Anda di halaman 1dari 22

Perilaku Organisasi & Komunikasi Niaga

Pertemuan ke:

Motivasi & Kepuasan Kerja


05
Fakultas
BISNIS

Program Studi
Pengertian Motivasi
• Motivasi merupakan proses yang menjelaskan mengenai
kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang dalam upaya
untuk mencapai tujuan. Lebih difokuskan menjadi tujuan
organisasi terhadap perilaku terkait pekerjaan.
• Elemen Kunci :
1. Intensitas : Seberapa keras usaha seseorang
2. Arah : Tujuan yang menguntungkan organisasi
3. Ketekunan : Berapa lama usaha seseorang

Kreativitas Membangkitkan 2
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori- teori Awal Mengenai Motivasi (1)
1. MASLOW mengembangkan teori
hierarchy of needs, kebutuhan
manusia dengan sendirinya
membentuk semacam hierarki
kebutuhan.
1. Fisiologis
2. Rasa aman
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri

Kreativitas Membangkitkan 3
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori- teori Awal Mengenai Motivasi (2)
2. Teori Douglas McGregor
mengusulkan dua sudut
pandang berbeda
mengenai manusia yaitu
satu sisi secara
mendasar negatif diberi
label teori Teori X dan
yang satunya secara
mendasar positif diberi
label teori Y.
Kreativitas Membangkitkan 4
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori- teori Awal Mengenai Motivasi (3)
3. Teori Dua Faktor (Herzberg)
– Teori Dua Faktor disebut juga teori motivasi higiene yang
dikemukakan oleh seorang psikologi bernama Frederick
Herzberg. Teori ini menghubungkan faktor-faktor intrinsik
dengan kepuasan kerja, sementara mengaitkan faktor-faktor
ekstrinsik dengan ketidakpuasan kerja.
• Faktor-faktor intrinsik :kemajuan, pencapaian, pengakuan,
tanggung jawab sangat berhubungan dengan kepuasan
kerja.
• Faktor ekstrinsik seperti pengawasan, imbalan
kerjakebijaksanaan perusahaan, dan kondisi kerja.
Kreativitas Membangkitkan 5
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori- teori Awal Mengenai Motivasi (4)
• Teori-teori factor belum didukung dengan baik dalam
literatur, dan memiliki banyak kritik. Kritik-kritik yang
disampaikan meliputi berikut ini
1. Metodologi Hertzberg terbatas karena bergantung pada
laporan pribadi.
2. Keandalan metodologi Hertzberg dipertanyakan
3. Tidak keseluruhan ukuran kepuasan dimanfaatkan
4. Hertzberg berpendapat bahwa terddapat hubungan antara
kepuasan dan produktivitas, tetapi dia hanya melihat pada
kepuasan
Kreativitas Membangkitkan 6
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori- teori Awal Mengenai Motivasi (5)
4. Teori Kebutuhan McClelland
– Teori ini dikembangkan oleh David McClalland dan rekannya. Teori ini
menyatakan bahwa pencapaian, kekuatan, dan hubungan adalah tiga
kebutuhan penting yang membantu menjelaskan motivasi.
1. Kebutuhan Pencapaian (need for achievement) adalah dorongan
untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk
berhasil
2. Kebutuhan kekuatan (need for power) yaitu kebutuhan untuk
membuat individu lain berperilaku demikian rupa sehingga mereka
tidak berperilaku sebaliknya.
3. Kebutuhan hubungan (need for affiliatian) yaitu keinginan untuk
menjalin suatu hubungan antar individu yang ramah dan akrab.

Kreativitas Membangkitkan 7
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori-teori Kontemporer Mengenai Motivasi (1)
1. Teori Penentuan Nasib Sendiri
– Teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan ekstrinsik untuk
prilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung
mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan
2. Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke)
– Teori yang menyatakan bahwa tujuan yang khusus dan sulit, dengan
umpan balik akan menimbulkan kinerja yang lebih tinggi.
– Faktor yang mempengaruhi tujuan-kinerja:
• Komitmen tujuan, keefektifan diri yang memadai, karakteristik tugas
dan budaya nasional
– Keefektifan Diri (Self Efficacy)
• Kepercayaan individu bahwa mereka mampu melakukan suatu tugas.
Kreativitas Membangkitkan 8
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori-teori Kontemporer Mengenai Motivasi (2)
3. Teori Efikasi diri
• Teori ini juga dikenal sebagai teori kognitif sosial atau teori
pembelajaran sosial yang menyatakan bahwa suatu kenyakinan
individu mampu untuk melaksanakan tugasnya. Semakin tinggi efikasi
diri, semakin anda percaya diri pada kemampuan untuk berhasil.
Sedangkan semakin rendah efikasi diri lebih cenderung untuk
mengurangi upaya atau menyerah. Ada empat cara untuk
meningkatkan efektivita sdiri, yaitu:
1. Penguasaan yang tetap
2. Contoh yang dilakukan oleh individu lain
3. Bujukan verbal
4. Kemunculan

Kreativitas Membangkitkan 9
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori-teori Kontemporer Mengenai Motivasi (3)

4. Teori Penguatan
– Teori penguatan ( reinforcement theory) adalah teori yang
mengemukakan bahwa perilaku merupakan sebuah fungsi
dari konsekuensi-konsekuensinya. Dalam teori ini
menunjukan bahwa penguatan mempengaruhi perilaku dan
perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungannya. Selain itu
perilaku dapat diubah dengan memberikan konsekuensi.
Konsekuensi apapun yang diberikan dan langsung direspon,
kemungkinan besar bahwa perilaku itu akan di ulang.

Kreativitas Membangkitkan 10
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori-teori Kontemporer Mengenai Motivasi (4)
5. Teori Keadilan
– Teori ini mengemukakan bahwa individu akan membandingkan
perkerjaan yang ia dapatkan dan yangia hasilkan dengan individu lain
kemudian menanggapinya untuk menghilangkan ketidakadilan.
– Dalam teori keadilan ini sebenarnya lebih terfokus pada imbalan yang
diberikan oleh organisasi/perusahaan kepada karyawannya.
– Ada empat hubungan perbandingan yang menyebabkan ketidak adilan
yaitu;
• diri- didalam
• diri- diluar
• individu lain
• individu lain – diluar
Kreativitas Membangkitkan 11
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
• Berdasarkan teori keadilan, ketika mereka merasa
adanya ketidakadilan, mereka diperkirakan akan memilih
pilihan sebagai berikut:
1. Mengubah masukan mereka (misalnya jangan mengerahkan
usaha sebanyak itu)
2. Mengubah hasil-hasil mereka
3. Mengubah persepsi-persepsi diri mereka
4. Mengubah persepsi individu lain
5. Memilih rujukan yang berbeda
6. Meninggalkan pekerjaan tersebut
Kreativitas Membangkitkan 12
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori-teori Kontemporer Mengenai Motivasi (6)

Perkembangan Teori Keadilan


•Keadilan distribusi hanya terfokus dalam imbalan kerja
saja
•Keadilan procedural adalah keadilan yang ditentukan dari
proses pendistribisian penghargaan yang akan diberikan
kepada karyawan
•Keadilan interaksional adalah tingkat sampai dimana
seorang individudi perlakukan dengan martabat, perhatian,
dan dengan hormat
Kreativitas Membangkitkan 13
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Teori-teori Kontemporer Mengenai Motivasi (7)
6. Teori Harapan
– Teori harapan (expectancy heory) adalah teori yang dikemukakan oleh
Victor Vroom yang menjelaskan bahwa karyawan akan termotivasi untuk
mengeluarkan seluruh usaha terbaiknya bila mereka yakin bahwa usaha
yang akan mereka lakukan akan mendapatkan penilaian yang baik.
– Penilaian yang baik akan menghasilkan penghargaan seperti bonus,
kenaikan gaji, atau promosi, dan akan memuasan tujuan-tujan pribadi
karyawan.
– Teori ini berfokus pada tiga hubungan, yaitu;
1. Hubungan Usaha dengan Kinerja
2. Hubungan Kinerja dengan penghargaan
3. Hubungan penghargaan dengan tujuan pribadi

Kreativitas Membangkitkan 14
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Memotivasi dengan Desain Pekerjaan (1)
Desain pekerjaan menyatakan bahwa cara yang mana elemen-elemen
dalam suatu pekerjaan diorganisasi dapat meningkatkan atau menurunkan
upaya dan juga menjelaskan apa saja elemen-elemen tersebut
1.Model karakteristik pekerjaan yaitu suatu model yang mengusulkan
bahwa suatu pekerjaan dapat digambarkan dalam bentuk lima dimensi
utama pekerjaan:
1. Keahlian yang bervariasi
2. Identitas tugas
3. Signifikan tugas
4. Kemandiran
5. Umpan balik

Kreativitas Membangkitkan 15
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja lebih umum didefinisikan sebagai
kepuasan individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja
seseorang pada dasarnya tergantung kepada selisih
antara harapan, kebutuhan atau nilai dengan apa yang
menurut perasaan atau persepsi telah diperoleh atau
dicapai melalui pekerjaan. Seseorang akan merasa puas
jika tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan
persepsinya atas kenyataan.

Kreativitas Membangkitkan 16
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organisasi (1)
1. Kepuasan kerja dan kinerja.
– Ketika data produktivitas dan kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan
untuk organisasi, kita menemukan bahwa organisasi yang mempunyai
karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan
organisasi yang mempunyai karyawan yang kurang puas.
2. Kepuasan kerja dan OCB
– Karyawan yang puas tampaknya cenderung berbicara secara positif tentang
organisasi dan lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan karena mereka
ingin merespons pengalaman positif mereka. Sebaliknya, karyawan yang
tidak puas tampaknya cenderung berbicara secara negatif tentang organisasi.
3. Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan
– Karyawan yang lebih puas cenderung lebih ramah, ceria, dan responsif yang
dihargai oleh pelanggan dan begitu juga sebaliknya.

Kreativitas Membangkitkan 17
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organisasi (2)
4. Kepuasan kerja dan ketidakhadiran
– Karyawan yang puas cenderung cenderung selalu hadir kerja dan hanya cuti/izin
dengan alasan rasional. Sedangkan karyawan yang tidak puas cenderung melalaikan
pekerjaannya.
5. Kepuasan kerja dan perputaran karyawan
– Bukti menunjukkan bahwa sebuah pengait penting dari hubungan kepuasan
perputaran karyawan adalah tingkat kinerja karyawan. Khususnya, tingkat kepuasan
tidak terlalu penting dalam memprediksi perputaran karyawan untuk pekerja-pekerja
ulung.
6. Kepuasan kerja dan perilaku menyimpang di tempat kerja
4. Ketidakpuasan kerja memprediksi banyak perilaku khusus,, termasuk upaya
pembentukan serikat kerja, penyalahgunaan hakikat, pencurian di tempat kerja,
pergaulan yang tidak pantas, dan kelambanan.

Kreativitas Membangkitkan 18
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Respon terhadap Kepuasan Kerja
1. Keluar (Exit)
– Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang ditujukan untuk
meninggalkan organisasi.
2. Aspirasi (Voice)
– Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui usaha-usaha yang aktif
menunggu membaiknya kondisi.
3. Kesetiaan (Loyalty)
1. Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan secara aktif menunggu
membaiknya kondisi.
• Pengabaian (Neglect)
1. Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi menjadi
lebih buruk.
Kreativitas Membangkitkan 19
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Elemen-lemen untuk mengukur kepuasan kerja
• Suasana pekerjaan
• Pengawasan
• Tingkat upah saat ini
• Peluang promosi
• Hubungan dengan mitra/rekan kerja

Kreativitas Membangkitkan 20
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Faktor yang menentukan kepuasan kerja
• Mentally challenging work yaitu pekerjaan yg menantang secara mental.
• Equitable rewards (imbalan yang sesuai) yaitu adanya keadilan dalam
peraturan gajiEquitable rewards & promosi.
• Supportive working conditions yaitu adanya dukungan kondisi kerja
berupa kondisi lingkungan kerja yang nyaman, fasilitas yang lengkap dan
tidak membahayakan akan mendukung kepuasan kerja seseorang.
• Supportive collagues yaitu adanya dukungan kolega/teman akan
membuat seseorang menjadi lebih mantap dalam bekerja.
• Personality - job fit yaitu adanya kesesuaian antara kepribadian seseorang
dengan pekerjaannya. Personality - job fit akan membuat seseorang lebih
puas karena dalam bekerja sekaligus ia dapat menyalurkan bakat dan
minatnya.

Kreativitas Membangkitkan 21
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai