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Buddha.
• Nilai sila kedua tercermin dari terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India ( dinasti
Harsha ). Pengiriman para pemuda untuk belajar ke india, dan telah tumbuh nilai-nilai
politik luar negeri yang bebas dan aktif.
• Nilai sila ketiga tercermin dari terwujudnya Sriwijaya sebagai negara maritim yang telah
menerapkan konsep negara kepulauan yang sesuai dengan konsep wawasan nusantara.
• Nilai sila keempat, kerajaan Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat luas meliputi (
indonesia sekarang ), siam dan semenanjung melayu.
• Nilai sila kelima, tercermin dari dijadikannya Sriwijaya sebagai pusat pelayanan dan
perdagangan sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.
Masa Kerajaan Majapahit
pada tahun 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan raja
Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin
armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya membenteng dari
semenanjung Melayu ( Malaysia sekarang ) sampai irian barat melalui kalimantan utara.

Pengamalan Nilai ketuhana terwujud dengan terciptanya kerukunan antara agama Hindu dan Buddha yang
hidup berdampingan secara damai. Pada masa ini pula Empu Prapanca berhasil menulis kitab negara
keteragamaan yang memulai istilah “ Pancasila “ dan Empu Tantular berhasil menulis kitab sutasoma yang
membuat Sesant Nasional “ Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua “.

Nilai kemanusiaan tercermin dari hubungan antara raja Hayam Wuruk dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya,
Champa dan kamboja dan kerajaan lainnya atas dasar Mitreka Satata, Nilai persatuan terwujud dalam
persatuan dan keutuhan kerajaan dengan Sumpah Palapa dari Majapahit Gajah Mada.
Sambungan
Nilai kerakyatan tercermin dari Nilai musyawarah dan mufakat yang telah dilakukan oleh
sistem pemerintahan kerajaan Majapahit dengan membentuk semacam penasihat kerajaan
seperti I Mino, I Sirikan dan I Halu yang memberikan nasihat kepada raja. Nilai
kerakyatan juga terwujud lewat kerukunan dan gotong royong dalam kehidupan
masyarakat telah menumbuhkan adat bermusyawarah untuk mufakat dalam memutuskan
masalah bersama .
Nilai keadilan terwujud dalam kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai