Anda di halaman 1dari 25

Ideologi & Politik Identitas

Bagaimana Ideologi Mengibuli Kamu?


Ideologi Merasuk Wilayah Privat
1. Toilet Amerika: pakai air karena ideologi utilitarian.
Meredam aroma tinja.

2. Toilet Perancis: lubang di belakang kloset. Identik dengan


revolusi Perancis.

3. Toilet Jerman: lubang di bawah kloset. Identik dengan


Jerman yang gemar berpikir reflektif

4. Toilet China: tinja disiram orang lain.


Fantasi Ideologis
Seolah “yang Marx mengkritik ideologi sebagai
biang keladi kesadaran palsu. Tapi
tampak benar”
apakah Marxisme bukan
lebih benar dari kesadaran palsu? Ini seperti lari
“kebenaran”. dari kendang singa ke kendang
macan.
Fantasi Dalam Psikonalisa
Dalam psikoanalisa, halusinasi disebut dengan
neurosis. Seperti kasus anak yang takut laba-laba.
Laba-laba adalah proyeksi dari sosok ibu yang
galak. Karena tidak bias marah dan takut kepada
ibu, anak itu memproyeksikan phobia kepada laba-
laba.

Dalam skala individual, halusinasi adalah


neurosis. Dalam skala sosial, halusinasi
adalah ideologi yang disepakati.
Bias Kognitif Akibat Ideologi
Bias Kategorisasi Sosial Narsisme Kolektif
1 Orang-orang terbelah ke kategori “Kami”
vs “Mereka”
3 Merasa jadi poros alam
semesta.

Konfirmasi-Diskonfirmasi Ilusi Ramalan


2 Tebang pilih informasi berdasarkan
keyakinan.
4 Kerap takabur dengan masa depan.
Suka berkata: “mustahil”, “pasti
terjadi”, “tunggu saja”, dll.
HARINGGA SIRIA
Korban ke-70 kekerasan dalam sepak bola
Indonesia. Korban ke-7 kekerasan antara Persija &
Persib.

Haringga dan tragedi sepak bola lainnya adalah


contoh ekstrem dari bias kategorisasi sosial
(social categorization biases). Bias ini membuat
kita menempatkan mereka yang berbeda
preferensi sebagai kelompok luar (out-group) dan
yang memiliki kesamaan preferensi sebagai
bagian dari kelompok (in-group).
Bias Kategorisasi Sosial
Here’s an assortment of alternative resources whose style fits the one of this template

In-Group (KAMI) Out-Group (MEREKA)


● Terkesan orang baik semua. Apapun ● Terkesan memiliki sifat-sifat buruk.
yang terjadi mesti dibela. Apapun yang terjadi tidak boleh dibela.
● Kawan kolaborasi. ● Lawan kompetisi.
● Dalam skala politik adalah sekutu. ● Dalam skala politik adalah musuh yang
● Dalam skala ideologis adalah saudara mesti dikalahkan.
meski orang asing. ● Dalam skala ideologi bisa menjadi
sasaran genosida.
BIAS KONFIRMASI-DISKONFIRMASI
Rasionalitas tidak ada harganya di hadapan perasaan

Bias Konfirmasi Bias Diskonfirmasi


● Kita menerima pendapat yang keliru ● Kita menolak pendapat yang benar ketika
ketika pendapat itu mendukung pendapat itu bertentangan dengan
keyakinan kita. keyakinan kita.
● Terjadi ketika berhadapan dengan in- ● Terjadi ketika berhadapan dengan out-
group atau KAMI. group atau MEREKA.
Backfire Effect
● Stimulus “kelahi-atau-lari” tak hanya aktif
ketika berhadapan dengan predator, tapi juga
dengan informasi.
● Orang akan berkelahi dengan sains bila
bertentangan dengan keyakinannya.
● Rasio bukan ilmuwan, tapi hanya pengacara
yang mengikuti emosi/keyakinan sebagai
klien utamanya.
● Kita lebih kritis kepada orang lain ketimbang
kritis pada diri sendiri.
Problem Solution
Sulit bersikap kritis kepada Melatih dua kelompok
kelompok sendiri (in- belajar bertukar posisi
group/KAMI) dalam debat PRO-
KONTRA.

PEDAGOGI K R I T I S
“Kita mengira diri kita seorang saintis, tapi
sesungguhnya kita seorang pengacara.”
—Jonathan Haidt—
Tirani Narsisme

Superiority Complex Messiah Complex

Ideologi saya juru selamat dari


Merasa lebih benar dan lebih
kiamat. Ideologi saya pusat dari
bermoral daripada ideologi lain.
rotasi jagad raya.
BENTUK NARSISME
KOLONIAL Penjajah beradab, pribumi barbar.

KOMUNIS Kelas proletar adalah juru selamat

FASISME Ras arya adalah ras terbaique.

PATRIARKI Laki-laki adalah kelamin kelas satu

AGAMA Ikut agama saya, dijamin selamat dari neraka

SAINTISME Tidak ada kebenaran di luar sains


Ilusi Ramalan (Superforecaster)
Ideologi senantiasa menjanjikan happy ending kepada pengikutnya. Seolah fantasi itu
hanya kenyataan tertunda. Oleh Karl Popper ini disebut dengan gejala historisisme.
Bagi agama akan ada surga setelah kematian (eskatologis), bagi ideologis akan ada
surga sebelum kematian (utopia).
HISTORISISME

Hegelian Kiri Hegelian Kanan


Roh absolut sejarah akan Perang antar bangsa akan
berakhir pada berakhir pada
kemenangan revolusi. kemenangan Jerman
Masyarakat tanpa kelas sebagai puncak Roh
akan tercipta sesuai absolute searah.
hukum-hokum sejarah.
NUBUAT IDEOLOGI
KOLONIAL Semua pribumi akan diberadabkan Eropa

KOMUNIS Masyarakat tanpa kelas

FASISME Kemenangan ras arya

ZIONIS Israel akan kembali seperti tanah Kana’an

AGAMA Dajal akan tiba

KAPITALISME Harmonisasi kepentingan, semua senang


ILUSI SUPERFORECASTER
John Kenneth Galbairth, seorang pakar ekonomi Harvard, dengan satire-jenaka berkata: “Ada dua jenis peramal:
mereka yang tidak tahu dan mereka yang tidak tahu kalau mereka tidak tahu apa-apa.”

Dalam buku “Superforecasting”, Tetlock berkata bahwa para peramal itu tidak lebih akurat ketimbang simpanse
yang melempar panah ke papan dart. Tetlock mengumpulkan 300 pakar untuk menjawab sekitar 80.000
prediksi. Hasilnya, nyaris semua prediksi itu keliru.

Setiap demokrat akan bilang bahwa prediksi mereka selalu tepat. Setiap republikan akan membidas dengan
berkata puak mereka lebih lihai. Sayangnya, kedua kubu politik tersebut tergolong dari sekian kelompok yang
kalah telak melempar panah melawan simpanse

Phillip Tetlock mengatakan, untuk menjadi seorang peramal ulung (superforecaster), kita harus menjadi
seorang moderat, bukannya seorang yang memiliki afinitas politik-ideologis tertentu. Kunci dari memprediksi
masa depan dengan lebih mendekati akurasi adalah keterbukaan pikiran dan keterbukaan pengalaman dan
keterbukaan atas kekeliruan; keterbukaaan adalah prasyarat menggusah bias dalam kognisi manusia
Anti-superforecaster
“openness to “need for
experience” cognition”
01 02

“integrative “active open-


complexity” mindedness”
03 04
Problem Solution
Teori + nilai = ideologi Data + nilai = kritisisme

IDEOLOGI KRITISISM
E
IDEOLOGI VS KRITISISME
Ideologi tidak menghendaki pengikutnya untuk
kritis. Siapapun yang kritis pada kehendak
ideologi, mesti siap menerima labeling.

Contoh labeling:
• Pengkhianat
• Subversif
• Kafir
• Anti-Pancasila
• Ateis
• Taliban
• PKI
• Hipokrit
• Dll ….
MEMAKSIMALISASI FANTASI

Memobilisasi Merekrut orang


Memobilisasi Memobilisasi yang marah,
mitos alih-alih orang yang
emosi daripada yang butuh
logos putus asa,
pikiran logis objek
disorientasi.
kebencian
Politik Identitas:
negatif atau
positif?
POPULISME
Populisme destruktif vs
konstruktif
Populisme regresif Populisme positif
● Make America great again ● Memperkaya yang universal (asosiasi)
● Brexiteers ke Ratu Victoria daripada yang particular (diferensiasi)
● Tiongkok ke Konfusianisme ● Gotong royong politik. Ex: Soekarno
● Rusia nostalgia Tsar membela Papua
● Khalifah ● Membayar pajak
● Zionis 2500 tahun lalu ● Melatih mentalitas demokrasi radikal
• TERIMA KASIH
“Kau adalah aku yang lain”

Anda mungkin juga menyukai