PEDAGOGI K R I T I S
“Kita mengira diri kita seorang saintis, tapi
sesungguhnya kita seorang pengacara.”
—Jonathan Haidt—
Tirani Narsisme
Dalam buku “Superforecasting”, Tetlock berkata bahwa para peramal itu tidak lebih akurat ketimbang simpanse
yang melempar panah ke papan dart. Tetlock mengumpulkan 300 pakar untuk menjawab sekitar 80.000
prediksi. Hasilnya, nyaris semua prediksi itu keliru.
Setiap demokrat akan bilang bahwa prediksi mereka selalu tepat. Setiap republikan akan membidas dengan
berkata puak mereka lebih lihai. Sayangnya, kedua kubu politik tersebut tergolong dari sekian kelompok yang
kalah telak melempar panah melawan simpanse
Phillip Tetlock mengatakan, untuk menjadi seorang peramal ulung (superforecaster), kita harus menjadi
seorang moderat, bukannya seorang yang memiliki afinitas politik-ideologis tertentu. Kunci dari memprediksi
masa depan dengan lebih mendekati akurasi adalah keterbukaan pikiran dan keterbukaan pengalaman dan
keterbukaan atas kekeliruan; keterbukaaan adalah prasyarat menggusah bias dalam kognisi manusia
Anti-superforecaster
“openness to “need for
experience” cognition”
01 02
IDEOLOGI KRITISISM
E
IDEOLOGI VS KRITISISME
Ideologi tidak menghendaki pengikutnya untuk
kritis. Siapapun yang kritis pada kehendak
ideologi, mesti siap menerima labeling.
Contoh labeling:
• Pengkhianat
• Subversif
• Kafir
• Anti-Pancasila
• Ateis
• Taliban
• PKI
• Hipokrit
• Dll ….
MEMAKSIMALISASI FANTASI