Anda di halaman 1dari 60

POLA KERUANGAN DESA

Desa menurut UU No. 22 Tahun 1999


Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten
DESA DARI ASPEK HUKUM

Desa menurut UU No. 5 Tahun 1979


Desa adalah Suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan hukum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara
kesatuan Republik Indonesia

Kelurahan UU No. 5 Tahun 1979


Suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah
camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri.
Ciri – ciri Fisik Desa

Kehidupan masyarakat erat dengan alam


Ciri – ciri Fisik Desa

Permukiman penduduk tidak padat


Ciri – ciri Fisik Desa

Sarana transportasi sedikit jenisnya


Ciri – ciri Fisik Desa

Sebagian besar pola penggunaan tanah untuk


kegiatan pertanian
Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Toleransi sosial masih kuat


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Homogen (suku, agama, pekerjaan dll)


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Adat istiadat dan norma agama masih kuat


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Kontrol sosial di dasarkan pada hukum informal


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Saling mengenal (face to face)


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Gotong royong masih kuat


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Hubungan kekerabatan bersifat Gemeinschaft


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Ikatan kekeluargaan masih sangat erat


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Pola pikir masih tradisional


Ciri – ciri Sosial Kemasyarakatan Desa

Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris


UNSUR DESA

DAERAH :
Berkaitan dengan lokasi, luas, batas-batas wilayah secara geografis dan
penggunaan lahan baik lahan produktif maupun tidak produktif
UNSUR DESA

PENDUDUK :
Berkaitan dengan jumlah, kepadatan, persebaran dan mata
pencaharian penduduk setempat
UNSUR DESA

TATA KEHIDUPAN :
Berkaitan dengan adat istiadat, norma dan sistem pergaulan
KLASIFIKASI DESA MENURUT TINGKAT PERKEMBANGAN

DESA TRADISIONAL: (desa pada masyarakat terasing)


1. Seluruh aspek kehidupan (mata pencaharian, teknologi bercocok
tanam, pemeliharaan kesehatan, cara memasak) sangat
tergantung pada pemberian alam sekelilingnya
2. Admininistrasi desa tidak terselanggara
3. Belum memiliki lembaga yang berfungsi dengan baik
KLASIFIKASI DESA MENURUT TINGKAT PERKEMBANGAN

DESA SWADAYA: (relatif statis tradisional)


1. Masih tergantung oleh alam
2. Hasil pertanian hanya cukup untuk kebutuhan sendiri
3. Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik
4. Lembaga desa belum berfungsi dengan baik
5. Tingkat pendidikan dan produktifitas penduduk rendah
6. Belum mampu menyelanggarakan pemerintahan sendiri
KLASIFIKASI DESA MENURUT TINGKAT PERKEMBANGAN

DESA SWAKARYA: (sudah terkena pengaruh dari luar)


1. Karya dan jasa sudah menjadi ukuran
2. Interaksi dengan daerah lain mulai nampak (komunikasi, arus
barang dan transportasi lancar)
3. Sudah mampu menyelenggarakan pemerintahan sendiri
4. Lembaga sosial desa dan pemerintahan mulai berfungsi
5. Mata pencaharian mulai beragam
6. Pengetahuan penduduk meningkat
KLASIFIKASI DESA MENURUT TINGKAT PERKEMBANGAN

DESA SWASEMBADA: (telah mampu mengembangkan potensi yang


ada)
1. Sarana prasarana desa lengkap
2. Pengelolaan administrasi telah dilaksanakan dengan baik
3. Pola pikir masyarakat lebih rasional
4. Interaksi dengan daerah lain sangat lancar
5. Pengetahuan penduduk meningkat pesat
6. Hasil pertanian diperdagangkan (keperluan industri)
KLASIFIKASI DESA MENURUT ANGKA KEPADATAN
PENDUDUK DAN LUAS WILAYAHNYA

No Klasifikasi Kepadatan penduduk Luas Wilayah


1 Desa Terkecil 100/ km² 0-2 km²
2 Desa Kecil 100-500/ km² 2-4 km²
3 Desa Sedang 500-1500/ km² 4-6 km²
4 Desa Besar 1500-3000/ km² 6-8 km²
5 Desa Terbesar 3000-4500/ km² 8-10 km²
FUNGSI DESA BAGI KOTA

HINTERLAND
Pemasok kebutuhan kota (bahan mentah, bahan industri dll)
FUNGSI DESA BAGI KOTA

Pemasok Tenaga Kerja


FUNGSI DESA BAGI KOTA

Sebagai tempat rekreasi


FUNGSI DESA BAGI KOTA

Mitra pembangunan kota


POTENSI FISIK DESA

WILAYAH
(Topologi : letak, luas, bentuk dan batas wilayah)
POTENSI FISIK DESA

TANAH
(sumber tambang, mineral, tingkat kesuburan, hasil pertanian dll )
POTENSI FISIK DESA

AIR
(kualitas, kuantitas dan tata air untuk irigasi dan sehari-hari)
POTENSI FISIK DESA

IKLIM
(memegang peranan penting terutama bagi desa agraris)
POTENSI FISIK DESA

TERNAK
(sumber tenaga, bahan makanan dan sumber keuangan)
POTENSI SOSIAL DESA

GOTONG ROYONG
(kekuatan membangun desa atas dasa kerjasama dan saling pengertian)
POTENSI SOSIAL DESA

LEMBAGA SOSIAL PENDIDIKAN dan ORGANISASI SOSIAL


(memberikan bantuan sosial dan bimbingan yang positif)
POTENSI SOSIAL DESA

APARATUR/PAMONG DESA YANG TERATUR & DISIPLIN


(pemerintahan desa menjadi tertib dan lancar)
POLA DESA

POLA MEMANJANG MENGIKUTI JALAN


(di kanan kiri jalan raya, biasanya terdapat di dataran rendah)
POLA DESA

POLA MEMANJANG MENGIKUTI SUNGAI


(khususnya di daerah pedalaman seperti Kalimantan dll)
POLA DESA

POLA MEMANJANG MENGIKUTI PANTAI


(misalnya Brebes dan Tegal)
POLA DESA

POLA MEMANJANG MENGIKUTI JALAN KERETA API


POLA DESA

POLA MENYEBAR / RADIAL


(menyebar mengikuti jalan di lereng gunung)
POLA DESA

POLA TERSEBAR / SCATTERED


(tidak teratur karena kesuburan tanah yang tidak merata)
BENTUK DESA

BENTUK DESA LINEAR / MEMANJANG MENGIKUTI JALAN / ALUR SUNGAI


(mendekat prasarana transportasi)
BENTUK DESA

BENTUK DESA LINEAR / MEMANJANG MENGIKUTI JALAN / ALUR SUNGAI


(mendekat prasarana transportasi)
BENTUK DESA

BENTUK DESA LINEAR / MEMANJANG MENGIKUTI JALAN / ALUR SUNGAI


(mendekat prasarana transportasi)
BENTUK DESA

BENTUK DESA LINEAR / MEMANJANG MENGIKUTI GARIS PANTAI


(terdapat di pesisir pantai dan umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan
BENTUK DESA

BENTUK DESA LINEAR / MEMANJANG MENGIKUTI GARIS PANTAI


(terdapat di pesisir pantai dan umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan
BENTUK DESA

BENTUK DESA TERPUSAT


(terdapat di pegunungan, penduduk seketurunan)
BENTUK DESA

BENTUK DESA TERPUSAT


(terdapat di pegunungan, penduduk seketurunan)
BENTUK DESA

BENTUK DESA MENGELILINGI FASILITAS TERTENTU


(mengelilingi waduk / sumber air di dataran rendah)
BENTUK DESA

BENTUK DESA MENGELILINGI FASILITAS TERTENTU


(mengelilingi waduk / sumber air di dataran rendah)
PERMASALAHAN DESA

DARI SEGI MASYARAKAT


Masih ada daerah kekurangan pangan, gizi, kesehatan, penduduk
jarang dan terpencar, penduduk putus sekolah
PERMASALAHAN DESA

DARI SEGI PEMERINTAHAN


Struktur dan aparatur pemerintahan masih perlu ditingkatkan
PERMASALAHAN DESA

DARI SEGI GEOGRAFIS


Belum seimbangnya desa-desa di Jawa dengan desa luar Jawa
Ketimpangan antara desa dan kota
PERMASALAHAN DESA

DARI SEGI KELEMBAGAAN


Perlunya peningkatan organisasi dan dipantai secara terus-menerus
demi ketertiban dan kelancaran fungsinya
MODERNISASI DESA

Memberi gairah dan semangat hidup baru serta menghilangkan


monotomi dari kehidupan desa, sehingga warga desa tidak
merasa jemu.
MODERNISASI DESA

Meningkatkan kesejahteraan sosial warga desa


sehingga dapat menahan urbanisasi
MODERNISASI DESA

Meningkatkan bidang pendidikan secara merata sehingga


mengurangi arus pelajar dan orang terdidik ke kota
MODERNISASI DESA

Bidang angkutan akan menghilangkan isolasi desa


MODERNISASI DESA

Merupakan tumpuan bagi pengenbangan teknologi


desa dan dalam proses pengembangan warga
desa dapat diikutsertakan.

Anda mungkin juga menyukai