Anda di halaman 1dari 21

Perilaku Organisasi & Komunikasi Niaga

Pertemuan ke:

NILAI DAN SIKAP


02
Fakultas
BISNIS

Program Studi
Pengertian Nilai

Keyakinan dasar bahwa sebuah mode tindakan spesifik


atau akhir dari keberadaan lebih diinginkan secara pribadi
atau sosial dibandingkan mode tindakan atau akhir
keberadaan lawannya atau kebalikannya

Kreativitas Membangkitkan 2
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Pentingnya Nilai
• Memberikan pengertian mengenai sikap, motivasi,
perilaku individu, dan budaya
• Mempengaruhi persepsi terhadap dunia di sekitar kita
• Menghasilkan interprestasi benar dan salah
• Menyiratkan beberapa perilaku

Kreativitas Membangkitkan 3
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Sumber Sistem Nilai

Sistem nilai seseorang sebagian cukup besar dipengaruhi


oleh genetika. Sisanya disebabkan oleh factor-factor
seperti budaya nasional, pola asuh orang tua, teman, dan
pengaruh lingkungan

Kreativitas Membangkitkan 4
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Tipe Nilai (1)
• Nilai Terminal
– Bentuk akhir keberadaan sasaran yang diinginkan; yang ingin
dicapai seseorang dalam hidupnya
• Nilai Instrumental
– Bentuk-bentuk perilaku perilaku atau upaya untuk mencapai
nilai-nilai terminal yang leih disukai oleh orang tertentu

Kreativitas Membangkitkan 5
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Tipe Nilai (2)
Nilai Terminal Nilai Instrumental

Kehidupan yang nyaman Ambisius (pekerja keras)


Kehidupan yang memotivasi Berpandangan luas (terbuka)
Rasa pencapaian Berkemampuan (kompeten)
Dunia dalam perdamaian Ceria (ringan hati, suka cita)
Kesetaraan Bersih (rapi, tertata)
Kemanan keluarga Penuh keberanian
Kebebasan Pemaaf
Kebahagiaan (kepuasan) Penolong
Kehormatan diri Jujur
Pengakuan sosial Independen
Kebijaksanaan Sopan
Kesenangan Pengendalian diri (terkendali, disiplin)
Kreativitas Membangkitkan 6
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Nilai-nilai pada Generasi (1)
NiLAI-NILAI KERJA DOMINAN DALAM BERBAGAI ANGKATAN KERJA
Kelompok Memasuki Angkatan Kerja Perkiraan Usia Sekarang Nilai-Nilai Kerja Dominan
Veteran 1950 atau awal 1960-an 60+ Pekerja keras, patuh, setia
kepada organisasi
Baby Boomer 1965-1985 40-60 Sukses, pencapaian prestasi,
ambisi, tidak menyukai otoritas
setiap kepada karir
Generasi X 1985-2000 25-40 Keseimbangan pekerjaan atau
kehidupan, berorientasi tim,
tidak menyukai peraturan,
setia kepada hubungan
Milenium 2000-sekarang <25 Percaya diri, keberhasilan
finasial, mengadalkan diri
sendiri namun berorientasi
tim, setia kepada diri sendiri
dan hubungan

Kreativitas Membangkitkan 7
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Nilai-nilai pada Generasi (2)
• Veteran : Pekerja yang dibesarkan dalam pengaruh tekanan berat
dan PD-II. Percaya terhadap kerja keras, status quo dan figur2
otoritas. Sekali dipekerjakan, mereka cenderung setia kepada
majikannya. Dilihat dari segi nilai terminal, para karyawan ini
kemungkinan menempatkan kepentingan terbesar pada kehidupan
yang nyaman dan keamanan keluarga.
• Baby Boomer : Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh gerakan hal
sipil, emansipasi perempuan, Beatles, Perang Vietnam. Mereka
membawa banyak “etik hippies” dan tidak percaya kepada otoritas.
Namun mereka banyak menekankan pada pencapaian dan
kesuksesan material.

Kreativitas Membangkitkan 8
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Nilai-nilai pada Generasi (3)
• Mereka memandang organisasi yang mempekerjakan mereka hanya
menjadi wahana untuk berkarir. Nilai-nilai terminal seperti : rasa
pencapaian dan pengakuan sosial mendapat peringkat tinggi bagi
mereka.
• Generasi X : Telah dibentuk oleh globalisasi, orang tua dengan karir
ganda, MTV, AIDS dan Komputer. Mereka menghargai keluwesan,
pilihan-pilihan hidup dan pencapaian kepuasan kerja. Keluarga dan
hubungan sangat penting bagi kelompok ini. Berorientasi pada kerja
tim. Uang penting sebagai indikator dari kinerja dan karir, tetapi mereka
bersedia mengorbankan kenaikan gaji gelar, jaminan dan promosi
untuk menambah waktu luang dan memperbanyak pilihan gaya hidup.

Kreativitas Membangkitkan 9
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Nilai-nilai pada Generasi (4)
• Dalam mencari keseimbangan dalam hidup mereka, generasi X
kurang bersedia membuat pengorbanan pribadi demi kepentingan
majikan dibanding generasi sebelumnya. Mereka memberikan
peringkat tinggi pada persahabatan, kebahagiaan dan kesenangan.
• Milenium : Bertumbuh pada masa kemakmuran, cenderung memiliki
harapan yang tinggi, percaya pada diri sendiri dan percaya
terhadap kemampuan mereka untuk berhasil.Mereka melakukan
pencarian tak henti atas pekerjaan ideal, tidak melihat ada yang
salah untuk terus menerus berpindah pekerjaan dan terus mencari
makna dalam pekerjaan mereka.

Kreativitas Membangkitkan 10
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Nilai-nilai pada Generasi (5)
• Tidak mempermasalahkan keberagaman dan merupakan
generasi yang menerima teknologi secara apa adanya.
Mereka menghabiskan sebagian terbesar hidupnya dengan
CD player, HP, dan internet.
• Generasi ini sangat berorientasi uang dan bernafsu besar
terhadap barang-barang yang dapat dibeli dengan uang.
Mereka memburu keberhasilan finansial. Meskipun mereka
menikmati kerja tim, namun mereka juga sangat
mengandalkan diri sendiri. Mereka cenderung menekankan
nilai2 terminal seperti kebebasan dan kehidupan yang
nyaman.
Kreativitas Membangkitkan 11
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Nilai-nilai antar kebudayaan
• Kerangka Kerja Hofstede Untuk Pengkajian
Kebudayaan.
– Jarak Kekuasaan
– Individualisme VS Kolektivisme
– Maskulinitas VS Femininitas
– Penghindaran Ketidakpastian
– Orientasi Jangka Panjang VS Jangka Pendek

Kreativitas Membangkitkan 12
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Pengertian tentang Sikap
• Pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan mengenai objek, orang, atau
peristiwa.
• Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan
sesuatu
• Sikap tidak sama dengan nilai, tetapi keduanya saling
berhubungan

Kreativitas Membangkitkan 13
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Komponen sikap

Kreativitas Membangkitkan 14
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Contoh Komponen sikap
• Kognitif = evaluasi
– Atasan saya memberikan promosi pada rekan kerja yang
kurang pantas mendapatkannya disbanding saya. Atasan
saya tidak adil.
• Perasaan
– Saya tidak menyukai atasan saya
• Perilaku
– Saya akan mencari pekerjaan lain; saya telah mengeluh
mengenai atasan saya pada orang yang mau mendengarkan

Kreativitas Membangkitkan 15
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Sikap Memengaruhi Perilaku (1)
• Dalam organisasi, sikap karyawan sangat penting artinya karena
mampu mempengaruhi perilaku, oleh karena itu bagi seorang
pemimpin sangat penting untuk mengetahui bagaimana sikap-
sikap itu dibentuk, hubungan mereka dengan perilaku dan
bagaimana kemungkinan sikap itu akan berubah.
• Apabila terjadi karyawan bersikap negatif, hal tersebut
merupakan suatu gejala yang mendasari berbagai masalah dan
akan menyebabkan kesulitan-kesulitan bagi organisasi pada
masa yang akan datang.

Kreativitas Membangkitkan 16
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Sikap Memengaruhi Perilaku (2)
• Penurunan dari sikap karyawan akan menyebabkan berbagai
masalah seperti : pemogokan liar, tingkat ketidak hadiran yang
tinggi, memperlambat pekerjaan, turnover karyawan yang tinggi
• Berbagai hal tersebut pada gilirannya akan mengakibatkan
munculnya keluhan, kinerja yang rendah, kualitas hasil yang
rendah, tingkat pelayanan terhadap konsumen yang buruk,
pencurian oleh karyawan, dan berbagai masalah disiplin lainnya.
Berbagai biaya yang ditimbulkan oleh rendahnya sikap karyawan
akan sangat mengurangi daya saing dari suatu organisasi 

Kreativitas Membangkitkan 17
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Sikap Memengaruhi Perilaku (3)
• Sikap yang menyenangkan (positif) dari karyawan
dipihak lain, merupakan sesuatu yang sangat
diharapkan oleh pihak manajemen (pimpinan), karena
cenderung dihubungkan dengan berbagai hasil yang
positif yang diinginkan oleh organisasi.Sebuah
tantangan kunci bagi para manajer adalah selalu
berhubungan dengan para karyawan yang diharapkan
menunjukkan sikap dan perilaku yang positif dan selalu
meningkat sesuai dengan peningkatan dari imbalan
(reward) mereka.).
Kreativitas Membangkitkan 18
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Sikap Kerja (1)
• Kepuasan kerja
– Sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Seseorang
dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang
positif terhadap kerja itu, dan sebaliknya seseorang yang tidak
puas dengan pekerjaannya, menunjukkan sikap yang negatif
terhadap pekerjaan itu.
• Keterlibatan Kerja
– Tingkat dimana seseorang secara psikologis mengaitkan dirinya
ke pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi, dan menganggap
tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi harga dirinya.

Kreativitas Membangkitkan 19
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Sikap Kerja (2)
– Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi, terbukti :
• Karyawan benar2 peduli dengan pekerjaannyaBerkaitan dengan
rendahnya tingkat keabsenan dan pengunduran diri. Namun lebih
konsisten memperkirakan pengunduran diri daripada keabsenan (16% dari
keragaman pengunduran diri).
• Komitmen Keorganisasian
– Keadaan di mana karyawan mengaitkan dirinya ke organisasi
tertentu dan sasaran-sasarannya, dan berharap mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi itu. Sehingga komitmen organisasi
yang tinggi berarti mengkaitkan diri ke organisasi yang
mempekerjakannya.

Kreativitas Membangkitkan 20
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai