Anda di halaman 1dari 37

Efficacy and Safety of Locoregional

Radiotherapy with Chemotheraphy vs


Chemotherapy Alone in De Novo
Metastatic Nasopharyngeal Carcinoma
A Multicenter Phase 3 Randomized
Clinical Trial
Allisa Rahmatunnisa
2007501010042
ABSTRAK
Kepentingan: Peran dari radioterapi locoregional pada pasien dengan metastasis kanker nasofaring de novo
(mNPC) masih belum jelas
Tujuan: untuk mengetahui efikasi dan keamanan radioterapi locoregional pada mNPC
Desain, Tempat, dan Subjek: subjek penelitian merupakan pasien dengan mNPC yang dibuktikan dengan hasil
biopsy dan menunjukkan respon komplit ataupun parsial (RECIST V1.1) diikuti dengan 3 siklus kemoterapi
dengan pemberian cisplatin dan fluorouracil. Subjek dibagi kedalam 2 kelompok dengan rasio 1:1, baik yang
menerima kemoterapi ditambah radioterapi atau kemoterapi saja. Secara keseluruhan 126 dari 173 pasien sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan dan dimasukkan ke kedua kelompok secara random, kemoterapi ditambah
radioterapi (n=63) dan kemoterapi saja (n=63). Nilai tengah durasi follow up adalah 26.7 bulan (17.2-33.5)
Intervensi: rejimen kemoterapi yang diberikan adalah fluorouracil secara intravena dengan dosis 5g/m 2 selama
120 jam dan cisplatin intravena dengan dosis 100 mg/m 2 pada hari 1, diberikan setiap 3 minggu dalam 6 siklus.
Pasien yang diberikan kemoterapi dan radioterapi menerima intensity-modulated radiotherapy (IMRT) setelah
kemoterapi
Keluaran Utama dan Pengkuran: Titik akhir klinis utama dari penelitian ini adalah tingkan survival
keseluruhan (OS) dan titik akhir klinis kedua adalah kelangsungan hidup tanpa perkembagan (PFS) dan
keamanan
ABSTRAK
Hasil: Secara keseluruhan 126 pasien terlibat dalam penelitian (105 Pria [83.3%] dan 21 Wanita [16.7%]; Nilai
tengah usia 46 tahun [39-52]). Nilai ketahanan hidup keseluruhan (OS) dalam 24 bulan adalah 76.4% (95% CI,
64.4%-88.4%) pada kelompok yang menerima kemoterapi dan radioterapi, sedangkan kelompok yang hanya
menerima kemoterapi nilainya adalah 54.5% (95% CI, 41.0%-68.0%). Pada studi ini hasil titik akhir klinis
utamanya adalah peningkatan nilai OS pada kelompok yang menerima kemoterapi dan radioterapi (Stratified
hazard ratio [HR], 0.42; 95% CI, 0.23-0.77; P=0.004). Nilai kelangsungan hidup tanpa perkembangan (PFS)
juga lebih meningkat pada kelompok yang menerima kemoterapi dan radioterapi dibandingkan dengan kelompok
yang menerima kemoterapi saja (stratified HR, 0.36%; 95% CI, 0.23-0.57). Tidak ada perbedaan signifikan pada
kejadian toksik hematologi akut atau toksik gastrointestinal yang dijumpai pada kedua kelompok. Frekuensi
dermatitis, mucositis, dan xerostomia grade 3 atau lebih pada kelompok yang menerima kemoterapi dan
radioterapi adalah masing-masing 8.1%, 33.9% dan 6.5%. Sedangkan frekuensi kehilangan pendengaran berat
grade 3 atau lebih dengan onset lambat dan trismus pada adalah 5.2% dan 3.4% masing-masing.
Kesimpulan dan Relevansi: pada studi klinis acak ini, radioterapi yang ditambahkan ke kemoterapi
meningkatkan nilai OS secara signifikan pada pasien dengan mNPC yang sensitive terhadap kemoterapi
HALAMAN DEPAN JURNAL
01
D
PEN N
AH U L UA
PENDAHULUAN
Kanker Nasofaring memiliki prevalensi yang tinggi di Asia
Tenggara (22.2 – 27.2 per 100.000 pasien pria) dengan
insidensi metastasis jauh yang sesuai berkisar antara 6%-8%
pada saat onset penyakit

Pada pasien-pasien tersebut penatalaksanaan standardnya


adalah dengan pemberian double kemoterapi yaitu
gemcitabine dan cisplatin sebagai terapi lini pertama
PENDAHULUAN
Terapi local telah lama digunakan untuk
penyakit metastasis dengan tujuan untuk
mengurangi beban tumor primer,
memperbaiki gejala atau menurunkan
perkembangan metastasis

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa


terapi local yang intensif dapat
memperpanjang masa hidup pada kanker
yang bermetastasis
02
METO D E
DESAIN
PENELITIAN
Penelitian ini adalah
penelitian klinis 3 senter yang
acak dan terbuka. Semua
subjek penelitian telah
diberikan lembar persetujuan
PEMILIHAN PASIEN
Kriteria Inklusi
• Respon komplit atau parsial
Pasien sesuai apabila memiliki
berdasarkan hasil pemeriksaan
mNPC yang terkonfirmasi secara
pencitraan setelah 3 siklus
histologi (Stadium IVc sesuai
kemoterapi
dengan Internation Union Against • Tidak menerima terapi
Cancer/American Joint Committee
antikanker sebelumnya
on Cancer staging system for NPC • Skor KPS ≥ 70
7th edition) • 18-65 tahun
• Fungsi organ adekuat
KRITERIA EKSKLUSI

Menerima radioterapi
definitive atau kemoradiasi Ada Kondisi medis
untuk NPC yang mengancam
nyawa

Terdapat Riwayat penyakit


keganasan dalam kurun
Pasien
waktu 5 tahun terakhir
menyusui
kecuali BCC, kanker servikal
atau hamil
in situ dan tumor buli
superfisial
PEMILIHAN PASIEN
• Semua pasien diperiksa dan direkruit pada saat penegakkan diagnosis.
• Evaluasi sebelum pemberian terapi mencakup Riwayat medis lengkap, dan
pemeriksaan fisik, Analisa hematologi dan biokimia, pemeriksaan
nasofaringoskopi, serta MRI atau CT Scan dengan kontras jika pasien
memiliki kontraindikasi pemeriksaan MRI pada kepala dan leher
• Pemeriksaan 18F-Fluorodeoxyglucose positron emission tomographic
imaging (18F-FDG-PET-CT) wajib dilakukan untuk menentukan stadium
metastasi yang jauh
PENGACAKAN DAN MASKING

• Pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan


eksklusi dilakukan pengacakan kedalam 2
kelompok (kemoterapi saja dan kemoterapi
ditambah radioterapi locoregional) dengan rasio
1:1
• Faktor startifikasi yang mencakup pusat
penatalaksanaan, respon kemoterapi dan jumlah
lesi metastasis yang jauh (1-2 vs 3) ditentukan
saat waktu pengacakan.
PROSEDUR
Kemoterapi + Radioterapi Kemoterapi

Rejimen
IMRT • Fluorouracil IV 5g/m2 (>120 jam)
kemoterapi
• Cisplatin IV 100 mg/m2 di hari 1

Setelah kemo • Evaluasi respon tumor


Selama 21 hari • Follow up pasien setiap 2-3
bulan sampai kematian
• Setiap 3 minggu sekali
• Maks 6 siklus hingga perbaikan
penyakit atau kematian, toksisitas,
permintaan pasien
Efikasi dan keamanan Status ketahanan hidup
terapi dan efek samping
RENCANA STATISTISK
• Asumsi nilai OS dalam 2 tahun adalah 51% untuk pasien yang menerima
kemoterapi saja dan 70% untuk yang menerima kemoterapi beserta
radioterapi dengan target hazard ratio sebesar 0.53
• Jumlah sample dihitung dengan tes log-rank
• Nilai error yang ditoleransi sebesar 0.05 (α=0.05) dan kekuatan 0.90 (1-β)
• Nilai kehilangan subjek (dropout rate) didapatkan sebesar 10% dan
membutuhkan 204 partisipan (102 partisipan setiap kelompok) dengan 104
kasus diobservasi untuk analisis nilai OS primer
RENCANA STATISTISK

• Variabel kategorik dianalisa dengan tes X2 dan


test fisher eksak
• Variable kontinu dianalisa dengan tes mann-
whitney U
• Nilai median durasi follow-up dihitung dengan
metode penaksiran Kaplan meier
• Nilai P<0.05 dianggap sebagai nilai statistic yang
bermakna
03
H A S I L
173 pasien teridentifikasi

PASIEN 47 tereksklusi

126 pasien terlibat

63 pasien kelompok
kemoradioterapi 63 pasien kelompok kemoterapi
• 62 → kemoradioterapi • 62 → kemoterapi
• 1 → kemoterapi • 1 → kemoradioterapi

4 pasien lost to follow up 3 pasien lost to follow up

63 pasien dianalisa efikasi 63 pasien dianalisa efikasi


62 pasien dianalisa keamanan 64 pasien dianalisa keamanan
DATA DEMOGRAFIS DAN
KARAKTERISTIK
NILAI MEDIAN KUMULATIF DOSIS
KEMOTERAPI
CISPLATIN
Kelompok yang menerima
560
kemoradioterapi mg/m2

FLUOROURACIL
5500
Kelompok yang menerima
kemoradioterapi mg/m2
NILAI MEDIAN KUMULATIF DOSIS
KEMOTERAPI
CISPLATIN
Kelompok yang menerima
540
kemoterapi saja mg/m2

FLUOROURACIL
5600
Kelompok yang menerima
kemoterapi saja mg/m2
61 pasien
(96.7%)
Menyelesaikan IMRT sesuai protocol (2 pasien berhenti
akibat progresifitas penyakit dan efek toksisitas)
EFIKASI
EFEK SAMPING
EFEK SAMPING
04
D I SK U SI
DISKUSI
Penelitian ini merupakan penelitian klinis fase 3 pertama
yang mengevaluasi efikasi locoregional IMRT definitive
ketika ditambahkan dengan kemoterapi pada pasien dengan
mNPC de novo

Pemberian IMRT dosis tinggi pada lokasi tumor primer dapat


meningkatkan nilai OS secara signifikan pada pasien
dengan mNPC yang sensitive terhadap kemoterapi dengan
rejimen yang sudah ditentukan
DISKUSI
Jumlah kejadian efek samping seperti toksisitas
ginjal dan gastrointestinal serta ketulian rendah,
sehingga hasil ini mendukung adanya standard
tatalaksana yang baru untuk mNPC de novo

Selain daripada penurunan kemungkinan


terjadinya relaps, locoregional radioterapi
juga dapat menurunkan kemungkinan
terjadinya rekurensi metastasis jauh
KETERBATASAN
PENELITIAN
Peran terapi locoregional pada Keuntungan terapi locoregional pada

01 pasien yang menerima kemoterapi


tapi bukan merupakan responden,
masi tidak diketahui
02
pasien yang menerima dosis tinggi
IMRT dan mengalami progresi
metastasis terbatas

04
Kegunaan terapi locoregional Hasil penelitian ini didapatkan

03 sebagai paliatif gejala dijumpai


minimal terhadap titik akhir
klinis pasien
melalui Analisa sementara
karena pengakhiran percobaan
dini
KESIMPULAN

n
p e n e liti a n in i menunjukka
Hasil
rapi ditambah
bahwa kemote lo coregional
d io te r ap i
dengan ra tkan
sis ti n g g i d a pat meningka
do
n g s u n g a n h idup pasien
tingkat kela pi
C y a n g s e n s itive kemotera
mNP
05 I T
KR A LI
JURN PI
S I

TE R A
KRITISI JURNAL
PEDOMAN KETERANGAN

Pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan


eksklusi dilakukan pengacakan kedalam 2 kelompok
Apakah alokasi subyek penelitian ke kelompok terapi (kemoterapi saja dan kemoterapi ditambah
atau control betul-betul secara acak atau tidak? radioterapi locoregional) dengan rasio 1:1.
- Ya Pengacakan dilakukan dengan bantuan system
pengacakan komputer

Pada penelitian ini dihitung nilai kelangsungan


Apakah semua keluaran dilaporkan
hidup keseluruhan (OS) pada kedua kelompok dan
- Ya
semua efek samping yang timbul juga dijabarkan

Penelitian ini dilakukan pada rumah sakit provinsi


Apakah lokasi studi menyerupai lokasi anda bekerja?
Guangdong, rumah sakit gabungan, dan Universitas
- Ya
Sun Yat-sen
KRITISI JURNAL
PEDOMAN KETERANGAN

Pada penelitian ini dihitung nilai kelangsungan


hidup keseluruhan (OS) pada kedua kelompok dan
Apakah kemaknaan statistic maupun klinis
semua efek samping yang timbul juga dijabarkan,
dipertimbangkan atau dilaporkan
dan dijumpai nilai OS lebih tinggi secara signifikan
- Ya
pada kelompok kasus dengan nilai P<0.05

Rumah sakit yang menaungi pengkritisi merupakan


Apakah Tindakan terapi yang dilakukan dapat
rumah sakit tersier yang memiliki banyak pasien
dilakukan ditempat anda bekerja atau tidak?
keganasan, namun ketersediaan alat dan rejimen
-Tak Diketahui
tidak diketahui

Apakah semua subjek penelitian diperhitungkan Semua subjek dari kedua kelompok diperhitungkan
dalam kesimpulan? dengan masing-masing berjumlah 63 dan nilai
-Ya dropout 10%
Berdasarkan hasil telaah kritisi jurnal didapatkan dari 6 pertanyaan yang memiliki jawaban
‘Ya’ adalah sebanyak 5 pertanyaan ‘Tidak’ 0 pertanyaan dan ‘Tak Diketahui’ 1
pertanyaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa jurnal dengan judul “Efikasi dan
Keamanan Radioterapi Lokoregional dengan Kemoterapi vs Kemoterapi Saja pada
Metastasis Karsinoma Nasofaring De Nove: Sebuah Penelitian Klinis Fase 3 Acak
Multisenter” layak dibaca dan diadaptasikan sebagai penelitian lanjutan di RSUDZA

KESIMPULAN
Tha nks CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Nunito
(https://fonts.google.com/specimen/Nunito)

Pacifico
(https://fonts.google.com/specimen/Pacifico)

#fda421 #c4f150 #ffe638 #5ea5f2 #89e1d0 #ffd1d1 #fd4d89

Anda mungkin juga menyukai