Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 2

Rizal Maulana Adam (A2A221005)


Emmy (A2A221014)
Farah Dina Sholihah ( A2A221020 )
Nimas Ayu Setyawati ( A2A221011 )
WHO belum lama ini menyatakan RI nihil provinsi
berisiko, apakah ini menjadi tanda Indonesia sudah
bisa berdamai dengan Covid-19 ?
Tidak,saat ini Indonesia Belum bisa dikatakan sudah berdamai dengan covid-19 dikarenakan semua
pihak sudah mulai lengah akan situasi saat ini. Sebagian masyarakat sudah abai sekali dengan prokes ,
pelaksanaan program vaksin saat ini belum mencapai target ,serta belum lengkapnya sarana dan
prasarana pelayanan kesehataan di Indonesia ( sebagai contoh kasus , beberapa rumah sakit atau
fasilitas kesehatan lain yang belum mampu menyediakan test PCR , yang saat ini dijadikan alat tes
paling akurat untuk mendeteksi virus covid-19) sehingga proses deteksi kurang memadai dan kurang
sempurna. Dan selama wabah maasih terus ada, masyaralat harus tetap disiplin mematuhi protokol
kesehatan. Artinya sampai ditemukan vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19
untuk beberapa waktu kedepan.
Melandainya kasus Covid-19 saat ini, menunjukan
RI aman atau justru mengkhawatirkan ?
Saat ini belum bisa dikatakan aman,dan belum sampai tahap yang mengkhawatirkan. Ketika kasusnya
sudah turun bukan berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif. Ada dua
kemungkinan penyebab penurunan jumlah kasus Covid-19, pertama karerna suspek covid-19 yang
turun sehingga jumlah spesimen yang dikirim ke laboratorium juga menurun, atau yang kedua
memang karrna kurangnya upaya penelurusan kontak (contact tracing). Jika dilihat dari angka kasus
aktif (akumulasi jumlah pasien dikurangi yang sembuh dan meninggal) untuk catatan di Indonesia
sudah membaik. Namun hal ini tetap perlu di waspadai karena mata rantai penyebaran masih terus
berjalan, maka prokes harus tetap di jalankan sesuai standar dan jangan diabaikan,serta vaksinasi
harus tetap di galakkan untuk mengurangi pencegahan menyebarnya kasus ini.
Jika dikaitkan dengan potensi Gelombang ke 3 di periode
NATARU nanti, apakah dapat dicegah jika sudah
mencapai herd immunity dari vaksin?
Vaksinasi merupakan proses di dalam tubuh dimana seseornag menjadi kebal atau terlindungi dari
suatu penyakit, sehingga Ketika suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut, maka tidak ada sakit
atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin juga bersifat melindungi orang lain, dengan vaksin bisa
mencegah kita menyebarkan virus corona ke orang lain. Jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di
suatu daerah maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Dengan demikian kelompok
masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi aka terlindungi. Ini berarti setidaknya
dengan terbentuknya herd immunity bisa menurunkan resiko kenaikan kasus yang diprediksi
gelombang 3 di periode Nataru mendatang. Dan perlu diingatkan lagi kepada masyarakat , bahwa
dengan terlaksananya vaksinasi , tetap tidak menutup kemungkinan akan terjadi lonjakan kasus baru ,
maka penerapan prokes tetap terus dilakukan sebagai bentuk upaya tambahan dalam pencegahan
terjadinya Covid-19 di periode NATARU dan seterusnya.
Apakah dengan kondisi sekarang Indonesia
bisa mencapai endemi?
Endemi adalah penyakit yang selalu ada pada populasi atau wilayah tertentu. Juru bicara Satgas
Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa endemic adalah sebuah kondisi dimana kasus
penyakit menular lebih terkendali dibanding dengan situasi pandemi. Faktor yang membuat pandemi
bertansisi menjadi endemi adalah kekebalan masyarakat (herd immunity) meningkat. Hal ini bisa
terjadi dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah. Dalam upaya menuju endemic, resilliensi
dan kesigapan daerah dalam mengamati dan merespon kondisi di wilayah akan terus ditingkatkan
dengan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran. Namun jika dilihat dari kondisi sekarang besar
kemungkinan Indonesia bisa mencapai endemi di tahun 2022 jika seluruh masyarakat sasaran vaksin
sudah mencapai herd immunity dan masyarakat terus menerapkan prokes sesuai anjuran.
Upaya yang dilakukan saat ini agar
indonesia bisa berdamai dengan Covid-19 :
Tiga catatan  tahapan program jika masyarakat ingin berdamai dengan Covid-19.
• tahap emergency,
• tahap survival, dan
• tahap recovery,"
1. tahap emergency, adalah upaya dalam menurunkan jumlah penularan kasus baru Covid-19. Termasuk pemenuhan sarana layanan
kesehatan seperti alar pelindung diri (APD), test PCR, dan kebutuhan ruangan perawatan.
2. tahap survival, bagaimana menahan atau mengurangi dampak ekonomi, sosial imbas dari virus Covid-19. Seperti pemberian
bansos, bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.
3. tahap recovery, mencari sektor-sektor yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dengan bantuan-bantuan intensif
maupun stimulasi dana.
Satu hal yang tak kalah penting adalah penyediaan tempat cuci tangan di seluruh fasilitas umum secara luas. Ketegasan para petugas
juga sangat dibutuhkan sebagai momentum perubahan pola hidup sehat masyarakat
Terima kasih. . .

Anda mungkin juga menyukai