EVALUASI
• Gas darah arteri (ABG) wajib digunakan untuk
memastikan diagnosis gagal napas.
• XThorax dada diperlukan karena dapat mendeteksi
Lesi parenkim dinding dada, pleura, dan paru.
• Pemeriksaan penunjang lain yg diperlukan untuk
mendeteksi penyebab yang mendasari gagal napas:
• Hitung darah lengkap (CBC), Kultur sputum, darah dan urin,
Elektrolit darah dan tes fungsi tiroid, Tes fungsi paru,EKG,
Ekokardiografi,Bronkoskopi
MANAJEMEN BREATHING FAILURE
• Ini termasuk tindakan suportif dan pengobatan penyebab yang mendasari.
• Tindakan suportif yang bergantung pada manajemen airway untuk mempertahankan ventilasi yang memadai dan koreksi kelainan gas
darah
• KOREKSI HIPOKSEMIA
• Tujuannya adalah untuk mempertahankan oksigenasi jaringan yang memadai, umumnya dicapai dengan tekanan oksigen arteri (PaO2) 60 mmHg atau
saturasi oksigen arteri (SaO2), sekitar 90%.
• Suplementasi oksigen yang tidak terkontrol dapat menyebabkan keracunan oksigen dan narkosis CO2 (karbon dioksida). Jadi konsentrasi oksigen inspirasi
harus disesuaikan pada level terendah, yang cukup untuk oksigenasi jaringan.
• Oksigen dapat disalurkan melalui beberapa rute tergantung pada situasi klinis di mana kita dapat menggunakan kanula hidung, masker nonrebreathing
masker sederhana, atau HFNC
• Oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) mungkin diperlukan dalam kasus refraktori .
• KOREKSI HIPERKAPNIA DAN ASIDOSIS RESPIRATORI
• Ini dapat dicapai dengan mengobati penyebab yang mendasari atau dgn ventilator support
• Ventilator support untuk pasien dengan gagal napas
• Tujuan ventilator support pada gagal napas adalah:
• Koreksi hipoksemia
• Koreksi asidosis pernapasan akut
• Mengistirahatkan otot ventilasi
• INDIKASI UMUM UNTUK VENTILASI MEKANIS MELIPUTI:
• Apnea dengan henti napas
• Takipnea dengan frekuensi pernapasan> 30 napas per menit
• Tingkat kesadaran atau koma yang terganggu
• Kelelahan otot pernapasan
• Ketidakstabilan hemodinamik
• Kegagalan oksigen tambahan untuk meningkatkan PaO2 menjadi 55-60 mm Hg
• Hiperkapnea dengan pH arteri kurang dari 7,25.
CIRCULATORY FAILURE
SYOK Sindroma klinis akibat kegagalan sirkulasi dalam mencukupi
kebutuhan oksigen jaringan tubuh
Kematian sel terjadi bila kegagalan sirkulasi ini menyebabkan gangguan
nutrisi dan metabolisme sel
STADIUM SYOK
• Stadium Kompensasi
• Fungsi organ vital bertahan
dengan peningkatan reflek
simpatis
• Stadium Dekompensasi
• Gangguan perfusi jaringan
• Stadium Irreversibel
• Kerusakan dan kematian sel
MANAJEMEN RESUSITASI CAIRAN PADA SYOK SEPSIS
1. SEGERA setelah diagnosis hipoperfusi atau hipotensi yang
SYOK
TUJUAN RESUSITASI
diinduksi oleh sepsis telah ditegakkan.
2. KRISTALOID 30CC/KGBB INTRAVENA (DALAM 3 JAM
• Meningkatkan penghantaran O2
PERTAMA).
• Mengoptimalkan O2 content dari darah Pada kondisi-kondisi tertentu, PENGAWASAN LEBIH
• Meningkatkan COP dan tekanan darah Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang perlu hemodialisis
• Menyeimbangkan kebutuhan O2 sistemik dengan O2 delivery Gagal Jantung Kongestif
• Memperbaiki organ yang hipoperfusi atau mencegah Berpotensi Mengalami Gagal Napas namun belum
hipoperfusi
terintubasi
• SYOK OBSTRUKTIF 3. Penilaian status hemodinamik yang dilakukan secara berkala.
• Terapi : Kristaloid isotonik pertahankan volume
• Pembedahan
4. Parameter-parameter hemodinamik yang dapat digunakan
• SYOK HIPOVOLEMIK untuk menentukan status hemodinamik pasien antara lain
• Terapi: hentikan perdarahan, resusitasi cairan adalah:
• SYOK KARDIOGENIK •TD (non-invasif atau invasif) •Capillary filling time
• Tujuan terapi : perbaiki fungsi miokard & sirkulasi •SaO2 (pulse oxymetri) •Nadi
• Terapi : Infus dan Inotropik
•Mottling score •Frekuensi napas
• SYOK DISTRIBUTIF (ANAFILAKTIK)
• Tindakan :
•Suhu •Produksi urin
• Pasien posisi syok •Monitoring cardiac output (non invasif, semi invasif maupun
• Adrenalin : 0,3 – 0,5 mg sc, anak 0,01 mg/kg sc invasif) yang canggih.
• Infus NaCl 0,9%
• Kortikosteroid : Deksamethason 0,2 mg/kg iv Pangalila FJ, Mansjoer A, Ed.
• Bila terjadi bronkospasme Aminofilin 5 - 6 mg/kg IV bolus pelan, RESUSITASI BERHASIL Penatalaksanaan Sepsis Dan Syok
lanjutkan drip 0,4 – 0,9 mg/kg/menit 1. TARGET MAP >65mmHg Septik Optimalisasi FASTHUGSBID.
• SYOK DISTRIBUTIF (NEUROGENIK) 2. CVP (8-12) Perhimpunan Dokter Intensive Care
• Tindakan : resusitasi cairan dan vasopresor 3. PENURUNAN KADAR LAKTAT Indonesia ( PERDICI ). 2017